Blog ini digunakan bagi kalian untuk berkreasi melalui seni bahasa bentuk puisi. Puisi itu indah, puisi itu bermakna, puisi itu mulia, puisi itu agung, puisi itu hidup, puisi itu bergulir terus se[anjang peradaban manusia.
Menyesal tak kukatakan padamu Suatu anugerah bagiku tuk mengenalmu Kecantikkanmu, kelembutanmu menggugah sanubariku Kaulah bidadariku
Wajahmu terukir di benakku Namamu terukir di hatiku Senyummu yang menawan Menghiasi perjalanan mimpiku
Seiring meredupnya lilin Ku mencari tau kebenaran rasa ini Untaian rasa yang kuselipkan Semoga mampu tuk meluluhkannya Hati pemilik senyum itu
Maafkan aku sayang Ku hanya punya cinta, kasih dan sayang Janganlah buatku bimbang dengan sikapmu Beku dan berliku
Akankah kau tau perihnya hati ini Bagai tertusuk mawar berduri Menanti sebuah jawaban yang pasti Jawaban murni hatimu yang kecil Akan rasa cinta ini
Seribu puisi takkan sanggup melukiskan Keanggunanmu Seribu kata takkan sanggup menggambarkan kepedihanku Sayang.. Biar musim terus berganti Kala hati selalu merintih Aku kan selalu menantimu Menanti dirimu yang begitu berarti
Akhir kata, Hanya dapat terucap untukmu Aku mencintaimu
Teman, rasa itu hadir Jurang perpisahan tercipta diantara kita Terasa dirimu menjauhi hati Lenyap dari pandangan kian lama
Teman, salahkah aku? Tanpa daya aku cegah Tanpa daya aku tanggung sendiri Tanpa daya aku tangisi kepergianmu Kehilangan dirimu, tumbal segala rasa ini
Teman, tak sanggup kuterima kenyataan Menghadang di depan Terlalu menyiksa Kau pergi menjauh, tanpa menoleh Kau palingkan wajah, seakan tak pernah kenal
Teman, kau anggap apa diriku? Tak perlu kau jawab Tak lebih dari sekedar teman, tentu
Salahku terlalu berharap Salahku terlalu bermimpi Salahku terlalu mencintamu
1000 tahun lagi pun akan sama saja sianya, tak kan bisa ku ulang semua 1000 tahun lagi pun akan sama saja getirnya, tak kan bisa ku dekap dirimu
Sekarang, izinkan aku mengatakannya Mengungkapkan rasa ini Rasa yang telah lama ku pendam Walau semua sia-sia Walau tak sudi kau dengar Walau tak kan mengusikmu Kubisikkan dengan lirih, dengan sejuta harapan, dengan seribu kepedihan, aku cinta padamu
Tuhan,… Kau ciptakan langit dan bumi Kau ciptakan segala isi bumi Kau ciptakan Adam dan Hawa
Langit dan bumi punya-MU Isi bumi milik-MU Dan kami semua adalah ciptaan-MU Kau segalanya dalam kehidupan ini
Tiada Engkau bumi ini kosong Tiada campur tanganmu kami semua pasti hampa Semuanya akan lenyap bila Engkau menginginkan Semuanya akan hilang bila Engkau menhendakinya Kau sangat berarti bagiku dan bagi semuanya
Tuhan, Engkau tokoh penting di kehidupan ini… Engkau Maha Kuasa dalam kehidupan ini… Dan Kaulah segalanya untuk kami ciptaanmu
Jasa,… Apa aku dapat membalas? Apakah aku dapat menjadi sepertimu? Pertanyaan itu muncul dari hatiku
Ketika aku mengenangmu Ketika aku mengenang semua jasamu Ketikaku melihat pengorbananmu Aku tak bisa berkata-kata
Jasamu sangat berarti bagiku, Bagi kami, Bagi Bangsa kami, Bagi Negri Elok kami yang tercinta
Oh, Pahlawanku, Terima kasih atas jasamu dalam segala bidang Dan dalam segala hal, Terima kasihku atas pengorbananmu Telah habis kata-kataku untuk memujimu Pahlawanku
Lingkunganku Indah
Setiap kali aku melangkah Setiap kali aku melewati Setiap kali itu juga aku tak sadar Aku telah salah
Aku salah dengan lingkunganku Aku salah dengan alamku Aku salah dengan Tuhanku Tapi aku tak pernah sadar
Aku dan semuanya telah bodoh Aku dan semuanya terlalu lupa Untuk menjaga lingkungan Lingkungan tempat kami
Dari lingkungan terkecil Kami tidak menjaganya Kami mengotorinya Kami membuat lingkungan menjadi bumi tak ada penghuni
Bagaimana aku bisa merubahnya? Apakah semuanya kan bersih? Mengapa lingkunganku tak indah? Hanya Tuhan yang dapat menjawabnya
Aku ingin lingkungan bersih Aku ingin lingkungan indah Oh, Tuhan bantulah kami Bantu kami dan sadarkan kami akan semua ini
Dimana Jiwa Sosialmu
Pandanganku berubah Pikiranku melayang Saat aku bertemu dan menyaksikannya Saat aku merasakan penderitaannya
Itu semua terlalu berat Karena kita mereka terkena musibah Karena kita mereka menderita Karena kita juga mereka harus menjalani hidup apa adanya
Hidup ini terlalu berat jika banyak masalah Wahai, saudaraku Mari kita Bantu mereka Kita Bantu sekuat tenaga
Dengan apa saja Asalkan halal tak jadi masalah untuk mereka Dan satu hal lagi Jiwa social
Jiwa social untuk membantu mereka Jiwa social untuk menlong mereka Jiwa social juga yang dapat mengurangi beban mereka Sekarang, dimana jiwa tiu?
Jiwa itu harus ada dalam dirimu Jiwa itu harus ada dalam hidupmu Untuk membantu orang-orang yang tidak mampu Dan orang-orang yang membutuhkan pertolongan itu
Bangkitlah untumu Negri
Hai, pemuda dan pemudi Ini adalah Bangsamu Ini adalah Negrimu Indonesia
Kerahkan tenagamu Kerahkan pikiranmu Kerahkan semua semangatmu Untuk membangun Negri
Membangun Negri yang maju Membangun Negri yang bisa dicontoh bagi Negri lain Bangkitlah saudaraku Untuk Negrimu
Indonesia yang telah aku diami Indonesia Negriku Negara persatuan dan kesatuan Untuk mencapai kebangkitan
Kebangkitan untuk negriku Dari kami para pemuda dan pemudi Indonesia Semangatlah Indonesiaku
Cinta Sejati
Cinta adalah anugerah bagiku Cinta adalah hal terindah bagi hidupku Dimana kita saling menyayangi Dimana kita saling mendapatkan kasih sayang
Cinta tidak melihat dari tampang Cinta tidak melihat dari keahlianya seseorang Cinta tidak datang dari lidah atau mulut Tapi dari hati
Mencintai seseorang berarti menerima segala kelebihannya Mencintai seseorang berarti menerima kekurangannya Mencintai seseorang berarti rela berkorban untuknya Itulah cinta sejati
Cinta sejati yang timbul dari hati Cinta sejati yang datang dari hati Cinta sejati yang inginku rasakan Tapi belumku temui
Mentari pagi menyambut sunyi Menyingkirkan fajar yang kian berlari Ku tertunduk sepi, Dimanakah dirimu Tuhanku?
Aku memang berdosa Meninggalkan KAU sekian lamanya Namun bolehkah ku berbalik? Mengejar dan mengikuti-MU lagi?
Aku hanyalah segenggam debu Apalah artinya diriku? Engkau rela mengangkatku Memberikan ku kekuatan Dan menjadikan aku sebuah daratan yang luas
Namun aku memang tak berbudi Ku menjadi lupa diri Ku tlah berpaling dari-Mu Salahkah aku melupakan-Mu?
Berikanlah aku kesempatan Andaikan kau berikan Takkan kuulangi kesalahanku. Yang tlah membuatku melupakan-Mu
2. Puisi Kepahlawanan
Pahlawan Negeriku Karya : Ria Puspadewi
Beribu ribu gundukan tanah Berhiaskan karangan bunga Menjadi peristirahatanmu, Pahlawan Negeriku
Tak terhitung pengorbananmu Tak terhitung jiwa dan ragamu Terlalu banyak tuk dihitung Sungguh takkan terhitung Tak akan pernah sebanding dengan apa yang kami berikan
Kemerdekaan! Demi kata itu, kau rela lepaskan jiwamu Kau biarkan tombak menancap di tubuhmu Mengeluarkan darah sampai tetesan terakhir Kau tak pernah peduli itu, Dijiwamu hanya ada kata maju!
Kemerdekaan! Kini tlah kau raih Kau wariskan pada kami Anak bangsa yang tak pernah mengerti Betapa besar pengorbananmu Bagi Indonesia tercinta ini.
3. Puisi peduli lingkungan
Untuk Bumi
Karya : Ria Puspadewi
Angin pagi bertiup sejuk Menerpa ilalang yang terbuai malu Nyiur nyiur melambai indah Disambut ombak yang bergelora
Kupu kupu terbang riang Kumbang kumbang mendatangi bunga Betapa indah Bumiku
Namun coba lihat disana Hutan hutan tlah menjadi neraka Bumi seolah berteriak lirih Langit pun ikut menangis
Mengapa manusia merusak sgalanya? Menghancurkan apa yang seharusnya dijaga Hutan hutan dilalap api Demi kepentingan mereka sendiri Adakah yang peduli?
Marilah kita semua Lestarikan apa yang kita punya Tak pernahkah kau merasa Betapa berharga dunia
Marilah kita semua Bersama sama merawat dunia Untuk bumi Rumah yang paling sempurna
4. Puisi Keprihatinan Sosial
Kemiskinan
Karya : Ria Puspadewi Terdiam ku terpaku Melihat kenyataan ini Anak anak menangis perih Orang tua mengais rejeki Mengemis sepotong roti
Tak pernah disadari Ada yang melanda negri ini Kemiskinan Jawaban dari setiap mulut mereka
Kemiskinan Akar semua masalah ini Pernahkah kita peduli?
Kriminalitas terjadi Pemerintah hanya berdiam diri Tak pernah mereka sadari Ada bencana besar di Negeri ini
Terlalu perih tuk dikatakan Terlalu sulit tuk dilukiskan Mengapa semua terjadi? Adakah yang peduli?
Cobalah kita merasakan Memberikan sedikit dari yang kita punya Tentu mereka kan terobati Takkan terpuruk seperti ini
5. Puisi Semangat Kepemudaan
Perjuangan Kita Karya : Ria Puspadewi
Negeri bersorak sorai Rakyat bergembira Pemuda pemudi berjuang melawan dunia
Harumkan nama bangsa Tujuan utama mereka Banggakan negeri ini Harapan mereka
Bersaing dengan Negara lain Tanpa takut akan kekalahan Mencoba berusaha Semampu mereka bisa
Pemuda Pemudi Indonesia Mari kita berjuang bersama Mencoba memperjuangkan Setiap pengorbanan Pahlawan kita
Meniti prestasi bangsa Menatap kehari esok Untuk masa depan yang terindah
6. Puisi Cinta
Tentang Dia Karya : Ria Puspadewi
Rintik hujan membasahi bumi Menghancurkan serpihan hati yang tlah terurai Aku tertunduk pedih Meratapi takdir ini
Salahkah jika cinta itu datang? Bahkan disaat aku tak mengharapkannya Menghancurkan ego-ku yang terlalu membara Mengambil sebagian jiwaku yang hampa ini
Detik demi detik kujalani Meratapi kesedihanku sendiri Salahkah ku menanti? Walau kau tak pernah peduli
Pernah kucoba akui semua Tapi kau tetap tak bergeming Hati ini bagaikan mati Tapi, kucoba tuk bertahan Walau sakit tak tertahan
Engkau adalah mimpi terindahku Mimpi yang takkan pernah kumiliki Mimpi yang akan berahkhir jika fajar menyingsing Terlalu perih tuk kusadari Dirimu takkan pernah kumiliki
Namun percayalah, Aku kan selalu setia menanti Menanti, hingga saat nafasku terhenti Karna kutahu, Cinta tak harus miliki.
Bumiku tercinta, Maafkanlah mereka, Maafkanlah kami, Maafkanlah aku, Yang tidak bertanggung-jawab untuk turut melestarikanmu Yang tidak peduli untuk turut menjagamu Yang tidak kasihan untuk turut melindungimu dan Yang tidak mau ambil pusing untuk turut mencintaimu
Bumiku tercinta, Jangan dulu engkau terlelap, Hari kita masih panjang Bumiku tercinta, Jangan dulu engkau menyerah, Jalan kita masih berliku
Tiap subuh, Mereka selalu terbangun dengan perut kosong, Minta diisi, Kelaparan Namun, Dengan apa mereka mengganjal perut terlilit itu? Hanya dengan segelas air tawar, ataupun secangkir teh manis dan kopi, dengan sejumput gula, yang tak hangat Dingin
Pagi-pagi buta, Dengan tegar mereka menyusuri jalan, meski perut meraung-raung Mengais sisa-sisa rejeki di tumpukan sampah
Siang hari, Terik matahari menggosongkan tubuh mereka Mengeringkan kerongkongan Perut menjerit memilukan Mereka hanya bisa pasrah dipanggang hidup-hidup Tetapi mereka tetap melangkahkan kaki Mengorek-ngorek sampah disana-sini
Akhirnya, Matahari pun turun ke peraduannya Gelap dan dingin diluar sana Mereka menempuh jalan yang panjang, untuk sampai di rumah kembali Menggigil kedinginan Menggigit jari kelaparan
Tak bisa tergambarkan lagi betapa perihnya hidup Hanya bisa meratapi nasib dan takdir yang menanti Tak kuasa memprotes Tak berdaya tuk bersuara Selain berdiam dan menerima
Pahlawan... Sebuah kata yang sederhana tetapi memiliki arti yang sangat luas Bahkan terkadang kita belum bisa menerjemahkan artinya Kita sering menganggap itu sebagai hal yang sepele
Pahlawan... Orang yang sangat berjasa dalam hidup kita Orang yang telah berjuang demi kemerdekaan bangsa Orang yang rela berkorban jiwa dan raga bagi orang lain
Diponegor, Pattimura, Cut Nyak Dien Adalah beberapa contoh pahlawan bangsa Nama-nama tersebut sudah kita kenal Tetapi mengapa kita mengabaikan jasa-jasa mereka selama ini
Tawuran, memakai obat-obatan terlarang, merokok Merupakan contoh sikap tidak memghargai jasa pahlawan Tidak menghargai pengorbanan dari para pahlawan
Mulai hari ini dan seterusnya Hilangkan sifat-sifat buruk Teruskan apa yang telah diperjuangkan para pahlawan Dengan rajin belajar dan menjadi orang yang berguna Bagi nusa dan bangsa
3.Puisi Peduli Lingkungan Lestari Alamku, Sehat Jiwaku Karya: Desi Wandi
Alamku... Tak seindah dulu Dulu tanaman ada di mana-mana Udara sejuk, segar, dan menyehatkan
Tetapi sekarang, semua berubah Pohon-pohon besar ditebang untuk membangun rumah Kendaraan-kendaraan bermotor mencemari lingkungan Udara tidak lagi segar dan sejuk
Hutan-hutan tak lagi terjaga dengan baik Sehingga gas-gas kendaraan tidak dapat disaring dengan baik Yang menyebabkan manusia zaman sekarang sering terserang penyakit
Lestarikan alam lingkungan kita Agar kita sehat selalu Dan tidak mudah tersersng penyakit
Hentikan penebangan hutan Dan mulailah lakukan reboisasi Agar lingkungan kembali asri dan segar
Nama: Mukti Supradi Kelas: X8 Nomor Absen: 30 Tugas Puisi Bahasa Indonesia
1.Puisi Religi
Tuhan Sebagai Pedoman Hidup Karya: Mukti Supradi
Kubuka mataku Kulihat sinar pagi Di hari yang indah Tak lupa ku berdoa Tuk semangat yang kuat
Setiap kegiatan yang kulakukan Engkaulah yang menjadi pedomanku Dalam Hidupku Dalam Hatiku Setiap kegiatan yang kulakukan Pasti ada senang duka Kudekatkan diri kepada-Mu Tuk menjawab pertanyaan dalam hati Sampai aku mendapatkan jawabannya
Dengan penuh syukur kepada Tuhanku Yang telah membimbingku Yang telah menunjukkan arah yang benar Yang telah menolongku Dalam setiap hal yang kulakukan Aku hanya dapat berkata Terima Kasih Tuhanku Karena Engkaulah Aku berhasil sampai sekarang
2.Puisi Kepahlawanan
Pantang Menyerah Menuju Kemerdekaan Karya: Mukti Supradi
Kuingat kejadian zaman dahulu yang sangat kejam dan menyiksa Bila kuingat perjuanganmu Bila kuingat penderitaanmu Bila kuingat banyaknya nyawa yang hilang Aku, sangatlah bangga padamu Oh Pahlawanku
Engkau yang melawan penjajah Engkaulah yang membuat mundur penjajah Tanpa mengenal kata menyerah Pasti rasanya berat sekali Meskipun melihat teman yang rela berkorban Yang mati oleh tentara penjajah Demi mendapatkan kemerdekaan
Oh Pahlawanku Yang tak pernah menyerah Demi meraih kemerdekaan yang abadi Jasamu, takkan kulupakan selamanya Yang telah memberikan Hidup yang aman dan bebas Dari penjajah.
3.Puisi Peduli Lingkungan
Sadarlah Perlunya Lingkungan Bersih Karya: Mukti Supradi
Di jalan yang kulalui Kumemandang sekeliling tempat Kulihat lingkungan sekitarku Entah mengapa.. Perasaanku menjadi tidak enak Melihat lingkungan sekitar Tempat aku lalui Begitu kotor dan busuk Karena banyaknya sampah Yang dibuang sembarangan
Saat itulah Kuberpikir, akan pentingnya kebersihan Setelah aku pergi ke tempat yang bersih Entah mengapa.. Hatiku menjadi sangat nyaman Disana, kumerasa hidup yang sehat Entah mengapa Orang-orang, tidak menyadari Akan pentingnya kebersihan itu
Lingkungan yang kotor Penyebab penyakit Penyebab kebusukan Haruslah menjadi tanggung jawab kita Untuk membersihkannya Karena, kita harus sadar Akan pentingnya lingkungan yang bersih Rawatlah lingkungan sekitar Untuk menjadi lebih bersih dan indah Karena kebersihan itu Awal dari iman dan pangkal kesehatan.
4.Puisi Keprihatinan Sosial
Kesengsaraan Rakyat Miskin Karya: Mukti Supradi
Di siang hari yang panas Kulihat adanya orang Yang masih berdiri di pinggiran Tempat lampu lalu lintas berada Disuatu hari yang keras Kulihat banyaknya orang Yang tinggal di tempat yang tidak layak
Meskipun mereka bekerja keras Meskipun tetap bersemangat Tapi mereka masih tetap menderita Dengan makanan dan tempat tinggal seadanya Mereka bertahan hidup di bumi yang keras ini Aku berpikir, mengapa mereka rakyat miskin Tidak dapat merubah nasib mereka
Kemiskinan yang melanda negeri ini Kenapa tidak pernah habis Setiap kumelihat rakyat yang menderita Kadang kuberpikir, aku sangat beruntung Dapat hidup layak dan tercukupi Kadang kumerasa sedih Kadang kumerasa prihatin Melihat rakyat yang menderita Akibat kemiskinan yang melanda
5.Puisi Semangat Kepemudaan
Penerus Bangsa dan Peraih Cita-Cita Negara Karya: Mukti Supradi
Kubuka lembaran baru Kubuka hidup yang baru Dengan penuh semangat kepemudaan Tuk berguna bagi bangsa dan negara
Bangkitlah negaraku Bangkitlah negeriku Dengan semangat kepemudaan Kita dapat merubah bangsa ini Menjadi lebih baik dan bersatu
Berjuanglah terus Demi mencapai kesuksesan yang diraih Dengan jiwa dan semangat yang tinggi Perjuangan akan cita-cita negara Akan kita raih dengan sempurna
Pemuda-Pemudi Kobarkanlah semangat kepemudaan Untuk dapat menjadi Penerus Bangsa Dan peraih cita-cita negara
6.Puisi Cinta
Selamanya Hanya Ada Dirimu Karya: Mukti Supradi
Kupandang dirimu Kulihat wajahmu Bagaikan bidadari didekat diriku Setiap aku berpikir Selalu muncul wajahmu Yang membuat aku jatuh cinta padamu
Senyummu yang menawan Membuat hatiku layu seketika Suaramu yang merdu Membuat telingaku bagaikan mendengar bidadari bernyanyi Setiap kumengingatmu Sulit untukku melupakanmu Ketika kita berdekatan Membuat aku menjadi gugup seketika
Setiap kau memanggilku Entah kenapa aku menjadi malu Meskipun ku tak pantas buatmu Hanya memikirkanmu saja Telah membuatku bahagia Tetapi bila aku pantas bagimu Aku sangatlah beruntung
Diriku yang telah mencintaimu Takkan mudah untuk ditinggalkan Sebab di dalam hatiku yang paling dalam Selamanya hanya ada Dirimu.
Batu nisan yang tertata rapi memenuhi tanah kosong negeri ini Himpunan sejarah tertulis di sana Meninggalkan nama yang berharga
Lukisan pada kami melalui mimpi Anak - anak negeri Tentang perjuangan mu untuk bangsa ini Pahlawanku...................... Tenanglah engkau di surga bersama Permadani pengganti tulang dan darah yang kau korbankan
Kami berjanji........ Bangsa ini..... Negeri ini dan jiwa ini Tetaplah berdiri meniti perjuangan Pernah kau raih
Kini hanyalah sebuah nama Yang selalu hadir di telinga bangsa ini Sejarahmu........ Perjuanganmu..........
Telah berpindah ke generasi Hari ini, Pengabdian Kemarin Surga bagi kami........
Dulu...... Tangisan, merintih. merentah - rentah kenegerian Hiruk piruk jeritan jiwa suci berlari Mencari di mana ayah, kemana ibu.... Apakah ada tawa ketika itu?
Gemetar, dengan dada yang sesah Selamatkan kami..... Lindungi kami...... Berharap walau pun tak pasti........
Merah Putih telah berkibar Terjunjung tinggi menjulang Menyatakan bahwa negara ku Merdeka...... Merdeka.......... !!!! Setelah banyak menelan darah merah
Ku sambut mimpi di atas janji Negeri ini ku genggam Menjadi abadi putra - putri Anak Negeri
Di pinggir kota, bukan pemandangan indah yang terlihat Bukan bentangan jalan yang luas dan lingkungan yang sehat Tidak lain dan tidak bukan sampah berserakan menghiasi sekitarnya Bertaburan putra - putri bangsa mencari nafkah dan meninggalkan sekolah.
