Senin, 03 November 2008

KARYA PUISI X.8 0809

Blog ini digunakan bagi kalian untuk berkreasi melalui seni bahasa bentuk puisi. Puisi itu indah, puisi itu bermakna, puisi itu mulia, puisi itu agung, puisi itu hidup, puisi itu bergulir terus se[anjang peradaban manusia.

105 komentar:

sHinta mengatakan...

100 Tahun Silam dan Sekarang

Darah
Pekik
Jerit
Tangis
Gema
dan Sorak

Semua melebur menjadi satu
Menyulut api perjuangan
yang tak terpadamkan
Oleh laras yang tertodong
Maupun injakan remeh serdadu

Gerilya tak berarti pengecut
Garis belakang tak berarti pengkhianat

Tak gentar
Tak takut
Tak kenal lelah
Tanpa pamrih
Mereka berjuang

Rela berkorban
Rela dibuang
Rela dibabak-belurkan
Rela tersungkurkan mati

Beranikah generasi kita sekarang?

Merekalah guru bangsa
Teladan bangsa
dan Pahlawan kita

Kitalah penerus bangsa
Penerus penjaga warisan
Warisan kemerdekaan nenek moyang

Sekarang kita bangkit
Kita bangun
Sadar dari kebobrokan moral
dan
Keluar dari jurang kehancuran

Mari berjuang bersama

Darmawit Saputra mengatakan...

puisi cinta


Menyesal tak kukatakan padamu
Suatu anugerah bagiku tuk mengenalmu
Kecantikkanmu, kelembutanmu menggugah sanubariku
Kaulah bidadariku

Wajahmu terukir di benakku
Namamu terukir di hatiku
Senyummu yang menawan
Menghiasi perjalanan mimpiku

Seiring meredupnya lilin
Ku mencari tau kebenaran rasa ini
Untaian rasa yang kuselipkan
Semoga mampu tuk meluluhkannya
Hati pemilik senyum itu

Maafkan aku sayang
Ku hanya punya cinta, kasih dan sayang
Janganlah buatku bimbang dengan sikapmu
Beku dan berliku

Akankah kau tau perihnya hati ini
Bagai tertusuk mawar berduri
Menanti sebuah jawaban yang pasti
Jawaban murni hatimu yang kecil
Akan rasa cinta ini

Seribu puisi takkan sanggup melukiskan Keanggunanmu
Seribu kata takkan sanggup menggambarkan kepedihanku
Sayang..
Biar musim terus berganti
Kala hati selalu merintih
Aku kan selalu menantimu
Menanti dirimu yang begitu berarti

Akhir kata,
Hanya dapat terucap untukmu
Aku mencintaimu

sHinta mengatakan...

Rasa yang Salah


Teman,
rasa itu hadir
Jurang perpisahan tercipta diantara kita
Terasa dirimu menjauhi hati
Lenyap dari pandangan kian lama

Teman,
salahkah aku?
Tanpa daya aku cegah
Tanpa daya aku tanggung sendiri
Tanpa daya aku tangisi kepergianmu
Kehilangan dirimu,
tumbal segala rasa ini

Teman,
tak sanggup kuterima kenyataan
Menghadang di depan
Terlalu menyiksa
Kau pergi menjauh,
tanpa menoleh
Kau palingkan wajah,
seakan tak pernah kenal

Teman,
kau anggap apa diriku?
Tak perlu kau jawab
Tak lebih dari sekedar teman,
tentu

Salahku terlalu berharap
Salahku terlalu bermimpi
Salahku terlalu mencintamu

1000 tahun lagi pun akan sama saja sianya,
tak kan bisa ku ulang semua
1000 tahun lagi pun akan sama saja getirnya,
tak kan bisa ku dekap dirimu

Sekarang,
izinkan aku mengatakannya
Mengungkapkan rasa ini
Rasa yang telah lama ku pendam
Walau semua sia-sia
Walau tak sudi kau dengar
Walau tak kan mengusikmu
Kubisikkan dengan lirih,
dengan sejuta harapan,
dengan seribu kepedihan,
aku cinta padamu

Wenni mengatakan...

Engkaulah Segalanya


Tuhan,…
Kau ciptakan langit dan bumi
Kau ciptakan segala isi bumi
Kau ciptakan Adam dan Hawa

Langit dan bumi punya-MU
Isi bumi milik-MU
Dan kami semua adalah ciptaan-MU
Kau segalanya dalam kehidupan ini

Tiada Engkau bumi ini kosong
Tiada campur tanganmu kami semua pasti hampa
Semuanya akan lenyap bila Engkau menginginkan
Semuanya akan hilang bila Engkau menhendakinya
Kau sangat berarti bagiku dan bagi semuanya

Tuhan,
Engkau tokoh penting di kehidupan ini…
Engkau Maha Kuasa dalam kehidupan ini…
Dan Kaulah segalanya untuk kami ciptaanmu

Wenni mengatakan...

Jasamu Berarti Bagi kami, Oh Pahlawanku


Jasa,…
Apa aku dapat membalas?
Apakah aku dapat menjadi sepertimu?
Pertanyaan itu muncul dari hatiku

Ketika aku mengenangmu
Ketika aku mengenang semua jasamu
Ketikaku melihat pengorbananmu
Aku tak bisa berkata-kata

Jasamu sangat berarti bagiku,
Bagi kami,
Bagi Bangsa kami,
Bagi Negri Elok kami yang tercinta

Oh, Pahlawanku,
Terima kasih atas jasamu dalam segala bidang
Dan dalam segala hal,
Terima kasihku atas pengorbananmu
Telah habis kata-kataku untuk memujimu Pahlawanku



Lingkunganku Indah


Setiap kali aku melangkah
Setiap kali aku melewati
Setiap kali itu juga aku tak sadar
Aku telah salah

Aku salah dengan lingkunganku
Aku salah dengan alamku
Aku salah dengan Tuhanku
Tapi aku tak pernah sadar

Aku dan semuanya telah bodoh
Aku dan semuanya terlalu lupa
Untuk menjaga lingkungan
Lingkungan tempat kami

Dari lingkungan terkecil
Kami tidak menjaganya
Kami mengotorinya
Kami membuat lingkungan menjadi bumi tak ada penghuni

Sampah berserakkan
Debu dimana-mana
Limbah dibuang sembarangan
Semuanya tercemar

Bagaimana aku bisa merubahnya?
Apakah semuanya kan bersih?
Mengapa lingkunganku tak indah?
Hanya Tuhan yang dapat menjawabnya

Aku ingin lingkungan bersih
Aku ingin lingkungan indah
Oh, Tuhan bantulah kami
Bantu kami dan sadarkan kami akan semua ini



Dimana Jiwa Sosialmu


Pandanganku berubah
Pikiranku melayang
Saat aku bertemu dan menyaksikannya
Saat aku merasakan penderitaannya

Itu semua terlalu berat
Karena kita mereka terkena musibah
Karena kita mereka menderita
Karena kita juga mereka harus menjalani hidup apa adanya

Hidup ini terlalu berat jika banyak masalah
Wahai, saudaraku
Mari kita Bantu mereka
Kita Bantu sekuat tenaga

Dengan apa saja
Asalkan halal tak jadi masalah untuk mereka
Dan satu hal lagi
Jiwa social

Jiwa social untuk membantu mereka
Jiwa social untuk menlong mereka
Jiwa social juga yang dapat mengurangi beban mereka
Sekarang, dimana jiwa tiu?

Jiwa itu harus ada dalam dirimu
Jiwa itu harus ada dalam hidupmu
Untuk membantu orang-orang yang tidak mampu
Dan orang-orang yang membutuhkan pertolongan itu



Bangkitlah untumu Negri


Hai, pemuda dan pemudi
Ini adalah Bangsamu
Ini adalah Negrimu
Indonesia

Kerahkan tenagamu
Kerahkan pikiranmu
Kerahkan semua semangatmu
Untuk membangun Negri

Membangun Negri yang maju
Membangun Negri yang bisa dicontoh bagi Negri lain
Bangkitlah saudaraku
Untuk Negrimu

Indonesia yang telah aku diami
Indonesia Negriku
Negara persatuan dan kesatuan
Untuk mencapai kebangkitan

Kebangkitan untuk negriku
Dari kami para pemuda dan pemudi Indonesia
Semangatlah Indonesiaku



Cinta Sejati


Cinta adalah anugerah bagiku
Cinta adalah hal terindah bagi hidupku
Dimana kita saling menyayangi
Dimana kita saling mendapatkan kasih sayang

Cinta tidak melihat dari tampang
Cinta tidak melihat dari keahlianya seseorang
Cinta tidak datang dari lidah atau mulut
Tapi dari hati

Mencintai seseorang berarti menerima segala kelebihannya
Mencintai seseorang berarti menerima kekurangannya
Mencintai seseorang berarti rela berkorban untuknya
Itulah cinta sejati

Cinta sejati yang timbul dari hati
Cinta sejati yang datang dari hati
Cinta sejati yang inginku rasakan
Tapi belumku temui

yaya.yosunarto mengatakan...

1. Puisi Religi

Keinginanku
Karya : Ria Puspadewi

Mentari pagi menyambut sunyi
Menyingkirkan fajar yang kian berlari
Ku tertunduk sepi, Dimanakah dirimu Tuhanku?

Aku memang berdosa
Meninggalkan KAU sekian lamanya
Namun bolehkah ku berbalik?
Mengejar dan mengikuti-MU lagi?

Aku hanyalah segenggam debu
Apalah artinya diriku?
Engkau rela mengangkatku
Memberikan ku kekuatan
Dan menjadikan aku sebuah daratan yang luas

Namun aku memang tak berbudi
Ku menjadi lupa diri
Ku tlah berpaling dari-Mu
Salahkah aku melupakan-Mu?

Berikanlah aku kesempatan
Andaikan kau berikan
Takkan kuulangi kesalahanku.
Yang tlah membuatku melupakan-Mu

2. Puisi Kepahlawanan

Pahlawan Negeriku
Karya : Ria Puspadewi

Beribu ribu gundukan tanah
Berhiaskan karangan bunga
Menjadi peristirahatanmu, Pahlawan Negeriku

Tak terhitung pengorbananmu
Tak terhitung jiwa dan ragamu
Terlalu banyak tuk dihitung
Sungguh takkan terhitung
Tak akan pernah sebanding dengan apa yang kami berikan

Kemerdekaan!
Demi kata itu, kau rela lepaskan jiwamu
Kau biarkan tombak menancap di tubuhmu
Mengeluarkan darah sampai tetesan terakhir
Kau tak pernah peduli itu,
Dijiwamu hanya ada kata maju!

Kemerdekaan!
Kini tlah kau raih
Kau wariskan pada kami
Anak bangsa yang tak pernah mengerti
Betapa besar pengorbananmu
Bagi Indonesia tercinta ini.

3. Puisi peduli lingkungan

Untuk Bumi

Karya : Ria Puspadewi

Angin pagi bertiup sejuk
Menerpa ilalang yang terbuai malu
Nyiur nyiur melambai indah
Disambut ombak yang bergelora

Kupu kupu terbang riang
Kumbang kumbang mendatangi bunga
Betapa indah Bumiku

Namun coba lihat disana
Hutan hutan tlah menjadi neraka
Bumi seolah berteriak lirih
Langit pun ikut menangis

Mengapa manusia merusak sgalanya?
Menghancurkan apa yang seharusnya dijaga
Hutan hutan dilalap api
Demi kepentingan mereka sendiri
Adakah yang peduli?

Marilah kita semua
Lestarikan apa yang kita punya
Tak pernahkah kau merasa
Betapa berharga dunia

Marilah kita semua
Bersama sama merawat dunia
Untuk bumi
Rumah yang paling sempurna

4. Puisi Keprihatinan Sosial

Kemiskinan

Karya : Ria Puspadewi
Terdiam ku terpaku
Melihat kenyataan ini
Anak anak menangis perih
Orang tua mengais rejeki
Mengemis sepotong roti

Tak pernah disadari
Ada yang melanda negri ini
Kemiskinan
Jawaban dari setiap mulut mereka

Kemiskinan
Akar semua masalah ini
Pernahkah kita peduli?

Kriminalitas terjadi
Pemerintah hanya berdiam diri
Tak pernah mereka sadari
Ada bencana besar di Negeri ini

Terlalu perih tuk dikatakan
Terlalu sulit tuk dilukiskan
Mengapa semua terjadi?
Adakah yang peduli?

Cobalah kita merasakan
Memberikan sedikit dari yang kita punya
Tentu mereka kan terobati
Takkan terpuruk seperti ini

5. Puisi Semangat Kepemudaan

Perjuangan Kita
Karya : Ria Puspadewi

Negeri bersorak sorai
Rakyat bergembira
Pemuda pemudi berjuang melawan dunia

Harumkan nama bangsa
Tujuan utama mereka
Banggakan negeri ini
Harapan mereka

Bersaing dengan Negara lain
Tanpa takut akan kekalahan
Mencoba berusaha
Semampu mereka bisa

Pemuda Pemudi Indonesia
Mari kita berjuang bersama
Mencoba memperjuangkan
Setiap pengorbanan Pahlawan kita

Meniti prestasi bangsa
Menatap kehari esok
Untuk masa depan yang terindah

6. Puisi Cinta

Tentang Dia
Karya : Ria Puspadewi

Rintik hujan membasahi bumi
Menghancurkan serpihan hati yang tlah terurai
Aku tertunduk pedih
Meratapi takdir ini

Salahkah jika cinta itu datang?
Bahkan disaat aku tak mengharapkannya
Menghancurkan ego-ku yang terlalu membara
Mengambil sebagian jiwaku yang hampa ini

Detik demi detik kujalani
Meratapi kesedihanku sendiri
Salahkah ku menanti?
Walau kau tak pernah peduli

Pernah kucoba akui semua
Tapi kau tetap tak bergeming
Hati ini bagaikan mati
Tapi, kucoba tuk bertahan
Walau sakit tak tertahan

Engkau adalah mimpi terindahku
Mimpi yang takkan pernah kumiliki
Mimpi yang akan berahkhir jika fajar menyingsing
Terlalu perih tuk kusadari
Dirimu takkan pernah kumiliki

Namun percayalah,
Aku kan selalu setia menanti
Menanti, hingga saat nafasku terhenti
Karna kutahu, Cinta tak harus miliki.

sHinta mengatakan...

BumiKu


Bumiku tercinta,
Dirimu semakin lama
Semakin tua
Tak ada lagi yang memperhatikanmu

Dulu,
Hutan hijau tegak kokoh
Laut biru terbentang luas
dan
Langit cerah berawan

Tapi sekarang,
Hutan hijau habis ditebang
Laut biru menghitam tempat limbah dibuang
dan
Langit kelabu penuh polusi asap

Bumiku tercinta,
Keegoisan kami membuatmu
tereksploitasi
Keserakahan kami membuatmu
menderita
serta
Ketidakpedulian kami membuatmu
tersiksa

Bumiku tercinta,
Maafkanlah mereka,
Maafkanlah kami,
Maafkanlah aku,
Yang tidak bertanggung-jawab untuk turut
melestarikanmu
Yang tidak peduli untuk turut
menjagamu
Yang tidak kasihan untuk turut
melindungimu
dan
Yang tidak mau ambil pusing untuk turut
mencintaimu

Bumiku tercinta,
Jangan dulu engkau terlelap,
Hari kita masih panjang
Bumiku tercinta,
Jangan dulu engkau menyerah,
Jalan kita masih berliku

sHinta mengatakan...

Pemulung


Jalan hidup yang miris
Tanpa pilihan

Tiap subuh,
Mereka selalu terbangun dengan perut kosong,
Minta diisi,
Kelaparan
Namun,
Dengan apa mereka mengganjal perut terlilit itu?
Hanya dengan segelas air tawar,
ataupun secangkir teh manis dan kopi,
dengan sejumput gula,
yang tak hangat
Dingin

Pagi-pagi buta,
Dengan tegar mereka menyusuri jalan,
meski perut meraung-raung
Mengais sisa-sisa rejeki di tumpukan sampah

Siang hari,
Terik matahari menggosongkan tubuh mereka
Mengeringkan kerongkongan
Perut menjerit memilukan
Mereka hanya bisa pasrah dipanggang hidup-hidup
Tetapi mereka tetap melangkahkan kaki
Mengorek-ngorek sampah disana-sini

Akhirnya,
Matahari pun turun ke peraduannya
Gelap dan dingin diluar sana
Mereka menempuh jalan yang panjang,
untuk sampai di rumah kembali
Menggigil kedinginan
Menggigit jari kelaparan

Tak bisa tergambarkan lagi betapa perihnya hidup
Hanya bisa meratapi nasib dan takdir yang menanti
Tak kuasa memprotes
Tak berdaya tuk bersuara
Selain berdiam dan menerima

DESI WANDI mengatakan...

1.Puisi Religi
Tuhanku
Karya:Desi Wandi

Tuhanku...
Aku hamba-Mu yang berlumur dosa
Semakin banyak dosa yang kubuat
Semakin jauh aku dari-Mu

Oh Tuhan,...
Berikanlah petunjuk-Mu agar aku tidak terlanjur
Masuk ke dalam panasnya api neraka
Agar aku tetap berada di jalan-Mu

Tuhan...
Berkati juga orang-orang yang ku kasihi
Terutama orang tuaku

Berkati mereka dengan rahmat dan perlindungan-Mu
Agar mereka bahagia dan sehat selalu
Agar mereka tetap berada di jalan-Mu

Berikanlah mereka ketabahan dalam menjalani hidup ini
Agar mereka tetap sabar dalam mencari uang
Untuk kami anak-anaknya

Tuhan...
Aku ingin membalas semua jasa orang tuaku
Aku memohon kepada-Mu berikanlah kesempatan
Agar aku bisa membalas jasa-jasa orang tuaku

Tuhan...
Ampuni dosa-dosa yang telah ku perbuat selama ini
Ampuni juga dosa-dosa orang tuaku
Bimbinglah kami agar tetap berada di jalan-Mu

DESI WANDI mengatakan...

2.Puisi kepahlawanan
Pahlawan
Karya:Desi Wandi

Pahlawan...
Sebuah kata yang sederhana tetapi memiliki arti yang sangat luas
Bahkan terkadang kita belum bisa menerjemahkan artinya
Kita sering menganggap itu sebagai hal yang sepele

Pahlawan...
Orang yang sangat berjasa dalam hidup kita
Orang yang telah berjuang demi kemerdekaan bangsa
Orang yang rela berkorban jiwa dan raga bagi orang lain

Diponegor, Pattimura, Cut Nyak Dien
Adalah beberapa contoh pahlawan bangsa
Nama-nama tersebut sudah kita kenal
Tetapi mengapa kita mengabaikan jasa-jasa mereka selama ini

Tawuran, memakai obat-obatan terlarang, merokok
Merupakan contoh sikap tidak memghargai jasa pahlawan
Tidak menghargai pengorbanan dari para pahlawan

Mulai hari ini dan seterusnya
Hilangkan sifat-sifat buruk
Teruskan apa yang telah diperjuangkan para pahlawan
Dengan rajin belajar dan menjadi orang yang berguna
Bagi nusa dan bangsa

DESI WANDI mengatakan...

3.Puisi Peduli Lingkungan
Lestari Alamku, Sehat Jiwaku
Karya: Desi Wandi

Alamku...
Tak seindah dulu
Dulu tanaman ada di mana-mana
Udara sejuk, segar, dan menyehatkan

Tetapi sekarang, semua berubah
Pohon-pohon besar ditebang untuk membangun rumah
Kendaraan-kendaraan bermotor mencemari lingkungan
Udara tidak lagi segar dan sejuk

Hutan-hutan tak lagi terjaga dengan baik
Sehingga gas-gas kendaraan tidak dapat disaring dengan baik
Yang menyebabkan manusia zaman sekarang sering terserang penyakit

Lestarikan alam lingkungan kita
Agar kita sehat selalu
Dan tidak mudah tersersng penyakit

Hentikan penebangan hutan
Dan mulailah lakukan reboisasi
Agar lingkungan kembali asri dan segar

DESI WANDI mengatakan...

4.Puisi Keprihatinan Sosial
Miskin
Karya:Desi Wandi

Miskin...
Tidak asing lagi bagi kita
Banyak orang yang menilai miskin tidaknya seseorang
Hanya melihat satu sisi yaitu harta

Orang dikatakan miskin karena tidak mempunyai cukup harta
Padahal miskin tidak hanya miskin harta
Ada juga miskin ilmu dan miskin rohani

Miskin ilmu...
Orang yang malas menimba ilmu
Maka akan menjadi orang yang ketinggalan jaman
Karena keterbatasan ilmu yang dimilikinya

Menuntut ilmu setinggi-tingginya merupakan kewajiban kita
Meskipun pada awalnya sulit
Tetapi kita akan merasakan hasilnya
Saat waktunya tiba nanti

Miskin rohani...
Orang yang sering berbuat dosa
Merupakan orang-orang yang miskin rohani
Karena mereka tidak mendapatkan siraman rohani yang cukup

Siraman rohani berupa ceramah dan doa-doa
Sangat penting dalam menjalankan hidup sehari-hari
Agar kita lebih mendekatkan diri pada Tuhan

Hilangkan rasa malas dan mulailah mengubah kebiasaan
Agar kita dapat menghilangkan
Satu per satu kemiskinan yang ada di dalam diri kita

DESI WANDI mengatakan...

5.Puisi Semangat Kepemudaan
Bangkitlah Wahai Pemuda
Karya:Desi Wandi

Hari demi hari berlalu
Tetapi kita masih tetap di tempat
Tidak maju, tidak juga mundur

Wahai para pemuda
Di mana semangat kalian
Kami para pahlawan telah berjuang
Demi kalian para penerus bangsa

Jangan melakukan hal yang sia-sia
Jangan membuang-buang waktu untuk hal-hal konyol
Manfaatkan waktu untuk menima ilmu

Ilmu adalah kunci kesuksesan
Belajar adalah kunci untuk memperbaiki bangsa
Belajarlah dari kesalahan-kesalahan yang sudah ada

Wahai para pemuda
Di mana semangat kalian
Bangkit, bangkitlah demi bangsa yang kita cintai
Indonesia...

DESI WANDI mengatakan...

6.Puisi cinta
Cinta
Karya:Desi Wandi

Cinta...
Begitu indah saat kita sedang jatuh cinta
Begitu bahagia saat kita menjalaninya
Begitu enak untuk dipirkan

Cinta...
Membuat kita lupa akan segalanya
Membuat kita merasa dunia hanya milik kita

Jatuh cinta...
Sejuta rasanya
Membuat kita seperti orang gila
Terkadang kita tersenyum sendiri mengingat si dia

Cinta...
Membuat hati ini berdegup kencang
Membuat kita gembira setiap saat
Membuat kita mabuk kepayang

Hari demi hari ku lalui
Dengan sejuta rasa yang tak menentu
Membuat aku terlihat seperti orang bodoh
Yang tidak menegerti apa-apa

Cinta...oh cinta
Cinta memang gila
Tidak kenal waktu dan kondisi
Cinta bisa datang kapan saja dan di mana saja

Jatuh cinta...
Sejuta rasanya
Apakah ini namanya cinta?

Mukti mengatakan...