Apakah mereka salah ? Tidak!!!!!!!!!!! Nasib yang membawa mereka ke sana Hidup dengan serba kekurangan, melawan hari pahit di lampu merah
Sampah bertebangan melintas ke sana ke mari Ulah manusia buta dan tuli, dengan peringatan Tanpa rasa tanggung jawab sebagai mahluk sosial Siapa bagi yang dapat menjaga dan di mana lagi hak dan kewajiban di gunakan Putra - putri bangsalah menjadi korba atas Pertaruhan keegoisan individu tak bermutu
Jalanan menjadi saksi bisu yang tak pernah tahu Ketika pedihnya menembus kerikil - kerikil tajam Panasnya sengatan matahari serta dinginnya Ketika hujan mengguyur bumi yang kejam Yang ada dalam pikirannya Bagaimana aku bisa hidup
Peradilan dunia tak lagi di temui terseret kesombongan di atas penghianatan Janji menjaga dan memelihara yang terlantarkan Namun kemungkaran di tetesi kebohongan
Tabahkan jiwa di sela soa Semua memuliakan atas kehinaan Jangan menyerah......... Hidupmu di uji kesabaran Dengan di hadapkan pembangkang - pembangkang menjelma Kebaikan berwajah gagah tanpa rasa salah
Merekalah yang menyeretmu dan melemparkanmu ke dalam kesengsaraan Koruptor,bersilat di tengah dunia politik Mencuri hak atas kehidupanmu.
Hati - hati yang busuk,merasut dan menusuk Tak ada kesadaran,bahkan hinaan Semuanya ulah mahluk terkutuk
Menapak jalan penuh sesak Sembari menaati selaksa peristiwa Terkadang penat tak penat tak pernah hilang Lantaran ancaman terus menjelang
Semangat yang terukir menjadi kikiran kekuatan Walaupun musuh akan singgah dan menerjang Hingga dipenghujung jalan takdir mulia Gugur di hamparan bumi pertiwi Negeriku........Ngeriku........
Ketika negeri ini diguncang gelombang - gelombang peperangan Hati kecil menangis bagai sayatan tajam menembus jantung Melihat semangat yang layu hampir mati
Disini kengerian tanpa pembelaan Sejarah apalagi yang akan mengisi catatan negeri ini Kalau bukan tentang kesengsaraan rakyat lemah
Jangan.......Jangan............ Hentikan........!!!! Masih banyak penyelamatan akan datang Termasuk generasi hari ini, mereka berani membela Tanpa menyerah meskipun nyawa menjadi taruhannya
Satu harapan dibalik tersimpannya beban Yang masih terkunci karena usia belum sebaya Negeri ini harus tentram, damai senantiasa berjaya
Selama gigir semangat terus berdiri Mendampingi pemuda anak bangsa perkasa
Dengan perjuangan dan tantangan Menuju maju Indonesia ku Di mulai melalui ilmu yang di raih Sampai usia senja menjelma
Jangan pernah menyerah tanpa arah Selagi nyawa bersatu Dengan raga, Buktikan Indonesia bukan negeri jajahan Tetapi negeri impian generasi bangsa Selanjutnya
Tuhan Tuhan, Saat aku sendiri Termenung dan termangu Terlintas dalam benakku Imajinasi seorang teman Yang menghiburku saat kusedih Yang bersuka ria saat ku bahagia
Tuhan, Saat aku dalam gelap Kegelapan yang begitu hitam Terlihat olehku, sebuah cahaya terang diujung sana Cahaya terang penuntun surgawi
Engkaulah sang pencipta Engkaulah sahabat Engkaulah cahaya pelita Yang akan hadir di mana saja Tak berwujud dan tak beraga
Puisi peduli lingkungan
Alam
Sejuta keajaiban engkau genggam Sejuta rahasia engkau simpan Tanah, air, api, angin Begitupun kami, Insan-insan berakal dan berbudi Hidup berdampingan dalam pelukan hangatmu
Hutan hijau yang sejuk Arus sungai yang deras Hamparan laut yang luas Deru ombak yang berkejaran
Lalu... Apa arti semua ini? Ya...inilah tempat sejumlah kehidupan berada Tempat sejumlah kekayaan berada
Kami sadari Engkau ingin kami bersatu Engkau ingin kami berbagi Engkau ingin pula kami tuk saling menghargai Alam...Indahnya keajaibanmu
Puisi semangat kepemudaan
Berjuanglah sahabat
Hari ini engkau pergi Bukan untuk tak kembali lagi Kau pergi untuk sukses Kunanti kau sahabat
Pergilah dengan semangat baru Penuhilah hidupmu dengan harapan Gapailah cita-citamu Setinggi bintang di langit biru
Disini kunanti kau sahabat Semangatlah dalam cinta-citamu Jangan Kenal putus asa Kerja dengan mengejar karir demi masa depan
Disini kunanti kau sahabat Biarpun kau jauh disana Namun dekat di hati Disini kudoakan selalu Semoga sukses dalam cita-citamu
Puisi kepahlawanan
Persatuan
Ya Tuhan.. Engkau memberikan kemerdekaan pada bangsa ini Kemerdekaan dari genggaman para penjajah
Dengan malu kami mengakui dihadiratmu Kami telah mengecewakanmu dan para pahlawan bangsa ini Karena suatu bencana perpecahan bangsa ini Yang merintangi kami membangun negeri ini
Tuhan... Engkau memanggil kami Untuk membangun negeri ini Namun...Bagaimana kami dapat membangun Jikalau ada perpecahan diantara kami
Marilah kawan... Jadikanlah perbedaan itu sebagai pengikat persatuan Dalam membangun negeri tercinta ini Kawan...Marilah kita bergandeng tangan Menjadikan negeri ini bangsa yang kuat Menjadi kediaman yang aman dan makmur Demi anak cucu kita Di masa yang akan datang
Puisi keprihatinan
Rakyat
Sungguh hal yang sulit... Di mana diri kita dan keadaan kita Dalam keadaan terhimpit Kemiskinan, kelaparan, dan korban bencana alam
Kemiskinan... Banyaknya pengemis yang berserakan Tidak mendapat pekerjaan yang pasti Tempat tinggal pun tiada Yang ada hanyalah sisa kehidupan mereka
Kelaparan... Tidak mampu mengais rejeki Tidak adanya pekerjaan yang diluangkan untuk mereka Hanya uang seadanya digunakan membeli makanan Yang kurang sehat karena dibeli dengan harga sesuai Hingga lama-kelamaan mereka akan kelaparan
Bencana alam... Tak akan habis melanda rakyat Gunung berapi yang meletus serta banjir Membuat rumah dan harta benda hilang Menbuat mereka harus hidupn seadanya Hingga akhir hidup mereka...
Demikian 6 Puisi dari saya darmawit** ---------Terima kasih----------
Indonesia… Kau tanah airku Kau tanah tumpah darahku Kalau tidak bagaimana jadinya
Pasti kamu akan menderita Dijajah dan diserang Penjajah pasti kan menjajah Tetapi, rakyat Indonesia tak akan menyerah
Teruslah maju Indonesiaku Agarku dapat melindungi seluruh rakyat Indonesia Kau adalah Indonesiaku Aku akan berjanji menjaga Indonesiaku
Karya: Yuni Marlina X.8/45
Penghangat Dunia
Rintik hujan yang berisik Memecah ketenangan yang tercipta sore ini Kutunggu datangnya seseorang Untuk menemani kesendirianku
Saat kutersadar Kulihat kehangatan di ujung sana Secepat mungkin keberlari Dan kudapatkan kehangatan itu
Saat kulihat… Ku tahu bahwa itu, Engkau Penyelamatku, penolongku dan Engkaulah Tuhanku
Karya: Yuni Marlina X.8/45
AlamKu
Alam indah nan elok Air terjun yang kulihat Bagai salju yang sangat putih Pohon yang hijau dan subur Seakan-akan menutupi keindahan air terjun itu
Gemercik air seakan terdengar Saat kulihat gambar itu Udara yang segar dan sejuk Seakan mengajakku untuk menghirupnya
Desau angin yang kurasakan Membuat hatiku merasa tenang Oh, Tuhan aku sangat berterima kasih kepadamu Karena t’lah kau ciptakan alam Indonesia yang indah
Karya: Yuni Marlina X.8/45
Pahlawanku
Hamparan sawah terbentak Tampak bagai permadani emas Di angkasa pelangi membentang Alam sungguh di hias
Damai hati menikmati Tentram hati sejauh pandangan Kuucap syukur dalam hati Atas semua jasa-jasamu, Pahlawan
Engkau berjuang demi negara Tanpa kenal rasa takut Nyawamu engkau pertaruhkan untuk negara ini Pahlawanku, jasa-jasamu akan selalu kekenang sepanjang masa
Karya: Yuni Marlina X.8/45
Kekuatan Sebuah Cinta
Dan aku coba menyibak kabut yang menutupi mataku Menghalangi pandanganku Untuk berlari menghampirimu Memeluk dan mencumbumu
Aku ingin menghujanimu Dengan deras cintaku Hingga hatimu dibanjiri bayangku Dan tiap desah yang terlontar dari bibirmu Adalah namaku
Pangeran… Aku adalah puteri yang akan selalu merindukanmu Saat kita tak lagi bisa bersatu
Sedang resah, rindu, marah, gelisah, serta cinta ini Masih murni untukmu Aku melepasmu… Walau aku sangat ingin memilikimu…
1. Kepahlawanan Karya : Yonathan Kurniawan Hasan / 43
Pahlawanku
Pahlawanku Engkau bagaikan ksatria Engkau juga sangat mulia
Segala tindakanmu sangat berarti bagiku Karena segala tindakanmu adalah sumber inspirasiku Pahlawanku , Engkau sungguh pemberani… Musuh – musuh engkau hancurkan
Pahlawan Engkau selalu melindungi kami dari segala marabahaya Engkau telah berjuang untuk kami
Seluruh tenaga, jiwa, bahkan hidupmu Engkau rela menyelamatkan kami dari kehancuran ini Tanpamu mungkin dunia ini akan lenyap Dan hancur
Seluruh pengorbanan Engkau berikan demi kami Saat detik-detik penuh dengan ancamanpun Engkau selalu berada disamping kami
Saat mata tombak yang selalu mengintai engkau Bahkan sampai darahmu mengucur deras bagai badaipun Engkau tetap bersemangat tanpa sedikit rasa sakit
Tak kenal senjata, tak kenal mati Hanya kaulah pahlawan sejatiku
2. Semangat Kepemudaan Karya : Yonathan Kurniawan Hasan / 43
Ksatria
Pemuda, Melaju dalam derap diantara puncak gulita zaman Walau mentari masih di ujung fajar
Tetapi jiwa dan semangat para pemuda Selalu berkobar
Dipundaknya yang kekar bertengger harapan Tentang esok yang cerah Tentang merah kuning hijau biru dalam harmoni pelangi
Tentang kemerdekaan dari belenggu-belenggu Tentang kesemrawutan yang kembali tertata Yang dulunya hancur tanpa bekas
Wahai pemuda, Mari bersatu dalam barisan pembaharuan Mari kita bersama – sama menjunjung semangat tinggi
Demi Bangsa dan Negara yang kita pijak sekarang Agar Bangsa ini dapat kita selamatkan dari jurang Kehancuran
Mari kita bersama-sama bangkit membangun bangsa Dari keterpurukan yang menghantui
Bukan saatnya lagi kita membicarakan kegelapan Tetapi sudah saatnya kita menyalakan api di tengah keterputukan Yang dialami nusa dan bangsa ini
Mari kita sebagai pemuda Indonesia Secara bersama-sama membangun kembali bangsa ini Menjadi bangsa yang cerdas, berprestasi dan selalu Pantang menyerah menghadapi jurang kehancuran
3. Cinta Karya : Yonathan Kurniawan Hasan / 43
Kerinduan cinta
Mencoba lepaskan beban Kutulis sebait lagu tentang kerinduan cinta Terpendam dibatas jarak yang memisahkan Jujur ingin aku selalu memilikimu
Wahai Cinta Engkau selalu membayangiku
Aku mencoba lukiskan bayang- bayangmu Di awan kugoreskan imaji dan bisikkan Hatiku yang kurasakan
Wahai cinta Aku sangat rindu Ku sadar tak akan bisa.. Hidup tanpamu
Ku tak akan mampu.. Ku lemah tanpamu Ku bisa mati tanpa cintamu
Betapa berartinya cintamu Bagiku
aku tak bisa kehilanganmu Ku ingin terus bersamamu Oh cinta Semoga cinta ini terus berada Dalam hatiku untuk selamanya
Kemiskinan Inilah yang sering terjadi Sungguh memilukan Sungguh menyedihkan Sungguh menggugah sanubari kita
Kemiskinan Tentulah merupakan penderitaan Mereka mencati uang bukan untuk mereka sendiri Yang mereka butuhkan hanyalah sesuap nasi tak lebih Tuk mengisi perut mereka yang terus berbunyi
Hinaan dan celaan Harus mereka terima demi menyambung hidup Bukan kekayaan yang mereka inginkan Mereka hanya ingin mengisi perutnya yang terus bernyanyi
Ketika mereka minta-minta Terlebih lagi dengan tubuh yang cacat Sungguh mengusik hati kecil kita Jika ingat diriku yang suka menghamburkan uang Sedangkan Mereka rela berjemur dibawah terik matahari yang sungguh panas Sungguh tak kuat hari kecilku melihatnya
Tuhan Andaikan aku bisa membantu Diriku tak bisa bayangkan Harus berjemur dibawah terinnya sang surya Hanya demi uang receh
Mereka yang tak mampu Mempunyai kekuatan diluar daya bayang kita Mereka rela menderita Mengemis dan menerima hinaan Hanya demi keluarga mereka Yang setia menunggunya dirumah yang bobrok
Tuhan Berikan mereka kekuatan dan perlindungan Engkau memberi cobaan Pastilah memiliki artinya Jangan Engkau beri cobaan yang berat pada mereka
Yang mereka butuhkan tidaklah Emas, perak dan berlian yang mahal Bukan itu yang mereka butuhkan Mereka butuh kehidupan yang layak Berikanlah kekuatan pada mereka
Hanya padaMulah Mereka bisa bertahan Dengan kekuataan yang Engkau berikan Kekuatan untuk mengatasi segala cobaan Janganlah Engkau berikaan cobaan Yang sangat sulit
Engkau bagaikan bidadari Bidadari yang turun dari langit Entah mengapa mata ini tak bisa berhenti, Memandang wajahmu yang begitu cantik
Ada sesuatu yang aneh pada diriku ini Aku selalu ingin melihatmu, Selalu memikirkanmu Apa yang sedang aku rasakan ini?
Kenapa ketika aku melihat dirimu, bersama orang lain, ada rasa benci, marah Apa yang sebenarnya terjadi denganku?
Aku merasa senang, jika engkau senag Jika kamu sedih aku pun turut sedih Kenapa sebenarnya diriku ini?
Apakah ini yang namanya cinta? Apakah begini rasanya cinta? Mengkinkah rasa ini cinta Cinta Cinta itu buta
Entah kenapa Jika dia menyuruhku ini diriku langsung mau Benarkah Cinta itu buta
Tapi kenapa jika dia jauh Ada yang kurang Ada yang hilang Ada yang kosong Kenapa?
Ada rasa ingin selalu melindunginya Ada rasa ingin selalu menjaganya Ada rasa ingin selalu disampingnya Ada rasa khawatir Jika dia pergi
Hati ini selalu ingin berada disampingnya Hati ini selalu ingin melindunginya Hati ini tidak mau jika dia terluka Hati ini selalu ingin menjaganya
Cinta Cintakah ini Ataukah hanya hanya perasaan sesaat Tapi Rasa ini membuat hidup lebih berwarna Tanpa cinta hidup pastilah kosong Cinta membuat kita bahagia
4. Peduli lingkungan Karya : Yonathan Kurniawan Hasan / 43
Gunung
Selamat datang gunung Aku kembali
Aku kembali untuk Memenuhi janji Yang terucap di hati Setiap kita bertemu Aku sangat merindukanmu Gunung yang Indah
Gunung kami akan Menyatu bersama Demi keindahan dan kerindanganmu Serta damaimu
Senja di Tangkahan Senja hening Di pinggir tebing Ini muara
Di mana bening bertemu Gesekan sayap serangga
Menyambut malam Senja Malam di Gunung Damai adalah tetesan hujan Yang jatuh di dahan
Gunung yang indah Engkau seperti Hening Di mana selalu membawa kesejukkan Di hati setiap orang
5. Kepedulian sosial Karya : Yonathan Kurniawan Hasan
Kemiskinan yang Merajalela
Di sini negeri kami Tampak padi terhampar luas Samuderanya kaya raya Negeri kami subur
Dinegeri permai ini Berjuta rakyat bersimbah luka Anak kurus tak sekolah
Pemuda desa tak kerja Mereka dirampak haknya Dan hidup dalam kelaparan Wahai Manusia Marilah kita bersama – sama Melenyapkan kemiskinan ini Dari bangsa dan negeri kita yang tercinta
Mari Hancurkan dan Lenyapkan Kemiskinan di negeri ini
Karena kemiskinan adalah sumber Yang harus dihancurkan Agar semua orang tidak menjadi kesusahan dan hidup dalam kemelaratan
1.Puisi religi Bapa yang Mengeri Karya :Carlos Roberto
Bapa Hati ini sakit Hati ini hancur Namun tak seotang pun peduli Semua tak peduli Semua tak mengerti Tapi hamba seorang diri tanpa tujuan
namun hamba keliru hamba tak seorang diri karena Kau Bapa yang peduli Engkau mengerti segala persoalan Tak satu hal pun luput dari pandanganmu
Bapa hanya Engkau milikiku di dunia Kau selalu peduli Disaat aku terjatuh Tak akan Engkau biarkan hambamu tergeletak tak berdaya
Bapa kepadamulah aku berserah Segala yang telah hambamu perbuat biarlah menjadi perbuatan yang menyenangkan hatimu Bapa Ku akan selalu bersamamu Taat dari waktu turun ke dunia ini Hingga kembali pulang ketempatMu
2.Kepahlawanan Hidupku untuk negeriku Karya :carlos roberto
Cintaku hanya untuk negeriku Negeriku yang kubanggakan Negeriku Indonesia
Kan kuserukan kemerdekaan Ku ingin tanah airku lepas dari penjajahan Tak seorang pun berhak Menjajah negeriku
Tanah tempatku berpijak Tempatku dilahirkan Tempatku dibesarkan ku kan setia padanya
Kan ku bela sampai hancur tulangku Sampai remuk jiwaku Kan kukibarkan bendera bangsaku Bendera Merah Putih3.Peduli Lingkungan Milik Kita Bersama Karya : Carlos Roberto
Luasnya Dunia Hiajaunya hutan Dalamnya Lautan Sungguh Maha Karya yang mempesona
Saat matahari menghiasi dunia Semua aktivitas pun menari Saat malam menjemput Hadirlah bulan yang menerangi langit malam
Awan yang perlahan bergerak Mulai melepas airnya Membasahi dunia Dunia dipenuhi air dari langit Menghilangkan duka di dunia
Langit terlalu tinggi Tinggi sde4kali Tanganku pun tak sanggup meraihnya Demikian alam ini
Kadang aku benci, kadang aku kangen, kadang juga aku rindu Apakah ini yang disebut cinta? Cinta yg kadang benci, kadang ngangeni
Tak mengerti Q tentang semua itu Kenapa dirimu tak mengerti? Terkadang cinta tak bisa dipertanyajawabkan ataupun diperjualbelikan
Seperti apa bentuk cinta itu, sampai hari ini pun aku tak tahu Cinta merupakan kumpulan dari serpihan-serpihan kecil dari rasa benci, kangen, rindu, sayang
Kecil untukmu tapi besar untukku.. Jadi jangan pernah mempermainkan cinta, mungkin benar..
cinta tak harus memiliki meskipun kau tak jadi milikku
Sekarang aku tetap bahagia di sampingmu.. Tapi ingat satu hal.. suatu hari aku akan menagih cintaku
Yang kaya semakin kaya Yang miskin semakin miskin Yang menderita semakin menderita Yang bahagia semakin bahagia
Apakah kalian tahu? Betapa menderitanya orang yang kelaparan Mereka meminta-minta demi sesuap nasi
Tapi.. Apa guna kita? Kita tidak memberi tapi mencemooh
Dimana hati nurani kita? Jika memberi sesuap nasi saja.. kita tidak mau hanya demi mereka yang kelaparan
sesuap nasi.. sungguh sangat berharga bagi mereka yang kelaparan
Tapi..bagi kita.. sesuap nasi itu kecil dimata kita
kita sering membuang-buang makanan sedangkan yang kelaparan.. mau memungut-mungut makanan sisa.. yang ada di kotak sampah, di jalanan, atau di tempat lainnya
Ayoo..mulai sekarang jangan membuang-bunag makanan.. Lebih baik memberikan kepada mereka yang kelaparan..
karna itu sangat besar untuk mereka.. tapi kecil untuk kita..
Pahlawanku... Engkaulah inspirasi bagi kami Engkaulah yang telah berjasa bagi kami Membebaskan kami dari belenggu penderitaan Entah apa jadinya bangsa ini tanpa dirimu
Pahlawanku... Kini perjuanganmu tdaklah sia sia Kini pengorbananmu sangat berharga Andai kami dapat membalas jasamu Akan kami lakukan
Sekarang ini banyak yang telah melupakanmu Banyak yang melantarkanmu Banyak yang tidak memperhatikanmu Tapi bagiku kau tetap pejuangku Engkaulah bunga bangsa kami
Tersenyumlah Bumiku
Wahai semua orang Coba kita tengok bumi kita ini Coba kita lihat apa yang telah kita perbuat Banyak yang telah kita perbuat Perbuatan yang membuat bumi kita menangis
Tidakkah kalian melihat bumi kita menangis Apakah kita telah menghiburnya Apakah kita sudah membuat bumi kita tersenyum Yang kita perbuat hanya membuat bumi menangis Jika bumi kita terus menangis, Dimana lagi kita akan tinggal
Sekarang kita harus memperbaikinya Sebelum semua itu terlambat Kita buat bumi kita tersenyum Seperti awal bumi diciptakan Jika bumi tersenyum Kita pun merasakan kenyamanan.
Rakyat Jelata
Indonesiaku... Engkau tempat kami tinggal Engkau tempat kami dibesarkan Namun lihatlah rakyatmu ini Mereka semua menderita Tertekan oleh kemiskinan meraka Tertekan oleh keterbatasan mereka
Apa kita dapat menghilangkan semua itu Apa itu semua akan terus ada Semua tidak akan berubah jika kita diam Tidak berubah jika kita berpangku tangan Sambil melihat kesusahan orang lain Kita harus saling menjalin kasih Demi kehidupan yang layak
Jadi mulai sekarang kita harus berubah Berubah menjadi orang yang peka Peka akan penderitaan orang lain Dengan begitu.. kitapun akan menjadi manusia yang sebenarnya Agar kekerabatan tetap tterjadi
Pemuda
Hai engkau para pemuda Kobarkan semangat dalam dirimu Kobarkan api yang membara bara dalam dirimu Perlihatkan pada orang lain semangat itu Agar semangat itu dapat dirasakan orang lain
Pemuda Jangan pernah kau pupus harapan Kejarlah harapan itu Kejarlah hingga kau mendapatkannya Hingga kelak engkau tidak akan menyesal
Pemuda Kaulah penerus bangsa Kaulah penerus bagi keluargamu Kau bagaikan bunga yang akan mekar Dan akan menggantika indukmu Dan agar bunga tersebut menjadi indah Kobarkanlah semangat dalam dirimu
Tak Bisa Melupakan
Kekasih Ku tak bisa lepaskanmu dari mataku Aku tak bisa membunuhmu Akupun tak bisa bohongi diriku Bahwa aku butuh kamu Aku tak bisa melupakanmu...