Nama: Mukti Supradi
Kelas: X8
Nomor Absen: 30
Tugas Puisi Bahasa Indonesia

1.Puisi Religi

Tuhan Sebagai Pedoman Hidup
Karya: Mukti Supradi

Kubuka mataku
Kulihat sinar pagi
Di hari yang indah
Tak lupa ku berdoa
Tuk semangat yang kuat

Setiap kegiatan yang kulakukan
Engkaulah yang menjadi pedomanku
Dalam Hidupku
Dalam Hatiku
Setiap kegiatan yang kulakukan
Pasti ada senang duka
Kudekatkan diri kepada-Mu
Tuk menjawab pertanyaan dalam hati
Sampai aku mendapatkan jawabannya

Dengan penuh syukur kepada Tuhanku
Yang telah membimbingku
Yang telah menunjukkan arah yang benar
Yang telah menolongku
Dalam setiap hal yang kulakukan
Aku hanya dapat berkata
Terima Kasih Tuhanku
Karena Engkaulah
Aku berhasil sampai sekarang


2.Puisi Kepahlawanan

Pantang Menyerah Menuju Kemerdekaan
Karya: Mukti Supradi

Kuingat kejadian zaman dahulu
yang sangat kejam dan menyiksa
Bila kuingat perjuanganmu
Bila kuingat penderitaanmu
Bila kuingat banyaknya nyawa yang hilang
Aku, sangatlah bangga padamu
Oh Pahlawanku

Engkau yang melawan penjajah
Engkaulah yang membuat mundur penjajah
Tanpa mengenal kata menyerah
Pasti rasanya berat sekali
Meskipun melihat teman yang rela berkorban
Yang mati oleh tentara penjajah
Demi mendapatkan kemerdekaan

Oh Pahlawanku
Yang tak pernah menyerah
Demi meraih kemerdekaan yang abadi
Jasamu, takkan kulupakan selamanya
Yang telah memberikan
Hidup yang aman dan bebas
Dari penjajah.


3.Puisi Peduli Lingkungan

Sadarlah Perlunya Lingkungan Bersih
Karya: Mukti Supradi

Di jalan yang kulalui
Kumemandang sekeliling tempat
Kulihat lingkungan sekitarku
Entah mengapa..
Perasaanku menjadi tidak enak
Melihat lingkungan sekitar
Tempat aku lalui
Begitu kotor dan busuk
Karena banyaknya sampah
Yang dibuang sembarangan

Saat itulah
Kuberpikir, akan pentingnya kebersihan
Setelah aku pergi ke tempat yang bersih
Entah mengapa..
Hatiku menjadi sangat nyaman
Disana, kumerasa hidup yang sehat
Entah mengapa
Orang-orang, tidak menyadari
Akan pentingnya kebersihan itu

Lingkungan yang kotor
Penyebab penyakit
Penyebab kebusukan
Haruslah menjadi tanggung jawab kita
Untuk membersihkannya
Karena, kita harus sadar
Akan pentingnya lingkungan yang bersih
Rawatlah lingkungan sekitar
Untuk menjadi lebih bersih dan indah
Karena kebersihan itu
Awal dari iman dan pangkal kesehatan.


4.Puisi Keprihatinan Sosial

Kesengsaraan Rakyat Miskin
Karya: Mukti Supradi

Di siang hari yang panas
Kulihat adanya orang
Yang masih berdiri di pinggiran
Tempat lampu lalu lintas berada
Disuatu hari yang keras
Kulihat banyaknya orang
Yang tinggal di tempat yang tidak layak

Meskipun mereka bekerja keras
Meskipun tetap bersemangat
Tapi mereka masih tetap menderita
Dengan makanan dan tempat tinggal seadanya
Mereka bertahan hidup di bumi yang keras ini
Aku berpikir, mengapa mereka rakyat miskin
Tidak dapat merubah nasib mereka

Kemiskinan yang melanda negeri ini
Kenapa tidak pernah habis
Setiap kumelihat rakyat yang menderita
Kadang kuberpikir, aku sangat beruntung
Dapat hidup layak dan tercukupi
Kadang kumerasa sedih
Kadang kumerasa prihatin
Melihat rakyat yang menderita
Akibat kemiskinan yang melanda


5.Puisi Semangat Kepemudaan

Penerus Bangsa dan Peraih Cita-Cita Negara
Karya: Mukti Supradi

Kubuka lembaran baru
Kubuka hidup yang baru
Dengan penuh semangat kepemudaan
Tuk berguna bagi bangsa dan negara

Bangkitlah negaraku
Bangkitlah negeriku
Dengan semangat kepemudaan
Kita dapat merubah bangsa ini
Menjadi lebih baik dan bersatu

Berjuanglah terus
Demi mencapai kesuksesan yang diraih
Dengan jiwa dan semangat yang tinggi
Perjuangan akan cita-cita negara
Akan kita raih dengan sempurna

Pemuda-Pemudi
Kobarkanlah semangat kepemudaan
Untuk dapat menjadi
Penerus Bangsa
Dan peraih cita-cita negara


6.Puisi Cinta

Selamanya Hanya Ada Dirimu
Karya: Mukti Supradi

Kupandang dirimu
Kulihat wajahmu
Bagaikan bidadari didekat diriku
Setiap aku berpikir
Selalu muncul wajahmu
Yang membuat aku jatuh cinta padamu

Senyummu yang menawan
Membuat hatiku layu seketika
Suaramu yang merdu
Membuat telingaku bagaikan mendengar bidadari bernyanyi
Setiap kumengingatmu
Sulit untukku melupakanmu
Ketika kita berdekatan
Membuat aku menjadi gugup seketika

Setiap kau memanggilku
Entah kenapa aku menjadi malu
Meskipun ku tak pantas buatmu
Hanya memikirkanmu saja
Telah membuatku bahagia
Tetapi bila aku pantas bagimu
Aku sangatlah beruntung

Diriku yang telah mencintaimu
Takkan mudah untuk ditinggalkan
Sebab di dalam hatiku yang paling dalam
Selamanya hanya ada Dirimu.

sonia mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
Antony mengatakan...

1.Puisi Religi
Tuhanku

Tuhan
Aku bersyukur kepadaMU
Karena telah memberiku nafas
dan kehidupan

Tuhan
Berikanlah aku iman
dan kekuatan
agar aku jauh dari
perbuatan dosa

Tuhan
Ampuni dosa dosa
yang telah aku perbuat
selama hidupku

Berikanlah kemuliaanMu
kepada seluruh umat manusia
agar mereka sadar
dan menjauhi laranganMu
dan mau mematuhi perintahMU

sonia mengatakan...

HANYA BATU NISAN

Batu nisan yang tertata rapi memenuhi tanah kosong negeri ini
Himpunan sejarah tertulis di sana
Meninggalkan nama yang berharga

Lukisan pada kami melalui mimpi
Anak - anak negeri
Tentang perjuangan mu untuk bangsa ini
Pahlawanku......................
Tenanglah engkau di surga bersama
Permadani pengganti tulang dan darah yang kau korbankan

Kami berjanji........
Bangsa ini.....
Negeri ini dan jiwa ini
Tetaplah berdiri meniti perjuangan
Pernah kau raih

Kini hanyalah sebuah nama
Yang selalu hadir di telinga bangsa ini
Sejarahmu........
Perjuanganmu..........

Telah berpindah ke generasi
Hari ini, Pengabdian Kemarin
Surga bagi kami........

Dulu......
Tangisan, merintih. merentah - rentah kenegerian
Hiruk piruk jeritan jiwa suci berlari
Mencari di mana ayah, kemana ibu....
Apakah ada tawa ketika itu?

Gemetar, dengan dada yang sesah
Selamatkan kami.....
Lindungi kami......
Berharap walau pun tak pasti........

Merah Putih telah berkibar
Terjunjung tinggi menjulang
Menyatakan bahwa negara ku
Merdeka...... Merdeka.......... !!!!
Setelah banyak menelan darah merah

Ku sambut mimpi di atas janji
Negeri ini ku genggam
Menjadi abadi putra - putri
Anak Negeri

sonia mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
sonia mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
sonia mengatakan...

Mandeep Kaur
X.8

LUKISAN ANAK JALANAN

Di pinggir kota, bukan pemandangan indah yang terlihat
Bukan bentangan jalan yang luas dan lingkungan yang sehat
Tidak lain dan tidak bukan sampah berserakan menghiasi sekitarnya
Bertaburan putra - putri bangsa mencari nafkah dan meninggalkan sekolah.

Apakah mereka salah ?
Tidak!!!!!!!!!!!
Nasib yang membawa mereka ke sana
Hidup dengan serba kekurangan, melawan hari pahit di lampu merah

Sampah bertebangan melintas ke sana ke mari
Ulah manusia buta dan tuli, dengan peringatan
Tanpa rasa tanggung jawab sebagai mahluk sosial
Siapa bagi yang dapat menjaga dan
di mana lagi hak dan kewajiban di gunakan
Putra - putri bangsalah menjadi korba atas
Pertaruhan keegoisan individu tak bermutu

Jalanan menjadi saksi bisu yang tak pernah tahu
Ketika pedihnya menembus kerikil - kerikil tajam
Panasnya sengatan matahari serta dinginnya
Ketika hujan mengguyur bumi yang kejam
Yang ada dalam pikirannya
Bagaimana aku bisa hidup

Peradilan dunia tak lagi di temui terseret kesombongan di atas penghianatan
Janji menjaga dan memelihara yang terlantarkan
Namun kemungkaran di tetesi kebohongan

Tabahkan jiwa di sela soa
Semua memuliakan atas kehinaan
Jangan menyerah.........
Hidupmu di uji kesabaran
Dengan di hadapkan pembangkang - pembangkang menjelma
Kebaikan berwajah gagah tanpa rasa salah

Merekalah yang menyeretmu dan melemparkanmu ke dalam kesengsaraan
Koruptor,bersilat di tengah dunia politik
Mencuri hak atas kehidupanmu.

Hati - hati yang busuk,merasut dan menusuk
Tak ada kesadaran,bahkan hinaan
Semuanya ulah mahluk terkutuk

Jangan menyerah........
Engkau generasi bangsa
Bangkit.........
Binasakanlah pembangkang - pembangkang bermuka setan

Antony mengatakan...

2.Puisi Keprihatinan sosial

Kemiskinan

Sedihku melihat
Kesengsaraan dan kepedihan
anak dan orang miskin
yang mengemis di jalanan
demi sejumlah uang kecil

Kusadari
Ada bencana yang melanda
dunia ini
Yaitu kemiskinan
Terdengar dari mulut mereka

Kemiskinan
merupakan bencana besar
Di mana kepedulian mereka
yang kaya?

Kejahatan merajalera
Pemerintah tak bisa berbuat banyak
Tak banyak yang menyadari
negeri ini dalam bencana besar

Sedih untuk kukatakan
Perih untuk kugambarkan
Mengapa masalah ini timbul?
Dimana kalian yang kaya?

Bantulah mereka
dengan memberi sedikit yang
kalian miliki
Untuk mengurangi sedikit
penderitaan mereka

sonia mengatakan...

MANDEEP KAUR
X.8
26

MASIH BANYAK PENYELAMAT YANG DATANG

Menapak jalan penuh sesak
Sembari menaati selaksa peristiwa
Terkadang penat tak penat tak pernah hilang
Lantaran ancaman terus menjelang

Semangat yang terukir menjadi kikiran kekuatan
Walaupun musuh akan singgah dan menerjang
Hingga dipenghujung jalan takdir mulia
Gugur di hamparan bumi pertiwi
Negeriku........Ngeriku........

Ketika negeri ini diguncang gelombang - gelombang peperangan
Hati kecil menangis bagai sayatan tajam menembus jantung
Melihat semangat yang layu hampir mati

Disini kengerian tanpa pembelaan
Sejarah apalagi yang akan mengisi catatan negeri ini
Kalau bukan tentang kesengsaraan rakyat lemah

Jangan.......Jangan............
Hentikan........!!!!
Masih banyak penyelamatan akan datang
Termasuk generasi hari ini, mereka berani membela
Tanpa menyerah meskipun nyawa menjadi taruhannya

Satu harapan dibalik tersimpannya beban
Yang masih terkunci karena usia belum sebaya
Negeri ini harus tentram, damai senantiasa berjaya

Selama gigir semangat terus berdiri
Mendampingi pemuda anak bangsa perkasa

Dengan perjuangan dan tantangan
Menuju maju Indonesia ku
Di mulai melalui ilmu yang di raih
Sampai usia senja menjelma

Jangan pernah menyerah tanpa arah
Selagi nyawa bersatu
Dengan raga, Buktikan Indonesia bukan negeri jajahan
Tetapi negeri impian generasi bangsa
Selanjutnya

Darmawit Saputra mengatakan...

Puisi religi

Tuhan
Tuhan,
Saat aku sendiri
Termenung dan termangu
Terlintas dalam benakku
Imajinasi seorang teman
Yang menghiburku saat kusedih
Yang bersuka ria saat ku bahagia

Tuhan,
Saat aku dalam gelap
Kegelapan yang begitu hitam
Terlihat olehku, sebuah cahaya terang diujung sana
Cahaya terang penuntun surgawi

Engkaulah sang pencipta
Engkaulah sahabat
Engkaulah cahaya pelita
Yang akan hadir di mana saja
Tak berwujud dan tak beraga

Puisi peduli lingkungan

Alam

Sejuta keajaiban engkau genggam
Sejuta rahasia engkau simpan
Tanah, air, api, angin
Begitupun kami,
Insan-insan berakal dan berbudi
Hidup berdampingan dalam pelukan hangatmu

Hutan hijau yang sejuk
Arus sungai yang deras
Hamparan laut yang luas
Deru ombak yang berkejaran

Lalu...
Apa arti semua ini?
Ya...inilah tempat sejumlah kehidupan berada
Tempat sejumlah kekayaan berada

Kami sadari
Engkau ingin kami bersatu
Engkau ingin kami berbagi
Engkau ingin pula kami tuk saling menghargai
Alam...Indahnya keajaibanmu

Puisi semangat kepemudaan

Berjuanglah sahabat

Hari ini engkau pergi
Bukan untuk tak kembali lagi
Kau pergi untuk sukses
Kunanti kau sahabat

Pergilah dengan semangat baru
Penuhilah hidupmu dengan harapan
Gapailah cita-citamu
Setinggi bintang di langit biru

Disini kunanti kau sahabat
Semangatlah dalam cinta-citamu
Jangan Kenal putus asa
Kerja dengan mengejar karir demi masa depan

Disini kunanti kau sahabat
Biarpun kau jauh disana
Namun dekat di hati
Disini kudoakan selalu
Semoga sukses dalam cita-citamu

Puisi kepahlawanan

Persatuan

Ya Tuhan..
Engkau memberikan kemerdekaan pada bangsa ini
Kemerdekaan dari genggaman para penjajah

Dengan malu kami mengakui dihadiratmu
Kami telah mengecewakanmu dan para pahlawan bangsa ini
Karena suatu bencana perpecahan bangsa ini
Yang merintangi kami membangun negeri ini

Tuhan...
Engkau memanggil kami
Untuk membangun negeri ini
Namun...Bagaimana kami dapat membangun
Jikalau ada perpecahan diantara kami

Marilah kawan...
Jadikanlah perbedaan itu sebagai pengikat persatuan
Dalam membangun negeri tercinta ini
Kawan...Marilah kita bergandeng tangan
Menjadikan negeri ini bangsa yang kuat
Menjadi kediaman yang aman dan makmur
Demi anak cucu kita
Di masa yang akan datang

Puisi keprihatinan

Rakyat

Sungguh hal yang sulit...
Di mana diri kita dan keadaan kita
Dalam keadaan terhimpit
Kemiskinan, kelaparan, dan korban bencana alam

Kemiskinan...
Banyaknya pengemis yang berserakan
Tidak mendapat pekerjaan yang pasti
Tempat tinggal pun tiada
Yang ada hanyalah sisa kehidupan mereka

Kelaparan...
Tidak mampu mengais rejeki
Tidak adanya pekerjaan yang diluangkan untuk mereka
Hanya uang seadanya digunakan membeli makanan
Yang kurang sehat karena dibeli dengan harga sesuai
Hingga lama-kelamaan mereka akan kelaparan

Bencana alam...
Tak akan habis melanda rakyat
Gunung berapi yang meletus serta banjir
Membuat rumah dan harta benda hilang
Menbuat mereka harus hidupn seadanya
Hingga akhir hidup mereka...

Demikian 6 Puisi dari saya darmawit**
---------Terima kasih----------

Yuni Marlina mengatakan...

Indonesia

Indonesia…
Kau tanah airku
Kau tanah tumpah darahku
Kalau tidak bagaimana jadinya

Pasti kamu akan menderita
Dijajah dan diserang
Penjajah pasti kan menjajah
Tetapi, rakyat Indonesia tak akan menyerah

Teruslah maju Indonesiaku
Agarku dapat melindungi seluruh rakyat Indonesia
Kau adalah Indonesiaku
Aku akan berjanji menjaga Indonesiaku

Karya: Yuni Marlina
X.8/45


Penghangat Dunia

Rintik hujan yang berisik
Memecah ketenangan yang tercipta sore ini
Kutunggu datangnya seseorang
Untuk menemani kesendirianku

Saat kutersadar
Kulihat kehangatan di ujung sana
Secepat mungkin keberlari
Dan kudapatkan kehangatan itu

Saat kulihat…
Ku tahu bahwa itu, Engkau
Penyelamatku, penolongku dan
Engkaulah Tuhanku

Karya: Yuni Marlina
X.8/45

AlamKu

Alam indah nan elok
Air terjun yang kulihat
Bagai salju yang sangat putih
Pohon yang hijau dan subur
Seakan-akan menutupi keindahan air terjun itu

Gemercik air seakan terdengar
Saat kulihat gambar itu
Udara yang segar dan sejuk
Seakan mengajakku untuk menghirupnya

Desau angin yang kurasakan
Membuat hatiku merasa tenang
Oh, Tuhan aku sangat berterima kasih kepadamu
Karena t’lah kau ciptakan alam Indonesia yang indah

Karya: Yuni Marlina
X.8/45

Pahlawanku

Hamparan sawah terbentak
Tampak bagai permadani emas
Di angkasa pelangi membentang
Alam sungguh di hias

Damai hati menikmati
Tentram hati sejauh pandangan
Kuucap syukur dalam hati
Atas semua jasa-jasamu, Pahlawan

Engkau berjuang demi negara
Tanpa kenal rasa takut
Nyawamu engkau pertaruhkan untuk negara ini
Pahlawanku, jasa-jasamu akan selalu kekenang sepanjang masa

Karya: Yuni Marlina
X.8/45

Kekuatan Sebuah Cinta

Dan aku coba menyibak kabut yang menutupi mataku
Menghalangi pandanganku
Untuk berlari menghampirimu
Memeluk dan mencumbumu

Aku ingin menghujanimu
Dengan deras cintaku
Hingga hatimu dibanjiri bayangku
Dan tiap desah yang terlontar dari bibirmu
Adalah namaku

Pangeran…
Aku adalah puteri yang akan selalu merindukanmu
Saat kita tak lagi bisa bersatu

Sedang resah, rindu, marah, gelisah, serta cinta ini
Masih murni untukmu
Aku melepasmu…
Walau aku sangat ingin memilikimu…

Karya: Yuni Marlina
X.8/45

eRichA_ mengatakan...

-Dekatnya kita-

Tuhan,
Kita begitu dekat
Bagai manggis ungu dan bijinya
Kita sangat dekat
Bagai bantal, aku kapuk dan kau sarungnya

Tuhan,
Satu kali kucoba berpaling tapi tak bisa
Kita sangat dekat
Kita begitu dekat

Kucoba lupakan tetapi tak bisa
Aku berjalan tanpa arah
Tapi kau memberi arah untukku

Tuhan kita begitu dekat
Aku mata Kau tangan
Bila air mataku berlinang,
Kau siap menghapusnya

-Dia itu Cinta-

Bijak paras wajah
Santun Berbicara
Senyum halus terlihat
Pikiran jernih dirasa

Bintang-bintang tengah menyambut
Bintang-bintang ingin melihat sinar yang kau bawa
Sinar yang melelehkan kerasnya hati

Kau bersemayam dalam hati
Terus berkelana
Terus mengembara
Menelusuri detik langkah hidupku

Beruntung yang mengenalmu
Berutung yang memilikimu

Ku ingin dia melihatnya
Ku ingin bintang juga melihatnya
Tak ada yang kau buat kecewa
Tak ada yang dibuat kau menangis

Sayup mata
Tenggorokan kering
Karena menunggu mu
Karena ingin menyentuhmu
Ku ingin kau disini

Kau adalah seseorang yang hidup akan cinta
Kau adalah seseorang yang mengerti akan cinta

Cinta aku mencintaimu

sonia mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
Yonathan mengatakan...

1. Kepahlawanan
Karya : Yonathan Kurniawan Hasan / 43


Pahlawanku


Pahlawanku
Engkau bagaikan ksatria
Engkau juga sangat mulia

Segala tindakanmu sangat berarti bagiku
Karena segala tindakanmu adalah sumber inspirasiku
Pahlawanku ,
Engkau sungguh pemberani…
Musuh – musuh engkau hancurkan

Pahlawan
Engkau selalu melindungi kami dari segala marabahaya
Engkau telah berjuang untuk kami

Seluruh tenaga, jiwa, bahkan hidupmu
Engkau rela menyelamatkan kami dari kehancuran ini
Tanpamu mungkin dunia ini akan lenyap
Dan hancur


Seluruh pengorbanan
Engkau berikan demi kami
Saat detik-detik penuh dengan ancamanpun
Engkau selalu berada disamping kami

Saat mata tombak yang selalu mengintai engkau
Bahkan sampai darahmu mengucur deras bagai badaipun
Engkau tetap bersemangat tanpa sedikit rasa sakit

Tak kenal senjata, tak kenal mati
Hanya kaulah pahlawan sejatiku



2. Semangat Kepemudaan
Karya : Yonathan Kurniawan Hasan / 43


Ksatria

Pemuda,
Melaju dalam derap diantara puncak gulita zaman
Walau mentari masih di ujung fajar

Tetapi jiwa dan semangat para pemuda
Selalu berkobar

Dipundaknya yang kekar bertengger harapan
Tentang esok yang cerah
Tentang merah kuning hijau biru dalam harmoni pelangi

Tentang kemerdekaan dari belenggu-belenggu
Tentang kesemrawutan yang kembali tertata
Yang dulunya hancur tanpa bekas

Wahai pemuda,
Mari bersatu dalam barisan pembaharuan
Mari kita bersama – sama menjunjung semangat tinggi

Demi Bangsa dan Negara yang kita pijak sekarang
Agar Bangsa ini dapat kita selamatkan dari jurang
Kehancuran

Mari kita bersama-sama bangkit membangun bangsa
Dari keterpurukan yang menghantui

Bukan saatnya lagi kita membicarakan kegelapan
Tetapi sudah saatnya kita menyalakan api di tengah keterputukan
Yang dialami nusa dan bangsa ini

Mari kita sebagai pemuda Indonesia
Secara bersama-sama membangun kembali bangsa ini
Menjadi bangsa yang cerdas, berprestasi dan selalu
Pantang menyerah menghadapi jurang kehancuran



3. Cinta
Karya : Yonathan Kurniawan Hasan / 43


Kerinduan cinta


Mencoba lepaskan beban
Kutulis sebait lagu tentang kerinduan cinta
Terpendam dibatas jarak yang memisahkan
Jujur ingin aku selalu memilikimu

Wahai Cinta
Engkau selalu membayangiku

Aku mencoba lukiskan bayang- bayangmu
Di awan kugoreskan imaji dan bisikkan
Hatiku yang kurasakan

Wahai cinta
Aku sangat rindu
Ku sadar tak akan bisa..
Hidup tanpamu

Ku tak akan mampu..
Ku lemah tanpamu
Ku bisa mati tanpa cintamu

Betapa berartinya cintamu
Bagiku

aku tak bisa kehilanganmu
Ku ingin terus bersamamu
Oh cinta
Semoga cinta ini terus berada
Dalam hatiku untuk selamanya

Dan takkan pernah pudar
Sampai hayat hidupku

Unknown mengatakan...