Terus kucoba tuk melupakanmu Melupakan semua yang telah terjadi Namun batinku semakin tersiksa Kumencoba akhiri perasaan sedih ini Namun dirimu semakin mendekatiku
Telah kucoba melupakanmu Namun kaulah yang selalu berada didalam hatiku Akhirnya kusadar Bahwa engkaulah belahan diriku Engkaulah cintaku
Agamaku Peganganku
Tuhan Kami tahu kami tidaklah sempurna Kami ingin memperbaiki kesalahan kami Agar kami kelak pantas berada di hadapan-Mu Agar kelak kami tidak malu bertemu dengan-Mu
Tuhan Bimbinglah kami dalam mendalami aggama kami Karena dari agama kami ini kami berjalan di jalan-Mu Itu semua kami lakukan karena kami sayang kepada-Mu Bimbing lah kami dalam mempelajari agama kami ]agar kami tidak tersesat
Tuhanku Terima kasih telah memberi kami kesempatan Kesempatan untuk memeluk agama-Mu Sesungguhnya kami menyayangi agama kami Tanap adanya agama Mungkin kami tidak mengenalmu tanpa sekali
Bangkitlah pemuda Tunjukkaanlah pada dunia Apa yang dapat Kalian lakukan Jangan hanya menunggu terus-menerus Lihatlah Bangsa telah berjuang dan bekerja keras Ini semua karena mereka peduli akan pemuda
Bangkitlah Pemuda Tunjukkan semangat kalian Perbuatlah apa yang pantas Bangsa tempat kalian para pemuda Telah menanti kalian semua
Sekaranglah saatnya Dengan semangat kebersamaan mari kita tunjukkan pada dunia Bahwa pemuda Bangsa ini belum punah Jangan hanya ingin mencari perlindungan dan keselamatan
Bangkitlah Pemuda Buktikan bahwa kita sebagai para pemuda mampu Berjuang Berkorban Pantang menyerah Setia Selalu pada bangsa dan negara
6.Cinta Terobsesi oleh Cinta Karya: Carlos Roberto
Pertama bertemu ada sebuah rasa dalam hati kecilku Perasaan kagum Kagum atas dirimu Kau berdiri terlalu jauh dari ku Membuatku tak mampu menggapaimu Haruskah aku mengejarmu Mengejar Rasa sayangku ini
Kau memenuhi isi hatiku Membuat diriku Terobsesi akan engkau Cinta ini tak dapat lagi ku bendung Cinta yang begitu dalam Sedalam samudera
Diriku terpukau Akan dikau wahai cintaku Saat ku menatapmu Perasaanku berbunga-bunga Saat diriku menyentuhmu hatiku terasa terpuaskan Hatiku meresa nyaman Bila engkau didekatku
Pandanganmu menyejukkan hatiku saat diriku menyapamu Hatiku bergetar Seluruh jiwaku tak mampu menahan rasa yang ku pendam ini
Penuhi hari-hariku dengan cintamu Cinta yang tulus Diriku Terobsesi akan engkau
Tuhan..... Engkau menciptakan aku Sebagai salah satu yang sempurna Engkau memberiku akal dan budi Namun, aku tak pernah membalas budi Aku tak pernah bersyukur........ Aku tak layak untuk berdiri di hadapan-Mu Dan berada di samping-Mu Masih adakah maaf bagiku??? Masih adakah kesempatan untukku??? Aku telah lelah bersembunyi dari-Mu Aku berlari dan terus berlari menghindar dari-Mu Aku yang buta karena harta Aku yang bodoh karena duniawi Dan mau dibodohi dengan hal-hal duniawi Dapatkah aku kembali ke jalan-Mu?? Akankah kau buka kembali gerbang surga yang tertutup?? Menyesal dan menyesal ... Hanya itu yang ku kenang dalam hatiku Ketakutan yang kupendam Akan neraka yang kau berikan Telah menghujam ke dalam hatiku Bagaikan pisau yang menancap di hatiku.... Sakit rasanya... Bila kuingat hari itu... Ingin rasanya kuulang waktu Untuk merubah segalanya menjadi baru Maafkan aku Tuhan.. Bukalah pintu maaf bagiku ini Orang yang berdosa.....
Indonesia bangsa yang merdeka Bangsa yang bebas dari penjajah Tapi dibalik itu Banyak darah yang menetes Banyak darah yang mengaliri sejarah Indonesia Itulah darah pahlawan bangsa kita... Setetes darah mereka telah memberi banyak arti bagi negara Pengorbanan mereka telah membawa Indonesia merdeka Perjuangan tiada henti awal keberhasilan bangsa Keberanian mereka membuat kita sadar akan arti bangsa Sungguh besar jasa para pahlawan kita Sadarkah kota sebagai anak bangsa?? Sadarkah kita akan kemajuan bangsa???
Penjajah yang memperbudak kita Telah terkalahkan oleh keinginan Dan pengabdian para pahlawan Betapa tulus hati mereka Betapa besar impian merka kepada anak cucu Bangga adalah kata yang terucap olehku Saat semua bangsa membuka mata Saat semua pikiran mulai terbuka Untuk mengubah dunia Untuk menaklukkan dunia Agar Indonesia tetap berjaya Supaya pahlawan dapat tenang jauh disana Tidur dengan damai..... Semuanya telah memberi makna yang dalam Makna yang tak dapat terlopakan oleh benak Sanggupkah kita ikut berkorban seperti itu??? Mari kita dukung Indonesia menjadi negara yang maju Negara yang mensejahterakan rakyat Juga sebagai pendidik anak bangsa menjadi orang yang sukses
3.Hanya Ingin Bersamamu
Saat cinta telah datang Saat itulah bunga-bunga bermekaran Begitu juga dengan hatiku Yang sedang dibutakan oleh cinta darimu Rasanya ingin.............. Terbang jauh di angkasa Bersamamu oh..Pangeran cintaku Pelabuhan hatiku...... Terbang sejauh yang kita bisa Sampai menembus angkasa Hanya berdua denganmu Saat mata ini terpejam Saat itulah juga ku ingin melihatmu Memimpikanmu adalah hal indah dalam tidurku Bersama bintang-bintang temani malamku aku merindukanmu............... Bintang nan jauh disana Adalah saksi cinta kita berdua Andai bulan dapat berbicara Mungkin ia dapat tahu isi hatiku padamu Bahwa aku sangat mencintaimu Aku tak dapat hidup tanpamu Cinta itu buta.... Begitu juga cintaku padamu Setulus hatiku Karena engkaulah pujaan hatiku
Cinta membuat dunia lebih berwarna Asam manisnya membuat orang ketagihan Tanpa cinta apa arti hidup Tanpa cinta hidup tak bermakna Satu hal yang ingin kukatakan Ku hanya ingin bersamamu
4.Gelapnya Kolong Jembatan
Hari demi hari kulalui Tanpa kusadari bertambahnya usia Aku yang kecil dan mungil Harus menggali sisa-sisa makan Gelapnya malam-malam yang telah kulalui Disertai angin-angin kencang yang berhembus Dingin rasanya... Tubuhku kaku tanpa selimut Yang kutemukan hanya kardus-kardus Yang selalu menemani tidur malamku Bau-bau yang tak sedap Asap kenal pot selalu kutemui di setiap sudut Terkadang debu-debu mengganggu pernapasanku Tak kupungkiri Hidup ini memanglah kejam Tak mengenal waktu dan orang Ingin rasanya kuubah waktu Namun tak semudah yang kubayangkan Kerasnya kehidupan selalu menghantuiku Di setiap malam tidurku Suatu ketika ku bayangkan Hidup penuh suka cita Dalam stiap hari-hariku Namun tidak pada kenyataannya Hidup terlunta-lunta Inilah yang kurasakan saat ini Penderitaan yang tak terelakkan Dari sisi kehidupanku Namun tak banyak dari mereka yang peduli... Akankah mereka hanya diam dan terpaku Melihat semua yang terjadi Melihat banyaknya jumlah Anak-anak bangsa yang hidup tak layak sepertiku...
5.Sumpah Pemuda 28 Oktober adalah hari sumpah pemuda Semua pemuda meneriakkan semangat pantang menyerah Semangat tanpa henti di hari yang bermakna Hari yang selalu berkobar di hati pemuda bangsa Indonesia Maju terus pantang mundur Merupakan slogan yang menunjukkan semangat Mendukung Indonesia lewat berbagai aktivitas Menyusun Indonesia sebagai negara yang utuh Sebagai negara yang tangguh Dan penuh perjuangan serta pengorbanan Tubuh tegap dan tegas Sangat terbayang di pikiran setiap pemuda bangsa Akan pahlawan yang berbaris di medan perang Bagai polri dan tentara Bagai TNI yang melindungi bangsa kita Negara yang kita cintai Negara yang kita harapkan Mari kita pupuk rasa semangat kepemudaan Yang telah lama terpendam di dalam diri kita Tumbuhkan kembali rasa Nasionalisme Cinta pada tanah air Cinta pada bangsa dan negara Karena itu pasang tubuh tegap kita Di depan negara dan bangsa Tundukkan kepala pada hukum Hormatlah pada bendera kita yang penuh dengan pengorbanan Renungkan apa yang harus kita lakukan di waktu yang akan datang Mulai dari saat ini.......
6.Dahsyatnya Bencana Alam
Hampir di setiap waktu Dan di setiap masa Kita mendengar tentang akibat dari bencana alam Yang melanda negara kita Negara tercinta, Indonesia.... Tak hanya satuan bahkan puluhan kali terjadi bencana yang sama Haruskah kita berdiam??? Sementara banyak orang yang hidup sengsara Kehilangan rumah, harta, bahkan sanak saudara.. Hanyutkah kita dengan kesedihan??? Dapatkah kita lakukan sesuatu yang bermanfaat?? YA, kita pasti bisa... Membantu mereka memperbaiki hidup Membantu mereka untuk bertahan dalam kekurangan Membantu mereka baik jasmani dan rohani
Banjir, gempa, tanah longsor Sering kita dengar dari setiap orang Betapa dahsyatnya bencana itu Membuat orang-orang bersedih Karena kehilangan.......... Itu sudah akibat dari perbuatan kita Menebang hutan, membuang sampah sembarangan Bahkan merusak tanaman... Sungguh hal yang tak disadari Tapi sangat berakibat bagi lingkungan... Harusnya kita renungkan apa yang harus diperbaiki.. Yang harus kita pertanggungjawabkan kepada Tuhan Atas hal-hal ceroboh yang membahayakan banyak jiwa Bahkan sampai puluhan juta per tahun Belum lagi penyakit yang timbul Akibat sampah-sampah yang berserakan Bahkan banjir yang menggenangi kota-kota besar Dan perumahan-perumahan warga Mari kita bersama-sama tanamkan sikap PEDULI LINGKUNGAN Yang dapat mengurangi sedikit resiko Untuk memperbaiki masa depan yang lebih cerah Agar dapat hidup lebih nyaman dan aman Mulai dari hal kecil seperti lingkungan sekitar kita...
1. Puisi Religi Kebaikan-Mu Karya : Lia Wahyuni / 24
Tuhan... Engkau selalu di sampingku
Ketika aku jatuh ke dalam pusaran dosa Engkau menarikku keluar Ketika aku merasa hidupku tak berarti Engkau selalu mengingatkanku Bahwa... Hidupku akan berguna Apabila aku yakin pada diriku sendiri
Engkau selalu menguatkanku Ketika aku menyerah pada kehidupan ini Engkau selalu menghangatkanku Ketika tubuhku menggingil di malam yang dingin Engkau menemaniku Ketika aku merasa kesepian di tengah kesunyian malam
Tuhan... Engkau selalu ada untukku Tak peduli begitu banyak dosa yang telah kuperbuat Engkau selalu memaafkanku Karena kebaikan-Mu
Terima kasih Tuhan Aku bersyukur telah menjadi hamba-Mu
2. Puisi Kepahlawanan Pengorbanan Karya : Lia Wahyuni / 24
Oh Pahlawan... Kau rela korbankan jiwa Kau pun rela mengorbankan ragamu Untuk merebut tanah air Indonesia
Walaupun tubuhmu rapuh Tetapi semangatmu tak pernah runtuh Bumi boleh berputar Tetapi hatimu tak pernah gentar
Bunga selalu tumbuh Seperti jiwamu yang tangguh Walupun tubuhmu berlumuran darah Tetapi kau tak pernah menyerah
Betapa mulianya hatimu Seperti kasih ibu kepada anaknya
Kau akan selalu menjadi pahlawan Bagi bangsa, negara, dan generasi mudamu
3. Puisi Peduli Lingkungan Bumi yang Malang Karya : Lia Wahyuni / 24
Bumi... Keadaanmu sungguh memprihatinkan Karena aku Manusia yang tidak punya hati ini
Bajumu.... Aku robek tanpa perasaan Tak berpikir apa yang kau rasakan Sehingga membuatmu begitu terluka
Meringis kesakitan Karena terik matahari yang panas Menusuk jantungmu Dan membuat paru-parumu bocor
Bumi... Maafkanlah kesalahanku Mulai sekarang Dalam hatiku aku berjanji Akan merawatmu sampai akhir hayatku
4. Puisi Keprihatinan Sosisal Penderitaan Rakyat Karya : Lia Wahyuni / 24
Negaraku... Kondisi rakyatmu sungguh memprihatinkan Di saat bencana datang silih berganti Dan tak ada habisnya
Kau telantarkan rakyatmu Demi keuntungan para wakil rakyat Rakyat di luar sana menjerit Akan kesulitan yang mereka hadapi
Mengapa kau tak memikirkan nasib rakyatmu? Jika terus seperti ini Kemiskinan... Kebodohan.... Pengangguran... Akan terus mewabah pada rakyatmu
Sadarlah wahai para wakil rakyat Berubahlah... Tata kembali negara ini Sejahterakanlah kembali rakyatmu
5. Puisi Semangat Kepemudaan Bangkitlah Pemuda Karya : Lia Wahyuni / 24
Wahai pemuda Bangkitlah dari keterpurukan Bangunlah kembali negaramu ini Selesaikanlah masalah yang berkecamuk
Jika tak cepat bertindak Negaramu ini akan tertinggal jauh dari negara lain Hanya dapat melihat negara lain maju Tetapi tak dapat berbuat apa-apa untuk negara ini
Di era globalisasi seperti sekarang Bukan tidak mungkin Negara ini akan menjadi budak dunia kembali Seperti ketika dijajah dahulu
Wahai para pemuda Kerahkan semua kemampuan yang ada Bela, pertahankan, dan harumkan negara ini Jangan pernah menyerah Sampai titik darah penghabisan
6. Puisi Cinta Jatuh Cinta Karya : Lia Wahyuni / 24
Ketika dia memandangiku Jantungku berdebar kencang Darahku mengalir deras Mataku tak dapat berkedip Hatiku amat gembira
Setiap kali aku melihatnya Batinku merasa damai Saat aku di dekatnya Tubuhku merasa hangat
Ketika malam datang Aku selalu membayangkan wajahnya Senyum serta canda-tawanya Membuat malam terasa lebih indah
Setiap malam Bayangan dirinya selalu muncul tiba-tiba Hatiku selalu memikirkannya Berharap dirinya selalu di sampingku
Sehari tak bertemu Hatiku merasa hampa 1 hari bagai 1 abad lamanya Mengapa aku selalu rindu padanya?
Oh Tuhan... Inikah pertanda aku jatuh cinta padanya?
1. religi Tolong Hamba Karya : Fenny Tuhan, Engkau maha kuasa, Engkau maha dari segalanya,
Tuhan, Aku tahu, Aku sering jauh dari-Mu, Aku sering melupakan-Mu, Meskipun aku tahu, Engkau tak pernah pergi dari ku Engkau selalu ada saat aku membutuhkan,
Tuhan, Tolonglah aku, Untuk selalu didekat-Mu, Agar dapat mencapai surga-Mu, Surga-Mu yang indah, Surga-Mu yang penuh kebahagiaan, Bimbinglah selalu hamba, Agar dapat selalu bersama-Mu.
2.kephlawanan Pahlawan Karya : Fenny Pahlawan, Dikau berjuang untuk Negara, Dikau korbankan jiwa dan ragamu, Dikau tidak pernah patah semangat, Hanya untuk kemerdekaan bangsa dan Negara ini,
Pahlawan, Berkat jasa-jasmulah, Kami dapat hidup tanpa terjajah, Dapat bersekolah dengan tenang,
Pahlawan, Kami akan selalu ingat jasa-jasamu, Kami generasi mudamu, Akan meneruskan pengorbanan mu, Kami akan berusaha, Agar bangsa dan Negara ini tidak terjajah lagi.
3.pedulian lingkungan Hutanku Karya : Fenny Hutan, Indah akan beraneka tumbuhan dan bermacam hewan, Dapat untuk paru-paru kota ini, Hijau dan sejuk udara dari mu, Dapat menjadi pelindung lapisan ozon, Lapisan ozon yang menipis akibat zat-zat pabrik, Dapat di tutupi dengan adanya hutan,
Hutan, Aku kan selelu menjagamu, Agar tidak ada, penerbangan liar, Tidak ada pemburuan liar lagi, Akan selalu menjadi hutan terindah, Menjadi hutan yang paling aku banggakan, Hutan yang paling indah dari semua yang ada.
4.keprihatinan sosial Lihat Mereka Karya : Fenny
KKN merenggut semuanya, Mereka tersiksa, Mereka menderita, Mereka kelaparan, Mereka tidak dapat sekolah, Tidak ada pengobatan bagi mereka,
Lihat mereka, Orang-orang yang menderita Karena KKN, Tidak ada kebahagiaan buat mereka, Hanya penderitaan yang mereka dapat,
KKN adalah derita rakyat, Masyarakat tidak tentram, Masyarakat menjadi sengsara karena KKN ini.
5.semangat kepemudaan Demi Bangsa Karya : Fenny
Kami pemuda-pemudi bangsa, Generasi penerus bangsa ini, Berjuang untuk bangsa ini, Demi jasa-jasa pahlawan, Yang dulu berjuang untuk bangsa,
Kami berjuang membangun bangsa, Menjadi bangsa yang maju, Menjadi bangsa yang tidak terjajah, Menjadi kebanggaan bagi bangsa lain, Tidak tertandingi oleh Negara lain, Menjadi satu bangsa yang hebat,
Kami generasi muda, Berusaha untuk mewujud kan, Apa yang dicita-citakan bangsa ini.
6.cinta Kasihku Karya : Fenny
Sayang, Dikau bagai matahari, Di pagi yang cerah, Mencerahkan hari-hariku, Menemani langkah-langkahku,
Engkau bagai embun, Di pagi yang indah, Menyjukkan hari-hariku,
Bagaikan pelangi, Pada saat hujan dan matahari bersatu, Penuh dengan warna, Mewarnai hari-hariku, Agar hidup ku selalu berwarna Untuk setiap hari ku,
Kasih, Jika malam tiba, Engkau bagaikan bulan yang terang, Menggantikan matahariku, Pada pagi hari, Bulan yang indah, Dan bintang yang berkelap-kelip, Seperti indahnya hari-hariku, Yang selalu bersamu setiap saat, Menghilangkan rasa rindu ku, Menghilangkan kesedihanku, Pada hari-hariku ini.
Di tengah derasnya hujan malam ini masih ada seberkas kisah yang tertinggal.Semakin basah tubuh ini oleh percikan hujan dan tetesan air mata,hingga tak mampu menahan rasa rindu...........
Sederet cerita sejumlah masalah Tak pernah hilang dari penglihatan ku Namun rindu tetaplah rindu dan cinta Hanyalah kisah yang akan menjadi kenangan
Masih adakah cinta buat ku!! Masih bisakah sisi - sisa cinta kemarin untuk hari ini? Jika cinta memang harus pergi dan kembali pada engkau yang memiliki cinta.........
Aku yakin diri ini tak akan pernah rela Mengapa dulu engkau beri aku rasa yang sulit Aku tepis.......... Engkau titipkan insan yang selalu menyayangi dan melindungi aku.....
Kini aku yakin cinta yang kau beri adalah cinta sejati,putih dan suci Untuk ku abadi............ Hari ini dan nanti...........
Ketika aku sudah memiliki apa yang pernah ku pinta, hidup beserta dengan dia Terikat kebahagiaan dengan rasa itu Tak ingin pergi, hilang dan menjauh dari dia
Tapi, Tuhan mengapa kau tidak adil pada ku Tuhan Kejam Kau ambil kembali dia orang orang yang ku cintai Yang telah ku miliki,yangtelah memberi janji suci pada ku
Sekarang dia telah pergi untuk selamanya Meninggalkan apa yang dia punya Selamanya!!!
Dalam hening ku hembuskan nama - nama keagungan mu Dengan penuh pengharapan berikut dan terpanjatkan diiringi tetesan air matayang penuh dosa Dosa - dosa yang terabaikan
Ya Tuhan........ Maafkan hamba..... Ku hianati engkau, ku lupakan engkau dan ku tinggalkan Semua kewajiban yang akan menjadi bekal di kemudian hari Semua larangan yang ku hampiri Bukan perintah yang ku hinggapi
Malam ini ku berdoa Mengagumkan kekuasan Mu - Tuhan Bersama doa ku lafas dalam satu nafas
Namun dosa yang ku punya tak sebanding dengan anugerah yang kau berikan
Noda - noda dunia terus hadir mewarnai iman ku yang lemah Hamba tak menuntut apa yang semestinya ku dapat Tetapi hanya ampunan yang ku butuhkan
Ampuni........... Sadarkan......... ingatkan aku untuk berdoa dan rajin ke rumah Mu Ya.... Allah ku Kan ku amalkan, bukan hanya sebagai janji
Alkitab, bukan menjadi sebuah perhiasan Tapi kebutuhan yang harus terpenuhi Untuk Mu yang termiliki jagad surgawi
Biarlah terus aku berdoa Biarlah terus aku meminta berkat Mu Biarlah air mata terus membasahi Biarlah, sampai tidur lelap tak terjaga Biarlah........ Tuhan! Ini sebagai bukti aku ingin bertobat
Jika semua tak dapat sempurna Hanya iman ku yang akan mewakili Kesempurnaan hati.....
Terjagalah aku di atas iman ku Terikatlah aku dalam borgol berkah - Mu Surga Mu Harapan Ku
Saat ku pandang engkau Terlihatlah keagungan Tuhan Pohon - pohon hijau menjulang tinggi Berdiri kokoh melindungi satwa di dalamnya Dihiasi rerumputan dan indahnya bunga yang terbentang di sertai hiruk piruk suara binatang di dalamnya
Sayang kini tak seindah dulu Banyak pemburu liar yang tak bertanggung jawab Kebakaran hutan dan pencemaran yang tak terelakan kini menjadi sumber bencana Akibat ulah manusia yang berwajah sampah
Serentak langit mendung, gelap menyelimuti alam Tak ada secerah matahari menyinari bumi Wajah tampak pucat pasih meratapi Menangis lirih atas yang ternodai
Hutan yang dulu hijau melambai dedaunan Bersautan hewan penjaganya Kini di penuhi asap tebal menggumpal Warnanya hitam, pekat dan baunya menyengat
Perlaku sampah berwujud manusia Masih ada malapetaka di sekeliling jagat raya Sampai kapan terus menyerbu Tak ada yang pernah tahu di mana kesempuranaan dunia
Alam pergi meninggalkan segala yang ada Bosan pada kelalaian manusia
Aku ingin ini dapat teratasi kembali seperti yang dulu lagi Bersih,indah,hijau dan semakin subur tanda kemakmuran Sejahteralah alam ku............... Bersama manusia sejati yang akan menjagamu Selalu......... Hutanku............ Impianku..........