Kekuatan Orang Tak Mampu
Ciptaan: Andes Andriady


Kemiskinan
Inilah yang sering terjadi
Sungguh memilukan
Sungguh menyedihkan
Sungguh menggugah sanubari kita

Kemiskinan
Tentulah merupakan penderitaan
Mereka mencati uang bukan untuk mereka sendiri
Yang mereka butuhkan hanyalah sesuap nasi tak lebih
Tuk mengisi perut mereka yang terus berbunyi

Hinaan dan celaan
Harus mereka terima demi menyambung hidup
Bukan kekayaan yang mereka inginkan
Mereka hanya ingin mengisi perutnya yang terus bernyanyi

Ketika mereka minta-minta
Terlebih lagi dengan tubuh yang cacat
Sungguh mengusik hati kecil kita
Jika ingat diriku yang suka menghamburkan uang
Sedangkan
Mereka rela berjemur dibawah terik matahari yang sungguh panas
Sungguh tak kuat hari kecilku melihatnya

Tuhan
Andaikan aku bisa membantu
Diriku tak bisa bayangkan
Harus berjemur dibawah terinnya sang surya
Hanya demi uang receh

Mereka yang tak mampu
Mempunyai kekuatan diluar daya bayang kita
Mereka rela menderita
Mengemis dan menerima hinaan
Hanya demi keluarga mereka
Yang setia menunggunya dirumah yang bobrok

Tuhan
Berikan mereka kekuatan dan perlindungan
Engkau memberi cobaan
Pastilah memiliki artinya
Jangan Engkau beri cobaan yang berat pada mereka

Yang mereka butuhkan tidaklah
Emas, perak dan berlian yang mahal
Bukan itu yang mereka butuhkan
Mereka butuh kehidupan yang layak
Berikanlah kekuatan pada mereka

Hanya padaMulah
Mereka bisa bertahan
Dengan kekuataan yang Engkau berikan
Kekuatan untuk mengatasi segala cobaan
Janganlah Engkau berikaan cobaan
Yang sangat sulit

Unknown mengatakan...

Cinta Pertama
Ciptaan: Andes Andriady

Engkau bagaikan bidadari
Bidadari yang turun dari langit
Entah mengapa mata ini tak bisa berhenti,
Memandang wajahmu yang begitu cantik

Ada sesuatu yang aneh pada diriku ini
Aku selalu ingin melihatmu,
Selalu memikirkanmu
Apa yang sedang aku rasakan ini?

Kenapa ketika aku melihat dirimu,
bersama orang lain,
ada rasa benci, marah
Apa yang sebenarnya terjadi
denganku?

Aku merasa senang,
jika engkau senag
Jika kamu sedih
aku pun turut sedih
Kenapa sebenarnya diriku ini?

Apakah ini yang namanya cinta?
Apakah begini rasanya cinta?
Mengkinkah rasa ini cinta
Cinta
Cinta itu buta

Entah kenapa
Jika dia menyuruhku ini diriku langsung mau
Benarkah
Cinta itu buta

Tapi kenapa jika dia jauh
Ada yang kurang
Ada yang hilang
Ada yang kosong
Kenapa?

Ada rasa ingin selalu melindunginya
Ada rasa ingin selalu menjaganya
Ada rasa ingin selalu disampingnya
Ada rasa khawatir
Jika dia pergi

Hati ini selalu ingin berada disampingnya
Hati ini selalu ingin melindunginya
Hati ini tidak mau jika dia terluka
Hati ini selalu ingin menjaganya

Cinta
Cintakah ini
Ataukah hanya hanya perasaan sesaat
Tapi
Rasa ini membuat hidup lebih berwarna
Tanpa cinta hidup pastilah kosong
Cinta membuat kita bahagia

Yonathan mengatakan...

4. Peduli lingkungan
Karya : Yonathan Kurniawan Hasan / 43


Gunung

Selamat datang gunung
Aku kembali

Aku kembali untuk
Memenuhi janji
Yang terucap di hati
Setiap kita bertemu
Aku sangat merindukanmu
Gunung yang Indah

Gunung kami akan
Menyatu bersama
Demi keindahan dan kerindanganmu
Serta damaimu

Senja di Tangkahan
Senja hening
Di pinggir tebing
Ini muara

Di mana bening bertemu
Gesekan sayap serangga

Menyambut malam
Senja
Malam di Gunung
Damai adalah tetesan hujan
Yang jatuh di dahan

Gunung yang indah
Engkau seperti Hening
Di mana selalu membawa kesejukkan
Di hati setiap orang


5. Kepedulian sosial
Karya : Yonathan Kurniawan Hasan


Kemiskinan yang Merajalela

Di sini negeri kami
Tampak padi terhampar luas
Samuderanya kaya raya
Negeri kami subur

Dinegeri permai ini
Berjuta rakyat bersimbah luka
Anak kurus tak sekolah

Pemuda desa tak kerja
Mereka dirampak haknya
Dan hidup dalam kelaparan
Wahai Manusia
Marilah kita bersama – sama
Melenyapkan kemiskinan ini
Dari bangsa dan negeri kita yang tercinta

Mari Hancurkan dan Lenyapkan
Kemiskinan di negeri ini

Karena kemiskinan adalah sumber
Yang harus dihancurkan
Agar semua orang tidak menjadi
kesusahan dan hidup dalam kemelaratan

Carlos Roberto mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
Carlos Roberto mengatakan...

1.Puisi religi
Bapa yang Mengeri
Karya :Carlos Roberto

Bapa
Hati ini sakit
Hati ini hancur
Namun tak seotang pun peduli
Semua tak peduli
Semua tak mengerti
Tapi hamba seorang diri tanpa tujuan

namun hamba keliru
hamba tak seorang diri
karena Kau Bapa yang peduli
Engkau mengerti segala persoalan
Tak satu hal pun luput dari pandanganmu

Bapa hanya Engkau milikiku di dunia
Kau selalu peduli
Disaat aku terjatuh
Tak akan Engkau biarkan hambamu tergeletak tak berdaya

Bapa kepadamulah aku berserah
Segala yang telah hambamu perbuat
biarlah menjadi perbuatan yang menyenangkan hatimu Bapa
Ku akan selalu bersamamu
Taat dari waktu turun ke dunia ini
Hingga kembali pulang ketempatMu

2.Kepahlawanan
Hidupku untuk negeriku
Karya :carlos roberto

Cintaku hanya untuk negeriku
Negeriku yang kubanggakan
Negeriku Indonesia

Kan kuserukan kemerdekaan
Ku ingin tanah airku lepas dari penjajahan
Tak seorang pun berhak
Menjajah negeriku

Tanah tempatku berpijak
Tempatku dilahirkan
Tempatku dibesarkan
ku kan setia padanya

Kan ku bela sampai hancur tulangku
Sampai remuk jiwaku
Kan kukibarkan bendera bangsaku
Bendera Merah Putih3.Peduli Lingkungan
Milik Kita Bersama
Karya : Carlos Roberto

Luasnya Dunia
Hiajaunya hutan
Dalamnya Lautan
Sungguh Maha Karya yang mempesona

Saat matahari menghiasi dunia
Semua aktivitas pun menari
Saat malam menjemput
Hadirlah bulan yang menerangi langit malam

Awan yang perlahan bergerak
Mulai melepas airnya
Membasahi dunia
Dunia dipenuhi air dari langit
Menghilangkan duka di dunia

Langit terlalu tinggi
Tinggi sde4kali
Tanganku pun tak sanggup meraihnya
Demikian alam ini

ariyanni mengatakan...

Pahlawan


Kau sungguh berjasa
bagi nusa dan bangsa
Kau menyelamatkan kami
dari penjajah yg keji

Tanpa lelah,
Kau terus berjuang
Nyawa..
adalah taruhanmu

Semua itu..
Kau korbankan demi kami
para generasi muda
untuk bertempur melawan penjajah

Terima kasih Pahlawan..
Kau sungguh sangat berarti
Kami akan mengenang
semua jasa-jasa mu.

ariyanni mengatakan...

ariyanni afriska
x.8

Cinta

Kadang aku benci, kadang aku kangen,
kadang juga aku rindu
Apakah ini yang disebut cinta?
Cinta yg kadang benci, kadang ngangeni

Tak mengerti Q tentang semua itu
Kenapa dirimu tak mengerti?
Terkadang cinta tak bisa dipertanyajawabkan
ataupun diperjualbelikan

Seperti apa bentuk cinta itu,
sampai hari ini pun aku tak tahu
Cinta merupakan kumpulan dari
serpihan-serpihan kecil dari rasa benci, kangen, rindu, sayang

Kecil untukmu tapi besar untukku..
Jadi jangan pernah mempermainkan cinta,
mungkin benar..

cinta tak harus memiliki
meskipun kau tak jadi milikku

Sekarang aku tetap bahagia di sampingmu..
Tapi ingat satu hal..
suatu hari aku akan menagih cintaku

I Waiting 4 u're Love..

ariyanni mengatakan...

Ariyanni Afriska
x.8

Kelaparan

Yang kaya semakin kaya
Yang miskin semakin miskin
Yang menderita semakin menderita
Yang bahagia semakin bahagia

Apakah kalian tahu?
Betapa menderitanya orang
yang kelaparan
Mereka meminta-minta demi sesuap nasi

Tapi..
Apa guna kita?
Kita tidak memberi
tapi mencemooh

Dimana hati nurani kita?
Jika memberi sesuap nasi saja..
kita tidak mau
hanya demi mereka yang kelaparan

sesuap nasi..
sungguh sangat berharga bagi mereka yang kelaparan

Tapi..bagi kita..
sesuap nasi itu kecil dimata kita

kita sering membuang-buang makanan
sedangkan yang kelaparan..
mau memungut-mungut makanan sisa..
yang ada di kotak sampah, di jalanan, atau di tempat lainnya

Ayoo..mulai sekarang
jangan membuang-bunag makanan..
Lebih baik memberikan kepada mereka yang kelaparan..


karna itu sangat besar untuk mereka..
tapi kecil untuk kita..

ariyanni mengatakan...

ariyanni afriska
x.8

Tuhanku

Engkau Maha Tahu
Engkau Maha Kuasa
Engkau Maha Esa
Engaku Maha Mengasihi

Engkau tahu segalanya
yang ada di muka bumi ini
SEmua perkara dan masalah
ada di tangan-Mu

Yang bersalah..
'Kau ampuni..
Semua umat manusia
'Kau sayangi

Semua dosa kami
rela 'Kau panggul
dalam kayu salib
sampai rela mati di kayu salib

Tuha..
aku tahu 'Kau Maha Pengampun
aku ingin meminta tobat
pada-Mu..

Antony mengatakan...

3.Puisi Kepahlawanan

Pahlawan negara

Pahlawan
Kau rela berkorban
demi negara ini
Jasamu akan kukenang

Pahlawan
Jika bukan karena jasa kalian
Mungkin kami tidak bisa
memiliki kebebasan
dan kemerdekaan

Tetapi,
Banyak orang masih menyiayiakan
kemerdekaan yang kalian
perjuangkan demi
rakyat Indonesia

Terima kasih pahlawan
atas semua jasa-jasamu
dan pengorbananmu
terhadap negara ini

Antony mengatakan...

4.Puisi Peduli Lingkungan

Bumiku

Bumiku
Kau sering memberiku angin
yang sejuk dan segar
serta sumber daya yang melipah

Tetapi,
Seiring perkembangan jaman
Banyak orang menyakitimu
demi keuntungan

Hutanmu yang hijau
berubah menjadi gundul
dan juga lapisan ozonmu
yan dulunya melindungimu
Sekarang telah rusak

Bumiku
Kau sedang sekarat
karena ulah kami
Dan kami akan menolongmu
dan merawatmu

Aku mau lingkungan yang bersih
Aku mau lingkungan yang nyaman
Aku mohon Tuhan
agar kau memberi kesadaran
Kepada seluruh umat manusia

Yudi mengatakan...

Bunga Bangsa

Pahlawanku...
Engkaulah inspirasi bagi kami
Engkaulah yang telah berjasa bagi kami
Membebaskan kami dari belenggu penderitaan
Entah apa jadinya bangsa ini tanpa dirimu

Pahlawanku...
Kini perjuanganmu tdaklah sia sia
Kini pengorbananmu sangat berharga
Andai kami dapat membalas jasamu
Akan kami lakukan

Sekarang ini banyak yang telah melupakanmu
Banyak yang melantarkanmu
Banyak yang tidak memperhatikanmu
Tapi bagiku kau tetap pejuangku
Engkaulah bunga bangsa kami


Tersenyumlah Bumiku

Wahai semua orang
Coba kita tengok bumi kita ini
Coba kita lihat apa yang telah kita perbuat
Banyak yang telah kita perbuat
Perbuatan yang membuat bumi kita menangis

Tidakkah kalian melihat bumi kita menangis
Apakah kita telah menghiburnya
Apakah kita sudah membuat bumi kita tersenyum
Yang kita perbuat hanya membuat bumi menangis
Jika bumi kita terus menangis,
Dimana lagi kita akan tinggal

Sekarang kita harus memperbaikinya
Sebelum semua itu terlambat
Kita buat bumi kita tersenyum
Seperti awal bumi diciptakan
Jika bumi tersenyum
Kita pun merasakan kenyamanan.




Rakyat Jelata

Indonesiaku...
Engkau tempat kami tinggal
Engkau tempat kami dibesarkan
Namun lihatlah rakyatmu ini
Mereka semua menderita
Tertekan oleh kemiskinan meraka
Tertekan oleh keterbatasan mereka

Apa kita dapat menghilangkan semua itu
Apa itu semua akan terus ada
Semua tidak akan berubah jika kita diam
Tidak berubah jika kita berpangku tangan
Sambil melihat kesusahan orang lain
Kita harus saling menjalin kasih
Demi kehidupan yang layak

Jadi mulai sekarang kita harus berubah
Berubah menjadi orang yang peka
Peka akan penderitaan orang lain
Dengan begitu..
kitapun akan menjadi manusia yang sebenarnya
Agar kekerabatan tetap tterjadi


Pemuda

Hai engkau para pemuda
Kobarkan semangat dalam dirimu
Kobarkan api yang membara bara dalam dirimu
Perlihatkan pada orang lain semangat itu
Agar semangat itu dapat dirasakan orang lain

Pemuda
Jangan pernah kau pupus harapan
Kejarlah harapan itu
Kejarlah hingga kau mendapatkannya
Hingga kelak engkau tidak akan menyesal

Pemuda
Kaulah penerus bangsa
Kaulah penerus bagi keluargamu
Kau bagaikan bunga yang akan mekar
Dan akan menggantika indukmu
Dan agar bunga tersebut menjadi indah
Kobarkanlah semangat dalam dirimu


Tak Bisa Melupakan

Kekasih
Ku tak bisa lepaskanmu dari mataku
Aku tak bisa membunuhmu
Akupun tak bisa bohongi diriku
Bahwa aku butuh kamu
Aku tak bisa melupakanmu...

Terus kucoba tuk melupakanmu
Melupakan semua yang telah terjadi
Namun batinku semakin tersiksa
Kumencoba akhiri perasaan sedih ini
Namun dirimu semakin mendekatiku

Telah kucoba melupakanmu
Namun kaulah yang selalu berada didalam hatiku
Akhirnya kusadar
Bahwa engkaulah belahan diriku
Engkaulah cintaku


Agamaku Peganganku

Tuhan
Kami tahu kami tidaklah sempurna
Kami ingin memperbaiki kesalahan kami
Agar kami kelak pantas berada di hadapan-Mu
Agar kelak kami tidak malu bertemu dengan-Mu

Tuhan
Bimbinglah kami dalam mendalami aggama kami
Karena dari agama kami ini kami berjalan di jalan-Mu
Itu semua kami lakukan karena kami sayang kepada-Mu
Bimbing lah kami dalam mempelajari agama kami
]agar kami tidak tersesat

Tuhanku
Terima kasih telah memberi kami kesempatan
Kesempatan untuk memeluk agama-Mu
Sesungguhnya kami menyayangi agama kami
Tanap adanya agama
Mungkin kami tidak mengenalmu tanpa sekali

Carlos Roberto mengatakan...

4. Keprihatinan akan Kemiskinan
Bukan Sampah Dunia
Karya:Carlos Roberto

Ku tatap sekelilingku
Ku lihat wajah-wajah penuh derita
Penuh kesesakan
Penuh kehampaan

Kedua bola mata mereka
Menceritakan kekejama dunia
Air mata mereka
Menumpahkan segudang cerita

Mereka hanya bisa duduk
Meminta belas kasihan
Menjulurkan tangan di tengah dunia
Namun tak ada seorangapun peduli

Inikah hidup
Hidup yang harus mereka jalani
Entah berapa kali mereka mengeluh
Berapa kali pula engkau menguatkan mereka

Semuannya mereka terima
Semua hinaan orang
Semua prilaku orang

Orang lain boleh merendahkan mereka
Tapi saya mau katakan
Mereka bukan sampah dunia

5.Semangat Kepemudaan
Bangkitlah Pemuda
Karya:Carlos Roberto

Bangkitlah pemuda
Tunjukkaanlah pada dunia
Apa yang dapat Kalian lakukan
Jangan hanya menunggu terus-menerus
Lihatlah Bangsa telah berjuang dan bekerja keras
Ini semua karena mereka peduli akan pemuda

Bangkitlah Pemuda
Tunjukkan semangat kalian
Perbuatlah apa yang pantas
Bangsa tempat kalian para pemuda
Telah menanti kalian semua

Sekaranglah saatnya
Dengan semangat kebersamaan
mari kita tunjukkan pada dunia
Bahwa pemuda Bangsa ini belum punah
Jangan hanya ingin mencari perlindungan dan keselamatan

Bangkitlah Pemuda
Buktikan bahwa kita sebagai para pemuda mampu
Berjuang
Berkorban
Pantang menyerah
Setia
Selalu pada bangsa dan negara

6.Cinta
Terobsesi oleh Cinta
Karya: Carlos Roberto

Pertama bertemu
ada sebuah rasa dalam hati kecilku
Perasaan kagum
Kagum atas dirimu
Kau berdiri terlalu jauh dari ku
Membuatku tak mampu menggapaimu
Haruskah aku mengejarmu
Mengejar Rasa sayangku ini

Kau memenuhi isi hatiku
Membuat diriku Terobsesi akan engkau
Cinta ini tak dapat lagi ku bendung
Cinta yang begitu dalam
Sedalam samudera

Diriku terpukau
Akan dikau wahai cintaku
Saat ku menatapmu
Perasaanku berbunga-bunga
Saat diriku menyentuhmu
hatiku terasa terpuaskan
Hatiku meresa nyaman
Bila engkau didekatku

Pandanganmu menyejukkan hatiku
saat diriku menyapamu
Hatiku bergetar
Seluruh jiwaku tak mampu menahan rasa yang ku pendam ini

Penuhi hari-hariku dengan cintamu
Cinta yang tulus
Diriku Terobsesi akan engkau

Lestyana mengatakan...

Gerbang Surga

Tuhan.....
Engkau menciptakan aku
Sebagai salah satu yang sempurna
Engkau memberiku akal dan budi
Namun, aku tak pernah membalas budi
Aku tak pernah bersyukur........
Aku tak layak untuk berdiri di hadapan-Mu
Dan berada di samping-Mu
Masih adakah maaf bagiku???
Masih adakah kesempatan untukku???
Aku telah lelah bersembunyi dari-Mu
Aku berlari dan terus berlari menghindar dari-Mu
Aku yang buta karena harta
Aku yang bodoh karena duniawi
Dan mau dibodohi dengan hal-hal duniawi
Dapatkah aku kembali ke jalan-Mu??
Akankah kau buka kembali gerbang surga yang tertutup??
Menyesal dan menyesal ...
Hanya itu yang ku kenang dalam hatiku
Ketakutan yang kupendam
Akan neraka yang kau berikan
Telah menghujam ke dalam hatiku
Bagaikan pisau yang menancap di hatiku....
Sakit rasanya...
Bila kuingat hari itu...
Ingin rasanya kuulang waktu
Untuk merubah segalanya menjadi baru
Maafkan aku Tuhan..
Bukalah pintu maaf bagiku ini
Orang yang berdosa.....


Nama :Lestyana
Kelas :X.8
No.Absen:23

Lestyana mengatakan...

2.Makna Setetes Darah

Indonesia bangsa yang merdeka
Bangsa yang bebas dari penjajah
Tapi dibalik itu
Banyak darah yang menetes
Banyak darah yang mengaliri sejarah Indonesia
Itulah darah pahlawan bangsa kita...
Setetes darah mereka telah memberi banyak arti bagi negara
Pengorbanan mereka telah membawa Indonesia merdeka
Perjuangan tiada henti awal keberhasilan bangsa
Keberanian mereka membuat kita sadar akan arti bangsa
Sungguh besar jasa para pahlawan kita
Sadarkah kota sebagai anak bangsa??
Sadarkah kita akan kemajuan bangsa???


Penjajah yang memperbudak kita
Telah terkalahkan oleh keinginan
Dan pengabdian para pahlawan
Betapa tulus hati mereka
Betapa besar impian merka kepada anak cucu
Bangga adalah kata yang terucap olehku
Saat semua bangsa membuka mata
Saat semua pikiran mulai terbuka
Untuk mengubah dunia
Untuk menaklukkan dunia
Agar Indonesia tetap berjaya
Supaya pahlawan dapat tenang jauh disana
Tidur dengan damai.....
Semuanya telah memberi makna yang dalam
Makna yang tak dapat terlopakan oleh benak
Sanggupkah kita ikut berkorban seperti itu???
Mari kita dukung Indonesia menjadi negara yang maju
Negara yang mensejahterakan rakyat
Juga sebagai pendidik anak bangsa menjadi orang yang sukses

3.Hanya Ingin Bersamamu

Saat cinta telah datang
Saat itulah bunga-bunga bermekaran
Begitu juga dengan hatiku
Yang sedang dibutakan oleh cinta darimu
Rasanya ingin..............
Terbang jauh di angkasa
Bersamamu oh..Pangeran cintaku
Pelabuhan hatiku......
Terbang sejauh yang kita bisa
Sampai menembus angkasa
Hanya berdua denganmu
Saat mata ini terpejam
Saat itulah juga ku ingin melihatmu
Memimpikanmu adalah hal indah dalam tidurku
Bersama bintang-bintang temani malamku
aku merindukanmu...............
Bintang nan jauh disana
Adalah saksi cinta kita berdua
Andai bulan dapat berbicara
Mungkin ia dapat tahu isi hatiku padamu
Bahwa aku sangat mencintaimu
Aku tak dapat hidup tanpamu
Cinta itu buta....
Begitu juga cintaku padamu
Setulus hatiku
Karena engkaulah pujaan hatiku


Cinta membuat dunia lebih berwarna
Asam manisnya membuat orang ketagihan
Tanpa cinta apa arti hidup
Tanpa cinta hidup tak bermakna
Satu hal yang ingin kukatakan
Ku hanya ingin bersamamu


4.Gelapnya Kolong Jembatan

Hari demi hari kulalui
Tanpa kusadari bertambahnya usia
Aku yang kecil dan mungil
Harus menggali sisa-sisa makan
Gelapnya malam-malam yang telah kulalui
Disertai angin-angin kencang yang berhembus
Dingin rasanya...
Tubuhku kaku tanpa selimut
Yang kutemukan hanya kardus-kardus
Yang selalu menemani tidur malamku
Bau-bau yang tak sedap
Asap kenal pot selalu kutemui di setiap sudut
Terkadang debu-debu mengganggu pernapasanku
Tak kupungkiri
Hidup ini memanglah kejam
Tak mengenal waktu dan orang
Ingin rasanya kuubah waktu
Namun tak semudah yang kubayangkan
Kerasnya kehidupan selalu menghantuiku
Di setiap malam tidurku
Suatu ketika ku bayangkan
Hidup penuh suka cita
Dalam stiap hari-hariku
Namun tidak pada kenyataannya
Hidup terlunta-lunta
Inilah yang kurasakan saat ini
Penderitaan yang tak terelakkan
Dari sisi kehidupanku
Namun tak banyak dari mereka yang peduli...
Akankah mereka hanya diam dan terpaku
Melihat semua yang terjadi
Melihat banyaknya jumlah
Anak-anak bangsa yang hidup tak layak sepertiku...