1.Puisi religi Tuhan .. Aku tau Engkau Maha penyayang dan Maha Adil Karena kesalahanku selama ini Karena kebohongan yang aku lakukan selama ini Karena kejahatan yang aku lakukan ini Maafkan la Hamba-Mu ini ..
Terima kasih Tuhan atas kesabaran-Mu Selama ini engkau selalu mengingatku saat aku berbuat salah Walaupun engkau tak muncul dihadapanku Tapi aku tau bahwa engkau selalu ada didekatku
Tanpa-Mu aku tak bisa sampai seperti ini Saat aku gelisah engkau memberikan solusi yang baik Saat aku dalam kondisi sedih engkau selalu menghiburku Engkau selalu ada dan selalu ada untuk selamanya
Aku sungguh berterimah kasih padamu Tuhan Tanpa-Mu aku tak mungkin bisa seperti ini Tlah kau tunjukkan kedamaian yang sesungguhnya padaku Terima kasih Tuhan
2.Puisi Kepahlawanan
Pahlawan… Kau berjuang agar kami dapat berjaya Kau membela bangsamu agar kami bebas Kau rela berkorban demi kami Demi bangsa kami kau lakukan semua itu tanpa pamrih
Seandainya saja aku bisa membantumu Saat berperang Saat melawan para penjajah Dan saat kau mempertahankan bangsa ini Hingga napas terakhir pun engkau rela berkoran
Detik-detik penuh ancaman Ketika kau tak bisa bernapas lagi Saat itula aku ingin sekali membantumu Engkau tak pernah kenal senjata,tak kenal mati Itula pahlawan sejati
Rela berkorban demi kami Senyummu saat berperang, Saat itu aku mengetahui bahwa engkau Ialah pahlawan yang sesungguhnya Pahlawan yang kudamba selama ini
3.puisi cinta
Pagi berganti menjadi malam Selama itu aku memikirkan dirimu Wajahmu yang begitu tampan Suaramu yang begitu indah
Itulah yang selalu membuatku ingat pada dirimu Saat kau memuji diriku Diriku bagaikan sedang terbang Saat kau mendekatiku Hatiku selalu berdebar-debar
Saat kau memegang tanganku Rasanya aku tak ingin kau melepaskan genggaman itu Dunia itu bagaikan milik berdua Tak ada yang bisa menganggu
Saat aku melihatmu Kau pun melihatku Rasa hatiku sangat bahagia Aku tlah jatuh cinta padamu
Setiap hari hatiku selalu senang Karna selalu ada yang selalu menjagaku Dan membuat hari-hariku begitu berarti Aku ingin esok hari selalu seperti hari ini
4.Puisi peduli lingkungan
Sungguh sedih hatiku Melihat lingkunganku sekarang Yang begitu kotor Aku sebagai manusia
Sunggulah tak tau diri Padahal lingkungan la yang membesarkan diriku Berkat lingkungan la masa aku mempunyai kondisi tubuh yang baik Apa kata mereka? Kalau kita sebagai manusia Hanya bisa merusak Dan tak bisa memperbaikinya
Hijau ,hening… Itula yang aku inginkan di lingkungan ku sekarang Tapi semua itu tak ada lagi Hanya ada kekeringan Sampah berserakan… Bau yang tak sedap… Kapan lingkungan ku bisa seperti dulu? Mulai sekarang aku akan membuat lingkungan ku menjadi hijau kembali Bersama temanku kan tolong lingkungan ku ini
Nama:desi wijaya kelas:X.8 no:12 5.Keprihatinan Sosial
Terdiam ku terpaku Melihat kenyataan ini Anak anak menangis perih Orang tua mengais rejeki Mengemis sepotong roti
Tak pernah disadari Ada yang melanda negri ini Kemiskinan Jawaban dari setiap mulut mereka
Kemiskinan Akar semua masalah ini Pernahkah kita peduli?
Kriminalitas terjadi Pemerintah hanya berdiam diri Tak pernah mereka sadari Ada bencana besar di Negeri ini
Terlalu perih tuk dikatakan Terlalu sulit tuk dilukiskan Mengapa semua terjadi? Adakah yang peduli?
Cobalah kita merasakan Memberikan sedikit dari yang kita punya Tentu mereka kan terobati Takkan terpuruk seperti ini
6.Semangat kepemudaan
Sebagai penerus bangsa Aku ingin Negara ku maju Mempersatukan perbedaan yang ada pada diri kita Membuat Negara ku rukun
Ayo kita bangun Negara kita Negara yang sudah bertahan sejak lama Dan akan selalu seperti itu selamanya Memajukan usaha yang selama ini Tlah dilakukan oleh Negara kita
Hari-hariku yang dulu Yang hanya bisa berkata Tapi tak bisa melakukannya Sekarangla waktu yang tepat bagiku Untuk memajukan Indonesia ku Negeriku indonesia
Hatiku menangis pedih Melihat kejadian itu Di depan mataku Dia pergi untuk selamanya Hati ini berteriak menolaknya Namun . . . ia tak kembali jua
Hati ini menjerit Menolak yang telah terjadi Semua sia – sia Tiada yang dapat dilakukan
Kegelapan meliputi hati ini Kesedihan pun pun turut melaju Tak mau pergi dari hati ini
Hitam yang tak terlihat Bersarang dalam hati Membuatnya tertutup
Hati terus memanggil yang telah tiada Tak satu pun yang mendengar Tak satu pun jawaban yang terdengar Hanya air mata yang berbicara Tanpa ada yang menngerti
Ia telah tiada Hati ini merasa kehilangan
Tapi . . . Tak pernah ditinggalkan sendiri Ia tetap hidup Dan . . . Ada di dalam hatimu
Jalan Hidup
Karya: Christian Dinata
Kemanakah aku melangkah Mencari bahagia Tak kutemukan satu pun langkah pasti
Dalam kegelapan aku berjalan Dalam kesunyian aku berdiam Tak satu pun insan mengerti Tak satu oun memahami
Di atas batu kerikil aku berjalan Di atas duri aku berbaring Di atas pasir aku menangis
Tanpa tahu arah tujuan Aku mengikuti jalan kekelaman
Dalam perenungan, ku temukan jawaban Dalam pemikiran, ku temukan jalan keluar
Aku hanya dapat berlari kepada Dia Aku hanya dapat berseru kepada – Nya
Dia membebaskan Dia membuka jalan Dia memberi hidup
Hanya Dia yang dapat menolong Menunjukkan jalan hidupku
Gadis Kecil
Karya: Christian Dinata
Duduk termenung sendiri Menatap indanya dunia anak Rasa hati ingin bermain dan bersekolah Di kala usia masih kanak – kanak
Namun . . .. . Apa yang bisa ia lakukan Diam dalam kebisuan Tanpa ada kata terucap
Pelukan yang berbicara Betapa rindu dirinya bermain dan bersekolah Namun..... Kesedihan membuatnya terdiam
Tawa canda berganti air Mata Sukacita berganti dukacita Kepedihan mendalam terpancar dari raut mukanya
Betapa bibirnya ingin mengucapkan sesuatu Namun terkunci oleh jalannya waktu
Apa yang dapat dilakukan untuk menolongnya? Deraian air mata orang lain Takkan mampu menyentuh hatinya Takkan membuatnya gembira lagi
Betapa ingin aku menolongnya Tapi . . . Hanya bisa kulakukan sebatas doa
Pahlawanku
Karya: Christian Dinata
Berlika liku jalan yang kau tempuh Tiada kau temukan yang pasti Bimbang dan ragu senantiasa menghadang Namun kau tak menyerah di tengah jalan
Badai dan taufan tak menjadi penghalangmu Menyelamatkan negeri ini Perjuanganmu membuat ku terharu Membangkitkan semangatku membangun negeri
Dengan apakah aku dapat membalas jasamu? Bukan dengan kekuatanku Namun... Dengan semangatku untuk belajar Berjuang sampai memperolah hasil terbaik
Tak kan kukecewakan kau pahlawanku Kaulah panutanku Kaulah penyemangatku
Kan kuingat jasamu sepanjang hidupku Tak kan kulupakan Kan kuceritakan pada anak cucuku
Semagat Kemerdekaan
Karya: Christian Dinata
Semangat.... Satu kata yang indah diucapkan Banyak orang mengatakannnya
Namun.... Mengapa hanya sebagian yang melakukannya Sebagian lagi terdiam Terduduk, termenung memikirkan nasib
Hai semua pemalas... Bangkitlah, berjuanglah membangun negeri Gunakan semangat 45 Jangan padamkan semangat para pahlawan
Bangkitlah.. Kobarkan semangat itu...
Karena semangat, manusia dapat berjuang Mempertahankan hidup Mencari makan dan bertahan melawan kerasnya hidup
Bengkitkanlah semangatmu Hai para pelajar Tunjukkanlah bahwa kau mampu Mampu mengobarkan kembali semangat pejuang Sebagai seorang pelajar Dan Generasi penerus bangsa
Ya Tuhan…. Engkau sungguh rendah hati Tiada makluk yang sesempurna engkau Semua dosa kau ampuni
Ya Tuhan…. Aku memang tak tau diri Selalu menambah dosa Walau tlah kau ampuni
Memang-memang Dosa ini susah dikurangi Dosa-dosa selalu ditambah Namun tak pernah berhenti
Ya Tuhan…. Manusia tak luput dari dosa Ampuni aku pendosa yang tak tau diri
Cipt. Nicodemus Patria Atmaja (X8)
2. Kepahlawanan
Tumpah Darah
Pahlawan…. Engkau berkorban demi negara ini Jatuh bangun engkau jalani
Jasa – jasa engkau tak pernah diketahu Dengan nyawamu kau pertaruhkan demi negara ini Terhadap apa yang terjadi pada negara ini Jasa yang tak dihargai, pahlawan tak dikenali
Dikala engkau tertembak mati Negarapun tak peduli Semangat berkobar yang kau warisi Kini tertindas modernisasi
Pahlawan… Semoga dikenang sepanjang masa
Cipt. Nicodemus Patria Atmaja (X8)
3. Peduli lingkungan Bumi
Bumi… Yang dulu hijau murni Kini gersang mati
Bumi… Dahulu engkau gemuk berisi Namun sekarang kurus pucat pasi
Kami merindukan engkau yang dulu Tapi nasi telah menjadi bubur Kami telah terlupa masa lalu Yang indah dan subur
Bumiku… Selamat tinggal indahnya bumiku
Cipt. Nicodemus Patria Atmaja (X8)
4. Keprihatinan sosial
Irak Menderita
Kehidupan memang kejam Adakah keadilan dimuka bumi ini Yang hitam menjadi hitam legam Yang putih semakin murni
Tanpa ada belas kasih Juga saling berbalas budi Hanyalah dendam semakin perih Kata hati menjadi – jadi
Nyawa tak berdosa menjadi korban Pembunuh seraya tak bersalah
Perlawanan yang sia – sia Serasa tak berpengaruh setitikpun Namun semangat yang mulia Tetaplah tkkan berubah sedikitpun
Cipt. Nicodemus Patria Atmaja (X8)
5. Semangat kepemudaan
Semanat Membara
hai pemuda… Semanatmu begitu membara Bagai api yang membakar belantara Yang berkobar di tengah kesunyian
Hidupmu adalah contoh Contoh bagi generasi muda Engkaupun tak pernah menyerah Menghadapi halangan dan rintangan hidup
Kauterus berjuang Demi kemajuan Indonesiaku dan tanah airku Semangat juangmu meluluhkan hati Keringatmu bercucuran membasahi, isi bumi Wahai pemuda…. Tetaplah engkau berjuang demi indonesia
Patria Atmaja (X8)
6.Puisi cinta
Kesempurnaan Cinta
Cinta yang sempurna Membuat semua menjadi indah Membuat semua menjadi bermakna Semuapun semakin berarti Betapa aku ingin memilikinya
Cinta yang sempurna bagaikan pohon cinta Yang berakar kesetiaan, berbatang kepercayaan Bertangkai kelembutan, berdaun ketulusan Dan berbuah kebahagiaan Seperti itulah cinta…
Cinta yang sempurna tak seperti pelangi Yang dapat memudar sepeninggal senja Tak seperti mawar yang dapat layu dalam seminggu Tak seperti embun Yang dapat hilang saat mata hari menyongsong pagi Tapi cinta seperti air Yang terus mengalir sepanjang waktu Dan tak ada kejelasan yang tentu
Ku menatap dalam sepi Dalam kegelapan dan kesunyian Tiada yang bisa ku lihat Selain hanya nama-Mu Ya Tuhanku
Sekarang ataupun esok hari Ampunilah semua kesalahanku Lindungi aku dari segala fitnah Lindungi aku dari segala cobaan
Kau tempatku memohon Kau beriku ketenangan Jadikan aku selamanya Hamba-Mu yang slalu bertakwa
Ampuniku Ya Tuhan Yang terkadang melupakan-Mu Saat Kau limpahkan karunia-Mu Dalam kelam sunyi aku bersujud
2. Puisi kepahlawanan
Teladanku Karya : Kevin Santoso/X.8/21
Beribu karangan bunga Menghiasi peristirahatanmu Meninggalkan seberkas kenangan Bagimu, pahlawanku
Terlintas dibenakku Betapa besar pengorbananmu Demi bangsa ini Kau berikan seluruh jiwa dan ragamu
Ribuan panah menghadang Menerpa setiap perjalananmu Tapi kau terus maju Tak peduli akan itu
Pahlawanku Istirahatlah dengan tenang Karna kami, penerusmu Kan terus mengabadikan hasil pengorbananmu
3. Puisi peduli lingkungan
Di Mana Lingkunganku Karya : Kevin Santoso/X.8/21
Kuratapi keindahan linkunganku dulu Anak-anak bermain dengan nyaman Pohon pun rindang dan bahagia Serta bunga-bunga menyapa pada pagi hari
Tapi sekarang ke mana mereka Kemana keindahan kotaku yang dulu Yang kulihat hanyalah sampah berserakan Pohon marah dan bunga menangis
Tetapi tidak ada yang memberi makan lingkunganku Tidak ada yang peduli akan lingkunganku Sampah dan polusi menakut-nakuti lingkunganku Kemana keindahan kotaku dulu
Tetapi masih ada jalan untuk itu Masih ada kesempatan melihat kota itu Jika kamu cukup peduli akan lingkungan Bukalah sedikit ruang itu
Buatlah lingkungan yang hidup Cerahkan lingkunganku Untukmu untukku dan saudara-saudaraku
4. Puisi keprihatinan sosial
Kuratapi Ketidakadilan Karya : Kevin Santoso/X.8/21
Masa kanak-kanak terbuang sudah Kelembutan dan kepolosan Dipaksa bekerja untuk mencari sebutir nasi Bekera, meminta, bahkan mencuri
Tiada lagi setetes keceharan Yang tertanam di muka Yang ada Hanya beribu tetes keringat Yang menyelimuti muka setiap harinya
Kalian dibuang dari rakyat Kalian dicemooh rakyat Hidup hanya pada segulung tikar Merangkul hidup bagai membawa beribu tikar
Siapa yang prihatin akanmu Siapa yang peduli akanmu Siapa yang mw melihatmu Siapa….
5. Puisi semangat kebangsaan
Semangat Penerus Bangsa Karya : Kevin Santoso/X.8/21
Matahari terbit Menandakan tiba saat tuk bergegas Bangkitlah pemuda pemudi Lihatlah negeri ini
Bangkitlah! Harumkan nama bangsa Lakukan yang terbaik Demi Indonesia kita
Berjuanglah! Wahai bunga bangsa Jadilah yang terbaik Berikanlah yang terindah Jadilah penerus pahlawan
Jadilah pelita disetiap gelap Jadilah air disetiap kering
Dan jadilah penerang bagi Indonesia Demi Indonesia Tanah tumpah darah kita
6. Puisi cinta
Penantianku Karya : Kevin Santoso/X.8/21
Tak pernah terlintas rasa itu kan datang Rasa yang memberikan aku kehidupan Kehidupan yang bahkan tak pernah kuimpikan
Dirimu hadir dan menyelinap dilangit malam Menghiasi bintang bintang Yang ditemani bulan
Terpana aku akan pesonamu Menatap keindahanmu Akankah kumiliki dirimu? Mendekapmu hingga akhir hayatku? Melambung aku di anganku Hingga aku tersesat jauh dalam mimpiku
Menyakitkan Ketika harus kuterima kenyataan Dirimu merupakan mimpi terindahku Mimpi yang takkan pernah kuraih Mimpi yang meninggalkan segores luka Yang takkan hilang terhapus waktu
Tuhan, Hanya Engkau Maha Penyayang dan Maha Adil Ditengah kegelisahan karena kejahatan yang sering menampakkan diri karena kepalsuan yang telah hadir dengan keangkuhannya karena penghianatan yang jadi kelaziman karena deraan cobaan bertubi menyentuh bumi pertiwi
Yang hanya dengan nama indahnya yang tanpa tambahan awalan atau akhiran telah menyentuh beribu insan untuk berkumpul dalam kebaikan yang hangat dan bijak
Terima kasih Tuhan Tlah Kau tunjukkan Ditengah kegelisahan Ada kedamaian
Pahlawan, Dulu kau di puja puja Dahulu kau di damba Tapi sekarang, Tempat mu di banggakan saja sudah tiada, Kenapa.. Jika umur sudah di akhir batas Mereka dilupakan Tak lagi di puja puja Tak seperti dulu lagi Karna itu mari kita berantas koruptor! Bebaskan orang orang yang terjepit karna koruptor! Hilangkan narkoba, dan yang berbahaya Jadikan bumi kita damai , sejahtera Itulah impian bangsa
3.PEDULI LINGKUNGAN
Rinduku pada Hutan Menghirup udaranya Memandang Rimbunya Hijau Daunnya Sepinya
Rinduku pada hutan Menginjak rumputnya Embunnya Rinduku pada hutan Mendengar kicau burungnya Teriakan sang kera Auman harimau Kegesitan kijang Atau ular yang melata Rinduku pada hutan Rindunya kehidupan
4.KEPRIHATINAN SOSIAL
Kata orang miskin itu tidak punya tempat tinggal Miskin itu tidak bisa makan setiap hari Miskin itu tidak berpakaian seperti kebiasaan orang Miskin itu meminta-minta pada pertolongan orang Miskin yang sesungguhnya adalah Kaya tetapi selalu merasa kurang Memiliki berkat tetapi tidak pernah bersyukur Melimpah tetapi tidak pernah peduli sesama
5.SEMANGAT KEPEMUDAAN Kelam…Ibu pertiwi memandang Masa depan anak bangsa yang kian suram Melupakan bangkai terbengkalai Dalam perjuangan
Berikrar dalam satu sumpah Berpegang pada satu kata: Persatuan! Wahai pemuda bangsaku! Sadarkah kau koyak-koyak baju ibumu Menelanjanginya di depan mata dunia Bila kau hanyut dalam perpecahan Bangkitlah pemuda bangsaku! Genggam teguh satu keyakinan Bhineka Tunggal Ika! Demi pembangunan, dalam persatuan
6.CINTA Satu masa telah terlewati Benci dan rindu merasuk di kalbu Ada apa dengan cintaku Sulit untuk aku ungkap semua Jangan pernah bibir tertutup Bicarakan semua yang kau rasakan Cinta itu kita yang rasa Bila sengsara hati kan merana Wahai pujangga cinta Biar membelai indah Telaga di kalbuku Jujurlah pada hatimu Ada apa dengan cinta
Kebijaksanaan merupakan sifatMu Keagungan merupakan simbolMu Kau yang maha sempurna Bangkitkan dunia dengan kasihMu, lebih dari sang surya di pagi hari
Keluh kesahku yang s'lalu terdengar Walaupun hanya berbunyi di dalam hati, namun Kau s'lalu tahu kegundahan hati dan jiwaku
Apabila aku pergi Hadirlah di berbagai kehidupanku sebagaimana tealah aku pasrahkan hanya bagimu Tuhanku
Semangat yang berkobar dalam perang takkan pudar walau ditelan waktu Namamu yang s'lalu dikenang bangsa Ingatkan dunia pada pengorbananmu
Puluhan tahun t'lah berlalu, jiwa pejuang s'lalu hadir di kehidupan kini Namun, banyak pula yang tak menghargai perjuanganmu Yang hanya menikmati kemerdekaan saja, tanpa mengenangmu
Pejuang Kau korbankan hidup demi masa depan dan hari esok yang cerah
Terima kasih atas segalanya segenang darah yang kau korbankan takkan kusia - siakan hingga akhir hayatku
Tangis kelaparan terdengar s'lalu tiap aku melewatinya
Jeritan bayi yang digendong ibunya tak pernah berhenti kudengar Perih hatiku mendengarnya
Mereka hanya berada di pinggiran jalan tiap hari meratapi nasib berharap bantuan dan rasa iba dari orang sekitar Bukannya malas atau tak mau kerja tetapi mereka s'lalu dipandang hina
Mengais - ngais tong sampah, meminta -minta di jalanan tiap hari mereka lakukan
Membanting tulang demi mendapatkan sesuap nasi tak sempat memikirkan masa depan sang buah hati
Terketukkah hati kita? Dengarkah kita jeritan hati mereka? Jeritan kemiskinan, yang s'lalu mereka rasakan
Bagaimana dengan orang - orang yang berada di atas bersama kekayaan? Mendengar jeritan kemisinan dari mereka Sadarlah Mereka membutuhkan uluran hati nurani kita
Bencana terus melanda Memakan korban, menambah penderitaaan hidup manusia
Banjir, tanah longsor, gempa bumi kekeringan, angin topan, bahkan tsunami pun melanda alam kita
Ada apa dengan alam ini? Apakah alam telah murka kepada manusia - manusia yang tak punya perasaan?
Merusak alam, menebang pohon tanpa menanam kembali, membuang sampah sembarangan, s'lalu kita lakukan tanpa menyadari akibat yang akan terjadi Hanya mementingkan kepentingan pribadi
Kita hanya menyalahi Tuhan jika bencana telah terjadi Sadarkah apa yang telah kita lakukan? Kesalhan terbesar manusia Membuat kemurkaan alam Itu semua karena keserakahan manusia
Wajarkah alam murka kepada kita? Setimpalkah apa yang kita terima?
Berpikirlah, renungkanlah dan sadarlah akan apa yang telah kita lakukan
Bencana akan terus terjadi, cintailah alam sekitarmu, rawatlah dan jagalah demi masa depan anak cucu kita
TUHAN SUMBER KEKUATANKU Saat aku sedang sedih ,menderita,merana. Tidak ada seorang pun yang menemaniku. Tapi ku sadari aku tidak sempurna .
Tuhan engkau selalu menemaniku . Di saat aku sedang sedih maupun bahagia. Engkau selalu ada untuk menghiburku.
Tuhan engkaulah sumber kekuatanku. Untuk menghadapi semua kenyataan hidup ini. Jangan engkau jauh ,Tuhan Tetapi tetaplah selalu di hatiku
2.Kepahlawanan
MERDEKA INDONESIAKU 17 Agustus 1945 Hari yang di tunggu. Untuk mencapai sebuah kemenangan. Saat proklamasi di kumandangkan. Seluruh rakyat bersorak gembira.
Tetapi itu semua tidak luput dari para pahlawan . Pahlawan – pahlawan ku . Terimakasih atas segala pengorbananmu. Demi Indonesia tercinta.