5.Sumpah Pemuda
28 Oktober adalah hari sumpah pemuda
Semua pemuda meneriakkan semangat pantang menyerah
Semangat tanpa henti di hari yang bermakna
Hari yang selalu berkobar di hati pemuda bangsa Indonesia
Maju terus pantang mundur
Merupakan slogan yang menunjukkan semangat
Mendukung Indonesia lewat berbagai aktivitas
Menyusun Indonesia sebagai negara yang utuh
Sebagai negara yang tangguh
Dan penuh perjuangan serta pengorbanan
Tubuh tegap dan tegas
Sangat terbayang di pikiran setiap pemuda bangsa
Akan pahlawan yang berbaris di medan perang
Bagai polri dan tentara
Bagai TNI yang melindungi bangsa kita
Negara yang kita cintai
Negara yang kita harapkan
Mari kita pupuk rasa semangat kepemudaan
Yang telah lama terpendam di dalam diri kita
Tumbuhkan kembali rasa Nasionalisme
Cinta pada tanah air
Cinta pada bangsa dan negara
Karena itu pasang tubuh tegap kita
Di depan negara dan bangsa
Tundukkan kepala pada hukum
Hormatlah pada bendera kita yang penuh dengan pengorbanan
Renungkan apa yang harus kita lakukan di waktu yang akan datang
Mulai dari saat ini.......

6.Dahsyatnya Bencana Alam

Hampir di setiap waktu
Dan di setiap masa
Kita mendengar tentang akibat dari bencana alam
Yang melanda negara kita
Negara tercinta, Indonesia....
Tak hanya satuan bahkan puluhan kali terjadi bencana yang sama
Haruskah kita berdiam???
Sementara banyak orang yang hidup sengsara
Kehilangan rumah, harta, bahkan sanak saudara..
Hanyutkah kita dengan kesedihan???
Dapatkah kita lakukan sesuatu yang bermanfaat??
YA, kita pasti bisa...
Membantu mereka memperbaiki hidup
Membantu mereka untuk bertahan dalam kekurangan
Membantu mereka baik jasmani dan rohani



Banjir, gempa, tanah longsor
Sering kita dengar dari setiap orang
Betapa dahsyatnya bencana itu
Membuat orang-orang bersedih
Karena kehilangan..........
Itu sudah akibat dari perbuatan kita
Menebang hutan, membuang sampah sembarangan
Bahkan merusak tanaman...
Sungguh hal yang tak disadari
Tapi sangat berakibat bagi lingkungan...
Harusnya kita renungkan apa yang harus diperbaiki..
Yang harus kita pertanggungjawabkan kepada Tuhan
Atas hal-hal ceroboh yang membahayakan banyak jiwa
Bahkan sampai puluhan juta per tahun
Belum lagi penyakit yang timbul
Akibat sampah-sampah yang berserakan
Bahkan banjir yang menggenangi kota-kota besar
Dan perumahan-perumahan warga
Mari kita bersama-sama tanamkan sikap
PEDULI LINGKUNGAN
Yang dapat mengurangi sedikit resiko
Untuk memperbaiki masa depan yang lebih cerah
Agar dapat hidup lebih nyaman dan aman
Mulai dari hal kecil seperti lingkungan sekitar kita...

KARYA : LESTYANA
KELAS : X.8
NO : 23

Lia Wahyuni mengatakan...

1. Puisi Religi
Kebaikan-Mu
Karya : Lia Wahyuni / 24

Tuhan...
Engkau selalu di sampingku

Ketika aku jatuh ke dalam pusaran dosa
Engkau menarikku keluar
Ketika aku merasa hidupku tak berarti
Engkau selalu mengingatkanku
Bahwa...
Hidupku akan berguna
Apabila aku yakin pada diriku sendiri

Engkau selalu menguatkanku
Ketika aku menyerah pada kehidupan ini
Engkau selalu menghangatkanku
Ketika tubuhku menggingil di malam yang dingin
Engkau menemaniku
Ketika aku merasa kesepian di tengah kesunyian malam

Tuhan...
Engkau selalu ada untukku
Tak peduli begitu banyak dosa yang telah kuperbuat
Engkau selalu memaafkanku
Karena kebaikan-Mu

Terima kasih Tuhan
Aku bersyukur telah menjadi hamba-Mu


2. Puisi Kepahlawanan
Pengorbanan
Karya : Lia Wahyuni / 24

Oh Pahlawan...
Kau rela korbankan jiwa
Kau pun rela mengorbankan ragamu
Untuk merebut tanah air Indonesia

Walaupun tubuhmu rapuh
Tetapi semangatmu tak pernah runtuh
Bumi boleh berputar
Tetapi hatimu tak pernah gentar

Bunga selalu tumbuh
Seperti jiwamu yang tangguh
Walupun tubuhmu berlumuran darah
Tetapi kau tak pernah menyerah

Betapa mulianya hatimu
Seperti kasih ibu kepada anaknya

Kau akan selalu menjadi pahlawan
Bagi bangsa, negara, dan generasi mudamu

3. Puisi Peduli Lingkungan
Bumi yang Malang
Karya : Lia Wahyuni / 24

Bumi...
Keadaanmu sungguh memprihatinkan
Karena aku
Manusia yang tidak punya hati ini

Bajumu....
Aku robek tanpa perasaan
Tak berpikir apa yang kau rasakan
Sehingga membuatmu begitu terluka

Meringis kesakitan
Karena terik matahari yang panas
Menusuk jantungmu
Dan membuat paru-parumu bocor

Bumi...
Maafkanlah kesalahanku
Mulai sekarang
Dalam hatiku aku berjanji
Akan merawatmu sampai akhir hayatku


4. Puisi Keprihatinan Sosisal
Penderitaan Rakyat
Karya : Lia Wahyuni / 24

Negaraku...
Kondisi rakyatmu sungguh memprihatinkan
Di saat bencana datang silih berganti
Dan tak ada habisnya

Kau telantarkan rakyatmu
Demi keuntungan para wakil rakyat
Rakyat di luar sana menjerit
Akan kesulitan yang mereka hadapi

Mengapa kau tak memikirkan nasib rakyatmu?
Jika terus seperti ini
Kemiskinan...
Kebodohan....
Pengangguran...
Akan terus mewabah pada rakyatmu

Sadarlah wahai para wakil rakyat
Berubahlah...
Tata kembali negara ini
Sejahterakanlah kembali rakyatmu


5. Puisi Semangat Kepemudaan
Bangkitlah Pemuda
Karya : Lia Wahyuni / 24

Wahai pemuda
Bangkitlah dari keterpurukan
Bangunlah kembali negaramu ini
Selesaikanlah masalah yang berkecamuk

Jika tak cepat bertindak
Negaramu ini akan tertinggal jauh dari negara lain
Hanya dapat melihat negara lain maju
Tetapi tak dapat berbuat apa-apa untuk negara ini

Di era globalisasi seperti sekarang
Bukan tidak mungkin
Negara ini akan menjadi budak dunia kembali
Seperti ketika dijajah dahulu

Wahai para pemuda
Kerahkan semua kemampuan yang ada
Bela, pertahankan, dan harumkan negara ini
Jangan pernah menyerah
Sampai titik darah penghabisan


6. Puisi Cinta
Jatuh Cinta
Karya : Lia Wahyuni / 24

Ketika dia memandangiku
Jantungku berdebar kencang
Darahku mengalir deras
Mataku tak dapat berkedip
Hatiku amat gembira

Setiap kali aku melihatnya
Batinku merasa damai
Saat aku di dekatnya
Tubuhku merasa hangat

Ketika malam datang
Aku selalu membayangkan wajahnya
Senyum serta canda-tawanya
Membuat malam terasa lebih indah

Setiap malam
Bayangan dirinya selalu muncul tiba-tiba
Hatiku selalu memikirkannya
Berharap dirinya selalu di sampingku

Sehari tak bertemu
Hatiku merasa hampa
1 hari bagai 1 abad lamanya
Mengapa aku selalu rindu padanya?

Oh Tuhan...
Inikah pertanda aku jatuh cinta padanya?

fenny_smile mengatakan...

1. religi
Tolong Hamba
Karya : Fenny
Tuhan,
Engkau maha kuasa,
Engkau maha dari segalanya,

Tuhan,
Aku tahu,
Aku sering jauh dari-Mu,
Aku sering melupakan-Mu,
Meskipun aku tahu,
Engkau tak pernah pergi dari ku
Engkau selalu ada saat aku membutuhkan,

Tuhan,
Tolonglah aku,
Untuk selalu didekat-Mu,
Agar dapat mencapai surga-Mu,
Surga-Mu yang indah,
Surga-Mu yang penuh kebahagiaan,
Bimbinglah selalu hamba,
Agar dapat selalu bersama-Mu.


2.kephlawanan
Pahlawan
Karya : Fenny
Pahlawan,
Dikau berjuang untuk Negara,
Dikau korbankan jiwa dan ragamu,
Dikau tidak pernah patah semangat,
Hanya untuk kemerdekaan bangsa dan Negara ini,

Pahlawan,
Berkat jasa-jasmulah,
Kami dapat hidup tanpa terjajah,
Dapat bersekolah dengan tenang,

Pahlawan,
Kami akan selalu ingat jasa-jasamu,
Kami generasi mudamu,
Akan meneruskan pengorbanan mu,
Kami akan berusaha,
Agar bangsa dan Negara ini tidak terjajah lagi.

3.pedulian lingkungan
Hutanku
Karya : Fenny
Hutan,
Indah akan beraneka tumbuhan dan bermacam hewan,
Dapat untuk paru-paru kota ini,
Hijau dan sejuk udara dari mu,
Dapat menjadi pelindung lapisan ozon,
Lapisan ozon yang menipis akibat zat-zat pabrik,
Dapat di tutupi dengan adanya hutan,

Hutan,
Aku kan selelu menjagamu,
Agar tidak ada, penerbangan liar,
Tidak ada pemburuan liar lagi,
Akan selalu menjadi hutan terindah,
Menjadi hutan yang paling aku banggakan,
Hutan yang paling indah dari semua yang ada.

4.keprihatinan sosial
Lihat Mereka
Karya : Fenny

KKN merenggut semuanya,
Mereka tersiksa,
Mereka menderita,
Mereka kelaparan,
Mereka tidak dapat sekolah,
Tidak ada pengobatan bagi mereka,

Lihat mereka,
Orang-orang yang menderita Karena KKN,
Tidak ada kebahagiaan buat mereka,
Hanya penderitaan yang mereka dapat,

KKN adalah derita rakyat,
Masyarakat tidak tentram,
Masyarakat menjadi sengsara karena KKN ini.


5.semangat kepemudaan
Demi Bangsa
Karya : Fenny

Kami pemuda-pemudi bangsa,
Generasi penerus bangsa ini,
Berjuang untuk bangsa ini,
Demi jasa-jasa pahlawan,
Yang dulu berjuang untuk bangsa,

Kami berjuang membangun bangsa,
Menjadi bangsa yang maju,
Menjadi bangsa yang tidak terjajah,
Menjadi kebanggaan bagi bangsa lain,
Tidak tertandingi oleh Negara lain,
Menjadi satu bangsa yang hebat,

Kami generasi muda,
Berusaha untuk mewujud kan,
Apa yang dicita-citakan bangsa ini.

6.cinta
Kasihku
Karya : Fenny

Sayang,
Dikau bagai matahari,
Di pagi yang cerah,
Mencerahkan hari-hariku,
Menemani langkah-langkahku,

Engkau bagai embun,
Di pagi yang indah,
Menyjukkan hari-hariku,

Bagaikan pelangi,
Pada saat hujan dan matahari bersatu,
Penuh dengan warna,
Mewarnai hari-hariku,
Agar hidup ku selalu berwarna
Untuk setiap hari ku,

Kasih,
Jika malam tiba,
Engkau bagaikan bulan yang terang,
Menggantikan matahariku,
Pada pagi hari,
Bulan yang indah,
Dan bintang yang berkelap-kelip,
Seperti indahnya hari-hariku,
Yang selalu bersamu setiap saat,
Menghilangkan rasa rindu ku,
Menghilangkan kesedihanku,
Pada hari-hariku ini.

sonia mengatakan...

MANDEEP KAUR
X8
26

MASIH ADAKAH CINTA BUAT KU

Di tengah derasnya hujan malam ini
masih ada seberkas kisah yang tertinggal.Semakin basah tubuh ini oleh percikan hujan dan tetesan air mata,hingga tak mampu menahan rasa rindu...........

Sederet cerita sejumlah masalah
Tak pernah hilang dari penglihatan ku
Namun rindu tetaplah rindu dan cinta
Hanyalah kisah yang akan menjadi kenangan

Masih adakah cinta buat ku!!
Masih bisakah sisi - sisa cinta kemarin untuk hari ini?
Jika cinta memang harus pergi dan kembali pada engkau yang memiliki cinta.........

Aku yakin diri ini tak akan pernah rela
Mengapa dulu engkau beri aku rasa yang sulit
Aku tepis..........
Engkau titipkan insan yang selalu menyayangi dan melindungi aku.....

Kini aku yakin cinta yang kau beri adalah cinta sejati,putih dan suci
Untuk ku abadi............
Hari ini dan nanti...........

Ketika aku sudah memiliki apa yang pernah ku pinta, hidup beserta dengan dia
Terikat kebahagiaan dengan rasa itu
Tak ingin pergi, hilang dan menjauh dari dia

Tapi, Tuhan mengapa kau tidak adil pada ku
Tuhan Kejam
Kau ambil kembali dia orang orang yang ku cintai
Yang telah ku miliki,yangtelah memberi janji suci pada ku

Sekarang dia telah pergi untuk selamanya
Meninggalkan apa yang dia punya
Selamanya!!!

sonia mengatakan...

SURGA MU HARAPANKU
Nama : Mandeep Kaur
Kelas: X.8

Dalam hening ku hembuskan nama - nama keagungan mu
Dengan penuh pengharapan berikut dan terpanjatkan diiringi tetesan air matayang penuh dosa
Dosa - dosa yang terabaikan

Ya Tuhan........
Maafkan hamba.....
Ku hianati engkau, ku lupakan engkau dan ku tinggalkan
Semua kewajiban yang akan menjadi bekal di kemudian hari
Semua larangan yang ku hampiri
Bukan perintah yang ku hinggapi

Malam ini ku berdoa
Mengagumkan kekuasan Mu - Tuhan
Bersama doa ku lafas dalam satu nafas

Namun dosa yang ku punya tak sebanding dengan anugerah yang kau berikan

Noda - noda dunia terus hadir mewarnai iman ku yang lemah
Hamba tak menuntut apa yang semestinya ku dapat
Tetapi hanya ampunan yang ku butuhkan

Ampuni...........
Sadarkan......... ingatkan aku untuk berdoa dan rajin ke rumah Mu
Ya.... Allah ku
Kan ku amalkan, bukan hanya sebagai janji

Alkitab, bukan menjadi sebuah perhiasan
Tapi kebutuhan yang harus terpenuhi
Untuk Mu yang termiliki jagad surgawi

Biarlah terus aku berdoa
Biarlah terus aku meminta berkat Mu
Biarlah air mata terus membasahi
Biarlah, sampai tidur lelap tak terjaga
Biarlah........ Tuhan!
Ini sebagai bukti aku ingin bertobat

Jika semua tak dapat sempurna
Hanya iman ku yang akan mewakili
Kesempurnaan hati.....

Terjagalah aku di atas iman ku
Terikatlah aku dalam borgol berkah - Mu
Surga Mu Harapan Ku

sonia mengatakan...

MANDEEP KAUR
X.8
26

HUTAN KU

Saat ku pandang engkau
Terlihatlah keagungan Tuhan
Pohon - pohon hijau menjulang tinggi
Berdiri kokoh melindungi satwa di dalamnya
Dihiasi rerumputan dan indahnya bunga yang terbentang di sertai hiruk piruk suara binatang di dalamnya

Sayang kini tak seindah dulu
Banyak pemburu liar yang tak bertanggung jawab
Kebakaran hutan dan pencemaran yang tak terelakan kini menjadi sumber bencana
Akibat ulah manusia yang berwajah sampah

Serentak langit mendung, gelap menyelimuti alam
Tak ada secerah matahari menyinari bumi
Wajah tampak pucat pasih meratapi
Menangis lirih atas yang ternodai

Hutan yang dulu hijau melambai dedaunan
Bersautan hewan penjaganya
Kini di penuhi asap tebal menggumpal
Warnanya hitam, pekat dan baunya menyengat

Perlaku sampah berwujud manusia
Masih ada malapetaka di sekeliling jagat raya
Sampai kapan terus menyerbu
Tak ada yang pernah tahu di mana kesempuranaan dunia

Alam pergi meninggalkan segala yang ada
Bosan pada kelalaian manusia

Aku ingin ini dapat teratasi kembali seperti yang dulu lagi
Bersih,indah,hijau dan semakin subur tanda kemakmuran
Sejahteralah alam ku...............
Bersama manusia sejati yang akan menjagamu
Selalu.........
Hutanku............
Impianku..........

desi mengatakan...

Nama:Desi Wijaya
Kelas:X.8
No:12

1.Puisi religi
Tuhan ..
Aku tau Engkau Maha penyayang dan Maha Adil
Karena kesalahanku selama ini
Karena kebohongan yang aku lakukan selama ini
Karena kejahatan yang aku lakukan ini
Maafkan la Hamba-Mu ini ..

Terima kasih Tuhan atas kesabaran-Mu
Selama ini engkau selalu mengingatku saat aku berbuat salah
Walaupun engkau tak muncul dihadapanku
Tapi aku tau bahwa engkau selalu ada didekatku

Tanpa-Mu aku tak bisa sampai seperti ini
Saat aku gelisah engkau memberikan solusi yang baik
Saat aku dalam kondisi sedih engkau selalu menghiburku
Engkau selalu ada dan selalu ada untuk selamanya

Aku sungguh berterimah kasih padamu Tuhan
Tanpa-Mu aku tak mungkin bisa seperti ini
Tlah kau tunjukkan kedamaian yang sesungguhnya padaku
Terima kasih Tuhan

2.Puisi Kepahlawanan

Pahlawan…
Kau berjuang agar kami dapat berjaya
Kau membela bangsamu agar kami bebas
Kau rela berkorban demi kami
Demi bangsa kami kau lakukan semua itu tanpa pamrih

Seandainya saja aku bisa membantumu
Saat berperang
Saat melawan para penjajah
Dan saat kau mempertahankan bangsa ini
Hingga napas terakhir pun engkau rela berkoran

Detik-detik penuh ancaman
Ketika kau tak bisa bernapas lagi
Saat itula aku ingin sekali membantumu
Engkau tak pernah kenal senjata,tak kenal mati
Itula pahlawan sejati

Rela berkorban demi kami
Senyummu saat berperang,
Saat itu aku mengetahui bahwa engkau
Ialah pahlawan yang sesungguhnya
Pahlawan yang kudamba selama ini

3.puisi cinta

Pagi berganti menjadi malam
Selama itu aku memikirkan dirimu
Wajahmu yang begitu tampan
Suaramu yang begitu indah

Itulah yang selalu membuatku ingat pada dirimu
Saat kau memuji diriku
Diriku bagaikan sedang terbang
Saat kau mendekatiku
Hatiku selalu berdebar-debar

Saat kau memegang tanganku
Rasanya aku tak ingin kau melepaskan genggaman itu
Dunia itu bagaikan milik berdua
Tak ada yang bisa menganggu

Saat aku melihatmu
Kau pun melihatku
Rasa hatiku sangat bahagia
Aku tlah jatuh cinta padamu

Setiap hari hatiku selalu senang
Karna selalu ada yang selalu menjagaku
Dan membuat hari-hariku begitu berarti
Aku ingin esok hari selalu seperti hari ini

4.Puisi peduli lingkungan

Sungguh sedih hatiku
Melihat lingkunganku sekarang
Yang begitu kotor
Aku sebagai manusia

Sunggulah tak tau diri
Padahal lingkungan la yang membesarkan diriku
Berkat lingkungan la masa aku mempunyai kondisi tubuh yang baik
Apa kata mereka?
Kalau kita sebagai manusia
Hanya bisa merusak
Dan tak bisa memperbaikinya

Hijau ,hening…
Itula yang aku inginkan di lingkungan ku sekarang
Tapi semua itu tak ada lagi
Hanya ada kekeringan
Sampah berserakan…
Bau yang tak sedap…
Kapan lingkungan ku bisa seperti dulu?
Mulai sekarang aku akan membuat lingkungan ku menjadi hijau kembali
Bersama temanku kan tolong lingkungan ku ini

desi mengatakan...

Nama:desi wijaya
kelas:X.8
no:12
5.Keprihatinan Sosial

Terdiam ku terpaku
Melihat kenyataan ini
Anak anak menangis perih
Orang tua mengais rejeki
Mengemis sepotong roti

Tak pernah disadari
Ada yang melanda negri ini
Kemiskinan
Jawaban dari setiap mulut mereka

Kemiskinan
Akar semua masalah ini
Pernahkah kita peduli?

Kriminalitas terjadi
Pemerintah hanya berdiam diri
Tak pernah mereka sadari
Ada bencana besar di Negeri ini

Terlalu perih tuk dikatakan
Terlalu sulit tuk dilukiskan
Mengapa semua terjadi?
Adakah yang peduli?

Cobalah kita merasakan
Memberikan sedikit dari yang kita punya
Tentu mereka kan terobati
Takkan terpuruk seperti ini

6.Semangat kepemudaan

Sebagai penerus bangsa
Aku ingin Negara ku maju
Mempersatukan perbedaan yang ada pada diri kita
Membuat Negara ku rukun

Ayo kita bangun Negara kita
Negara yang sudah bertahan sejak lama
Dan akan selalu seperti itu selamanya
Memajukan usaha yang selama ini
Tlah dilakukan oleh Negara kita

Hari-hariku yang dulu
Yang hanya bisa berkata
Tapi tak bisa melakukannya
Sekarangla waktu yang tepat bagiku
Untuk memajukan Indonesia ku
Negeriku indonesia

Christian Dinata mengatakan...