Terimakasih pahlawan. Atas semua darah dan keringat . Yang telah engkau berikan bagi Indonesia. Termakasih pahlawan ku .
3.PUISI PEDULI LINGKUNGAN
BANJIR Sampa-sampah , Selalu menggenangi sungai-sungai Engkau selalu bertebaran di mana-mana.
Semua ulah manusia tak bertanggung jawab. Tidak ada manusia yang peduli akan lingkungan Di mana semua perasaan dan hati nurani .
Saat hujan datang . Banjir pun datang untuk menyerbu semua manusia. Yang tak berdosa ikut terkena musibahnya. Yang ada hanya kesusahan saja .
4.PUISI KEPRIHATINAN SOSIAL
KEMISKINAN Rumah – rumah yang tak layak pakai. Bertebaran di mana- mana . Pendidikan yang layak . Susah mereka terima.
Kemiskinan telah membuat mereka terpuruk. Terpuruk di segala kondisi .
Ulurkanlah tangan kita untuk membantunya. Lihatlah mereka yang berjuang demi melanjutkan hidup. Mari tolong mereka dari hal yang kecil.
5.PUISI SEMANGAT KEPEMUDAAN
BANGSA KU ,BANGSA KUAT Sudah banyak darah menetes di negri ini. Demi sebuah kemenangan. Itu semua semakin membuktikan . Bangsa ini adalah bangsa yang kuat . Mari kita lanjutkan perjuangan yang sempat tertunda. Kita bisa karena kita adalah bangsa yang kuat.
6.PUISI CINTA
HANYA UNTUKMU Matamu membuat ku terdiam . Senyuman mu membuat hati ku bergetar. Pandangan mu membut ku terdiam . Melihatmu membuat hidupku semakin bahagia.
Kau membuatku tak bisa melupakanmu. Kau membuat hidupku sempurna. Hadirmu selalu membuat jiwaku bernyanyi . Karena cinta ini hanya untukmu.
Semua cinta hanya untukmu . Karena engkaulah pangeran di setip mimpiku. Hanya untukmu seorang cinta ini ku beri. Jangan engkau pergi karena itu hanya membuat ku hancur.
Nama : Imaculata Tisades Rizki Kelas/No.Absen : IX.8/19
1. Puisi Religi Harapku
Semua yang kudapat Semua yang kusia-siakan hnyalah milik-Mu Maaf atas semua perbuatan kejiku manusia takkan luput dariku
Kuberharap dalam sebuah doa Kuberharap sebuah terang turun atasku Dan menerangi mimpi burukku menjauhkan aku dari sifat jahat
Bantu aku Tuhan Bantu aku menghadapi tantangan hidup Yang telah siap menerkamku Hanya Engkau pelita hidupku Hanya Engkau sumber pengharapanku
2. Puisi Kepahlawanan Sang Pelita
Dahulu, bebas adalah langka Dulu, merdeka sulit dikata Namun mereka ada Datang dengan tangan bersenjata
Mereka yang memberantas peronta Mereka juga yang membantu kita sejahterah Mereka Pahlawan Mereka sumber api yang terang
Kenanglah mereka… Dengan sejuta pesona kepahlawanannya Kenanglah Mereka… Sang penegak keadilan menumpas kejahatan
3. Puisi Peduli Lingkungan
Damai di Bumi
Keinginan satu tujuan Ingin dami tak ada perang Tenang, aman, tak ada gangguan Namun terkadang kan salah paham Keinginan itu, ditiadakan
Berkat dari-Mu Tuhan yang kami harapkan Tuk mencapai visi serta misi bangsa Tuk menggapai asa bangsa Penerus jiwa tapi bukan sandiwara
Kehilafan semakin merajalela Semaki banyak yang tidak bias dipercaya Hilang arah luas terbentang Tak tentu dating damai Namun, keinginan itu tetap ada Keinginan tuk tenang mencapai damai
4. Puisi Keprihatinan Sosial
Sampai Menutup Mata
Embun di pagi buta Membangunkan suasana di relung hatiku Tak sabar diriku tuk terbuka Menyapa pagi yang hidup Kini diri tak lagi bersama Pergi jauh entah lari kemana Getar jiwa menginginkan seorang sahabat Mengapa diriku sendiri
Jika akhir jiwaku pupus Kemanakah arah langkahku kini? Apakah Tuhan ada di hadapanku? Tuk mengetuk pintu hatiku? Ku berjalan menelusuri waktu Berharap hidup kan lebih panjang Namun tak satu kurasa hidup Pergi hilang tak pernah kembali
Kini hari semakin senja Penantianku takkan tercapai Namun daun masih terlihat Berharap kan kulihat lagi Tetapi diriku tak mampu lagi kembali Karena hidup tak lebih lama lagi Karena jiwa telah sendiri Berdiri di tengah kesepian suci Berlutut di keheningan batin Kini hidupku telah mati Mataku tak kuat lagi Ku berhenti mancapai mimpi Kerena mataku telah tertutup Samapi diriku tak hidup lagi…
5. Puisi Semangat Kepemudaan
Inilah kami Bangsaku ini bangsa yang megah Bangsaku inii tak mudah goyah Ia mampu menatap dunia Dan berani menjunjung Pancasila Inilah kami pemuda Indonesia Kamilah yang mampu mengumandangkan Sang Saka Kamilah yang berjiwa muda Berjuang demi bangsa tanah air Indonesia 6. Puisi Cinta Untukku
Kebahagiaan saat ini, telah kurasa Seakan menusuk jiwaku Serasa berada dalam Surga Cinta Dia, juga membewaku sampai menjelang terang Menyegarkan jiwaku, mengusik sepi hatiku Melantunkan seuara merdu yang menyayat hati Tak lagi sendiri, tak lagi berbisik dalam diri Tidak ada keheningan dan kesunyian malam Dia dating hanya untukku Menggetarkan seluruh ragaku Dia datang dan lakukan itu Selalu ada tuk terangi hidupku Tuk torehkanku dari kegelapan Dia ada untukku…
KasihMu tempatku berteduh Lenyaplah ketakutan Lenyaplah air mata dan keluh Kendati datang taufan Ku tak lagi gentar
Kemana langkahku Aku ingin bersamaMu Tuhan gembalaku Tetap pimpinlah aku Padamu kuserahkan hidupku
Hari-hari esok aku tidak tahu Tetapi Engkau mengetahuinya Engkau yang mengaturnya Kuserahkan hidupku dalam pimpinanMu
Puisi Lingkungan :
Banjir
Tahun ini... Bulan ini... Minggu ini... Kemarin.... Hari ini... kudengar namanu disebut berulang- ulang kubaca namamu ditulis dimana-mana kulihatmu di Televisi, internet kau begitu dikenal kau membuat petani menangis kau membuat yang papah berteriak Karena rumah mereka terendam Harta mereka hanyut Anak-anak mereka sakit Kotakupun tergenang Apakah benar engkau penyebabnya ? Tidak...tidak.. Kami manusia egois yang patut disalahkan Kami penyebabnya Engkaupun korbannya
Di sudut- sudut kota kota kulihat mereka Perempuan dengan pakaian lusuh Laki-laki tua dengan tongkat Anak-anak dengan rambut tidak tersisir Bayi dalam gendongan ibu muda Remaja dengan menyandang gitar tua Mereka menanti kebaikan hati orang lewat Mereka meminta untuk mendapatkan makanan Diantara mereka ada yang tetap ceria Walaupun hidup mereka susah Akankah jumlah mereka berlipat-lipat ?
Di Sudut sudut dunia lain Kudengar banyak yang kaya jatuh miskin Ku dengar banyak yang menjadi separuh gila Karena mereka mempunyai setumpuk hutang Uang mereka tiba-tiba tidak berati lagi Apakah kami akan mengalaminya ? Oh..krisis krisis global Begitu kejamkah engkau ? Yang lebih kejam adalah manusia-manusia penyebabnya Kami yang tidak mengerti yang menanggungnya
Ibu…… Engkau sungguh mulia Engkau sungguh sempuna Bagaikan laksana bintang disurga Yang memancarkan kelembutan hatinya
Dikala malam itu Engkau terus berdoa Mengutarakan kata hati Dengan gemilang air mata
Doamu Ibu….. Mengandung arti dan makna Engkau terus berdoa Berdoa untuk kebaikan buah hatinya
2.Puisi Pahlawan
PAHLAWAN BANGSA Karya: Meldha Afriyanti
Pahlawan…. Begitu rendah hatimu Dibalik indah senyummu Engkau berikan gairah hidupmu Engkau pembangun Negara Menegakan tali kenegaraan Yang putus karena penjajahan Engkau berikan tumpah darah kami Yang dulu terlepas dari tanah pertiwi Pahlawan…. Begiu perkasa dirimu Dengan keangkuhanmu Engkau menentang musuhmu Begiu besar jasamu Merelakan nyawamu Demi tumpah darahmu Engkau pahlawanku Yang memberi semangat kenegaraan Demi melahirkan kemerdekaan Pahlawan…. Dibalik gembur subur tanahmu Akan ku kenang pengorbananmu Demi keikhlasan hatimu Engkau bangkitkan gairah bangsamu
3.Puisi peduli Lingkungan
KARYA ILAHI Karya: Meldha Afriyanti
Seberkas cahaya tampak olehku Dibalik kabut dan semak-semak berduri Begiu elok keindahan yang kau sembahkan Membuka mata pancaran kata hati
Apa yang hendak dikata Kilau emas dipadang rumput Kini tidak terpancar lagi Karena karya ilahimu telah kami nodai
Burung-burung tidak menggeluarkan suara merdunya Karena kesal melihat kami disini Rumah sebagai tempat tinggalnya Kini rusak akibat ulah diri
Aku ingin melihat pancaran itu sekali lagi Yang dulu masih membekas di sanubari Kemegahan alam yang dinanti Sebagai warisan karya ilahi
4.Puisi Keprihatinan Sosial
PEMINTA MINTA Karya: Meldha Afriyanti
Dipagi hari Aku berangkat sekolah Tampak olehku seorang laki-laki Mengorek-ngorek tong mencari nasi
Hati kecil terasa sedih Terasa miskin badan sendiri Sungguh berat beban yang kau terima Kau coba simpan nesapa Kau coba kuburkan duka lara
Dibalik megah gedung-gedung Engkau tampak tertunduk lesu Engkau hanya berpangku tangan Membuka tangan menunggu rezeki datang
Sepintas hati kecilku sedih Engkau menanggung derita sendiri Tapi kau bermalas diri Menunggu harapan yang takan henti
5.Puisi Cinta
RASA YANG TERPENDAM Karya: Meldha Afriyanti
Matahari menyapaku selamat pagi Embun menyambutku dengan senyuman Ingin kuutarakan kata hati Dengan kata-kata manis yang kuidamkan
Begitu elok paras wajahmu Yang tercermin dipelupuk mataku Engkau tebarkan senyum manismu Yang merasuk disetiap detak jantungku
Hatiku, hatiku…. Begitu kuat rasa cintaku padamu Engkau yakinkan setiap langkahku Untuk berharap cintamu untuku
Rasa yang selalu kupendam Telah bergejolak di dada Ingin kuutarakan kata hatiku Tuk ungkapkan aku cinta padamu
6.Puisi Semangat Kepemudaan
BANGUN PEMUDA PEMUDI Karya: Meldha Afriyanti
Wahai pemuda pemudi Kobarkan semangat bangsa Kibarkan sang saka merah putih Ditanah tumpah darah pertiwi
Hidupkan kesatuan Hidupkan persatuan Kobarkan semangat Demi tercipta kemakmuran
Wahai pemuda pemudi Tegakan tali kenegaraan Tegakan persatuan Demi tercipta kemerdekaan
Hai jiwaku.. Janganlah lesu Janganlah pasrah Janganlah putus harapan Janganlah mencobai yang terlarang Janganlah melakukan hal yang sia-sia Martabat adalah perintah hidup
Hidup bukan undian Bukan pula tebak tebakan Miskin bukan kutukan Kaya bukan berkah dari langit Sukses tidak didapat sekejab Berjuanglah hai jiwaku Semangat hai jiwaku Cita-cita akan kau petik pada saatnya
Bersyukurlah hai jiwaku Satu yang tidak boleh kau lupakan Keselamatan adalah anugerah dariNya
Banjir Susahnya jika terkena banjir Baju basah Buku basah Semu serbah basah
Banjir Kenapa kami yang terkena dampaknya Orang lain yang berbuat Kami yang kena Sialnya kami ini
Kenapa? Itulah yang dapat kami tanyakaan Kenapa ini terjadi pada kami? Tapi kami hanya bisa pasrah
Kami hanyalah orang yang tak mampu Orang miskin yang tinggal di pinggiran sungai Sedangkan mereka Mereka adalah orang kaya Mereka anggap sungai adalah TEMPAT SAMPAH
Adilkah ini? Kenapa harus terkena banjir ini? Inilah pertanyaan yang selalu ada dibenak kami
Adilkah Kata ini sungguh memiliki banyak makna Terlebih lagi bagi kami yang sering terkena banjir Kenapa mereka begitu egois Sampah dimana-mana Ketika hujan Pasti tamu yang tak diundang adalah engkau banjir Engkau selalu membawakan kami hadiah Hadiah penderitaan
Tapi kenapa kami orang kaya yang disalahkan Semua bukan akibat kami Kami tidak selalu membuang smapah sembarangan Kami juga selalu berusaha menjaga kebersihan
Seharusnya Mereka yang tinggal dipinggiran kalilah Mereka bermukin di tempat yang tidak seharusnya Mereka mengotori sungai Mereka yang seharusnya disalahkan
Inilah keegoisan manusia Tak ada yang mau salah Selalu ingin benar saja Tak mau berbuat tapi ingin benar Tak ingin mengakui kesalahan diri sendiri
Kenapa Pertanyaan ini kembali lagi Pertanyaan ini takkan pernah pergi Sebelum keegoisan manusia hilang Kenapa mereka tidak mencoba Bekerja sama Gotong royong Saling membantu Masalah kan banjir tentulah dapat diatasi
Kiamat Dunia
Tuhan Mungkin kiamat sudah akan mampir Padaku Padanya Pada siapa saja Mungkin kiamat lah yang dapat mengatasi segalanya
Tuhan Datangkanlah kiamat yang engkau janjikan pada kami Dunia sekarang telah hancur Tak ada akhlak lagi Tak ada moral lagi Tad ada peraturan yang ditaati Semua serba kacau
Kenapa Dunia ini selau saja kacau Tak sekarnag maupun dahulu Tak ada perubahaan Tak ada perbaikan Yang ada hanyalah kehancuran
Tuhan aku mohon Sadarkanlah mereka yang salah Mereka yang tak sadar akan perbuatan yang mereka lakukan Mungkin dengan memberi mereka teguran mereka akan sadar Tapi teguran yang engkau berikan tak kunjung membawa perubahan
Kemarin mungkin sejarah yang buruk Tapi besok adalah masa depan yang akan lebih hancur lagi Tak ada satu orang pun yang ingin Memelihara Merawat Melestariakan Semua yang telah Engkau berikan
Mereka hanya ingin enaknya saja Tapi tak ingin susah Tak ingin repot Mereka begitu egois Mereka begitu sombong Angkuh Mungkin dengan membinasakan semua makhluk mungkin dapat membuat dunia kembali damai
Tapi jika ada jalan yang baik Tunjukanlah pada ku Tunjukanlah pada kami yang hina ini Tolonglah Tolong sadarkan kami atas perbuatan yang kami lakukan
Semangat yang Tak Pudar Ciptaan: Andes Andriady
Dentuman meriam Suara desingan peluru Teriakan para korban perang Sekarang telah tak dengar
Kobaran api disetiap wilayah perang Para korban jiwa yang rela mengorbaknkan jiwanya Para prajuri melindungi wilayahnya Kematian pun dilawan Tak ada rasa gentar dijiwa Tak ada rasa taku diraga Tak ada rasa malu untuk membela tanah air
Sekarang kemerdekaan telah diraih Cucuran keringat bahkan darawa Mengiringin kemerdekaan Semua bersorak Merdeka Semua orang meresa senang akan usaha mereka
Sudah 63 tahun kita meredeka Tentu bukan waktu yang singkat Tapi Apa yang telah kita lupakan Siapa tepatnya Dan kenapa bisa terlupakan
Pahlawan yang telah berkorban Merekalah yang telah kita lupakan Kenapa bisa kita lupakan? Apa sebenarnya diri kita ini? Manusia? Ataukah hewan yang memakai tubuh manusia Jika kita mausia tentu kita memiliki sesuatu Hati nurani Balas jasa
Jika kita mempunyai itu kenapa kita tak tahu balas budi Kita malah menelantarkan mereka Sungguh sedih jika kita melihat kehidupan seorang veteran perang melawan penjajah
Letih Tentu saja Mereka telah mencoba merebut kemerdekaan Rela mati untuk merdeka Rela mengorbankan segalanya Hanya untuk merdeka Tak ada keinginan untuk dipuja dan sanjung Yang mereka inginkan hanyalah merderka Tak ada yang lain
Baik stelah maupun sebelum Mereka tetap harus berjuang Sebelum merdeka mereka berjuang melawan penjajah Sesudah meredeka mereka masih berjuang Bukan dengan senjata ataupun bambu runcing Tapi hanya untuk meneruskan hidup Tak ada yang lain
Walaupun merasa letih mereka tetap berjuang Berjuang melawan arus kehidupan Tak ada yang lain Mereka tetap harus melawan Yang mereka lawan bukan lagi penjajah Melainkan kerasnya kehidupan
Mereka tak memiliki kemampuan Pada masa mudanya mereka hanyam engenal perang Tak mengenal pendidikan Mereka hanya bisa menggunakan kekuatan mereka Tak ada yang lain
Tentu kehidupan ini kita harus memiliki pendidikan Jelas saja mereka ditelantarkan Tanpa pendidikan Tanpa keterampilan Tanpa keahlian Yang mereka miliki hanyalah semangat Semangat yang selama ini mereka gunakan Untuk melawan penjajah
Apakah kita seperti kacang yang lupa akan kulit? Apakah kita begitu egois Kenapa kita tidak membantu merek Padahal mereka telah berjuang demi kermerdekaan Tak ada kata menyerah Mereka tak menghiraukan masa depan seperti apa yang akan menanti mereka
Tentu kemiskinan bukanlah yang mereka harapkan Tentu di benak mereka saat berjuang Tentu masa depan yang lebih baik Tentu mereka tak mengira bahwa ini lah masa depan Hidup telantar Tak ada bantuan dari pemerintah Atas semua yang telah mereka lakukan kepada negara
Sungguh sedih Harapan yang mereka tumpukan pada kita Setelah merdeka agar mereka dapat hidur dengan tenang menikmati hari tua Pupus sudah dengan masa depan yang suram Sungguh ironi jika mengingatnya
Semangatlah Ciptaan: andes Andriady
Ayo Para pemuda-pemudi Janganlah malas-malasan Tak ada waktu untuk santai Tak ada waktu untuk beristirahat Tak ad lagi kata lelah Letih Lesu
Lihatlah Para kaum tua Mereka terus berusaha Tak ada kata letih Tak ada kata santai Kerja tanpa mengenal letih
Ayo Kini saatnya bangkit Saatnya untuk jadi penerus Saatnya untuk menjadi pelindung Pelindung para kaum tua Pelindung bagi mereka yang lemah
Jadilah seseorang yang hero Jadilah pahlawan yang tak mengenal tanda jasa Jadilah pahlawan bagi mereka yang lemah Jadilah pelindung bagi alam ini
Kita adalah pangeran yang tertidur Pangeran yang belum terbangun Terbangun tuk membantu Membangkitkan Membangun Menjaga Melindungi Menjadi seorang yang berguna bagi Bangsa Negara Dan masyarakat umum yang membutuhkan perlindungan Dan pertolongan
Kita adalah penerus masa yang akan datang Kitalah yang akan membuat negara semakin maju atau malah semakin hancur Jika ingin maju mari kita bangunkan pangeran yang tertidur didalam diri kita
Kenapa Itulah pertanyaan yang tak akan kunjung hilang Kenapa kita tidak membuat kemajuan? Kenapa kita hanya bisa melihat ? Kenapa bukan kita yang melakukannya? Kenapa, kenapa, kenapa
Kitalah yang harus membangun negara ini Kitalah yang akan menopang masa depan negara dan bangsa Sebelum terlambat Mari kita bangkit besama-sama Wahai temanku Wahai sahabatku Wahai pangeran yang tertidur Ayo bangun pangeran yang tertidur Mari membangun negara kita
Jangan lah engkau mengira Negara dapat bekembang dengan sendirinya Jika bukan kita siapa lagi Apakah penjajah yang harus membengunkan negara Tentulah bukan Tentu kita tidak ingin itu yang terjadi Jadi sebelum terlambat Ayo dengan jerja sama dan kerja keras kita Membangun negara yang kita cintai Jangan hanya dapat berpangku tangan saja
Tidakkah mereka berpikir Penyakit yang timbul dari perbuatan mereka?
Sadarlah, Wahai manusia Manfaatkanlah alam sekitar kita Jagalah lingkungan bersih selalu
Puisi Cinta
Perasaanku Karya: Calista
Saat kutatap dia Waktu seperti tak berputar Saat dia menemaniku Saat aku bersama dia Dunia seperti tidak berputar
Ketika aku risau, saat dia pergi Ketika aku sedih, saat dia bersama orang lain Ketika aku menangis, saat dia berhenti tersenyum padaku Hatiku hancur ketika kami jauh
Bisakah dia merasakan? Rasa cinta yang kurasakan Bisakah dunia merasakan? Kesedihan yang kualami tanpa dia disisiku Bisakah dunia merasakan? Segala perubahan yang terjadi padaku
Pikiranku kacau Tak sanggup ku mengungkapkan perasaan ini Aku tidak tau harus berkata apa
Ingin sekali aku menghentikan waktu Pada saat kami berdua Saat kami tertawa Saat kami bercanda
Diriku penuh pertanyaan Apakah perasaannya sama denganku? Perasaan cinta yang mendalam Perasaan sayang yang luar biasa
Ingin sekali aku berkata Aku cinta padamu
Puisi religi
Sang Penguasa Karya: Calista
Ya Tuhan, Engkau adalah tumpuan hidupku Darah yang mengalir ditubuhku adalah karunia-Mu Hidup dan matiku ada di tangan-Mu
Engkau adalah sumber kehidupanku Walaupun sering aku melalaikan-Mu Engkau tetap bersedia menghapus dosa-dosaku
Ya Tuhan, Sertailah aku selalu Bimbinglah aku ke jalan yang benar Berkatilah aku selalu Di sepanjang hidupku
Puisi Peduli Sosial
Tanggung Jawab Kita Karya: Calista
Pilu hatiku melihat semua ini Pengemis berserakan di jalan Tubuh anak-anak hanya tinggal belulang Tidur beralaskan kardus
Ku coba membantu Tapi tiada guna Aku tak kuasa menolong mereka semua Kerja sama semua lah yang dibutuhkan
Mengapa semua ini terjadi? Mengapa tidak ada uluran tangan dari pemerintah? Mengapa mereka ditelantarkan?