Kata Hati


Karya: Christian Dinata


Hatiku menangis pedih
Melihat kejadian itu
Di depan mataku
Dia pergi untuk selamanya
Hati ini berteriak menolaknya
Namun . . . ia tak kembali jua

Hati ini menjerit
Menolak yang telah terjadi
Semua sia – sia
Tiada yang dapat dilakukan

Kegelapan meliputi hati ini
Kesedihan pun pun turut melaju
Tak mau pergi dari hati ini

Hitam yang tak terlihat
Bersarang dalam hati
Membuatnya tertutup

Hati terus memanggil yang telah tiada
Tak satu pun yang mendengar
Tak satu pun jawaban yang terdengar
Hanya air mata yang berbicara
Tanpa ada yang menngerti

Ia telah tiada
Hati ini merasa kehilangan

Tapi . . .
Tak pernah ditinggalkan sendiri
Ia tetap hidup
Dan . . .
Ada di dalam hatimu




Jalan Hidup

Karya: Christian Dinata

Kemanakah aku melangkah
Mencari bahagia
Tak kutemukan satu pun langkah pasti

Dalam kegelapan aku berjalan
Dalam kesunyian aku berdiam
Tak satu pun insan mengerti
Tak satu oun memahami

Di atas batu kerikil aku berjalan
Di atas duri aku berbaring
Di atas pasir aku menangis

Tanpa tahu arah tujuan
Aku mengikuti jalan kekelaman

Dalam perenungan, ku temukan jawaban
Dalam pemikiran, ku temukan jalan keluar

Aku hanya dapat berlari kepada Dia
Aku hanya dapat berseru kepada – Nya

Dia membebaskan
Dia membuka jalan
Dia memberi hidup

Hanya Dia yang dapat menolong
Menunjukkan jalan hidupku



Gadis Kecil

Karya: Christian Dinata


Duduk termenung sendiri
Menatap indanya dunia anak
Rasa hati ingin bermain dan bersekolah
Di kala usia masih kanak – kanak

Namun . . .. .
Apa yang bisa ia lakukan
Diam dalam kebisuan
Tanpa ada kata terucap

Pelukan yang berbicara
Betapa rindu dirinya bermain dan bersekolah
Namun.....
Kesedihan membuatnya terdiam

Tawa canda berganti air Mata
Sukacita berganti dukacita
Kepedihan mendalam terpancar dari raut mukanya

Betapa bibirnya ingin mengucapkan sesuatu
Namun terkunci oleh jalannya waktu

Apa yang dapat dilakukan untuk menolongnya?
Deraian air mata orang lain
Takkan mampu menyentuh hatinya
Takkan membuatnya gembira lagi

Betapa ingin aku menolongnya
Tapi . . .
Hanya bisa kulakukan sebatas doa




Pahlawanku

Karya: Christian Dinata


Berlika liku jalan yang kau tempuh
Tiada kau temukan yang pasti
Bimbang dan ragu senantiasa menghadang
Namun kau tak menyerah di tengah jalan

Badai dan taufan tak menjadi penghalangmu
Menyelamatkan negeri ini
Perjuanganmu membuat ku terharu
Membangkitkan semangatku membangun negeri

Dengan apakah aku dapat membalas jasamu?
Bukan dengan kekuatanku
Namun...
Dengan semangatku untuk belajar
Berjuang sampai memperolah hasil terbaik

Tak kan kukecewakan kau pahlawanku
Kaulah panutanku
Kaulah penyemangatku

Kan kuingat jasamu sepanjang hidupku
Tak kan kulupakan
Kan kuceritakan pada anak cucuku




Semagat Kemerdekaan


Karya: Christian Dinata


Semangat....
Satu kata yang indah diucapkan
Banyak orang mengatakannnya

Namun....
Mengapa hanya sebagian yang melakukannya
Sebagian lagi terdiam
Terduduk, termenung memikirkan nasib

Hai semua pemalas...
Bangkitlah, berjuanglah membangun negeri
Gunakan semangat 45
Jangan padamkan semangat para pahlawan

Bangkitlah..
Kobarkan semangat itu...

Karena semangat, manusia dapat berjuang
Mempertahankan hidup
Mencari makan dan bertahan melawan kerasnya hidup

Bengkitkanlah semangatmu
Hai para pelajar
Tunjukkanlah bahwa kau mampu
Mampu mengobarkan kembali semangat pejuang
Sebagai seorang pelajar
Dan
Generasi penerus bangsa

Nicodemus mengatakan...

1. Religi

DOSAKU

Ya Tuhan….
Engkau sungguh rendah hati
Tiada makluk yang sesempurna engkau
Semua dosa kau ampuni

Ya Tuhan….
Aku memang tak tau diri
Selalu menambah dosa
Walau tlah kau ampuni

Memang-memang
Dosa ini susah dikurangi
Dosa-dosa selalu ditambah
Namun tak pernah berhenti

Ya Tuhan….
Manusia tak luput dari dosa
Ampuni aku pendosa yang tak tau diri

Cipt. Nicodemus
Patria Atmaja
(X8)





2. Kepahlawanan

Tumpah Darah


Pahlawan….
Engkau berkorban demi negara ini
Jatuh bangun engkau jalani

Jasa – jasa engkau tak pernah diketahu
Dengan nyawamu kau pertaruhkan demi negara ini
Terhadap apa yang terjadi pada negara ini
Jasa yang tak dihargai, pahlawan tak dikenali

Dikala engkau tertembak mati
Negarapun tak peduli
Semangat berkobar yang kau warisi
Kini tertindas modernisasi

Pahlawan…
Semoga dikenang sepanjang masa


Cipt. Nicodemus
Patria Atmaja
(X8)



3. Peduli lingkungan
Bumi


Bumi…
Yang dulu hijau murni
Kini gersang mati

Bumi…
Dahulu engkau gemuk berisi
Namun sekarang kurus pucat pasi

Kami merindukan engkau yang dulu
Tapi nasi telah menjadi bubur
Kami telah terlupa masa lalu
Yang indah dan subur

Bumiku…
Selamat tinggal indahnya bumiku




Cipt. Nicodemus
Patria Atmaja
(X8)






4. Keprihatinan sosial

Irak Menderita

Kehidupan memang kejam
Adakah keadilan dimuka bumi ini
Yang hitam menjadi hitam legam
Yang putih semakin murni

Tanpa ada belas kasih
Juga saling berbalas budi
Hanyalah dendam semakin perih
Kata hati menjadi – jadi

Nyawa tak berdosa menjadi korban
Pembunuh seraya tak bersalah

Perlawanan yang sia – sia
Serasa tak berpengaruh setitikpun
Namun semangat yang mulia
Tetaplah tkkan berubah sedikitpun





Cipt. Nicodemus
Patria Atmaja
(X8)


5. Semangat kepemudaan

Semanat Membara

hai pemuda…
Semanatmu begitu membara
Bagai api yang membakar belantara
Yang berkobar di tengah kesunyian

Hidupmu adalah contoh
Contoh bagi generasi muda
Engkaupun tak pernah menyerah
Menghadapi halangan dan rintangan hidup

Kauterus berjuang
Demi kemajuan Indonesiaku dan tanah airku
Semangat juangmu meluluhkan hati
Keringatmu bercucuran membasahi, isi bumi
Wahai pemuda….
Tetaplah engkau berjuang demi indonesia





Patria Atmaja
(X8)



6.Puisi cinta

Kesempurnaan Cinta

Cinta yang sempurna
Membuat semua menjadi indah
Membuat semua menjadi bermakna
Semuapun semakin berarti
Betapa aku ingin memilikinya

Cinta yang sempurna bagaikan pohon cinta
Yang berakar kesetiaan, berbatang kepercayaan
Bertangkai kelembutan, berdaun ketulusan
Dan berbuah kebahagiaan
Seperti itulah cinta…

Cinta yang sempurna tak seperti pelangi
Yang dapat memudar sepeninggal senja
Tak seperti mawar
yang dapat layu dalam seminggu
Tak seperti embun
Yang dapat hilang saat mata hari menyongsong pagi
Tapi cinta seperti air
Yang terus mengalir sepanjang waktu
Dan tak ada kejelasan yang tentu

Cipt. Nicodemus
Patria Atmaja
(X8)

Yonathan mengatakan...

6. Puisi tentang Religi
Ciptaan : Yonathan Kurniawan Hasan / 43


Bertobat

Dosa,
Sehabis sekian saat sudah
kenikmatan, kebahagiaan,
kejayaan yang didapat

Lantas bukannya disyukuri
Hidup yang dijalani
Namun justru menodai
hari demi hari
Dengan bercak-bercak dosa

Kebiasaan Setiap
Manusia selalu angkuh
Dan terus membawa ke
Tepi jurang dosa

Namun keterpurukan
tidak perlu berkepanjangan
harus segera
bangkit kembali, menanjak lagi

Karena bertobat belumlah
Terlambat selagi mau

Lantas saat jalan
menyimpang sesaat
Maka bergegas menuju
jalan kebenaran

Yang lurus
Yang bercahaya
Yang terang
Menuju surga

Karena sama sekali entahlah
Bilakah kesempatan untuk bertobat
Selalu hadir dalam kehidupan
Yang penuh dosa ini

Kevin Santoso mengatakan...

1. Puisi religi

Tuhanku Pelindungku
Karya : Kevin Santoso/X.8/21

Ku menatap dalam sepi
Dalam kegelapan dan kesunyian
Tiada yang bisa ku lihat
Selain hanya nama-Mu Ya Tuhanku

Sekarang ataupun esok hari
Ampunilah semua kesalahanku
Lindungi aku dari segala fitnah
Lindungi aku dari segala cobaan

Kau tempatku memohon
Kau beriku ketenangan
Jadikan aku selamanya
Hamba-Mu yang slalu bertakwa

Ampuniku Ya Tuhan
Yang terkadang melupakan-Mu
Saat Kau limpahkan karunia-Mu
Dalam kelam sunyi aku bersujud



2. Puisi kepahlawanan

Teladanku
Karya : Kevin Santoso/X.8/21

Beribu karangan bunga
Menghiasi peristirahatanmu
Meninggalkan seberkas kenangan
Bagimu, pahlawanku

Terlintas dibenakku
Betapa besar pengorbananmu
Demi bangsa ini
Kau berikan seluruh jiwa dan ragamu

Ribuan panah menghadang
Menerpa setiap perjalananmu
Tapi kau terus maju
Tak peduli akan itu

Pahlawanku
Istirahatlah dengan tenang
Karna kami, penerusmu
Kan terus mengabadikan hasil pengorbananmu




3. Puisi peduli lingkungan

Di Mana Lingkunganku
Karya : Kevin Santoso/X.8/21

Kuratapi keindahan linkunganku dulu
Anak-anak bermain dengan nyaman
Pohon pun rindang dan bahagia
Serta bunga-bunga menyapa pada pagi hari

Tapi sekarang ke mana mereka
Kemana keindahan kotaku yang dulu
Yang kulihat hanyalah sampah berserakan
Pohon marah dan bunga menangis

Tetapi tidak ada yang memberi makan lingkunganku
Tidak ada yang peduli akan lingkunganku
Sampah dan polusi menakut-nakuti lingkunganku
Kemana keindahan kotaku dulu

Tetapi masih ada jalan untuk itu
Masih ada kesempatan melihat kota itu
Jika kamu cukup peduli akan lingkungan
Bukalah sedikit ruang itu

Buatlah lingkungan yang hidup
Cerahkan lingkunganku
Untukmu untukku dan saudara-saudaraku





4. Puisi keprihatinan sosial

Kuratapi Ketidakadilan
Karya : Kevin Santoso/X.8/21

Masa kanak-kanak terbuang sudah
Kelembutan dan kepolosan
Dipaksa bekerja untuk mencari sebutir nasi
Bekera, meminta, bahkan mencuri

Tiada lagi setetes keceharan
Yang tertanam di muka
Yang ada Hanya beribu tetes keringat
Yang menyelimuti muka setiap harinya

Kalian dibuang dari rakyat
Kalian dicemooh rakyat
Hidup hanya pada segulung tikar
Merangkul hidup bagai membawa beribu tikar

Siapa yang prihatin akanmu
Siapa yang peduli akanmu
Siapa yang mw melihatmu
Siapa….





5. Puisi semangat kebangsaan


Semangat Penerus Bangsa
Karya : Kevin Santoso/X.8/21

Matahari terbit
Menandakan tiba saat tuk bergegas
Bangkitlah pemuda pemudi
Lihatlah negeri ini

Bangkitlah!
Harumkan nama bangsa
Lakukan yang terbaik
Demi Indonesia kita

Berjuanglah!
Wahai bunga bangsa
Jadilah yang terbaik
Berikanlah yang terindah
Jadilah penerus pahlawan

Jadilah pelita disetiap gelap
Jadilah air disetiap kering

Dan jadilah penerang bagi Indonesia
Demi Indonesia
Tanah tumpah darah kita






6. Puisi cinta

Penantianku
Karya : Kevin Santoso/X.8/21

Tak pernah terlintas rasa itu kan datang
Rasa yang memberikan aku kehidupan
Kehidupan yang bahkan tak pernah kuimpikan

Dirimu hadir dan menyelinap dilangit malam
Menghiasi bintang bintang
Yang ditemani bulan

Terpana aku akan pesonamu
Menatap keindahanmu
Akankah kumiliki dirimu?
Mendekapmu hingga akhir hayatku?
Melambung aku di anganku
Hingga aku tersesat jauh dalam mimpiku

Menyakitkan
Ketika harus kuterima kenyataan
Dirimu merupakan mimpi terindahku
Mimpi yang takkan pernah kuraih
Mimpi yang meninggalkan segores luka
Yang takkan hilang terhapus waktu

Antony mengatakan...

5.Puisi semangat kepemudaan

Berjuanglah

Hai generasi muda
kalian bagian dari bangsa ini
Negeri ini milik kalian
Tanah air Indonesia

Gunakan tenaga kalian
Gunakan pikiran kalian
Gunakan juga semangat kalian
untuk memajukan negeri ini

Mengembangkan negeri ini
Agar negeri lain iri
kepada kita
Bangkitlah anak-anak muda
untuk negeri yang kalian cintai

Indonesiaku
Negeri yang terbangun atas
cinta,solidaritas serta perjuangan
untuk mencapai kebangkitan

Kebangkitan Indonesia
karena perjuangan kami
Bangkit terus Indonesia
pantang mundur

Antony mengatakan...

6.Puisi cinta

Cinta

Apakah cinta itu?
Cinta ialah hal paling indah
Dimana kita bisa saling menyayangi
dan membagi kasih sayang

Cinta tak bisa dilihat
melalui muka ataupun keahlian
Cinta tak bisa datang melalui
mulut seseorang
Cinta datang dari hati

Mencintai berarti menerima
kelebihan dan kekurangan
yang dimiliki seseorang
Mencintai juga berarti
rela mengorbankan segalanya

Cinta
Hal-hal yang aku tak
bisa kurasakan
dan tak bisa kunikmati
sampai sekarang

rieke centiil mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
yudhis mengatakan...

1.RELIGI

Tuhan,
Hanya Engkau Maha Penyayang dan Maha Adil
Ditengah kegelisahan
karena kejahatan yang sering menampakkan diri
karena kepalsuan yang telah hadir dengan keangkuhannya
karena penghianatan yang jadi kelaziman
karena deraan cobaan bertubi menyentuh bumi pertiwi

Yang hanya dengan nama indahnya
yang tanpa tambahan awalan atau akhiran
telah menyentuh beribu insan
untuk berkumpul dalam kebaikan
yang hangat dan bijak

Terima kasih Tuhan
Tlah Kau tunjukkan
Ditengah kegelisahan
Ada kedamaian

Terima kasih Tuhan......

yudhis mengatakan...

2.KEPAHLAWANAN

Pahlawan,
Dulu kau di puja puja
Dahulu kau di damba
Tapi sekarang,
Tempat mu di banggakan saja sudah tiada,
Kenapa..
Jika umur sudah di akhir batas Mereka dilupakan
Tak lagi di puja puja
Tak seperti dulu lagi
Karna itu mari kita berantas koruptor!
Bebaskan orang orang yang terjepit karna koruptor!
Hilangkan narkoba, dan yang berbahaya Jadikan bumi kita damai , sejahtera Itulah impian bangsa

3.PEDULI LINGKUNGAN

Rinduku pada Hutan
Menghirup udaranya
Memandang Rimbunya
Hijau Daunnya
Sepinya

Rinduku pada hutan
Menginjak rumputnya
Embunnya
Rinduku pada hutan
Mendengar kicau burungnya
Teriakan sang kera
Auman harimau
Kegesitan kijang
Atau ular yang melata
Rinduku pada hutan
Rindunya kehidupan

4.KEPRIHATINAN SOSIAL

Kata orang miskin itu tidak punya tempat tinggal
Miskin itu tidak bisa makan setiap hari
Miskin itu tidak berpakaian seperti kebiasaan orang
Miskin itu meminta-minta pada pertolongan orang
Miskin yang sesungguhnya adalah
Kaya tetapi selalu merasa kurang
Memiliki berkat tetapi tidak pernah bersyukur
Melimpah tetapi tidak pernah peduli sesama

5.SEMANGAT KEPEMUDAAN
Kelam…Ibu pertiwi memandang
Masa depan anak bangsa yang kian suram
Melupakan bangkai terbengkalai
Dalam perjuangan

Berikrar dalam satu sumpah
Berpegang pada satu kata: Persatuan!
Wahai pemuda bangsaku!
Sadarkah kau koyak-koyak baju ibumu
Menelanjanginya di depan mata dunia
Bila kau hanyut dalam perpecahan
Bangkitlah pemuda bangsaku!
Genggam teguh satu keyakinan
Bhineka Tunggal Ika!
Demi pembangunan, dalam persatuan


6.CINTA
Satu masa telah terlewati
Benci dan rindu merasuk di kalbu
Ada apa dengan cintaku
Sulit untuk aku ungkap semua
Jangan pernah bibir tertutup
Bicarakan semua yang kau rasakan
Cinta itu kita yang rasa
Bila sengsara hati kan merana
Wahai pujangga cinta
Biar membelai indah
Telaga di kalbuku
Jujurlah pada hatimu
Ada apa dengan cinta

Die^jahill mengatakan...

Religi
Karya : Widiyana Wijaya/x8/42

KebesaranMu Slalu Ada

Terkadang aku tidak bersyukur
Bersyukur atas semuanya
Terkadang aku slalu mengeluh
Mengeluh cobaan yang ada

Aku tidak sadar
Aku tidak tau
Aku bodoh
Aku hanya bisa mengeluh

Tuhan...
Maafkan aku
Atas perbuatanku selama ini
Padahal kebesaranMu slalu ada

Meskipun hidup yang begitu banyak cobaan ini...
Engkau slalu menuntunku
menuntunku ke jalan yang benar
Serta melindungiku dari apa pun

Margaretha mengatakan...

Puisi Religi

Tuhanku
Karya :Margaretha Liza Chang/X8

Kebijaksanaan merupakan sifatMu
Keagungan merupakan simbolMu
Kau yang maha sempurna
Bangkitkan dunia dengan kasihMu,
lebih dari sang surya di pagi hari

Keluh kesahku yang s'lalu terdengar
Walaupun hanya berbunyi di dalam hati,
namun Kau s'lalu tahu kegundahan hati dan jiwaku

Apabila aku pergi
Hadirlah di berbagai kehidupanku
sebagaimana tealah aku pasrahkan
hanya bagimu
Tuhanku

Margaretha mengatakan...

Puisi Cinta

Di mana Cinta
Karya : Margaretha Liza Chang/X8

Telah kutemukan cinta sejati
yang mewarnai hari - hari kelamku,
terangi kegelapanku dan tuntun jalanku

Namun,
Dalam sekejap dia pergi dari hidupku
Tinggalkan aku dan cintaku, yang terus bersemayam dalam kalbuku
Bersama segopres luka di hatiku

Wahai cinta sejati
kemana lagi aku harus melangkah?
Hanya untuk mencarimu,
yang kini musnah bagai debu ditiup angin

Apakah aku masih punya kesabaran?
Demi menunggu cinta yang tak akan pernah terwujud

Di mana cinta?
Kembalilah, aku menggumu disini dengan cintaku

Die^jahill mengatakan...

Cinta
Karya : Widiyana Wijaya/x8/42

Disaat Aku Lelah Mencintainya

Dulu ada rasa sayang
Dulu ada rasa ingin memiliki
Dulu ada rasa ingin didekatnya
Meskipun terpisahkan oleh jarak yang jauh

Tapi itu dulu...
Sekarang semua rasa telah pergi
Kubiarkan pergi walaupun berat
Tapi kucoba sekuat tenaga

Akan kututup semuanya
Perasaan tiga tahun ini
Dan bayangannya dihatiku
Karna ku tau dihatinya takkan pernah ada aku

Die^jahill mengatakan...

Kepahlawanan
Karya : Widiyana Wijaya/x8/42

R.A.Kartini

R.A.Kartini
Sosok pejuang untuk membela
R.A.Kartini
Berjuang agar wanita dapat bersekolah

Mempertahankan emansipasi
Agar tujuannya tercapai
dia berjuang
Agar wanita juga dapat bersekolah

Jasanya begitu besar
Bagi kami para kaum wanita
Wnita bangsa ini tidak terjajah lagi
Oleh kaum pria

Kami kaum wanita
Akan slalu berusaha
Agar tidak terjajah lagi
Dari kaum-kaum pria

Margaretha mengatakan...

Puisi Kepahlawana

Pejuang
Karya : Margaretha Liza Chang/X8

Semangat yang berkobar dalam perang
takkan pudar walau ditelan waktu
Namamu yang s'lalu dikenang bangsa
Ingatkan dunia pada pengorbananmu

Puluhan tahun t'lah berlalu,
jiwa pejuang s'lalu hadir di kehidupan kini
Namun,
banyak pula yang tak menghargai perjuanganmu
Yang hanya menikmati kemerdekaan saja,
tanpa mengenangmu

Pejuang
Kau korbankan hidup demi masa depan
dan hari esok yang cerah

Terima kasih atas segalanya
segenang darah yang kau korbankan takkan kusia - siakan
hingga akhir hayatku

Die^jahill mengatakan...

Semangat Kepemudaan
Karya : Widiyana Wijaya/x8/42

Jiwa Kepemudaan

Di bumi yang luas ini
Terdapat kehidupan yang panjang
Terdiri dari beberapa generasi
Yang diutamakan sekarang adalah generasi muda

Karena...
Merekalah penerus semuanya
Mereka mengejar semua hal yang tertinggal
Mereka dengan semangat tinggi mengisi bumi ini

semengat!
Semangat!
Dan semangat!
Teriakan hati semua pemuda

Die^jahill mengatakan...

Keprihatinan sosial
Karya : Widiyana Wijaya/x8/42

Hidup

Dalam hidup...
Cobaan tak ada habisnya
Melanda semua orang
Tak memandang siapa pun dia

Di bangsa yang merdeka ini saja
Masih banyak cobaan Hidup berupa kemiskinan
Kemiskinan akan pengetahuan maupun ekonomi
Menyedihkan...

Kapankah bangsa ini dapat berubah?
Berubah lebih maju
Menuju hidup yang makmur
Dan bahagia selamanya

Die^jahill mengatakan...

Peduli Lingkungan
Karya : Widiyana Wijaya/x8/42

Alam Yang Kaya

Hutan yang luas
Dipenuhi dedaunan yang hijau
Dan dengan segala isinya
Ada di bumi ini

Hutan kita sangatlah kaya
Kaya akan semuanya
Dan sekarang tugas kita untuk menjaganya
Agar tetap ada dan hidup

Jangan biarkan
Semuanya punah dan hilang
Apalagi itu kesalahan kita
Yang tidak pernah peduli lingkungan

Sadarlah kawanku!
Sebelum semuanya terlambat
Rawatlah lingkungan kita
Dengan baik

Margaretha mengatakan...

Puisi Keprihatinan Sosial

Jeritan Kemiskinan
Karya: Margaretha Liza Chang/X8

Tangis kelaparan
terdengar s'lalu
tiap aku melewatinya

Jeritan bayi yang digendong ibunya
tak pernah berhenti
kudengar
Perih hatiku mendengarnya

Mereka hanya berada di pinggiran jalan
tiap hari meratapi nasib
berharap bantuan dan rasa iba dari orang sekitar
Bukannya malas atau tak mau kerja
tetapi mereka s'lalu dipandang hina

Mengais - ngais tong sampah,
meminta -minta di jalanan
tiap hari mereka lakukan

Membanting tulang demi mendapatkan sesuap nasi
tak sempat memikirkan masa depan sang buah hati

Terketukkah hati kita?
Dengarkah kita jeritan hati mereka?
Jeritan kemiskinan,
yang s'lalu mereka rasakan

Bagaimana dengan orang - orang yang berada di atas bersama kekayaan?
Mendengar jeritan kemisinan dari mereka
Sadarlah
Mereka membutuhkan uluran hati nurani kita

Margaretha mengatakan...

Puisi Semangat Kepemudaan

Bangkitlah Demi Masa Depan
Karya: Margaretha Liza Chang/X8

Narkoba
Rokok
Miras
Pergaulan bebas
Adalah musuh kita

Perusak masa depan
dan hidup kita

Kita harus bangkit dan tinggalkan hal -hal tersebut
Demi masa depan kita

Jauhilah masa depan yang suram
bangkitlah dari kenikmatan hidup yang hanya bersifat sementara

Pikirkanlah masa depanmu
Bangkitkanlah semangat kepemudaanmu demi melakukan hal - hal yang baik dan berguna

Tunjukkanlah,
buktikanlah
Kita sebagai orang muda yang berguna, berprestasi dan menjadi kebanggan bangsa

Ingat!
Tidak ada kata terlambat untuk berubah
Demi menyambut masa depan yang cerah dan ucapkan selamat tinggal pada masa depan yang suram

Margaretha mengatakan...

Puisi Kepedulian Lingkungan

Kemurkaan Alam
Karya : Margaretha Liza Chang/X8

Bencana terus melanda
Memakan korban,
menambah penderitaaan hidup manusia

Banjir,
tanah longsor,
gempa bumi
kekeringan,
angin topan,
bahkan tsunami pun melanda alam kita

Ada apa dengan alam ini?
Apakah alam telah murka kepada manusia - manusia yang tak punya perasaan?

Merusak alam,
menebang pohon tanpa menanam kembali,
membuang sampah sembarangan,
s'lalu kita lakukan tanpa menyadari akibat yang akan terjadi
Hanya mementingkan kepentingan pribadi

Kita hanya menyalahi Tuhan
jika bencana telah terjadi
Sadarkah apa yang telah kita lakukan?
Kesalhan terbesar manusia
Membuat kemurkaan alam
Itu semua karena keserakahan manusia

Wajarkah alam murka kepada kita?
Setimpalkah apa yang kita terima?

Berpikirlah,
renungkanlah
dan sadarlah akan apa yang telah kita lakukan

Bencana akan terus terjadi,
cintailah alam sekitarmu,
rawatlah dan jagalah demi masa depan anak cucu kita

deoo mengatakan...

Nama : Natalia Gloria Deo
Kls/No absent : x.8/31

1.Puisi Religi

TUHAN SUMBER KEKUATANKU
Saat aku sedang sedih ,menderita,merana.
Tidak ada seorang pun yang menemaniku.
Tapi ku sadari aku tidak sempurna .

Tuhan engkau selalu menemaniku .
Di saat aku sedang sedih maupun bahagia.
Engkau selalu ada untuk menghiburku.

Tuhan engkaulah sumber kekuatanku.
Untuk menghadapi semua kenyataan hidup ini.
Jangan engkau jauh ,Tuhan
Tetapi tetaplah selalu di hatiku

2.Kepahlawanan

MERDEKA INDONESIAKU
17 Agustus 1945
Hari yang di tunggu.
Untuk mencapai sebuah kemenangan.
Saat proklamasi di kumandangkan.
Seluruh rakyat bersorak gembira.

Tetapi itu semua tidak luput dari para pahlawan .
Pahlawan – pahlawan ku .
Terimakasih atas segala pengorbananmu.
Demi Indonesia tercinta.

Terimakasih pahlawan.
Atas semua darah dan keringat .
Yang telah engkau berikan bagi Indonesia.
Termakasih pahlawan ku .









3.PUISI PEDULI LINGKUNGAN

BANJIR
Sampa-sampah ,
Selalu menggenangi sungai-sungai
Engkau selalu bertebaran di mana-mana.

Semua ulah manusia tak bertanggung jawab.
Tidak ada manusia yang peduli akan lingkungan
Di mana semua perasaan dan hati nurani .

Saat hujan datang .
Banjir pun datang untuk menyerbu semua manusia.
Yang tak berdosa ikut terkena musibahnya.
Yang ada hanya kesusahan saja .

4.PUISI KEPRIHATINAN SOSIAL

KEMISKINAN
Rumah – rumah yang tak layak pakai.
Bertebaran di mana- mana .
Pendidikan yang layak .
Susah mereka terima.

Kemiskinan telah membuat mereka terpuruk.
Terpuruk di segala kondisi .

Ulurkanlah tangan kita untuk membantunya.
Lihatlah mereka yang berjuang demi melanjutkan hidup.
Mari tolong mereka dari hal yang kecil.

5.PUISI SEMANGAT KEPEMUDAAN

BANGSA KU ,BANGSA KUAT
Sudah banyak darah menetes di negri ini.
Demi sebuah kemenangan.
Itu semua semakin membuktikan .
Bangsa ini adalah bangsa yang kuat .
Mari kita lanjutkan perjuangan yang sempat tertunda.
Kita bisa karena kita adalah bangsa yang kuat.






6.PUISI CINTA

HANYA UNTUKMU
Matamu membuat ku terdiam .
Senyuman mu membuat hati ku bergetar.
Pandangan mu membut ku terdiam .
Melihatmu membuat hidupku semakin bahagia.

Kau membuatku tak bisa melupakanmu.
Kau membuat hidupku sempurna.
Hadirmu selalu membuat jiwaku bernyanyi .
Karena cinta ini hanya untukmu.

Semua cinta hanya untukmu .
Karena engkaulah pangeran di setip mimpiku.
Hanya untukmu seorang cinta ini ku beri.
Jangan engkau pergi karena itu hanya membuat ku hancur.

tisaa mengatakan...

Nama : Imaculata Tisades Rizki
Kelas/No.Absen : IX.8/19


1. Puisi Religi
Harapku

Semua yang kudapat
Semua yang kusia-siakan hnyalah milik-Mu
Maaf atas semua perbuatan kejiku
manusia takkan luput dariku

Kuberharap dalam sebuah doa
Kuberharap sebuah terang turun atasku
Dan menerangi mimpi burukku
menjauhkan aku dari sifat jahat

Bantu aku Tuhan
Bantu aku menghadapi tantangan hidup
Yang telah siap menerkamku
Hanya Engkau pelita hidupku
Hanya Engkau sumber pengharapanku

2. Puisi Kepahlawanan
Sang Pelita

Dahulu, bebas adalah langka
Dulu, merdeka sulit dikata
Namun mereka ada
Datang dengan tangan bersenjata

Mereka yang memberantas peronta
Mereka juga yang membantu kita sejahterah
Mereka Pahlawan
Mereka sumber api yang terang

Kenanglah mereka…
Dengan sejuta pesona kepahlawanannya
Kenanglah Mereka…
Sang penegak keadilan menumpas kejahatan




3. Puisi Peduli Lingkungan

Damai di Bumi

Keinginan satu tujuan
Ingin dami tak ada perang
Tenang, aman, tak ada gangguan
Namun terkadang kan salah paham
Keinginan itu, ditiadakan

Berkat dari-Mu Tuhan yang kami harapkan
Tuk mencapai visi serta misi bangsa
Tuk menggapai asa bangsa
Penerus jiwa tapi bukan sandiwara

Kehilafan semakin merajalela
Semaki banyak yang tidak bias dipercaya
Hilang arah luas terbentang
Tak tentu dating damai
Namun, keinginan itu tetap ada
Keinginan tuk tenang mencapai damai

4. Puisi Keprihatinan Sosial

Sampai Menutup Mata

Embun di pagi buta
Membangunkan suasana di relung hatiku
Tak sabar diriku tuk terbuka
Menyapa pagi yang hidup
Kini diri tak lagi bersama
Pergi jauh entah lari kemana
Getar jiwa menginginkan seorang sahabat
Mengapa diriku sendiri

Jika akhir jiwaku pupus
Kemanakah arah langkahku kini?
Apakah Tuhan ada di hadapanku?
Tuk mengetuk pintu hatiku?
Ku berjalan menelusuri waktu
Berharap hidup kan lebih panjang
Namun tak satu kurasa hidup
Pergi hilang tak pernah kembali

Kini hari semakin senja
Penantianku takkan tercapai
Namun daun masih terlihat
Berharap kan kulihat lagi
Tetapi diriku tak mampu lagi kembali
Karena hidup tak lebih lama lagi
Karena jiwa telah sendiri
Berdiri di tengah kesepian suci
Berlutut di keheningan batin
Kini hidupku telah mati
Mataku tak kuat lagi
Ku berhenti mancapai mimpi
Kerena mataku telah tertutup
Samapi diriku tak hidup lagi…

5. Puisi Semangat Kepemudaan

Inilah kami
Bangsaku ini bangsa yang megah
Bangsaku inii tak mudah goyah
Ia mampu menatap dunia
Dan berani menjunjung Pancasila
Inilah kami pemuda Indonesia
Kamilah yang mampu mengumandangkan Sang Saka
Kamilah yang berjiwa muda
Berjuang demi bangsa tanah air Indonesia
6. Puisi Cinta
Untukku

Kebahagiaan saat ini, telah kurasa
Seakan menusuk jiwaku
Serasa berada dalam Surga Cinta
Dia, juga membewaku sampai menjelang terang
Menyegarkan jiwaku, mengusik sepi hatiku
Melantunkan seuara merdu yang menyayat hati
Tak lagi sendiri, tak lagi berbisik dalam diri
Tidak ada keheningan dan kesunyian malam
Dia dating hanya untukku
Menggetarkan seluruh ragaku
Dia datang dan lakukan itu
Selalu ada tuk terangi hidupku
Tuk torehkanku dari kegelapan
Dia ada untukku…

TNdRI Vengeance mengatakan...

http://tandrivengeance.blogspot.com/

TNdRI Vengeance mengatakan...

http://tandrivengeance.blogspot.com/

nama :tandri h
kelas/no:x8/40

Janet Jessica mengatakan...

Tugas dari :
Janet Jessica
kelas : X8-20

Puisi Religi :
Kasih Tuhan

KasihMu tempatku berteduh
Lenyaplah ketakutan
Lenyaplah air mata dan keluh
Kendati datang taufan
Ku tak lagi gentar

Kemana langkahku
Aku ingin bersamaMu
Tuhan gembalaku
Tetap pimpinlah aku
Padamu kuserahkan hidupku

Hari-hari esok aku tidak tahu
Tetapi Engkau mengetahuinya
Engkau yang mengaturnya
Kuserahkan hidupku dalam pimpinanMu


Puisi Lingkungan :

Banjir

Tahun ini...
Bulan ini...
Minggu ini...
Kemarin....
Hari ini...
kudengar namanu disebut berulang- ulang
kubaca namamu ditulis dimana-mana
kulihatmu di Televisi, internet
kau begitu dikenal
kau membuat petani menangis
kau membuat yang papah berteriak
Karena rumah mereka terendam
Harta mereka hanyut
Anak-anak mereka sakit
Kotakupun tergenang
Apakah benar engkau penyebabnya ?
Tidak...tidak..
Kami manusia egois yang patut disalahkan
Kami penyebabnya
Engkaupun korbannya

Janet Jessica mengatakan...

Janet Jessica :
kelas X8 - 20

3. Puisi Keprihatinan sosial

Krisis Global

Di sudut- sudut kota kota kulihat mereka
Perempuan dengan pakaian lusuh
Laki-laki tua dengan tongkat
Anak-anak dengan rambut tidak tersisir
Bayi dalam gendongan ibu muda
Remaja dengan menyandang gitar tua
Mereka menanti kebaikan hati orang lewat
Mereka meminta untuk mendapatkan makanan
Diantara mereka ada yang tetap ceria
Walaupun hidup mereka susah
Akankah jumlah mereka berlipat-lipat ?

Di Sudut sudut dunia lain
Kudengar banyak yang kaya jatuh miskin
Ku dengar banyak yang menjadi separuh gila
Karena mereka mempunyai setumpuk hutang
Uang mereka tiba-tiba tidak berati lagi
Apakah kami akan mengalaminya ?
Oh..krisis krisis global
Begitu kejamkah engkau ?
Yang lebih kejam adalah manusia-manusia penyebabnya
Kami yang tidak mengerti yang menanggungnya

Meldha mengatakan...

Nama: Meldha Afriyanti
Kelas: X8/29

1.Puisi Religi

DOA IBU
Karya: Meldha Afriyanti

Ibu……
Engkau sungguh mulia
Engkau sungguh sempuna
Bagaikan laksana bintang disurga
Yang memancarkan kelembutan hatinya

Dikala malam itu
Engkau terus berdoa
Mengutarakan kata hati
Dengan gemilang air mata

Doamu Ibu…..
Mengandung arti dan makna
Engkau terus berdoa
Berdoa untuk kebaikan buah hatinya

2.Puisi Pahlawan

PAHLAWAN BANGSA
Karya: Meldha Afriyanti

Pahlawan….
Begitu rendah hatimu
Dibalik indah senyummu
Engkau berikan gairah hidupmu
Engkau pembangun Negara
Menegakan tali kenegaraan
Yang putus karena penjajahan
Engkau berikan tumpah darah kami
Yang dulu terlepas dari tanah pertiwi
Pahlawan….
Begiu perkasa dirimu
Dengan keangkuhanmu
Engkau menentang musuhmu
Begiu besar jasamu
Merelakan nyawamu
Demi tumpah darahmu
Engkau pahlawanku
Yang memberi semangat kenegaraan
Demi melahirkan kemerdekaan
Pahlawan….
Dibalik gembur subur tanahmu
Akan ku kenang pengorbananmu
Demi keikhlasan hatimu
Engkau bangkitkan gairah bangsamu

3.Puisi peduli Lingkungan

KARYA ILAHI
Karya: Meldha Afriyanti

Seberkas cahaya tampak olehku
Dibalik kabut dan semak-semak berduri
Begiu elok keindahan yang kau sembahkan
Membuka mata pancaran kata hati

Apa yang hendak dikata
Kilau emas dipadang rumput
Kini tidak terpancar lagi
Karena karya ilahimu telah kami nodai

Burung-burung tidak menggeluarkan suara merdunya
Karena kesal melihat kami disini
Rumah sebagai tempat tinggalnya
Kini rusak akibat ulah diri

Aku ingin melihat pancaran itu sekali lagi
Yang dulu masih membekas di sanubari
Kemegahan alam yang dinanti
Sebagai warisan karya ilahi

4.Puisi Keprihatinan Sosial

PEMINTA MINTA
Karya: Meldha Afriyanti

Dipagi hari
Aku berangkat sekolah
Tampak olehku seorang laki-laki
Mengorek-ngorek tong mencari nasi

Hati kecil terasa sedih
Terasa miskin badan sendiri
Sungguh berat beban yang kau terima
Kau coba simpan nesapa
Kau coba kuburkan duka lara


Dibalik megah gedung-gedung
Engkau tampak tertunduk lesu
Engkau hanya berpangku tangan
Membuka tangan menunggu rezeki datang

Sepintas hati kecilku sedih
Engkau menanggung derita sendiri
Tapi kau bermalas diri
Menunggu harapan yang takan henti

5.Puisi Cinta

RASA YANG TERPENDAM
Karya: Meldha Afriyanti

Matahari menyapaku selamat pagi
Embun menyambutku dengan senyuman
Ingin kuutarakan kata hati
Dengan kata-kata manis yang kuidamkan

Begitu elok paras wajahmu
Yang tercermin dipelupuk mataku
Engkau tebarkan senyum manismu
Yang merasuk disetiap detak jantungku

Hatiku, hatiku….
Begitu kuat rasa cintaku padamu
Engkau yakinkan setiap langkahku
Untuk berharap cintamu untuku

Rasa yang selalu kupendam
Telah bergejolak di dada
Ingin kuutarakan kata hatiku
Tuk ungkapkan aku cinta padamu



6.Puisi Semangat Kepemudaan

BANGUN PEMUDA PEMUDI
Karya: Meldha Afriyanti

Wahai pemuda pemudi
Kobarkan semangat bangsa
Kibarkan sang saka merah putih
Ditanah tumpah darah pertiwi

Hidupkan kesatuan
Hidupkan persatuan
Kobarkan semangat
Demi tercipta kemakmuran

Wahai pemuda pemudi
Tegakan tali kenegaraan
Tegakan persatuan
Demi tercipta kemerdekaan

Dibalik gembur tanah pertiwi
Tersimpan kobar semangat kami
Mempertahankan kenegaraan
Demi tercipta kemerdekaan

Janet Jessica mengatakan...

Janet Jessica
kelas X8-20

4.Puisi Semangat Kepemudaan

Hai Jiwaku

Hai jiwaku..
Janganlah lesu
Janganlah pasrah
Janganlah putus harapan
Janganlah mencobai yang terlarang
Janganlah melakukan hal yang sia-sia
Martabat adalah perintah hidup

Hidup bukan undian
Bukan pula tebak tebakan
Miskin bukan kutukan
Kaya bukan berkah dari langit
Sukses tidak didapat sekejab
Berjuanglah hai jiwaku
Semangat hai jiwaku
Cita-cita akan kau petik pada saatnya

Bersyukurlah hai jiwaku
Satu yang tidak boleh kau lupakan
Keselamatan adalah anugerah dariNya

Unknown mengatakan...

Banjir lagi Banjir lagi
Ciptaan: Andes andriady

Banjir
Susahnya jika terkena banjir
Baju basah
Buku basah
Semu serbah basah

Banjir
Kenapa kami yang terkena dampaknya
Orang lain yang berbuat
Kami yang kena
Sialnya kami ini

Kenapa?
Itulah yang dapat kami tanyakaan
Kenapa ini terjadi pada kami?
Tapi kami hanya bisa pasrah

Kami hanyalah orang yang tak mampu
Orang miskin yang tinggal di pinggiran sungai
Sedangkan mereka
Mereka adalah orang kaya
Mereka anggap sungai adalah TEMPAT SAMPAH

Adilkah ini?
Kenapa harus terkena banjir ini?
Inilah pertanyaan yang selalu ada dibenak kami

Adilkah
Kata ini sungguh memiliki banyak makna
Terlebih lagi bagi kami yang sering terkena banjir
Kenapa mereka begitu egois
Sampah dimana-mana
Ketika hujan
Pasti tamu yang tak diundang adalah engkau banjir
Engkau selalu membawakan kami hadiah
Hadiah penderitaan

Tapi kenapa kami orang kaya yang disalahkan
Semua bukan akibat kami
Kami tidak selalu membuang smapah sembarangan
Kami juga selalu berusaha menjaga kebersihan

Seharusnya
Mereka yang tinggal dipinggiran kalilah
Mereka bermukin di tempat yang tidak seharusnya
Mereka mengotori sungai
Mereka yang seharusnya disalahkan

Inilah keegoisan manusia
Tak ada yang mau salah
Selalu ingin benar saja
Tak mau berbuat tapi ingin benar
Tak ingin mengakui kesalahan diri sendiri

Kenapa
Pertanyaan ini kembali lagi
Pertanyaan ini takkan pernah pergi
Sebelum keegoisan manusia hilang
Kenapa mereka tidak mencoba Bekerja sama
Gotong royong
Saling membantu
Masalah kan banjir tentulah dapat diatasi




Kiamat Dunia

Tuhan
Mungkin kiamat sudah akan mampir
Padaku
Padanya
Pada siapa saja
Mungkin kiamat lah yang dapat mengatasi segalanya

Tuhan
Datangkanlah kiamat yang engkau janjikan pada kami
Dunia sekarang telah hancur
Tak ada akhlak lagi
Tak ada moral lagi
Tad ada peraturan yang ditaati
Semua serba kacau

Kenapa
Dunia ini selau saja kacau
Tak sekarnag maupun dahulu
Tak ada perubahaan
Tak ada perbaikan
Yang ada hanyalah kehancuran

Tuhan aku mohon
Sadarkanlah mereka yang salah
Mereka yang tak sadar akan perbuatan yang mereka lakukan
Mungkin dengan memberi mereka teguran mereka akan sadar
Tapi teguran yang engkau berikan tak kunjung membawa perubahan

Kemarin mungkin sejarah yang buruk
Tapi besok adalah masa depan yang akan lebih hancur lagi
Tak ada satu orang pun yang ingin
Memelihara
Merawat
Melestariakan
Semua yang telah Engkau berikan

Mereka hanya ingin enaknya saja
Tapi tak ingin susah
Tak ingin repot
Mereka begitu egois
Mereka begitu sombong
Angkuh
Mungkin dengan membinasakan semua makhluk mungkin dapat membuat dunia kembali damai

Tapi jika ada jalan yang baik
Tunjukanlah pada ku
Tunjukanlah pada kami yang hina ini
Tolonglah
Tolong sadarkan kami atas perbuatan yang kami lakukan



Semangat yang Tak Pudar
Ciptaan: Andes Andriady

Dentuman meriam
Suara desingan peluru
Teriakan para korban perang
Sekarang telah tak dengar

Kobaran api disetiap wilayah perang
Para korban jiwa yang rela mengorbaknkan jiwanya
Para prajuri melindungi wilayahnya
Kematian pun dilawan
Tak ada rasa gentar dijiwa
Tak ada rasa taku diraga
Tak ada rasa malu untuk membela tanah air

Sekarang kemerdekaan telah diraih
Cucuran keringat bahkan darawa
Mengiringin kemerdekaan
Semua bersorak Merdeka
Semua orang meresa senang akan usaha mereka

Sudah 63 tahun kita meredeka
Tentu bukan waktu yang singkat
Tapi
Apa yang telah kita lupakan
Siapa tepatnya
Dan kenapa bisa terlupakan

Pahlawan yang telah berkorban
Merekalah yang telah kita lupakan
Kenapa bisa kita lupakan?
Apa sebenarnya diri kita ini?
Manusia?
Ataukah hewan yang memakai tubuh manusia
Jika kita mausia tentu kita memiliki sesuatu
Hati nurani
Balas jasa

Jika kita mempunyai itu kenapa kita tak tahu balas budi
Kita malah menelantarkan mereka
Sungguh sedih jika kita melihat kehidupan seorang veteran perang melawan penjajah

Letih
Tentu saja
Mereka telah mencoba merebut kemerdekaan
Rela mati untuk merdeka
Rela mengorbankan segalanya
Hanya untuk merdeka
Tak ada keinginan untuk dipuja dan sanjung
Yang mereka inginkan hanyalah merderka
Tak ada yang lain

Baik stelah maupun sebelum
Mereka tetap harus berjuang
Sebelum merdeka mereka berjuang melawan penjajah
Sesudah meredeka mereka masih berjuang
Bukan dengan senjata ataupun bambu runcing
Tapi hanya untuk meneruskan hidup
Tak ada yang lain

Walaupun merasa letih mereka tetap berjuang
Berjuang melawan arus kehidupan
Tak ada yang lain
Mereka tetap harus melawan
Yang mereka lawan bukan lagi penjajah
Melainkan kerasnya kehidupan

Mereka tak memiliki kemampuan
Pada masa mudanya mereka hanyam engenal perang
Tak mengenal pendidikan
Mereka hanya bisa menggunakan kekuatan mereka
Tak ada yang lain

Tentu kehidupan ini kita harus memiliki pendidikan
Jelas saja mereka ditelantarkan
Tanpa pendidikan
Tanpa keterampilan
Tanpa keahlian
Yang mereka miliki hanyalah semangat
Semangat yang selama ini mereka gunakan
Untuk melawan penjajah

Apakah kita seperti kacang yang lupa akan kulit?
Apakah kita begitu egois
Kenapa kita tidak membantu merek
Padahal mereka telah berjuang demi kermerdekaan
Tak ada kata menyerah
Mereka tak menghiraukan masa depan seperti apa yang akan menanti mereka

Tentu kemiskinan bukanlah yang mereka harapkan
Tentu di benak mereka saat berjuang
Tentu masa depan yang lebih baik
Tentu mereka tak mengira bahwa ini lah masa depan
Hidup telantar
Tak ada bantuan dari pemerintah
Atas semua yang telah mereka lakukan kepada negara

Sungguh sedih
Harapan yang mereka tumpukan pada kita
Setelah merdeka agar mereka dapat hidur dengan tenang menikmati hari tua
Pupus sudah dengan masa depan yang suram
Sungguh ironi jika mengingatnya



Semangatlah
Ciptaan: andes Andriady

Ayo
Para pemuda-pemudi
Janganlah malas-malasan
Tak ada waktu untuk santai
Tak ada waktu untuk beristirahat
Tak ad lagi kata lelah
Letih
Lesu

Lihatlah
Para kaum tua
Mereka terus berusaha
Tak ada kata letih
Tak ada kata santai
Kerja tanpa mengenal letih

Ayo
Kini saatnya bangkit
Saatnya untuk jadi penerus
Saatnya untuk menjadi pelindung
Pelindung para kaum tua
Pelindung bagi mereka yang lemah

Jadilah seseorang yang hero
Jadilah pahlawan yang tak mengenal tanda jasa
Jadilah pahlawan bagi mereka yang lemah
Jadilah pelindung bagi alam ini

Kita adalah pangeran yang tertidur
Pangeran yang belum terbangun
Terbangun tuk membantu
Membangkitkan
Membangun
Menjaga
Melindungi
Menjadi seorang yang berguna bagi
Bangsa
Negara
Dan masyarakat umum yang membutuhkan perlindungan
Dan pertolongan

Kita adalah penerus masa yang akan datang
Kitalah yang akan membuat negara semakin maju atau malah semakin hancur
Jika ingin maju mari kita bangunkan pangeran yang tertidur didalam diri kita

Kenapa
Itulah pertanyaan yang tak akan kunjung hilang
Kenapa kita tidak membuat kemajuan?
Kenapa kita hanya bisa melihat ?
Kenapa bukan kita yang melakukannya?
Kenapa, kenapa, kenapa

Kitalah yang harus membangun negara ini
Kitalah yang akan menopang masa depan negara dan bangsa
Sebelum terlambat
Mari kita bangkit besama-sama
Wahai temanku
Wahai sahabatku
Wahai pangeran yang tertidur
Ayo bangun pangeran yang tertidur
Mari membangun negara kita

Jangan lah engkau mengira
Negara dapat bekembang dengan sendirinya
Jika bukan kita siapa lagi
Apakah penjajah yang harus membengunkan negara
Tentulah bukan
Tentu kita tidak ingin itu yang terjadi
Jadi sebelum terlambat
Ayo dengan jerja sama dan kerja keras kita
Membangun negara yang kita cintai
Jangan hanya dapat berpangku tangan saja

calista mengatakan...