Seharusnya ini tidak terjadi Seharusnya mereka semua dapat hidup layak Seharusnya mereka dapat uluran tangan
Tetapi, sudahlah Semua sudah terjadi Orang tua mereka tidak bertanggung jawab
Hanya Tuhan lah yang dapat mengubah hidup Hanya doa yang dapat kuberikan
Puisi Semangat Kepemudaan
Majulah Indonesia Karya: Calista
Tujuh belas Agustus Empat lima Merdeka! Merdeka!
Semangat itu timbul Dengan rasa dan baying Untuk memajukan bangsaku Bangsa Indonesia
Semangat itu muncul Tanpa angin dan sayap Mendarah daging Di jiwa bangsa
Singkat kata Yang dapat ku ucapkan Majulah terus Pertahankan kemerdekaan bangsa!!!!
Andaikan waktu ini bisa kuputar kembali Sayang semua tidak bisa diulang kembali Akhirnya engkau pergi Dan aku menangisi menyesalinya Cintaku telah pergi bersama dia Saat ini dia telah bersama orang lain Cintanya bukan untukku lagi Haruskah aku menangisi dan menyesali terus-menerus ? Tuhan kembalikan cintaku Aku ingin merajutnya bila saatnya tiba Bersama orang yang telah engkau siapkan untukku
6. Puisi Kepahlawanan
Guru
Biasa Orang menyebutmu pahlawan tanpa tanda jasa Ada yang mengatakan engkau pahlawan tanpa nama Dipagi hari engkau hadir sebelum kami tiba di sekolah Dimalam hari engkau menyiapkan bahan pengajaran untuk kami Di siang hari yang seharusnya untuk istirahat engkau masih disekolah Engkau membuat kami dapat meraih cita-cita kami Menjadi presidenpun awalnya engkaulah yang mendidik Saat ini tidak banyak orang yang mau mengabdi seperti engkau mereka takut tidak bisa hidup bersahaja seperti engkau Dengan gajimu sebulan mereka hanya pakai sehari Siapakah yang akan menggantikanmu ? pahlawan kami pahlawan tanpa lencana pahlawan semua orang
Tuhan, Kita begitu dekat Bagai manggis ungu dan bijinya Kita sangat dekat Bagai bantal, aku kapuk dan kau sarungnya
Tuhan, Satu kali kucoba berpaling tapi tak bias Kita sangat dekat Kita begitu dekat
Kucoba lupakan tetapi tak bisa Aku berjalan tanpa arah Tapi kau memberi arah untukku
Tuhan kita begitu dekat Aku mata Kau tangan Bila air mataku berlinang, Kau siap menghapusnya
Puisi Cinta
Dia itu Cinta Karya: Ericha
Bijak paras wajah Santun Berbicara Senyum halus terlihat Pikiran jernih dirasa
Bintang-bintang tengah menyambut Bintang-bintang ingin melihat sinar yang kau bawa Sinar yang melelehkan kerasnya hati
Kau bersemayam dalam hati Terus berkelana Terus mengembara Menelusuri detik langkah hidupku
Beruntung yang mengenalmu Berutung yang memilikimu
Ku ingin dia melihatnya Ku ingin bintang juga melihatnya Tak ada yang kau buat kecewa Tak ada yang dibuat kau menangis
Sayup mata Tenggorokan kering Karena menunggu mu Karena ingin menyentuhmu Ku ingin kau disini
Kau adalah seseorang yang hidup akan cinta Kau adalah seseorang yang mengerti akan cinta
Cinta aku mencintaimu
Puisi Peduli Sosial
Bermimpilah, Teman Karya: Ericha
Noda diatas kertas putih Satu-satu fakta Satu-satu kenyataan Yang pernah digelisahkan
Jika hari tengah malam Rasa yang dirasakan tak pernah ada Hanyut dalam sepi Hanyut dalam sunyi
Hilang, Serasa ada mimpi Serasa ada nyali Tapi tak berani
Walau tempat tidur gubuk Walau makan sisa Walau senyum susah Tapi tetap bermimpi
Mimpi untuk hidup Mimpi untuk berubah Mimpi untuk tetap ada
Puisi Peduli Lingkungan
Kewajiban Kita Karya :Ericha
Lihat, teman! Mobil Motor Becak Bahkan pejalan kaki menijaknya
Betapa malang Betapa nista dia Seonggok kotoran Seonggok sampah yang berserakan
Dia senang Ada yang membuangnya Dia murung Mereka hanya menijaknya
Teman, Apakah kalian tau dia bersedih? Apakah ada yang menyadari kewajiban kita membuangnya?
Tanpa sadar Kita meremehkannya Kita mencacinya Kita tak tau apa yang dilakukan untuk dia
Sampah Dapat didaur ulang Kotoran Dapat kita manfaatkan
Mereka penting untuk kita Teman Sadarlah Karena itu kewajiban kita
Puisi Semangat Kepemudaan
Jangan Pandang Kami Sebelah Mata Karya:Ericha
Butiran-butiran pasir kecil Bercampur baur Dari kecil menjadi sebuah bukit Sebuah yang besar dan membentuk pulau
Semakin merekat mereka Semakin melekat mereka Mereka tau Mereka bersama-sama Dengan itu Mata satu tak memandang mereka Dengan itu Timbul semangat untuk bangkit
Semangat untuk merasakan hidup baru Semangat yang penting untuk mereka Dari butiran-butiran pasir kecil Semakin merekat mereka
Puisi Kepahlawanan
Tak ada Kata Menyerah Karya:Ericha
Lihat muka Penuh luka Ada darah Tak menghentikannya
1, 2, 3 Perhitungan detik Melampau semua Tak ada yang menyerah
Nyawa, Hati, Tenaga, Hilang tak bersisa
Langkah demi langkah Kan membuat lebih berharga Satu demi satu Kan menyalakan lilin yang padam
Nyala lilin itu Lebih berharga Nyala lilin itu Menyimpan cita-cita
Nyawa yang mungkin hilang Takkan kembali Tapi, tujuan yang telah pergi Kini kembali
Tak ada kata menyerah Tak ada kata putus asa Kita adalah mereka Kita adalah sama
Tetap pertahankan Tetap simpan Karena itu amanah
Jangan dihilangkan Tetap jaga Untuk negeriku yang tercinta
Mawar ini.. Aku persembahkan kepadamu Sebagai tanda cintaku Kepada dirimu Seorang yang kupuja Orang yang dapat membuatku salah tingkah Sesosok yang akan didambakan Yang memberikan semangat hidup Bagi kehidupanku..
Mawar ini .. Setiap batang bunga ini Yang aku berikan kepadamu Adalah besarnya cinta yang akan kuberikan Hanya untukmu..
2. Puisi kepahlawanan
Proklamasi
Karya : Firthon Michael (X.8)
Indonesia merdeka 17 Agustus 1945 Ini semua dapat tercapai Berkat jasa para pahlawan Yang telah gugur di medan perang Pahlawan mengorbankanjiwa dan raga Berkorban hingga titik darah terakhir Demi kemerdekaan bangsa ini..
Proklamasi.. Hanya dapat dibacakan Satu kali seumur hidup Oleh bangsa ini Sebagai tanda kemerdekaan Kemerdekaan bangsa ini Akan selalu kami perjuangkan Agar bangsa ini tidak di jajah lagi..
3. Puisi Biologi lingkungan
Alamku
Karya : Firthon Michael (X.8)
Alam.. Dulu begitu indah Begitu segar akan pohon pohon Udaranya masih sangat segar Pohon pohon begitu rindang Tapi, Kenapa sekarang banyak debu?? Polusi udara dimana – mana Pohon - pohon di tebang Alam menjadi rusak Tidak ada lagi yang kelihatan indah Banjir dimana – mana
Alam.. Kan selalu jadi alam Yang menjadi tempat tinggal bagi sembarang orang
4. Puisi sosial
Rakyat jelata
Karya : Firthon Michael (X.8)
Lihat mereka.. Mereka kelaparan Untuk hidup saja Mereka terlunta – lunta di jalan Mereka meminta – minta Hanya untuk mendapatkan sesuap nasi..
Lihat mereka.. Mereka hanya tidur di jalanan Mereka kedinginan Tetapi, pemerintah tetap tidak peduli Pemerintah hanya peduli pada diri mereka Tidak peduli akan nasib rakyat jelata
Lihat mereka.. Mereka perlu uluran tangan dari kita Tetapi, tetap saja tak ada yang peduli Bukakan lah hati oran – orang Yang hidupnya bercukupan untuk membantu mereka Hanya kepada mereka yang mmbantulah Rakyat dapat perlindungan dan kepedulian..
5. Puisi semangat pemuda
Tanah airku
Karya : Firthon Michael (X.8)
Tanah airku.. Indonesia adalah tanah airku Tempat tinggalku Tempat aku dibesarkan Didalamnya banyak perjuangan Deni mempertahankan kemerdekaan Pahlawan bangsa ini telah berjuang untuk Negara ini Mereka telah gugur di medan perang
Tanah airku.. Sekarang kamilah pemuda pemudi Bansa dna Negara ini Yang harus berjuang untuk bangsa ini Agar bangsa ini tidak terjajah kembali Dari bangsa bangsa lain
Tanah air.. Merupakan tempat kelahiranku Disini aku dibesarkan Dan disini juga aku pertaruhkan nyawa untuk bangsa ini..
6. Puisi Religius
Kuatkan aku Karya : Firthon Michael (X.8)
Oh Tuhan kuatkan aku Untuk lalui jalan hidup ini Yang ku inginkan selalu ada dalam ridhoMuBerikanlah petunjukMu Agar diriku tak tersesat Untuk menuju surga yang telah Kau janjikan Ampunkan diriku jika Selama ini hanyalah berbuat dosa Tak sanggup diriku bila Di akhir hidupku menanggung siksaMu Aku hambamu yang lemah, tak sempurna Berlutut sujud dihadapMu..
Cinta bukan malaikat Ia tak punya sayap Ia tak bisa terbang ke langit Tapi, Ia selalu membantuku untuk terbang
Cinta bukan professor Ia bodoh!! Ia tak bisa menghafal lebih dari seratus kata Tapi, Ia bisa menjelaskan dunia kepadaku
Cinta bukan Tuhan Yang selalu mengabulkan harapanku Tapi, Ia bisa membuat aku mengerti… Kalau kami saling membutuhkan
2.Puisi Religi
Satu Hari Lagi
Terima kasih Tuhan Untuk satu hari lagi Yang Kau berikan padaku Ajar aku menghtung hari-hari
Satu hari lagi Kau beri padaku
Satu hari lagi Ku rasa cintamu
Satu hari lagi Kau nyatakan kebaikan-Mu
Sungguh betapa indahnya Arti hidup ini
Cinta-Mu lebih nikmat dari anggur Kurasakan di relung hatiku Cinta-Mu lebih manis dari anggur Tak terselami pikiranku
3.Patriotisme
Merdeka!!!
Maju… Serang… Eratkan tangan… Bersatu padu mlawan penjajah Hanya satu yang kami mau… Merdeka!!!
Suara senapan sahut menyahut Tangisan menggema membelah angkasa Sakit perih sesakkan dada Hanya satu yang kami mau… Merdeka!!!
Tak usah gentar Terus maju Pantang Mundur Kobarkan api semangat Runtuhkan benteng musuh Sampai titik darah penghabisan Hanya satu yang kami inginkan… Merdeka!!!
Satukan tekad dan semangat Raihlah kemenangan Raih Indonesia Merdeka!!!
4.Keprihatinan Sosial
Pandang Mereka
Mereka dimana-mana Adakah yang perhatikan mereka? Adakah yang pedulikan mereka? Adakah yang pandang mereka?
Mereka meronta-ronta Mereka mengemis meminta tolong Mereka tidak berdaya
Kita… Hanya bisa berpangku tangan Hanya bisa bertopang dagu Bahkan… Tertawa di atas penderitaan mereka
Merekalah anak-anak jalanan Merekalah para pengemis Merekalah para pengamen Yang hanya dipandang sebelah mata
Pandang mereka Lihat keadaan mereka Rangkul mereka
Runtuhkan jarak pemisah antara kita Raih tangan mereka Bantu mereka merajut hidup Menuju masa depan yang cerah
5.Peduli Lingkungan
Alamku Sahabatku
Pertama ku melihatmu Engkau tersenyum bahagia Engkau begitu indah Bak permata yang memancarkan keindahannya
Memandangmu… Membuat hatiku damai Membuat hatiku tenang Rasanya tak ingin melepaskan pandanganku darimu
Engkaulah sahabatku Alamku yang indah Alam Indonesia
Tapi sekarang engkau menangis Meronta-ronta Tubuhmu terpotong-potong Tubuhmu terbakar oleh kejinya umatku
Engkau mnangis Tapi… Aku tidak bias berbuat apa-apa Aku hanya dapat menangis Menangisi betapa kejinya umatku
Hentikanlah hai manusia Jangan rusak alam kita Hijaukan kembali alam Indonesia Alamku Alam kalian Alam kita Sahabat kita
6.Semangat Kepemudaan
Ada Kami
Pernah ada… Mereka yang pertahankan Bumi Pertiwi
Pernah ada… Yang berkorban nyawa untuk Bumi Pertiwi
Pernah ada… Mereka yang tak menyerah membela Bumi Pertiwi
Akankah ada? Pemuda yang menggantikan mereka
Akankah ada? Pemuda yang semangatnya selalu terbakar
Akankah ada? Pemuda yang rela meregang nyawa pertahankan Bumi Pertiwi
Ada… Siapa? Mereka adalah K I T A K I T A adalah mereka
Tenanglah kalian di alam sana Ada kami… Yang kan teruskan perjuangan kalian Yang akan bela Bumi Pertiwi Kami siap sedia!
Hai Para Pemuda Bakarlah semangatmu Bakarlah jiwamu
Cinta bukan malaikat Ia tak punya sayap Ia tak bisa terbang ke langit Tapi, Ia selalu membantuku untuk terbang
Cinta bukan professor Ia bodoh!! Ia tak bisa menghafal lebih dari seratus kata Tapi, Ia bisa menjelaskan dunia kepadaku
Cinta bukan Tuhan Yang selalu mengabulkan harapanku Tapi, Ia bisa membuat aku mengerti… Kalau kami saling membutuhkan
2.Puisi Religi
Satu Hari Lagi
Terima kasih Tuhan Untuk satu hari lagi Yang Kau berikan padaku Ajar aku menghtung hari-hari
Satu hari lagi Kau beri padaku
Satu hari lagi Ku rasa cintamu
Satu hari lagi Kau nyatakan kebaikan-Mu
Sungguh betapa indahnya Arti hidup ini
Cinta-Mu lebih nikmat dari anggur Kurasakan di relung hatiku Cinta-Mu lebih manis dari anggur Tak terselami pikiranku
3.Patriotisme
Merdeka!!!
Maju… Serang… Eratkan tangan… Bersatu padu mlawan penjajah Hanya satu yang kami mau… Merdeka!!!
Suara senapan sahut menyahut Tangisan menggema membelah angkasa Sakit perih sesakkan dada Hanya satu yang kami mau… Merdeka!!!
Tak usah gentar Terus maju Pantang Mundur Kobarkan api semangat Runtuhkan benteng musuh Sampai titik darah penghabisan Hanya satu yang kami inginkan… Merdeka!!!
Satukan tekad dan semangat Raihlah kemenangan Raih Indonesia Merdeka!!!
4.Keprihatinan Sosial
Pandang Mereka
Mereka dimana-mana Adakah yang perhatikan mereka? Adakah yang pedulikan mereka? Adakah yang pandang mereka?
Mereka meronta-ronta Mereka mengemis meminta tolong Mereka tidak berdaya
Kita… Hanya bisa berpangku tangan Hanya bisa bertopang dagu Bahkan… Tertawa di atas penderitaan mereka
Merekalah anak-anak jalanan Merekalah para pengemis Merekalah para pengamen Yang hanya dipandang sebelah mata
Pandang mereka Lihat keadaan mereka Rangkul mereka
Runtuhkan jarak pemisah antara kita Raih tangan mereka Bantu mereka merajut hidup Menuju masa depan yang cerah
5.Peduli Lingkungan
Alamku Sahabatku
Pertama ku melihatmu Engkau tersenyum bahagia Engkau begitu indah Bak permata yang memancarkan keindahannya
Memandangmu… Membuat hatiku damai Membuat hatiku tenang Rasanya tak ingin melepaskan pandanganku darimu
Engkaulah sahabatku Alamku yang indah Alam Indonesia
Tapi sekarang engkau menangis Meronta-ronta Tubuhmu terpotong-potong Tubuhmu terbakar oleh kejinya umatku
Engkau mnangis Tapi… Aku tidak bias berbuat apa-apa Aku hanya dapat menangis Menangisi betapa kejinya umatku
Hentikanlah hai manusia Jangan rusak alam kita Hijaukan kembali alam Indonesia Alamku Alam kalian Alam kita Sahabat kita
6.Semangat Kepemudaan
Ada Kami
Pernah ada… Mereka yang pertahankan Bumi Pertiwi
Pernah ada… Yang berkorban nyawa untuk Bumi Pertiwi
Pernah ada… Mereka yang tak menyerah membela Bumi Pertiwi
Akankah ada? Pemuda yang menggantikan mereka
Akankah ada? Pemuda yang semangatnya selalu terbakar
Akankah ada? Pemuda yang rela meregang nyawa pertahankan Bumi Pertiwi
Ada… Siapa? Mereka adalah K I T A K I T A adalah mereka
Tenanglah kalian di alam sana Ada kami… Yang kan teruskan perjuangan kalian Yang akan bela Bumi Pertiwi Kami siap sedia!
Hai Para Pemuda Bakarlah semangatmu Bakarlah jiwamu
Karya : Andre Hasiholan Pangaribuan Kelas : X.8 Absen : o2
Tuhan…, Betapa besar kasih-Mu Hingga semua orang dapat merasakannya Engkau Maha besar
Bumi, dan tanah ini Engkau berikan kepada kami Hujan, panas, banjir, dan kekeringan Juga Engkau berikan kepada kami
Keajaiban-Mu sungguh besar kami rasakan Kami sangat bersyukur, tanpa-Mu kami seperti boneka mati Sujud syukur dan doa akan selalu kami panjatkan dan kumandamkan pada-Mu Hingga saat ini sampai mata kami tertutup selamanya.
2. Puisi Kepahlawanan
Pahlawan Negara
Tangis dan jeritan… Selalu engkau dengar Panas dan haus tak kau hiraukan Hanya demi rakyatmu
Pagi hingga malam Engkau selalu berjuang Melawan penjajah Tapi engkau tak pernah lelah
Hanya satu tujuanmu Tujuan itu adalah Merdeka! Kami…, rakyat Indonesia ini Berjanji akan menjaga kemerdekaan
Tak akan ada Yang akan merampas Sekali merdeka, tetap merdeka!
3. Puisi Semangat kepahlawanan
Tangisan Anak Bangsa
Narkoba dan pergaulan bebas Selalu melanda pemuda kita hancur dan mati Adalah akibat dari hal itu
Judi dan kehidupan malal Seolah menjadi aktivitas sehari-hari mereka Tapi apa mereka tahu? Mereka merampas semuanya
Anak Bangsa dan Negri menangis karenanya Harapan yang kini telah pupus Hilang menjadi kenangan Dan puing-puing abu
Yang tingggal hanya sisa-sisa Sekarang mari, kita bangkit! Semangat yang dulu kita bengkitkan kembali Agar pemuda Negri ini dapat meraih prestasi dan impian massa depan
4. Puisi Cinta
Kekasih yang tak tercapai
Dari awal kukatakan aku cinta Tapi engkau tak pernah ingin tahu Dari awal kukatakan aku cinta Kau bilang itu hanya bualan saja
Seudah lelahku Ku menyakinimu Sudah tak tahan Ku menahan rasa perih ini
Dari awal kukatakan aku cinta Tapi engkau tak pernah mengagap perasaanku Engkau bilang kita berteman saja selamat tinggal
Kekasih yang tak tercapai Semoga engkau Mengerti perasaanku
5. Puisi keprihatinan vsocial
Kemiskinan
Gelandangan, pengemis dan pemulung Hadir ditengah-tengah kehidupan ini Kelaparan dan kematian pun juga Akibat tikus berdasu yang kejam
Uang rakyat adalah makanan sehari-hari mereka Tapi, angina dan nasi aking adalah santapan makanan Orang dipinggir jalan Mereka menangis! Mereka sakit akibat kerusakan sepihak
Gedung-gedung tinggi berada bersama rumah kardus Hak mereka dirampas, dosa terus bergulir Derita terus melanda Derita mereka adalah milik kita,…. Bangsa Indonesia!