Puisi Pahlawan

Tanpa Pamrih
Karya: Calista

Pahlawanku,
Kau korbankan jiwa raga
Untuk kemerdekaan rakyat

Bertempur,
Diantara hidup dan mati
Berjuang menegakkan keadilan
Tak kenal lelah
Demi nyawa orang tak berdosa

Perngorbananku,
Selalu kami kenang
Selalu diabadikan
Diseluruh bangsa Indonesia


Puisi Peduli Lingkungan

Kitalah Penyebabnya
Karya: Calista

Sampah berserakan
Debu berterbangan
Dimanakah?
Dimanakah hati orang-orang?

Tidakkah mereka berpikir
Penyakit yang timbul dari perbuatan mereka?

Sadarlah,
Wahai manusia
Manfaatkanlah alam sekitar kita
Jagalah lingkungan bersih selalu


Puisi Cinta

Perasaanku
Karya: Calista

Saat kutatap dia
Waktu seperti tak berputar
Saat dia menemaniku
Saat aku bersama dia
Dunia seperti tidak berputar

Ketika aku risau, saat dia pergi
Ketika aku sedih, saat dia bersama orang lain
Ketika aku menangis, saat dia berhenti tersenyum padaku
Hatiku hancur ketika kami jauh

Bisakah dia merasakan?
Rasa cinta yang kurasakan
Bisakah dunia merasakan?
Kesedihan yang kualami tanpa dia disisiku
Bisakah dunia merasakan?
Segala perubahan yang terjadi padaku

Pikiranku kacau
Tak sanggup ku mengungkapkan perasaan ini
Aku tidak tau harus berkata apa

Ingin sekali aku menghentikan waktu
Pada saat kami berdua
Saat kami tertawa
Saat kami bercanda

Diriku penuh pertanyaan
Apakah perasaannya sama denganku?
Perasaan cinta yang mendalam
Perasaan sayang yang luar biasa

Ingin sekali aku berkata
Aku cinta padamu


Puisi religi

Sang Penguasa
Karya: Calista

Ya Tuhan,
Engkau adalah tumpuan hidupku
Darah yang mengalir ditubuhku adalah karunia-Mu
Hidup dan matiku ada di tangan-Mu

Engkau adalah sumber kehidupanku
Walaupun sering aku melalaikan-Mu
Engkau tetap bersedia menghapus dosa-dosaku

Ya Tuhan,
Sertailah aku selalu
Bimbinglah aku ke jalan yang benar
Berkatilah aku selalu
Di sepanjang hidupku

Puisi Peduli Sosial

Tanggung Jawab Kita
Karya: Calista

Pilu hatiku melihat semua ini
Pengemis berserakan di jalan
Tubuh anak-anak hanya tinggal belulang
Tidur beralaskan kardus

Ku coba membantu
Tapi tiada guna
Aku tak kuasa menolong mereka semua
Kerja sama semua lah yang dibutuhkan

Mengapa semua ini terjadi?
Mengapa tidak ada uluran tangan dari pemerintah?
Mengapa mereka ditelantarkan?

Seharusnya ini tidak terjadi
Seharusnya mereka semua dapat hidup layak
Seharusnya mereka dapat uluran tangan

Tetapi, sudahlah
Semua sudah terjadi
Orang tua mereka tidak bertanggung jawab

Hanya Tuhan lah yang dapat mengubah hidup
Hanya doa yang dapat kuberikan

Puisi Semangat Kepemudaan

Majulah Indonesia
Karya: Calista

Tujuh belas
Agustus
Empat lima
Merdeka! Merdeka!

Semangat itu timbul
Dengan rasa dan baying
Untuk memajukan bangsaku
Bangsa Indonesia

Semangat itu muncul
Tanpa angin dan sayap
Mendarah daging
Di jiwa bangsa

Singkat kata
Yang dapat ku ucapkan
Majulah terus
Pertahankan kemerdekaan bangsa!!!!

Janet Jessica mengatakan...

Janet Jessica
kelas X8-20

5. Puisi Cinta

Cintaku

Andaikan waktu ini bisa kuputar kembali
Sayang semua tidak bisa diulang kembali
Akhirnya engkau pergi
Dan aku menangisi menyesalinya
Cintaku telah pergi bersama dia
Saat ini dia telah bersama orang lain
Cintanya bukan untukku lagi
Haruskah aku menangisi dan menyesali terus-menerus ?
Tuhan kembalikan cintaku
Aku ingin merajutnya bila saatnya tiba
Bersama orang yang telah engkau siapkan untukku

6. Puisi Kepahlawanan

Guru

Biasa Orang menyebutmu pahlawan tanpa tanda jasa
Ada yang mengatakan engkau pahlawan tanpa nama
Dipagi hari engkau hadir sebelum kami tiba di sekolah
Dimalam hari engkau menyiapkan bahan pengajaran untuk kami
Di siang hari yang seharusnya untuk istirahat engkau masih disekolah
Engkau membuat kami dapat meraih cita-cita kami
Menjadi presidenpun awalnya engkaulah yang mendidik
Saat ini tidak banyak orang yang mau mengabdi seperti engkau
mereka takut tidak bisa hidup bersahaja seperti engkau
Dengan gajimu sebulan mereka hanya pakai sehari
Siapakah yang akan menggantikanmu ?
pahlawan kami pahlawan tanpa lencana
pahlawan semua orang

eRichA_ mengatakan...

Puisi Religi

Dekatnya kita
Karya: Ericha

Tuhan,
Kita begitu dekat
Bagai manggis ungu dan bijinya
Kita sangat dekat
Bagai bantal, aku kapuk dan kau sarungnya

Tuhan,
Satu kali kucoba berpaling tapi tak bias
Kita sangat dekat
Kita begitu dekat

Kucoba lupakan tetapi tak bisa
Aku berjalan tanpa arah
Tapi kau memberi arah untukku

Tuhan kita begitu dekat
Aku mata Kau tangan
Bila air mataku berlinang,
Kau siap menghapusnya


Puisi Cinta

Dia itu Cinta
Karya: Ericha

Bijak paras wajah
Santun Berbicara
Senyum halus terlihat
Pikiran jernih dirasa

Bintang-bintang tengah menyambut
Bintang-bintang ingin melihat sinar yang kau bawa
Sinar yang melelehkan kerasnya hati

Kau bersemayam dalam hati
Terus berkelana
Terus mengembara
Menelusuri detik langkah hidupku

Beruntung yang mengenalmu
Berutung yang memilikimu

Ku ingin dia melihatnya
Ku ingin bintang juga melihatnya
Tak ada yang kau buat kecewa
Tak ada yang dibuat kau menangis

Sayup mata
Tenggorokan kering
Karena menunggu mu
Karena ingin menyentuhmu
Ku ingin kau disini

Kau adalah seseorang yang hidup akan cinta
Kau adalah seseorang yang mengerti akan cinta

Cinta aku mencintaimu


Puisi Peduli Sosial

Bermimpilah, Teman
Karya: Ericha

Noda diatas kertas putih
Satu-satu fakta
Satu-satu kenyataan
Yang pernah digelisahkan

Jika hari tengah malam
Rasa yang dirasakan tak pernah ada
Hanyut dalam sepi
Hanyut dalam sunyi

Hilang,
Serasa ada mimpi
Serasa ada nyali
Tapi tak berani

Walau tempat tidur gubuk
Walau makan sisa
Walau senyum susah
Tapi tetap bermimpi

Mimpi untuk hidup
Mimpi untuk berubah
Mimpi untuk tetap ada

Puisi Peduli Lingkungan

Kewajiban Kita
Karya :Ericha

Lihat, teman!
Mobil
Motor
Becak
Bahkan pejalan kaki menijaknya

Betapa malang
Betapa nista dia
Seonggok kotoran
Seonggok sampah yang berserakan

Dia senang
Ada yang membuangnya
Dia murung
Mereka hanya menijaknya

Teman,
Apakah kalian tau dia bersedih?
Apakah ada yang menyadari kewajiban
kita membuangnya?

Tanpa sadar
Kita meremehkannya
Kita mencacinya
Kita tak tau apa yang dilakukan untuk dia

Sampah
Dapat didaur ulang
Kotoran
Dapat kita manfaatkan

Mereka penting untuk kita
Teman
Sadarlah
Karena itu kewajiban kita

Puisi Semangat Kepemudaan

Jangan Pandang Kami Sebelah Mata
Karya:Ericha

Butiran-butiran pasir kecil
Bercampur baur
Dari kecil menjadi sebuah bukit
Sebuah yang besar dan membentuk pulau

Semakin merekat mereka
Semakin melekat mereka
Mereka tau
Mereka bersama-sama
Dengan itu
Mata satu tak memandang mereka
Dengan itu
Timbul semangat untuk bangkit

Semangat untuk merasakan hidup baru
Semangat yang penting untuk mereka
Dari butiran-butiran pasir kecil
Semakin merekat mereka


Puisi Kepahlawanan

Tak ada Kata Menyerah
Karya:Ericha

Lihat muka
Penuh luka
Ada darah
Tak menghentikannya

1, 2, 3
Perhitungan detik
Melampau semua
Tak ada yang menyerah

Nyawa,
Hati,
Tenaga,
Hilang tak bersisa

Langkah demi langkah
Kan membuat lebih berharga
Satu demi satu
Kan menyalakan lilin yang padam

Nyala lilin itu
Lebih berharga
Nyala lilin itu
Menyimpan cita-cita

Nyawa yang mungkin hilang
Takkan kembali
Tapi, tujuan yang telah pergi
Kini kembali

Tak ada kata menyerah
Tak ada kata putus asa
Kita adalah mereka
Kita adalah sama

Tetap pertahankan
Tetap simpan
Karena itu amanah

Jangan dihilangkan
Tetap jaga
Untuk negeriku yang tercinta

Firthon michael mengatakan...

1. Puisi cinta

Mawar tanda cintaku

Karya : Firthon Michael (X.8)

Mawar ini..
Aku persembahkan kepadamu
Sebagai tanda cintaku
Kepada dirimu
Seorang yang kupuja
Orang yang dapat membuatku salah tingkah
Sesosok yang akan didambakan
Yang memberikan semangat hidup
Bagi kehidupanku..

Mawar ini ..
Setiap batang bunga ini
Yang aku berikan kepadamu
Adalah besarnya cinta yang akan kuberikan
Hanya untukmu..



2. Puisi kepahlawanan

Proklamasi

Karya : Firthon Michael (X.8)

Indonesia merdeka
17 Agustus 1945
Ini semua dapat tercapai
Berkat jasa para pahlawan
Yang telah gugur di medan perang
Pahlawan mengorbankanjiwa dan raga
Berkorban hingga titik darah terakhir
Demi kemerdekaan bangsa ini..


Proklamasi..
Hanya dapat dibacakan
Satu kali seumur hidup
Oleh bangsa ini
Sebagai tanda kemerdekaan
Kemerdekaan bangsa ini
Akan selalu kami perjuangkan
Agar bangsa ini tidak di jajah lagi..



3. Puisi Biologi lingkungan

Alamku

Karya : Firthon Michael (X.8)

Alam..
Dulu begitu indah
Begitu segar akan pohon pohon
Udaranya masih sangat segar
Pohon pohon begitu rindang
Tapi, Kenapa sekarang banyak debu??
Polusi udara dimana – mana
Pohon - pohon di tebang
Alam menjadi rusak
Tidak ada lagi yang kelihatan indah
Banjir dimana – mana

Alam..
Kan selalu jadi alam
Yang menjadi tempat tinggal
bagi sembarang orang


4. Puisi sosial

Rakyat jelata

Karya : Firthon Michael (X.8)

Lihat mereka..
Mereka kelaparan
Untuk hidup saja
Mereka terlunta – lunta di jalan
Mereka meminta – minta
Hanya untuk mendapatkan sesuap nasi..

Lihat mereka..
Mereka hanya tidur di jalanan
Mereka kedinginan
Tetapi, pemerintah tetap tidak peduli
Pemerintah hanya peduli pada diri mereka
Tidak peduli akan nasib rakyat jelata

Lihat mereka..
Mereka perlu uluran tangan dari kita
Tetapi, tetap saja tak ada yang peduli
Bukakan lah hati oran – orang
Yang hidupnya bercukupan untuk membantu mereka
Hanya kepada mereka yang mmbantulah
Rakyat dapat perlindungan dan kepedulian..


5. Puisi semangat pemuda

Tanah airku

Karya : Firthon Michael (X.8)

Tanah airku..
Indonesia adalah tanah airku
Tempat tinggalku
Tempat aku dibesarkan
Didalamnya banyak perjuangan
Deni mempertahankan kemerdekaan
Pahlawan bangsa ini telah berjuang untuk Negara ini
Mereka telah gugur di medan perang

Tanah airku..
Sekarang kamilah pemuda pemudi
Bansa dna Negara ini
Yang harus berjuang untuk bangsa ini
Agar bangsa ini tidak terjajah kembali
Dari bangsa bangsa lain

Tanah air..
Merupakan tempat kelahiranku
Disini aku dibesarkan
Dan disini juga aku pertaruhkan nyawa untuk bangsa ini..


6. Puisi Religius

Kuatkan aku
Karya : Firthon Michael (X.8)

Oh Tuhan kuatkan aku
Untuk lalui jalan hidup ini
Yang ku inginkan selalu ada dalam ridhoMuBerikanlah petunjukMu
Agar diriku tak tersesat
Untuk menuju surga yang telah Kau janjikan
Ampunkan diriku jika
Selama ini hanyalah berbuat dosa
Tak sanggup diriku bila
Di akhir hidupku menanggung siksaMu
Aku hambamu yang lemah, tak sempurna
Berlutut sujud dihadapMu..

HaPe mengatakan...

1.Puisi Cinta


Cinta Dia

Cinta bukan malaikat
Ia tak punya sayap
Ia tak bisa terbang ke langit
Tapi, Ia selalu membantuku untuk terbang

Cinta bukan professor
Ia bodoh!!
Ia tak bisa menghafal lebih dari seratus kata
Tapi, Ia bisa menjelaskan dunia kepadaku

Cinta bukan Tuhan
Yang selalu mengabulkan harapanku
Tapi, Ia bisa membuat aku mengerti…
Kalau kami saling membutuhkan


2.Puisi Religi


Satu Hari Lagi

Terima kasih Tuhan
Untuk satu hari lagi
Yang Kau berikan padaku
Ajar aku menghtung hari-hari

Satu hari lagi
Kau beri padaku

Satu hari lagi
Ku rasa cintamu

Satu hari lagi
Kau nyatakan kebaikan-Mu

Sungguh betapa indahnya
Arti hidup ini

Cinta-Mu lebih nikmat dari anggur
Kurasakan di relung hatiku
Cinta-Mu lebih manis dari anggur
Tak terselami pikiranku

3.Patriotisme


Merdeka!!!

Maju…
Serang…
Eratkan tangan…
Bersatu padu mlawan penjajah
Hanya satu yang kami mau…
Merdeka!!!

Suara senapan sahut menyahut
Tangisan menggema membelah angkasa
Sakit perih sesakkan dada
Hanya satu yang kami mau…
Merdeka!!!

Tak usah gentar
Terus maju
Pantang Mundur
Kobarkan api semangat
Runtuhkan benteng musuh
Sampai titik darah penghabisan
Hanya satu yang kami inginkan…
Merdeka!!!

Satukan tekad dan semangat
Raihlah kemenangan
Raih Indonesia Merdeka!!!


4.Keprihatinan Sosial


Pandang Mereka

Mereka dimana-mana
Adakah yang perhatikan mereka?
Adakah yang pedulikan mereka?
Adakah yang pandang mereka?

Mereka meronta-ronta
Mereka mengemis meminta tolong
Mereka tidak berdaya

Kita…
Hanya bisa berpangku tangan
Hanya bisa bertopang dagu
Bahkan…
Tertawa di atas penderitaan mereka

Merekalah anak-anak jalanan
Merekalah para pengemis
Merekalah para pengamen
Yang hanya dipandang sebelah mata

Pandang mereka
Lihat keadaan mereka
Rangkul mereka

Runtuhkan jarak pemisah antara kita
Raih tangan mereka
Bantu mereka merajut hidup
Menuju masa depan yang cerah


5.Peduli Lingkungan


Alamku Sahabatku

Pertama ku melihatmu
Engkau tersenyum bahagia
Engkau begitu indah
Bak permata yang memancarkan keindahannya

Memandangmu…
Membuat hatiku damai
Membuat hatiku tenang
Rasanya tak ingin melepaskan pandanganku darimu

Engkaulah sahabatku
Alamku yang indah
Alam Indonesia

Tapi sekarang engkau menangis
Meronta-ronta
Tubuhmu terpotong-potong
Tubuhmu terbakar oleh kejinya umatku

Engkau mnangis
Tapi…
Aku tidak bias berbuat apa-apa
Aku hanya dapat menangis
Menangisi betapa kejinya umatku

Hentikanlah hai manusia
Jangan rusak alam kita
Hijaukan kembali alam Indonesia
Alamku
Alam kalian
Alam kita
Sahabat kita


6.Semangat Kepemudaan


Ada Kami

Pernah ada…
Mereka yang pertahankan Bumi Pertiwi

Pernah ada…
Yang berkorban nyawa untuk Bumi Pertiwi

Pernah ada…
Mereka yang tak menyerah membela Bumi Pertiwi

Akankah ada?
Pemuda yang menggantikan mereka

Akankah ada?
Pemuda yang semangatnya selalu terbakar

Akankah ada?
Pemuda yang rela meregang nyawa pertahankan Bumi Pertiwi

Ada…
Siapa?
Mereka adalah K I T A
K I T A adalah mereka

Tenanglah kalian di alam sana
Ada kami…
Yang kan teruskan perjuangan kalian
Yang akan bela Bumi Pertiwi
Kami siap sedia!

Hai Para Pemuda
Bakarlah semangatmu
Bakarlah jiwamu



Karya : Andre Hasiholan P.
Kelas : X.8
Absen : o2

HaPe mengatakan...

1.Puisi Cinta


Cinta Dia

Cinta bukan malaikat
Ia tak punya sayap
Ia tak bisa terbang ke langit
Tapi, Ia selalu membantuku untuk terbang

Cinta bukan professor
Ia bodoh!!
Ia tak bisa menghafal lebih dari seratus kata
Tapi, Ia bisa menjelaskan dunia kepadaku

Cinta bukan Tuhan
Yang selalu mengabulkan harapanku
Tapi, Ia bisa membuat aku mengerti…
Kalau kami saling membutuhkan


2.Puisi Religi


Satu Hari Lagi

Terima kasih Tuhan
Untuk satu hari lagi
Yang Kau berikan padaku
Ajar aku menghtung hari-hari

Satu hari lagi
Kau beri padaku

Satu hari lagi
Ku rasa cintamu

Satu hari lagi
Kau nyatakan kebaikan-Mu

Sungguh betapa indahnya
Arti hidup ini

Cinta-Mu lebih nikmat dari anggur
Kurasakan di relung hatiku
Cinta-Mu lebih manis dari anggur
Tak terselami pikiranku

3.Patriotisme


Merdeka!!!

Maju…
Serang…
Eratkan tangan…
Bersatu padu mlawan penjajah
Hanya satu yang kami mau…
Merdeka!!!

Suara senapan sahut menyahut
Tangisan menggema membelah angkasa
Sakit perih sesakkan dada
Hanya satu yang kami mau…
Merdeka!!!

Tak usah gentar
Terus maju
Pantang Mundur
Kobarkan api semangat
Runtuhkan benteng musuh
Sampai titik darah penghabisan
Hanya satu yang kami inginkan…
Merdeka!!!

Satukan tekad dan semangat
Raihlah kemenangan
Raih Indonesia Merdeka!!!


4.Keprihatinan Sosial


Pandang Mereka

Mereka dimana-mana
Adakah yang perhatikan mereka?
Adakah yang pedulikan mereka?
Adakah yang pandang mereka?

Mereka meronta-ronta
Mereka mengemis meminta tolong
Mereka tidak berdaya

Kita…
Hanya bisa berpangku tangan
Hanya bisa bertopang dagu
Bahkan…
Tertawa di atas penderitaan mereka

Merekalah anak-anak jalanan
Merekalah para pengemis
Merekalah para pengamen
Yang hanya dipandang sebelah mata

Pandang mereka
Lihat keadaan mereka
Rangkul mereka

Runtuhkan jarak pemisah antara kita
Raih tangan mereka
Bantu mereka merajut hidup
Menuju masa depan yang cerah


5.Peduli Lingkungan


Alamku Sahabatku

Pertama ku melihatmu
Engkau tersenyum bahagia
Engkau begitu indah
Bak permata yang memancarkan keindahannya

Memandangmu…
Membuat hatiku damai
Membuat hatiku tenang
Rasanya tak ingin melepaskan pandanganku darimu

Engkaulah sahabatku
Alamku yang indah
Alam Indonesia

Tapi sekarang engkau menangis
Meronta-ronta
Tubuhmu terpotong-potong
Tubuhmu terbakar oleh kejinya umatku

Engkau mnangis
Tapi…
Aku tidak bias berbuat apa-apa
Aku hanya dapat menangis
Menangisi betapa kejinya umatku

Hentikanlah hai manusia
Jangan rusak alam kita
Hijaukan kembali alam Indonesia
Alamku
Alam kalian
Alam kita
Sahabat kita


6.Semangat Kepemudaan


Ada Kami

Pernah ada…
Mereka yang pertahankan Bumi Pertiwi

Pernah ada…
Yang berkorban nyawa untuk Bumi Pertiwi

Pernah ada…
Mereka yang tak menyerah membela Bumi Pertiwi

Akankah ada?
Pemuda yang menggantikan mereka

Akankah ada?
Pemuda yang semangatnya selalu terbakar

Akankah ada?
Pemuda yang rela meregang nyawa pertahankan Bumi Pertiwi

Ada…
Siapa?
Mereka adalah K I T A
K I T A adalah mereka

Tenanglah kalian di alam sana
Ada kami…
Yang kan teruskan perjuangan kalian
Yang akan bela Bumi Pertiwi
Kami siap sedia!