6. Puisi peduli Lingkungan
Bencana Alam
Hutan yang sejuk Pemandangan alam yang indah Burung yang berkicau Para penduduk yang bersahabat dengan alam
Kini berubah menjadi kehancuran Bencana yang terjadi sangat dashyat Alam yang sangat bersahabat dengan kita Sekarang menjadi seorang musuh yang jahat
Kekeyaan, kejayaan sampai kerusakan Mereka merubah segalanya Akibat banyaknya bencana yang terjadi Banjir, tangah longsor, kekeringan hinggga global warming
Kini anak Bangsa berjuang merubah segalanya Musuh akan menjadi sahabat kembali Bersatu untuk peduli lingkungan Membuat mereka tersenyum dan bernyayi kembali
Mencintaimu bukanlah sebuah pilihan Sebab hati tak mampu berpikir seperti logika Datang tiba-tiba hasrat ingin selalu berdua Mencintaimu adalah rasa yang indah selamanya
Mencintaimu adalah sebuah karunia Meski kau ada dunia juga tak selalu indah Mencintaimu bangkitkan semangat sepenuh jiwa Hadapi hari-hari yang tak selalu cerah
kau hanya bisa melarang tanpa mengerti kau hanya menolak tanpa berpikir kau hanya tak mau tanpa menelusuri kedalaman batinku kau hanya bisa berpikir menurut dirimu
Semoga kelak kau buka kan hati nurani Semoga kelak kau buka kan pintu bahagia seutuhnya
Tuhan, Engkau memang Maha Penyayang dan Maha Adil Ditengah kegelisahan Ditengah ketepurukan karena kejahatan yang selalu muncul karena kepalsuan yang selalu hadir dengan mudahnya karena penghianatan yang jadi kelaziman karena deraan cobaan bertubi hadir di sini
Kau hadirkan Sesosok insan Dengan penuh kelembutan Dan Kesejukan Dan Keanggunan Dan Kebaikan Dan sejuta kemampuan menguatkan menyabarkan meneduhkan
Yang hanya dengan nama indahnya yang tanpa tambahan awalan atau akhiran tanpa paksaan telah menyentuh beribu insan untuk berkumpul dalam kebaikan yang hangat dan bijak
Terima kasih Tuhan Tlah Kau tunjukkan Ditengah kegelisahan Ada kedamaian
Dunia Akulah pemuda pemudi Yang lahir dari rahim peradaban Dibesarkan oleh zaman Dididik oleh pengalaman
dunia Izinkan aku menyampaikan dengan jelas Dengan tegar dan semangat bahwa aku punya cita Tak sekedar kata dan orasi Tapi kerja nyata dan realisasi
dunia Izinkan aku mengabarkan Bahwa di tanah pertiwi ini Masih ada pemuda yang peduli Pada keadaan negeri ini
Dan aku pun rela . . . Jika tubuh ini menjadi gontai karena lelah Jika kulit kulit ini menjadi kusam dibakar matahari Biarlah, dia menjadi saksi sejarah Bahwa aku tlah berjuang Tuk ciptakan perbaikan
Ada sesuatu yang rasanya mulai lepas dari tangan dan Meluncur lewat sela-sela jari kita Ada sesuatu yang mulanya tak begitu jelas Tapi, kini kita telah mulai merindukanya Kita saksikan udara abu-abu warnanya Kita saksikan air danau yang semakin surut tampaknya Burug-burung kecil tak lagi berkicau di pagi hari Hutan kehilangan ranting Ranting kehilangan daun Daun kehilangan dahan Dahan kehilangan hutan
Kita saksikan gunung memompa abu Abu membawa batu Batu membawa lindu Lindu membawa longsor Longsor membawa banjir Banjir membawa air Air mata
Kita telah saksikan seribu tanda-tanda Bisakah kita membaca tanda-tanda
Kemiskinan adalah sumber Yang dijaga dan dipelihara Agar senantiasa hidup dan berkembang Menjadi kesusahan dan kemelaratan
Kemiskinan adalah komoditas eksport Yang mendatangkan investor dan devisa Meski hasilnya dinikmati orang tertentu Sementara jutaan jiwa lainnya Menengadah ke langit dengan mulut kering Dan busung lapar
Kemiskinan adalah sumber daya alam Yang dijaga dan diperbaharui Agar tak habis-habis Karena kemiskinan adalah soup tulang paling bergizi
Lalu… Orang-orang tertentu Mendirikan rumah mewah dan gedung bertingkat Di atas kemiskinan itu sendiri Sungguh memprihatinkan
Di masa pembangunan ini Tuan hidup kembali Dan bara kagum menjadi api Di depan sekali tuan menanti Tak gentar lawan banyak seratus kali Pedang di lawan keris di kiri Berselempang semangat yang tidak bisa mati Maju… Ini barisan tak bergenderang – berpalu Kepercayaan tanda menyerbu Sekali berarti Sudah itu mati Maju… Bagimu negeri Menyediakan api Punah di atas menghamba Binasa di ats ditindas Sungguh pun dalam ajal baru tercapai Jika hidup terus merasai Maju… Serbu… Serang… Terjang…
2.Puisi Peduli Lingkungan Karya:Rio Michael H
Sampah
Sampah berserak di pasar, di selokan di halaman, di jalan Sampah dimana-mana Sampah menggunung tak tertampung Petugas kebersihan tercenung sampah menggunung Got mampet karena sampah Pasar bau karena sampah Banjir… karena sampah Sampah dulu ditata lestarikan lingkungan sekitar kita untuk atasi bencana tiba buanglah sampah pada tempatnya
3.Puisi Semangat Kepemudaan Karya:Rio Michael H
Menuntut Ilmu
Sekolahku Tempatku menuntut ilmu Setiap hari Senin hingga Sabtu Ku selalu hadir di tempatmu Di sekolah inilah Ku belajar berbagai pengetahuan Kumengerti tentang budi pekerti Semuanya berguna jika kubesar nanti Menuntut ilmu Adalah perlu untuk semua orang Siapapun yang ingin pandai Tuntutlah ilmu setinggi mungkin
4.Puisi Cinta Karya:Rio Michael H
Di dalam Hatiku
Saat ku merasa hampa Ku butuhkan sebuah cinta Yang akan mengisi hatiku Saat cinta itu dating Ku hanya bias diam membisu
Bibirku terasa kelu tak mampu tuk ucapkan kata Saat cinta itu pergi… Ku hanya bisa menangis Tanpa Suara… Jeritan hati terdengar pilu, Namun… Tak satu pun yang mendengarnya
Aku benci diriku… tak pernah bisa untuk mengatakan padanya… Bahwa sebenarnya jauh di lubuk hatiku yang paling dalam, aku sungguh mencintaimu…
Mengapa tak ada yang mau mengerti ? Tuhan… Apakah semua ini salahku ? Terlahir sebagai seorang pencinta yang bisu! Yang tak mampu untuk mengucapkan kata cinta…
Tuhanku.. Engkau maha tahu Semua keluh kesah hamba-Mu Kau dengar Bisikan halus-Mu menyejukkan hati Bagi mereka yang haus akan diri-Mu
Tuhanku.. Doa yang Kau ajarkan Merukunkan kembali hati yang gelisah Menyembah-Mu,Tuhan... Kewajiban bagiku sebagai umat-Mu
Aku hanyalah debu yang kau bangun hingga seperti ini Kuasa-Mu yang abadi Tak akan tertandingi oleh siapapun
Kamilah yang tak tahu diri! Malah berpaling dari-Mu Sesaat ku menyesal Tetapi terus kuulang hingga Kau murka
Kini kuhanya bisa Meratapi perbuatanku... Godaan itu terlalu besar Mengalahkan keyakinanku akan kebesaran-Mu
Maafkan aku, ya Tuhan.. Kini, bantulah aku Untuk kembali ke jalan-Mu yang telah kau persiapkan untuk menyongsong hari esok Menjadi lebih baik..
Puisi Tugas "Pahlawan" Pahlawan Tanpa Tanda Jasa
Kala mentari muncul di pagi hari Engkau berlalu lalang kesana kemari Menempuh jalan yang sangat berliku Demi mengejar ketepatan waktumu
Kala mentari semakin menyengat kulit ini Kau masih saja terus berjalan Lapar dan dahagamu menjadi satu Tapi, tak menjadi penghalang buatmu
Demi kami semua anak didikmu Itulah pengabdian terbesarmu Wahai guruku yang terhormat Karena engkaulah Pahlawan tanpa tanda jasa...
Puisi Tugas "Cinta" SEMUA KAMU
Di malam yang sesunyi ini, terasa dengan hati.. Ingin kugapai bintang, namun tak tercapai.. Tetapi, mungkin Tuhan memberikan yang lain.. yaitu ENGKAU sebagai bintang hatiku
Matahari indah terbit ke atas langit Hari-hari yang cerah dihiasi awan Putih yang melintasinya di angkasa.. Di tambah senyumanmu yang selalu membuat hidupku, nyaman dan bahagia selalu...
Puisi Tugas "Semangat Kepemudaan" Semangat yang Hilang
Mungkin kata terima kasih tidak akan pernah cukup... Walaupun semua hartaku di sumbangkan, bahkan nyawaku juga tak akan pernah cukup... Begitu besar dan sangat berarti yg telah kamu persembahkan untuk kami Hanya satu yang ada di benakmu yaitu... bagaimana mempersembahkan Kemerdekaan untuk generasi setelah kamu Kami malu... tidak bisa meneruskan apa yang telah kamu kerjakan lebih dulu
Terlalu Besar dan Mulia yang kamu persembahkan untuk ibu pertiwi ini sayangnya, terlalu payah yg menjadi penerusmu... Apakah harus di jajah lagi untuk menumbuhkan rasa semangat seperti yang pernah kamu tunjukan dulu... Berikanlah kami tetesan-tetesan semangat untuk memecahkan hati kami yg telah membatu!
Puisi Tugas "Keprihatinan Sosial" AKU MALU
Aku malu, ketika bumiku digali dan diambil emasnya, dan bangsa-ku tak mampu melakukan apapun...
Aku malu, ketika Sipadan dan Ligitan tak lagi ada dalam peta negara-ku, dan bangsa-ku tak mampu melakukan apapun...
Aku malu, ketika pasir lautku dikeruk dan diangkut, dan bangsa-ku tak mampu melakukan apapun...
Aku malu, ketika para pekerja asal negaraku digaji rendah di negara orang, Dilecehkan dan dilanggar hak-hak-nya, dan bangsa-ku tak mampu melakukan apapun...
Aku malu, ketika hutan hijau-ku yang rimbun, Kini berubah gundul karena batang-batang berharganya telah dibabat semena-mena dan dijual tanpa rasa berdosa, dan bangsa-ku tak mampu melakukan apapun...
Aku malu, ketika segudang persoalan muncul, Ketika kemiskinan belum juga bisa ditekan, Ketika kebodohan belum juga bisa ditendang, Ketika hukum belum juga bisa ditegakkan, Ketika korupsi belum juga bisa dihilangkan, Ketika demokrasi belum juga bisa ditegakkan, dan bangsa-ku tak mampu melakukan apapun...
Dan aku malu sekali, ketika harga minyak dunia naik Pemerintahku serta merta menaikkan harga BBM, Atau, hanya inikah yang bisa diperbuat bangsa-ku ?
Puisi Tugas "Peduli Lingkungan" HIJAUKAN TANAH INI
Ketika pohon-pohon nan hijau bertumbangan Udara mulai memanas nan menyengat Air dan lautan mulai keruh menghitam Penghuni dalam lautan meratap sekarat tak berdaya Tanah mulai meradang gersang dan berasap tebal Binatang-binatang punah korban pembantaian brutal manusia Dan terakhir manusia-manusia musnah korban pembantaian keserakahan Bayangkan… begitu seram masa depan tanah ini
Aneh… justru manusia-manusia saling menuding dan saling berkata benar Nyatanya tanah ini merintih, merana, dan berdarah Adakah suatu hukum yang adil ditanah ini ? Atau suatu hukum sedang sembunyi ketakutan ? Gara-gara kelompok manusia serakah yang kejam Berakibat pembantaian masal hewan-hewan, pepohonan, dan manusia sendiri Jika terlihat kelompok manusia sedang membantai keji hutan hijau Tembak sajalah!
Hijaukan tanah ini! Demi manusia-manusia , demi hewan-hewan, demi penghuni dalam lautan... Demi pepohonan nan rindang, demi masa depan anak-anak bangsa...
105 komentar:
100 Tahun Silam dan Sekarang
Darah
Pekik
Jerit
Tangis
Gema
dan Sorak
Semua melebur menjadi satu
Menyulut api perjuangan
yang tak terpadamkan
Oleh laras yang tertodong
Maupun injakan remeh serdadu
Gerilya tak berarti pengecut
Garis belakang tak berarti pengkhianat
Tak gentar
Tak takut
Tak kenal lelah
Tanpa pamrih
Mereka berjuang
Rela berkorban
Rela dibuang
Rela dibabak-belurkan
Rela tersungkurkan mati
Beranikah generasi kita sekarang?
Merekalah guru bangsa
Teladan bangsa
dan Pahlawan kita
Kitalah penerus bangsa
Penerus penjaga warisan
Warisan kemerdekaan nenek moyang
Sekarang kita bangkit
Kita bangun
Sadar dari kebobrokan moral
dan
Keluar dari jurang kehancuran
Mari berjuang bersama
puisi cinta
Menyesal tak kukatakan padamu
Suatu anugerah bagiku tuk mengenalmu
Kecantikkanmu, kelembutanmu menggugah sanubariku
Kaulah bidadariku
Wajahmu terukir di benakku
Namamu terukir di hatiku
Senyummu yang menawan
Menghiasi perjalanan mimpiku
Seiring meredupnya lilin
Ku mencari tau kebenaran rasa ini
Untaian rasa yang kuselipkan
Semoga mampu tuk meluluhkannya
Hati pemilik senyum itu
Maafkan aku sayang
Ku hanya punya cinta, kasih dan sayang
Janganlah buatku bimbang dengan sikapmu
Beku dan berliku
Akankah kau tau perihnya hati ini
Bagai tertusuk mawar berduri
Menanti sebuah jawaban yang pasti
Jawaban murni hatimu yang kecil
Akan rasa cinta ini
Seribu puisi takkan sanggup melukiskan Keanggunanmu
Seribu kata takkan sanggup menggambarkan kepedihanku
Sayang..
Biar musim terus berganti
Kala hati selalu merintih
Aku kan selalu menantimu
Menanti dirimu yang begitu berarti
Akhir kata,
Hanya dapat terucap untukmu
Aku mencintaimu
Rasa yang Salah
Teman,
rasa itu hadir
Jurang perpisahan tercipta diantara kita
Terasa dirimu menjauhi hati
Lenyap dari pandangan kian lama
Teman,
salahkah aku?
Tanpa daya aku cegah
Tanpa daya aku tanggung sendiri
Tanpa daya aku tangisi kepergianmu
Kehilangan dirimu,
tumbal segala rasa ini
Teman,
tak sanggup kuterima kenyataan
Menghadang di depan
Terlalu menyiksa
Kau pergi menjauh,
tanpa menoleh
Kau palingkan wajah,
seakan tak pernah kenal
Teman,
kau anggap apa diriku?
Tak perlu kau jawab
Tak lebih dari sekedar teman,
tentu
Salahku terlalu berharap
Salahku terlalu bermimpi
Salahku terlalu mencintamu
1000 tahun lagi pun akan sama saja sianya,
tak kan bisa ku ulang semua
1000 tahun lagi pun akan sama saja getirnya,
tak kan bisa ku dekap dirimu
Sekarang,
izinkan aku mengatakannya
Mengungkapkan rasa ini
Rasa yang telah lama ku pendam
Walau semua sia-sia
Walau tak sudi kau dengar
Walau tak kan mengusikmu
Kubisikkan dengan lirih,
dengan sejuta harapan,
dengan seribu kepedihan,
aku cinta padamu
Engkaulah Segalanya
Tuhan,…
Kau ciptakan langit dan bumi
Kau ciptakan segala isi bumi
Kau ciptakan Adam dan Hawa
Langit dan bumi punya-MU
Isi bumi milik-MU
Dan kami semua adalah ciptaan-MU
Kau segalanya dalam kehidupan ini
Tiada Engkau bumi ini kosong
Tiada campur tanganmu kami semua pasti hampa
Semuanya akan lenyap bila Engkau menginginkan
Semuanya akan hilang bila Engkau menhendakinya
Kau sangat berarti bagiku dan bagi semuanya
Tuhan,
Engkau tokoh penting di kehidupan ini…
Engkau Maha Kuasa dalam kehidupan ini…
Dan Kaulah segalanya untuk kami ciptaanmu
Jasamu Berarti Bagi kami, Oh Pahlawanku
Jasa,…
Apa aku dapat membalas?
Apakah aku dapat menjadi sepertimu?
Pertanyaan itu muncul dari hatiku
Ketika aku mengenangmu
Ketika aku mengenang semua jasamu
Ketikaku melihat pengorbananmu
Aku tak bisa berkata-kata
Jasamu sangat berarti bagiku,
Bagi kami,
Bagi Bangsa kami,
Bagi Negri Elok kami yang tercinta
Oh, Pahlawanku,
Terima kasih atas jasamu dalam segala bidang
Dan dalam segala hal,
Terima kasihku atas pengorbananmu
Telah habis kata-kataku untuk memujimu Pahlawanku
Lingkunganku Indah
Setiap kali aku melangkah
Setiap kali aku melewati
Setiap kali itu juga aku tak sadar
Aku telah salah
Aku salah dengan lingkunganku
Aku salah dengan alamku
Aku salah dengan Tuhanku
Tapi aku tak pernah sadar
Aku dan semuanya telah bodoh
Aku dan semuanya terlalu lupa
Untuk menjaga lingkungan
Lingkungan tempat kami
Dari lingkungan terkecil
Kami tidak menjaganya
Kami mengotorinya
Kami membuat lingkungan menjadi bumi tak ada penghuni
Sampah berserakkan
Debu dimana-mana
Limbah dibuang sembarangan
Semuanya tercemar
Bagaimana aku bisa merubahnya?
Apakah semuanya kan bersih?
Mengapa lingkunganku tak indah?
Hanya Tuhan yang dapat menjawabnya
Aku ingin lingkungan bersih
Aku ingin lingkungan indah
Oh, Tuhan bantulah kami
Bantu kami dan sadarkan kami akan semua ini
Dimana Jiwa Sosialmu
Pandanganku berubah
Pikiranku melayang
Saat aku bertemu dan menyaksikannya
Saat aku merasakan penderitaannya
Itu semua terlalu berat
Karena kita mereka terkena musibah
Karena kita mereka menderita
Karena kita juga mereka harus menjalani hidup apa adanya
Hidup ini terlalu berat jika banyak masalah
Wahai, saudaraku
Mari kita Bantu mereka
Kita Bantu sekuat tenaga
Dengan apa saja
Asalkan halal tak jadi masalah untuk mereka
Dan satu hal lagi
Jiwa social
Jiwa social untuk membantu mereka
Jiwa social untuk menlong mereka
Jiwa social juga yang dapat mengurangi beban mereka
Sekarang, dimana jiwa tiu?
Jiwa itu harus ada dalam dirimu
Jiwa itu harus ada dalam hidupmu
Untuk membantu orang-orang yang tidak mampu
Dan orang-orang yang membutuhkan pertolongan itu
Bangkitlah untumu Negri
Hai, pemuda dan pemudi
Ini adalah Bangsamu
Ini adalah Negrimu
Indonesia
Kerahkan tenagamu
Kerahkan pikiranmu
Kerahkan semua semangatmu
Untuk membangun Negri
Membangun Negri yang maju
Membangun Negri yang bisa dicontoh bagi Negri lain
Bangkitlah saudaraku
Untuk Negrimu
Indonesia yang telah aku diami
Indonesia Negriku
Negara persatuan dan kesatuan
Untuk mencapai kebangkitan
Kebangkitan untuk negriku
Dari kami para pemuda dan pemudi Indonesia
Semangatlah Indonesiaku
Cinta Sejati
Cinta adalah anugerah bagiku
Cinta adalah hal terindah bagi hidupku
Dimana kita saling menyayangi
Dimana kita saling mendapatkan kasih sayang
Cinta tidak melihat dari tampang
Cinta tidak melihat dari keahlianya seseorang
Cinta tidak datang dari lidah atau mulut
Tapi dari hati
Mencintai seseorang berarti menerima segala kelebihannya
Mencintai seseorang berarti menerima kekurangannya
Mencintai seseorang berarti rela berkorban untuknya
Itulah cinta sejati
Cinta sejati yang timbul dari hati
Cinta sejati yang datang dari hati
Cinta sejati yang inginku rasakan
Tapi belumku temui
1. Puisi Religi
Keinginanku
Karya : Ria Puspadewi
Mentari pagi menyambut sunyi
Menyingkirkan fajar yang kian berlari
Ku tertunduk sepi, Dimanakah dirimu Tuhanku?
Aku memang berdosa
Meninggalkan KAU sekian lamanya
Namun bolehkah ku berbalik?
Mengejar dan mengikuti-MU lagi?
Aku hanyalah segenggam debu
Apalah artinya diriku?
Engkau rela mengangkatku
Memberikan ku kekuatan
Dan menjadikan aku sebuah daratan yang luas
Namun aku memang tak berbudi
Ku menjadi lupa diri
Ku tlah berpaling dari-Mu
Salahkah aku melupakan-Mu?
Berikanlah aku kesempatan
Andaikan kau berikan
Takkan kuulangi kesalahanku.
Yang tlah membuatku melupakan-Mu
2. Puisi Kepahlawanan
Pahlawan Negeriku
Karya : Ria Puspadewi
Beribu ribu gundukan tanah
Berhiaskan karangan bunga
Menjadi peristirahatanmu, Pahlawan Negeriku
Tak terhitung pengorbananmu
Tak terhitung jiwa dan ragamu
Terlalu banyak tuk dihitung
Sungguh takkan terhitung
Tak akan pernah sebanding dengan apa yang kami berikan
Kemerdekaan!
Demi kata itu, kau rela lepaskan jiwamu
Kau biarkan tombak menancap di tubuhmu
Mengeluarkan darah sampai tetesan terakhir
Kau tak pernah peduli itu,
Dijiwamu hanya ada kata maju!
Kemerdekaan!
Kini tlah kau raih
Kau wariskan pada kami
Anak bangsa yang tak pernah mengerti
Betapa besar pengorbananmu
Bagi Indonesia tercinta ini.
3. Puisi peduli lingkungan
Untuk Bumi
Karya : Ria Puspadewi
Angin pagi bertiup sejuk
Menerpa ilalang yang terbuai malu
Nyiur nyiur melambai indah
Disambut ombak yang bergelora
Kupu kupu terbang riang
Kumbang kumbang mendatangi bunga
Betapa indah Bumiku
Namun coba lihat disana
Hutan hutan tlah menjadi neraka
Bumi seolah berteriak lirih
Langit pun ikut menangis
Mengapa manusia merusak sgalanya?
Menghancurkan apa yang seharusnya dijaga
Hutan hutan dilalap api
Demi kepentingan mereka sendiri
Adakah yang peduli?
Marilah kita semua
Lestarikan apa yang kita punya
Tak pernahkah kau merasa
Betapa berharga dunia
Marilah kita semua
Bersama sama merawat dunia
Untuk bumi
Rumah yang paling sempurna
4. Puisi Keprihatinan Sosial
Kemiskinan
Karya : Ria Puspadewi
Terdiam ku terpaku
Melihat kenyataan ini
Anak anak menangis perih
Orang tua mengais rejeki
Mengemis sepotong roti
Tak pernah disadari
Ada yang melanda negri ini
Kemiskinan
Jawaban dari setiap mulut mereka
Kemiskinan
Akar semua masalah ini
Pernahkah kita peduli?
Kriminalitas terjadi
Pemerintah hanya berdiam diri
Tak pernah mereka sadari
Ada bencana besar di Negeri ini
Terlalu perih tuk dikatakan
Terlalu sulit tuk dilukiskan
Mengapa semua terjadi?
Adakah yang peduli?
Cobalah kita merasakan
Memberikan sedikit dari yang kita punya
Tentu mereka kan terobati
Takkan terpuruk seperti ini
5. Puisi Semangat Kepemudaan
Perjuangan Kita
Karya : Ria Puspadewi
Negeri bersorak sorai
Rakyat bergembira
Pemuda pemudi berjuang melawan dunia
Harumkan nama bangsa
Tujuan utama mereka
Banggakan negeri ini
Harapan mereka
Bersaing dengan Negara lain
Tanpa takut akan kekalahan
Mencoba berusaha
Semampu mereka bisa
Pemuda Pemudi Indonesia
Mari kita berjuang bersama
Mencoba memperjuangkan
Setiap pengorbanan Pahlawan kita
Meniti prestasi bangsa
Menatap kehari esok
Untuk masa depan yang terindah
6. Puisi Cinta
Tentang Dia
Karya : Ria Puspadewi
Rintik hujan membasahi bumi
Menghancurkan serpihan hati yang tlah terurai
Aku tertunduk pedih
Meratapi takdir ini
Salahkah jika cinta itu datang?
Bahkan disaat aku tak mengharapkannya
Menghancurkan ego-ku yang terlalu membara
Mengambil sebagian jiwaku yang hampa ini
Detik demi detik kujalani
Meratapi kesedihanku sendiri
Salahkah ku menanti?
Walau kau tak pernah peduli
Pernah kucoba akui semua
Tapi kau tetap tak bergeming
Hati ini bagaikan mati
Tapi, kucoba tuk bertahan
Walau sakit tak tertahan
Engkau adalah mimpi terindahku
Mimpi yang takkan pernah kumiliki
Mimpi yang akan berahkhir jika fajar menyingsing
Terlalu perih tuk kusadari
Dirimu takkan pernah kumiliki
Namun percayalah,
Aku kan selalu setia menanti
Menanti, hingga saat nafasku terhenti
Karna kutahu, Cinta tak harus miliki.