Hai Para Pemuda
Bakarlah semangatmu
Bakarlah jiwamu



Karya : Andre Hasiholan Pangaribuan
Kelas : X.8
Absen : o2

M4r10 mengatakan...

Kepada Tuhanku

Tuhan,
Aku sangat mengagungkanMu
Hanya kepadaMu aku
Menyembah

Tuhan,
Saat aku senang
Saat aku sedih
Hanya kepadaMu aku berdoa

Engkaulah satu-satunya
Yang palingku
Agungkan

M4r10 mengatakan...

2.Puisi Kepahlawanan
Mengusir Penjajah
karya : Mario Tanjung

Wahai Pemuda-pemudi
Mari bersatu melawan penjajah
Kita kerahkan senjata
Untuk melawan penjajah

Tak takut, tak gentar
Kita usir penjajah
Untuk merebutyang kita miliki
Merebut tanah air Indonesia

M4r10 mengatakan...

3. Puisi Peduli Lingkungan
Hijaukan Indonesia
Karya : Mario Tanjung

Dahulu,
Indonesia ini hijau dan indah
Tetapi sekarang pohon ditebang
Sampah berserakan dimana-mana
Kemanakah Indonesia yang dahulu

Banjir melanda dimana-mana
Betapa sedihnya Indonesia
Sekarang ini

Mari kita bersama
hijaukan kembali Indonesia ini
Hijaukan kembali tanah air ini
seperti dahulu kala

M4r10 mengatakan...

4.Puisi keprihatinan sosial
Penderitaan
Karya : Mario Tanjung

Kemiskinan adalah penderitaan
Kemiskinan adalah kesengsaraan
korupsi melanda dimana-mana
Apakah jadinya Indonesia ini

mengambil hak orang lain
menyebabkan kemiskinan
dimana-mana

kemiskinan
merupakan penderitaan
ialah kebencian
bagi semua orang

M4r10 mengatakan...

5.Puisi Semangat Kemudaan
Berkobarlah semangat Pemuda-pemudi
Karya : Mario Tanjung

Indonesiaku
Kan ku jaga Engkau
Kan ku pertahankan Engkau
Sepanjang hidupku

Saat penjajah datang
Akan kuusir
Kan kubasmi
Tuk melindungimu dari penjajah

Engkaulah tanah airku
Tempatku dilahirkan
Tempatku dibesarkan
Tanah airku Indonesia

M4r10 mengatakan...

6.Puisi Cinta
Kekasih
Karya : Mario Tanjung

Kekasihku
Entah kemana engkau pergi
Entah kemana kau Menghilang
Sudah lama kita tak bertemu

kecantikkan wajahmu
kebaikkan hatimu
Kepolosan dirimu
membuatku sangat merindukanmu

kekasihku
aku sangat merindukanmu
aku sangat membutuhkanmu
Kembalilah padaku
seperti dahulu kala

Nova mengatakan...

1. Puisi Religi


Syukur


Tuhan…,
Betapa besar kasih-Mu
Hingga semua orang dapat merasakannya
Engkau Maha besar

Bumi, dan tanah ini
Engkau berikan kepada kami
Hujan, panas, banjir, dan kekeringan
Juga Engkau berikan kepada kami

Keajaiban-Mu sungguh besar kami rasakan
Kami sangat bersyukur, tanpa-Mu kami seperti boneka mati
Sujud syukur dan doa akan selalu kami panjatkan dan kumandamkan pada-Mu
Hingga saat ini sampai mata kami tertutup selamanya.




2. Puisi Kepahlawanan


Pahlawan Negara


Tangis dan jeritan…
Selalu engkau dengar
Panas dan haus tak kau hiraukan
Hanya demi rakyatmu

Pagi hingga malam
Engkau selalu berjuang
Melawan penjajah
Tapi engkau tak pernah lelah

Hanya satu tujuanmu
Tujuan itu adalah Merdeka!
Kami…, rakyat Indonesia ini
Berjanji akan menjaga kemerdekaan

Tak akan ada
Yang akan merampas
Sekali merdeka, tetap merdeka!


3. Puisi Semangat kepahlawanan


Tangisan Anak Bangsa


Narkoba dan pergaulan bebas
Selalu melanda pemuda kita hancur dan mati
Adalah akibat dari hal itu

Judi dan kehidupan malal
Seolah menjadi aktivitas sehari-hari mereka
Tapi apa mereka tahu?
Mereka merampas semuanya

Anak Bangsa dan Negri menangis karenanya
Harapan yang kini telah pupus
Hilang menjadi kenangan
Dan puing-puing abu

Yang tingggal hanya sisa-sisa
Sekarang mari, kita bangkit!
Semangat yang dulu kita bengkitkan kembali
Agar pemuda Negri ini dapat meraih prestasi dan impian massa depan



4. Puisi Cinta


Kekasih yang tak tercapai


Dari awal kukatakan aku cinta
Tapi engkau tak pernah ingin tahu
Dari awal kukatakan aku cinta
Kau bilang itu hanya bualan saja

Seudah lelahku
Ku menyakinimu
Sudah tak tahan
Ku menahan rasa perih ini

Dari awal kukatakan aku cinta
Tapi engkau tak pernah mengagap perasaanku
Engkau bilang kita berteman saja selamat tinggal

Kekasih yang tak tercapai
Semoga engkau
Mengerti perasaanku


5. Puisi keprihatinan vsocial


Kemiskinan


Gelandangan, pengemis dan pemulung
Hadir ditengah-tengah kehidupan ini
Kelaparan dan kematian pun juga
Akibat tikus berdasu yang kejam

Uang rakyat adalah makanan sehari-hari mereka
Tapi, angina dan nasi aking adalah santapan makanan
Orang dipinggir jalan
Mereka menangis! Mereka sakit akibat kerusakan sepihak

Gedung-gedung tinggi berada bersama rumah kardus
Hak mereka dirampas, dosa terus bergulir
Derita terus melanda
Derita mereka adalah milik kita,…. Bangsa Indonesia!


6. Puisi peduli Lingkungan


Bencana Alam


Hutan yang sejuk
Pemandangan alam yang indah
Burung yang berkicau
Para penduduk yang bersahabat dengan alam

Kini berubah menjadi kehancuran
Bencana yang terjadi sangat dashyat
Alam yang sangat bersahabat dengan kita
Sekarang menjadi seorang musuh yang jahat

Kekeyaan, kejayaan sampai kerusakan
Mereka merubah segalanya
Akibat banyaknya bencana yang terjadi
Banjir, tangah longsor, kekeringan hinggga global warming

Kini anak Bangsa berjuang merubah segalanya
Musuh akan menjadi sahabat kembali
Bersatu untuk peduli lingkungan
Membuat mereka tersenyum dan bernyayi kembali

.enn. mengatakan...

PUISI CINTA
Pengharapan Cinta

Mencintaimu bukanlah sebuah pilihan
Sebab hati tak mampu berpikir seperti logika
Datang tiba-tiba
hasrat ingin selalu berdua
Mencintaimu adalah
rasa yang indah
selamanya


Mencintaimu adalah sebuah karunia
Meski kau ada dunia juga tak selalu indah
Mencintaimu bangkitkan semangat sepenuh jiwa
Hadapi hari-hari yang tak selalu cerah

kau hanya bisa melarang tanpa mengerti
kau hanya menolak tanpa berpikir
kau hanya tak mau tanpa menelusuri kedalaman batinku
kau hanya bisa berpikir menurut dirimu


Semoga kelak kau buka kan hati nurani
Semoga kelak kau buka kan pintu bahagia seutuhnya

.enn. mengatakan...

PUISI RELIGI

Terimakasih Tuhan-ku

Tuhan,
Engkau memang Maha Penyayang dan Maha Adil
Ditengah kegelisahan
Ditengah ketepurukan
karena kejahatan yang selalu muncul
karena kepalsuan yang selalu hadir dengan mudahnya
karena penghianatan yang jadi kelaziman
karena deraan cobaan bertubi
hadir di sini

Kau hadirkan
Sesosok insan
Dengan penuh kelembutan
Dan Kesejukan
Dan Keanggunan
Dan Kebaikan
Dan sejuta kemampuan menguatkan
menyabarkan
meneduhkan

Yang hanya dengan nama indahnya
yang tanpa tambahan awalan atau akhiran
tanpa paksaan
telah menyentuh beribu insan
untuk berkumpul dalam kebaikan
yang hangat dan bijak

Terima kasih Tuhan
Tlah Kau tunjukkan
Ditengah kegelisahan
Ada kedamaian

Terima kasih Tuhan......

.enn. mengatakan...

PUISI KEPEMUDAAN

Aku Pemuda

Dunia
Akulah pemuda pemudi
Yang lahir dari rahim peradaban
Dibesarkan oleh zaman
Dididik oleh pengalaman

dunia
Izinkan aku menyampaikan dengan jelas
Dengan tegar dan semangat
bahwa aku punya cita
Tak sekedar kata dan orasi
Tapi kerja nyata dan realisasi

dunia
Izinkan aku mengabarkan
Bahwa di tanah pertiwi ini
Masih ada pemuda yang peduli
Pada keadaan negeri ini

Dan aku pun rela . . .
Jika tubuh ini menjadi gontai karena lelah
Jika kulit kulit ini menjadi kusam dibakar matahari
Biarlah, dia menjadi saksi sejarah
Bahwa aku tlah berjuang
Tuk ciptakan perbaikan

.enn. mengatakan...

PUISI PEDULI LINGKUNGAN

Hilang dengan tanda

Ada sesuatu yang rasanya mulai lepas dari tangan dan
Meluncur lewat sela-sela jari kita
Ada sesuatu yang mulanya tak begitu jelas
Tapi, kini kita telah mulai merindukanya
Kita saksikan udara abu-abu warnanya
Kita saksikan air danau yang semakin surut tampaknya
Burug-burung kecil tak lagi berkicau di pagi hari
Hutan kehilangan ranting
Ranting kehilangan daun
Daun kehilangan dahan
Dahan kehilangan hutan

Kita saksikan gunung memompa abu
Abu membawa batu
Batu membawa lindu
Lindu membawa longsor
Longsor membawa banjir
Banjir membawa air
Air mata

Kita telah saksikan seribu tanda-tanda
Bisakah kita membaca tanda-tanda

.enn. mengatakan...

PUISI KEPRIHATINAN SOSIAL

Kemiskinan itu

Kemiskinan adalah sumber
Yang dijaga dan dipelihara
Agar senantiasa hidup dan berkembang
Menjadi kesusahan dan kemelaratan

Kemiskinan adalah komoditas eksport
Yang mendatangkan investor dan devisa
Meski hasilnya dinikmati orang tertentu
Sementara jutaan jiwa lainnya
Menengadah ke langit dengan mulut kering
Dan busung lapar


Kemiskinan adalah sumber daya alam
Yang dijaga dan diperbaharui
Agar tak habis-habis
Karena kemiskinan adalah soup tulang paling bergizi


Lalu…
Orang-orang tertentu
Mendirikan rumah mewah dan gedung bertingkat
Di atas kemiskinan itu sendiri
Sungguh memprihatinkan

.enn. mengatakan...

PUISI KEPAHLAWANAN

Pahlawanku

Dulu
Kau begitu tangguh
Kau begitu bergelora
Kau begitu bersemangat
Tak kenal lelah
Angkat senjata
Angkat bambu runcing

Tapi kenapa
Ketika zaman berganti
Ketika zaman berubah
Ketika zaman lewat
Kau begitu sajan hilang
Terlelap dengan zaman yang maju

Pahlawanku
Tanpamu
Takkan ada hari esok

Dengan ketulusanmu
Dengan pamrihmu
Dengan gentarmu
Terimakasih Pahlawanku

Rio Michael H mengatakan...

1.Puisi Kepahlawanan
Karya:Rio Michael H

Pangeran Diponegoro


Di masa pembangunan ini
Tuan hidup kembali
Dan bara kagum menjadi api
Di depan sekali tuan menanti
Tak gentar lawan banyak seratus kali
Pedang di lawan keris di kiri
Berselempang semangat yang tidak bisa mati
Maju…
Ini barisan tak bergenderang – berpalu
Kepercayaan tanda menyerbu
Sekali berarti
Sudah itu mati
Maju…
Bagimu negeri
Menyediakan api
Punah di atas menghamba
Binasa di ats ditindas
Sungguh pun dalam ajal baru tercapai
Jika hidup terus merasai
Maju…
Serbu…
Serang…
Terjang…


2.Puisi Peduli Lingkungan
Karya:Rio Michael H

Sampah


Sampah berserak
di pasar, di selokan
di halaman, di jalan
Sampah dimana-mana
Sampah menggunung
tak tertampung
Petugas kebersihan tercenung
sampah menggunung
Got mampet
karena sampah
Pasar bau
karena sampah
Banjir…
karena sampah
Sampah dulu ditata
lestarikan lingkungan sekitar kita
untuk atasi bencana tiba
buanglah sampah pada tempatnya

3.Puisi Semangat Kepemudaan
Karya:Rio Michael H

Menuntut Ilmu

Sekolahku
Tempatku menuntut ilmu
Setiap hari Senin hingga Sabtu
Ku selalu hadir di tempatmu
Di sekolah inilah
Ku belajar berbagai pengetahuan
Kumengerti tentang budi pekerti
Semuanya berguna jika kubesar nanti
Menuntut ilmu
Adalah perlu untuk semua orang
Siapapun yang ingin pandai
Tuntutlah ilmu setinggi mungkin


4.Puisi Cinta
Karya:Rio Michael H

Di dalam Hatiku


Saat ku merasa hampa
Ku butuhkan sebuah cinta
Yang akan mengisi hatiku
Saat cinta itu dating
Ku hanya bias diam membisu

Bibirku terasa kelu tak mampu tuk ucapkan kata
Saat cinta itu pergi…
Ku hanya bisa menangis
Tanpa Suara…
Jeritan hati terdengar pilu,
Namun…
Tak satu pun yang mendengarnya

Aku benci diriku…
tak pernah bisa untuk mengatakan padanya…
Bahwa sebenarnya jauh di lubuk hatiku yang paling dalam,
aku sungguh mencintaimu…

Mengapa tak ada yang mau mengerti ?
Tuhan…
Apakah semua ini salahku ?
Terlahir sebagai seorang pencinta yang bisu!
Yang tak mampu untuk mengucapkan kata cinta…

kovan chandra mengatakan...

Tadi pagi…
Kau ucap satu kata perpisahan
dan aku membiarkannya
Bukan ku tak cinta (lagi)

Tadi pagi…
Ku dengar dari kesunyian
Tak seutas hadir penjelasan
Rupanya engkau emosi

Tadi pagi…
Satu kali saja semenjak ada
Kubiarkan maumu bertahta
hingga kau berbisik itu ilusi

Sungguh membingungkanku

kovan chandra mengatakan...

Sejumput Kata untukmu, Ibu


Pada sejumput kata ,

kutitipkan rindu untukmu Ibu

walau pilu tak lagi memburaikan air mata

dan resah tak lagi menyesakkan dada .

Pada sejumput kata,

kutitipkan tanya padamu Ibu

adakah nanar dalam hidupmu kini ?

masih adakah dian dalam redupmu kini ?

masih adakah gelora dalam asamu kini ?

Hidup takkan bermakna tanpa drama, ibu

seperti halnya puisi tanpa kata kata

ataupun bilangan tanpa angka angka

atau bahkan panorama tanpa warna

hitam,… putih,…

hijau,… kuning,…

biru,… ataupun ungu jalan hidupmu

tak usah diratapi

karena tidak ada sesuatupun yang pasti

terangkan redupmu,

gelorakan asamu ……

Ibu

Pada sejumput kata,

kutitipkan bunga untukmu Ibu

kovan chandra mengatakan...

semua tentang aku…

Aku adalah mentari yang menghangatkan

Aku adalah hujan, pembawa berkah dan pesan

Aku adalah bulan, bersinar lembut dan menenangkan

Aku adalah bintang penunjuk arah

Aku adalah bebatuan alam, saksi bisu

Aku adalah air pemberi kehidupan

Aku adalah gunung sumber kedamaian

Aku adalah padang rumput hijau pemberi makanan

Aku adalah hutan tropis, sumber kekayaan

Aku adalah kabut, yang memberi perlindungan

Aku adalah udara tanpa rasa

Aku adalah angin menyejukkan

Aku adalah tanah tempatmu berpijak

Aku adalah jawaban……

Pada akhir nanti….

Akulah jawabanmu…..

Saat bintang tak tampak bersinar..

Sinarku kan temanimu…

Saat kau goyah di tengah ketidakpastian..

Aku kan menjadi pijakkanmu…

Aku kan di sini menunggumu..

Sementara kau berkelana dengan waktu..

Sampai hari itu tiba…

Dimana pagi membangunkan tidurmu..

Dimana malam tak bersahabat telah pergi kau tinggalkan

Saat itu..

Kita kan bersama sama di tempat tersebut….

Dimana kita yang terpisah disatukan kembali..

Menjadi bagian dari unsur dunia seutuhnya….

Aku bagian dari alam…

Dan kupercaya…

Dirimu juga bagian dari semua itu…..

Semua tentang aku….

rieke centiil mengatakan...

Puisi Tugas "Religi"
Tuhanku ya Tuhanku

Tuhanku..
Engkau maha tahu
Semua keluh kesah hamba-Mu Kau dengar
Bisikan halus-Mu menyejukkan hati
Bagi mereka yang haus akan diri-Mu

Tuhanku..
Doa yang Kau ajarkan
Merukunkan kembali hati yang gelisah
Menyembah-Mu,Tuhan...
Kewajiban bagiku sebagai umat-Mu

Aku hanyalah debu
yang kau bangun hingga seperti ini
Kuasa-Mu yang abadi
Tak akan tertandingi oleh siapapun

Kamilah yang tak tahu diri!
Malah berpaling dari-Mu
Sesaat ku menyesal
Tetapi terus kuulang hingga Kau murka

Kini kuhanya bisa
Meratapi perbuatanku...
Godaan itu terlalu besar
Mengalahkan keyakinanku akan kebesaran-Mu

Maafkan aku, ya Tuhan..
Kini, bantulah aku
Untuk kembali ke jalan-Mu
yang telah kau persiapkan untuk menyongsong hari esok
Menjadi lebih baik..

Puisi Tugas "Pahlawan"
Pahlawan Tanpa Tanda Jasa

Kala mentari muncul di pagi hari
Engkau berlalu lalang kesana kemari
Menempuh jalan yang sangat berliku
Demi mengejar ketepatan waktumu

Kala mentari semakin menyengat kulit ini
Kau masih saja terus berjalan
Lapar dan dahagamu menjadi satu
Tapi, tak menjadi penghalang buatmu

Demi kami semua anak didikmu
Itulah pengabdian terbesarmu
Wahai guruku yang terhormat
Karena engkaulah
Pahlawan tanpa tanda jasa...

Puisi Tugas "Cinta"
SEMUA KAMU

Di malam yang sesunyi ini,
terasa dengan hati..
Ingin kugapai bintang,
namun tak tercapai..
Tetapi, mungkin Tuhan memberikan yang lain..
yaitu ENGKAU
sebagai bintang hatiku

Matahari indah terbit ke atas langit
Hari-hari yang cerah dihiasi awan
Putih yang melintasinya di angkasa..
Di tambah senyumanmu yang selalu membuat hidupku,
nyaman dan bahagia selalu...

Puisi Tugas "Semangat Kepemudaan"
Semangat yang Hilang

Mungkin kata terima kasih tidak akan pernah cukup...
Walaupun semua hartaku di sumbangkan, bahkan nyawaku juga tak akan pernah cukup...
Begitu besar dan sangat berarti yg telah kamu persembahkan untuk kami
Hanya satu yang ada di benakmu yaitu... bagaimana mempersembahkan Kemerdekaan untuk generasi setelah kamu
Kami malu... tidak bisa meneruskan apa yang telah kamu kerjakan lebih dulu

Terlalu Besar dan Mulia yang kamu persembahkan untuk ibu pertiwi ini
sayangnya, terlalu payah yg menjadi penerusmu...
Apakah harus di jajah lagi untuk menumbuhkan rasa semangat seperti yang pernah kamu tunjukan dulu...
Berikanlah kami tetesan-tetesan semangat untuk memecahkan hati kami yg telah membatu!

Puisi Tugas "Keprihatinan Sosial"
AKU MALU

Aku malu, ketika bumiku digali dan diambil emasnya,
dan bangsa-ku tak mampu melakukan apapun...

Aku malu, ketika Sipadan dan Ligitan tak lagi ada dalam peta negara-ku,
dan bangsa-ku tak mampu melakukan apapun...

Aku malu, ketika pasir lautku dikeruk dan diangkut,
dan bangsa-ku tak mampu melakukan apapun...

Aku malu, ketika para pekerja asal negaraku digaji rendah di negara orang,
Dilecehkan dan dilanggar hak-hak-nya,
dan bangsa-ku tak mampu melakukan apapun...

Aku malu, ketika hutan hijau-ku yang rimbun,
Kini berubah gundul karena batang-batang berharganya telah dibabat semena-mena dan dijual tanpa rasa berdosa,
dan bangsa-ku tak mampu melakukan apapun...

Aku malu, ketika segudang persoalan muncul,
Ketika kemiskinan belum juga bisa ditekan,
Ketika kebodohan belum juga bisa ditendang,
Ketika hukum belum juga bisa ditegakkan,
Ketika korupsi belum juga bisa dihilangkan,
Ketika demokrasi belum juga bisa ditegakkan,
dan bangsa-ku tak mampu melakukan apapun...

Dan aku malu sekali, ketika harga minyak dunia naik
Pemerintahku serta merta menaikkan harga BBM,
Atau, hanya inikah yang bisa diperbuat bangsa-ku ?

Puisi Tugas "Peduli Lingkungan"
HIJAUKAN TANAH INI

Ketika pohon-pohon nan hijau bertumbangan
Udara mulai memanas nan menyengat
Air dan lautan mulai keruh menghitam
Penghuni dalam lautan meratap sekarat tak berdaya
Tanah mulai meradang gersang dan berasap tebal
Binatang-binatang punah korban pembantaian brutal manusia
Dan terakhir manusia-manusia musnah korban pembantaian keserakahan
Bayangkan… begitu seram masa depan tanah ini

Aneh… justru manusia-manusia saling menuding dan saling berkata benar
Nyatanya tanah ini merintih, merana, dan berdarah
Adakah suatu hukum yang adil ditanah ini ?
Atau suatu hukum sedang sembunyi ketakutan ?
Gara-gara kelompok manusia serakah yang kejam
Berakibat pembantaian masal hewan-hewan, pepohonan, dan manusia sendiri
Jika terlihat kelompok manusia sedang membantai keji hutan hijau
Tembak sajalah!

Hijaukan tanah ini!
Demi manusia-manusia , demi hewan-hewan, demi penghuni dalam lautan...
Demi pepohonan nan rindang, demi masa depan anak-anak bangsa...

sHinta mengatakan...

tes