BumiKu
Bumiku tercinta,
Dirimu semakin lama
Semakin tua
Tak ada lagi yang memperhatikanmu
Dulu,
Hutan hijau tegak kokoh
Laut biru terbentang luas
dan
Langit cerah berawan
Tapi sekarang,
Hutan hijau habis ditebang
Laut biru menghitam tempat limbah dibuang
dan
Langit kelabu penuh polusi asap
Bumiku tercinta,
Keegoisan kami membuatmu
tereksploitasi
Keserakahan kami membuatmu
menderita
serta
Ketidakpedulian kami membuatmu
tersiksa
Bumiku tercinta,
Maafkanlah mereka,
Maafkanlah kami,
Maafkanlah aku,
Yang tidak bertanggung-jawab untuk turut
melestarikanmu
Yang tidak peduli untuk turut
menjagamu
Yang tidak kasihan untuk turut
melindungimu
dan
Yang tidak mau ambil pusing untuk turut
mencintaimu
Bumiku tercinta,
Jangan dulu engkau terlelap,
Hari kita masih panjang
Bumiku tercinta,
Jangan dulu engkau menyerah,
Jalan kita masih berliku
Pemulung
Jalan hidup yang miris
Tanpa pilihan
Tiap subuh,
Mereka selalu terbangun dengan perut kosong,
Minta diisi,
Kelaparan
Namun,
Dengan apa mereka mengganjal perut terlilit itu?
Hanya dengan segelas air tawar,
ataupun secangkir teh manis dan kopi,
dengan sejumput gula,
yang tak hangat
Dingin
Pagi-pagi buta,
Dengan tegar mereka menyusuri jalan,
meski perut meraung-raung
Mengais sisa-sisa rejeki di tumpukan sampah
Siang hari,
Terik matahari menggosongkan tubuh mereka
Mengeringkan kerongkongan
Perut menjerit memilukan
Mereka hanya bisa pasrah dipanggang hidup-hidup
Tetapi mereka tetap melangkahkan kaki
Mengorek-ngorek sampah disana-sini
Akhirnya,
Matahari pun turun ke peraduannya
Gelap dan dingin diluar sana
Mereka menempuh jalan yang panjang,
untuk sampai di rumah kembali
Menggigil kedinginan
Menggigit jari kelaparan
Tak bisa tergambarkan lagi betapa perihnya hidup
Hanya bisa meratapi nasib dan takdir yang menanti
Tak kuasa memprotes
Tak berdaya tuk bersuara
Selain berdiam dan menerima
1.Puisi Religi
Tuhanku
Karya:Desi Wandi
Tuhanku...
Aku hamba-Mu yang berlumur dosa
Semakin banyak dosa yang kubuat
Semakin jauh aku dari-Mu
Oh Tuhan,...
Berikanlah petunjuk-Mu agar aku tidak terlanjur
Masuk ke dalam panasnya api neraka
Agar aku tetap berada di jalan-Mu
Tuhan...
Berkati juga orang-orang yang ku kasihi
Terutama orang tuaku
Berkati mereka dengan rahmat dan perlindungan-Mu
Agar mereka bahagia dan sehat selalu
Agar mereka tetap berada di jalan-Mu
Berikanlah mereka ketabahan dalam menjalani hidup ini
Agar mereka tetap sabar dalam mencari uang
Untuk kami anak-anaknya
Tuhan...
Aku ingin membalas semua jasa orang tuaku
Aku memohon kepada-Mu berikanlah kesempatan
Agar aku bisa membalas jasa-jasa orang tuaku
Tuhan...
Ampuni dosa-dosa yang telah ku perbuat selama ini
Ampuni juga dosa-dosa orang tuaku
Bimbinglah kami agar tetap berada di jalan-Mu
2.Puisi kepahlawanan
Pahlawan
Karya:Desi Wandi
Pahlawan...
Sebuah kata yang sederhana tetapi memiliki arti yang sangat luas
Bahkan terkadang kita belum bisa menerjemahkan artinya
Kita sering menganggap itu sebagai hal yang sepele
Pahlawan...
Orang yang sangat berjasa dalam hidup kita
Orang yang telah berjuang demi kemerdekaan bangsa
Orang yang rela berkorban jiwa dan raga bagi orang lain
Diponegor, Pattimura, Cut Nyak Dien
Adalah beberapa contoh pahlawan bangsa
Nama-nama tersebut sudah kita kenal
Tetapi mengapa kita mengabaikan jasa-jasa mereka selama ini
Tawuran, memakai obat-obatan terlarang, merokok
Merupakan contoh sikap tidak memghargai jasa pahlawan
Tidak menghargai pengorbanan dari para pahlawan
Mulai hari ini dan seterusnya
Hilangkan sifat-sifat buruk
Teruskan apa yang telah diperjuangkan para pahlawan
Dengan rajin belajar dan menjadi orang yang berguna
Bagi nusa dan bangsa
3.Puisi Peduli Lingkungan
Lestari Alamku, Sehat Jiwaku
Karya: Desi Wandi
Alamku...
Tak seindah dulu
Dulu tanaman ada di mana-mana
Udara sejuk, segar, dan menyehatkan
Tetapi sekarang, semua berubah
Pohon-pohon besar ditebang untuk membangun rumah
Kendaraan-kendaraan bermotor mencemari lingkungan
Udara tidak lagi segar dan sejuk
Hutan-hutan tak lagi terjaga dengan baik
Sehingga gas-gas kendaraan tidak dapat disaring dengan baik
Yang menyebabkan manusia zaman sekarang sering terserang penyakit
Lestarikan alam lingkungan kita
Agar kita sehat selalu
Dan tidak mudah tersersng penyakit
Hentikan penebangan hutan
Dan mulailah lakukan reboisasi
Agar lingkungan kembali asri dan segar
4.Puisi Keprihatinan Sosial
Miskin
Karya:Desi Wandi
Miskin...
Tidak asing lagi bagi kita
Banyak orang yang menilai miskin tidaknya seseorang
Hanya melihat satu sisi yaitu harta
Orang dikatakan miskin karena tidak mempunyai cukup harta
Padahal miskin tidak hanya miskin harta
Ada juga miskin ilmu dan miskin rohani
Miskin ilmu...
Orang yang malas menimba ilmu
Maka akan menjadi orang yang ketinggalan jaman
Karena keterbatasan ilmu yang dimilikinya
Menuntut ilmu setinggi-tingginya merupakan kewajiban kita
Meskipun pada awalnya sulit
Tetapi kita akan merasakan hasilnya
Saat waktunya tiba nanti
Miskin rohani...
Orang yang sering berbuat dosa
Merupakan orang-orang yang miskin rohani
Karena mereka tidak mendapatkan siraman rohani yang cukup
Siraman rohani berupa ceramah dan doa-doa
Sangat penting dalam menjalankan hidup sehari-hari
Agar kita lebih mendekatkan diri pada Tuhan
Hilangkan rasa malas dan mulailah mengubah kebiasaan
Agar kita dapat menghilangkan
Satu per satu kemiskinan yang ada di dalam diri kita
5.Puisi Semangat Kepemudaan
Bangkitlah Wahai Pemuda
Karya:Desi Wandi
Hari demi hari berlalu
Tetapi kita masih tetap di tempat
Tidak maju, tidak juga mundur
Wahai para pemuda
Di mana semangat kalian
Kami para pahlawan telah berjuang
Demi kalian para penerus bangsa
Jangan melakukan hal yang sia-sia
Jangan membuang-buang waktu untuk hal-hal konyol
Manfaatkan waktu untuk menima ilmu
Ilmu adalah kunci kesuksesan
Belajar adalah kunci untuk memperbaiki bangsa
Belajarlah dari kesalahan-kesalahan yang sudah ada
Wahai para pemuda
Di mana semangat kalian
Bangkit, bangkitlah demi bangsa yang kita cintai
Indonesia...
6.Puisi cinta
Cinta
Karya:Desi Wandi
Cinta...
Begitu indah saat kita sedang jatuh cinta
Begitu bahagia saat kita menjalaninya
Begitu enak untuk dipirkan
Cinta...
Membuat kita lupa akan segalanya
Membuat kita merasa dunia hanya milik kita
Jatuh cinta...
Sejuta rasanya
Membuat kita seperti orang gila
Terkadang kita tersenyum sendiri mengingat si dia
Cinta...
Membuat hati ini berdegup kencang
Membuat kita gembira setiap saat
Membuat kita mabuk kepayang
Hari demi hari ku lalui
Dengan sejuta rasa yang tak menentu
Membuat aku terlihat seperti orang bodoh
Yang tidak menegerti apa-apa
Cinta...oh cinta
Cinta memang gila
Tidak kenal waktu dan kondisi
Cinta bisa datang kapan saja dan di mana saja
Jatuh cinta...
Sejuta rasanya
Apakah ini namanya cinta?
Nama: Mukti Supradi
Kelas: X8
Nomor Absen: 30
Tugas Puisi Bahasa Indonesia
1.Puisi Religi
Tuhan Sebagai Pedoman Hidup
Karya: Mukti Supradi
Kubuka mataku
Kulihat sinar pagi
Di hari yang indah
Tak lupa ku berdoa
Tuk semangat yang kuat
Setiap kegiatan yang kulakukan
Engkaulah yang menjadi pedomanku
Dalam Hidupku
Dalam Hatiku
Setiap kegiatan yang kulakukan
Pasti ada senang duka
Kudekatkan diri kepada-Mu
Tuk menjawab pertanyaan dalam hati
Sampai aku mendapatkan jawabannya
Dengan penuh syukur kepada Tuhanku
Yang telah membimbingku
Yang telah menunjukkan arah yang benar
Yang telah menolongku
Dalam setiap hal yang kulakukan
Aku hanya dapat berkata
Terima Kasih Tuhanku
Karena Engkaulah
Aku berhasil sampai sekarang
2.Puisi Kepahlawanan
Pantang Menyerah Menuju Kemerdekaan
Karya: Mukti Supradi
Kuingat kejadian zaman dahulu
yang sangat kejam dan menyiksa
Bila kuingat perjuanganmu
Bila kuingat penderitaanmu
Bila kuingat banyaknya nyawa yang hilang
Aku, sangatlah bangga padamu
Oh Pahlawanku
Engkau yang melawan penjajah
Engkaulah yang membuat mundur penjajah
Tanpa mengenal kata menyerah
Pasti rasanya berat sekali
Meskipun melihat teman yang rela berkorban
Yang mati oleh tentara penjajah
Demi mendapatkan kemerdekaan
Oh Pahlawanku
Yang tak pernah menyerah
Demi meraih kemerdekaan yang abadi
Jasamu, takkan kulupakan selamanya
Yang telah memberikan
Hidup yang aman dan bebas
Dari penjajah.
3.Puisi Peduli Lingkungan
Sadarlah Perlunya Lingkungan Bersih
Karya: Mukti Supradi
Di jalan yang kulalui
Kumemandang sekeliling tempat
Kulihat lingkungan sekitarku
Entah mengapa..
Perasaanku menjadi tidak enak
Melihat lingkungan sekitar
Tempat aku lalui
Begitu kotor dan busuk
Karena banyaknya sampah
Yang dibuang sembarangan
Saat itulah
Kuberpikir, akan pentingnya kebersihan
Setelah aku pergi ke tempat yang bersih
Entah mengapa..
Hatiku menjadi sangat nyaman
Disana, kumerasa hidup yang sehat
Entah mengapa
Orang-orang, tidak menyadari
Akan pentingnya kebersihan itu
Lingkungan yang kotor
Penyebab penyakit
Penyebab kebusukan
Haruslah menjadi tanggung jawab kita
Untuk membersihkannya
Karena, kita harus sadar
Akan pentingnya lingkungan yang bersih
Rawatlah lingkungan sekitar
Untuk menjadi lebih bersih dan indah
Karena kebersihan itu
Awal dari iman dan pangkal kesehatan.
4.Puisi Keprihatinan Sosial
Kesengsaraan Rakyat Miskin
Karya: Mukti Supradi
Di siang hari yang panas
Kulihat adanya orang
Yang masih berdiri di pinggiran
Tempat lampu lalu lintas berada
Disuatu hari yang keras
Kulihat banyaknya orang
Yang tinggal di tempat yang tidak layak
Meskipun mereka bekerja keras
Meskipun tetap bersemangat
Tapi mereka masih tetap menderita
Dengan makanan dan tempat tinggal seadanya
Mereka bertahan hidup di bumi yang keras ini
Aku berpikir, mengapa mereka rakyat miskin
Tidak dapat merubah nasib mereka
Kemiskinan yang melanda negeri ini
Kenapa tidak pernah habis
Setiap kumelihat rakyat yang menderita
Kadang kuberpikir, aku sangat beruntung
Dapat hidup layak dan tercukupi
Kadang kumerasa sedih
Kadang kumerasa prihatin
Melihat rakyat yang menderita
Akibat kemiskinan yang melanda
5.Puisi Semangat Kepemudaan
Penerus Bangsa dan Peraih Cita-Cita Negara
Karya: Mukti Supradi
Kubuka lembaran baru
Kubuka hidup yang baru
Dengan penuh semangat kepemudaan
Tuk berguna bagi bangsa dan negara
Bangkitlah negaraku
Bangkitlah negeriku
Dengan semangat kepemudaan
Kita dapat merubah bangsa ini
Menjadi lebih baik dan bersatu
Berjuanglah terus
Demi mencapai kesuksesan yang diraih
Dengan jiwa dan semangat yang tinggi
Perjuangan akan cita-cita negara
Akan kita raih dengan sempurna
Pemuda-Pemudi
Kobarkanlah semangat kepemudaan
Untuk dapat menjadi
Penerus Bangsa
Dan peraih cita-cita negara
6.Puisi Cinta
Selamanya Hanya Ada Dirimu
Karya: Mukti Supradi
Kupandang dirimu
Kulihat wajahmu
Bagaikan bidadari didekat diriku
Setiap aku berpikir
Selalu muncul wajahmu
Yang membuat aku jatuh cinta padamu
Senyummu yang menawan
Membuat hatiku layu seketika
Suaramu yang merdu
Membuat telingaku bagaikan mendengar bidadari bernyanyi
Setiap kumengingatmu
Sulit untukku melupakanmu
Ketika kita berdekatan
Membuat aku menjadi gugup seketika
Setiap kau memanggilku
Entah kenapa aku menjadi malu
Meskipun ku tak pantas buatmu
Hanya memikirkanmu saja
Telah membuatku bahagia
Tetapi bila aku pantas bagimu
Aku sangatlah beruntung
Diriku yang telah mencintaimu
Takkan mudah untuk ditinggalkan
Sebab di dalam hatiku yang paling dalam
Selamanya hanya ada Dirimu.
1.Puisi Religi
Tuhanku
Tuhan
Aku bersyukur kepadaMU
Karena telah memberiku nafas
dan kehidupan
Tuhan
Berikanlah aku iman
dan kekuatan
agar aku jauh dari
perbuatan dosa
Tuhan
Ampuni dosa dosa
yang telah aku perbuat
selama hidupku
Berikanlah kemuliaanMu
kepada seluruh umat manusia
agar mereka sadar
dan menjauhi laranganMu
dan mau mematuhi perintahMU
HANYA BATU NISAN
Batu nisan yang tertata rapi memenuhi tanah kosong negeri ini
Himpunan sejarah tertulis di sana
Meninggalkan nama yang berharga
Lukisan pada kami melalui mimpi
Anak - anak negeri
Tentang perjuangan mu untuk bangsa ini
Pahlawanku......................
Tenanglah engkau di surga bersama
Permadani pengganti tulang dan darah yang kau korbankan
Kami berjanji........
Bangsa ini.....
Negeri ini dan jiwa ini
Tetaplah berdiri meniti perjuangan
Pernah kau raih
Kini hanyalah sebuah nama
Yang selalu hadir di telinga bangsa ini
Sejarahmu........
Perjuanganmu..........
Telah berpindah ke generasi
Hari ini, Pengabdian Kemarin
Surga bagi kami........
Dulu......
Tangisan, merintih. merentah - rentah kenegerian
Hiruk piruk jeritan jiwa suci berlari
Mencari di mana ayah, kemana ibu....
Apakah ada tawa ketika itu?
Gemetar, dengan dada yang sesah
Selamatkan kami.....
Lindungi kami......
Berharap walau pun tak pasti........
Merah Putih telah berkibar
Terjunjung tinggi menjulang
Menyatakan bahwa negara ku
Merdeka...... Merdeka.......... !!!!
Setelah banyak menelan darah merah
Ku sambut mimpi di atas janji
Negeri ini ku genggam
Menjadi abadi putra - putri
Anak Negeri
Mandeep Kaur
X.8
LUKISAN ANAK JALANAN
Di pinggir kota, bukan pemandangan indah yang terlihat
Bukan bentangan jalan yang luas dan lingkungan yang sehat
Tidak lain dan tidak bukan sampah berserakan menghiasi sekitarnya
Bertaburan putra - putri bangsa mencari nafkah dan meninggalkan sekolah.
Apakah mereka salah ?
Tidak!!!!!!!!!!!
Nasib yang membawa mereka ke sana
Hidup dengan serba kekurangan, melawan hari pahit di lampu merah
Sampah bertebangan melintas ke sana ke mari
Ulah manusia buta dan tuli, dengan peringatan
Tanpa rasa tanggung jawab sebagai mahluk sosial
Siapa bagi yang dapat menjaga dan
di mana lagi hak dan kewajiban di gunakan
Putra - putri bangsalah menjadi korba atas
Pertaruhan keegoisan individu tak bermutu
Jalanan menjadi saksi bisu yang tak pernah tahu
Ketika pedihnya menembus kerikil - kerikil tajam
Panasnya sengatan matahari serta dinginnya
Ketika hujan mengguyur bumi yang kejam
Yang ada dalam pikirannya
Bagaimana aku bisa hidup
Peradilan dunia tak lagi di temui terseret kesombongan di atas penghianatan
Janji menjaga dan memelihara yang terlantarkan
Namun kemungkaran di tetesi kebohongan
Tabahkan jiwa di sela soa
Semua memuliakan atas kehinaan
Jangan menyerah.........
Hidupmu di uji kesabaran
Dengan di hadapkan pembangkang - pembangkang menjelma
Kebaikan berwajah gagah tanpa rasa salah
Merekalah yang menyeretmu dan melemparkanmu ke dalam kesengsaraan
Koruptor,bersilat di tengah dunia politik
Mencuri hak atas kehidupanmu.
Hati - hati yang busuk,merasut dan menusuk
Tak ada kesadaran,bahkan hinaan
Semuanya ulah mahluk terkutuk
Jangan menyerah........
Engkau generasi bangsa
Bangkit.........
Binasakanlah pembangkang - pembangkang bermuka setan
2.Puisi Keprihatinan sosial
Kemiskinan
Sedihku melihat
Kesengsaraan dan kepedihan
anak dan orang miskin
yang mengemis di jalanan
demi sejumlah uang kecil
Kusadari
Ada bencana yang melanda
dunia ini
Yaitu kemiskinan
Terdengar dari mulut mereka
Kemiskinan
merupakan bencana besar
Di mana kepedulian mereka
yang kaya?
Kejahatan merajalera
Pemerintah tak bisa berbuat banyak
Tak banyak yang menyadari
negeri ini dalam bencana besar
Sedih untuk kukatakan
Perih untuk kugambarkan
Mengapa masalah ini timbul?
Dimana kalian yang kaya?
Bantulah mereka
dengan memberi sedikit yang
kalian miliki
Untuk mengurangi sedikit
penderitaan mereka
MANDEEP KAUR
X.8
26
MASIH BANYAK PENYELAMAT YANG DATANG
Menapak jalan penuh sesak
Sembari menaati selaksa peristiwa
Terkadang penat tak penat tak pernah hilang
Lantaran ancaman terus menjelang
Semangat yang terukir menjadi kikiran kekuatan
Walaupun musuh akan singgah dan menerjang
Hingga dipenghujung jalan takdir mulia
Gugur di hamparan bumi pertiwi
Negeriku........Ngeriku........
Ketika negeri ini diguncang gelombang - gelombang peperangan
Hati kecil menangis bagai sayatan tajam menembus jantung
Melihat semangat yang layu hampir mati
Disini kengerian tanpa pembelaan
Sejarah apalagi yang akan mengisi catatan negeri ini
Kalau bukan tentang kesengsaraan rakyat lemah
Jangan.......Jangan............
Hentikan........!!!!
Masih banyak penyelamatan akan datang
Termasuk generasi hari ini, mereka berani membela
Tanpa menyerah meskipun nyawa menjadi taruhannya
Satu harapan dibalik tersimpannya beban
Yang masih terkunci karena usia belum sebaya
Negeri ini harus tentram, damai senantiasa berjaya
Selama gigir semangat terus berdiri
Mendampingi pemuda anak bangsa perkasa
Dengan perjuangan dan tantangan
Menuju maju Indonesia ku
Di mulai melalui ilmu yang di raih
Sampai usia senja menjelma
Jangan pernah menyerah tanpa arah
Selagi nyawa bersatu
Dengan raga, Buktikan Indonesia bukan negeri jajahan
Tetapi negeri impian generasi bangsa
Selanjutnya
Puisi religi
Tuhan
Tuhan,
Saat aku sendiri
Termenung dan termangu
Terlintas dalam benakku
Imajinasi seorang teman
Yang menghiburku saat kusedih
Yang bersuka ria saat ku bahagia
Tuhan,
Saat aku dalam gelap
Kegelapan yang begitu hitam
Terlihat olehku, sebuah cahaya terang diujung sana
Cahaya terang penuntun surgawi
Engkaulah sang pencipta
Engkaulah sahabat
Engkaulah cahaya pelita
Yang akan hadir di mana saja
Tak berwujud dan tak beraga
Puisi peduli lingkungan
Alam
Sejuta keajaiban engkau genggam
Sejuta rahasia engkau simpan
Tanah, air, api, angin
Begitupun kami,
Insan-insan berakal dan berbudi
Hidup berdampingan dalam pelukan hangatmu
Hutan hijau yang sejuk
Arus sungai yang deras
Hamparan laut yang luas
Deru ombak yang berkejaran
Lalu...
Apa arti semua ini?
Ya...inilah tempat sejumlah kehidupan berada
Tempat sejumlah kekayaan berada
Kami sadari
Engkau ingin kami bersatu
Engkau ingin kami berbagi
Engkau ingin pula kami tuk saling menghargai
Alam...Indahnya keajaibanmu
Puisi semangat kepemudaan
Berjuanglah sahabat
Hari ini engkau pergi
Bukan untuk tak kembali lagi
Kau pergi untuk sukses
Kunanti kau sahabat
Pergilah dengan semangat baru
Penuhilah hidupmu dengan harapan
Gapailah cita-citamu
Setinggi bintang di langit biru
Disini kunanti kau sahabat
Semangatlah dalam cinta-citamu
Jangan Kenal putus asa
Kerja dengan mengejar karir demi masa depan
Disini kunanti kau sahabat
Biarpun kau jauh disana
Namun dekat di hati
Disini kudoakan selalu
Semoga sukses dalam cita-citamu
Puisi kepahlawanan
Persatuan
Ya Tuhan..
Engkau memberikan kemerdekaan pada bangsa ini
Kemerdekaan dari genggaman para penjajah
Dengan malu kami mengakui dihadiratmu
Kami telah mengecewakanmu dan para pahlawan bangsa ini
Karena suatu bencana perpecahan bangsa ini
Yang merintangi kami membangun negeri ini
Tuhan...
Engkau memanggil kami
Untuk membangun negeri ini
Namun...Bagaimana kami dapat membangun
Jikalau ada perpecahan diantara kami
Marilah kawan...
Jadikanlah perbedaan itu sebagai pengikat persatuan
Dalam membangun negeri tercinta ini
Kawan...Marilah kita bergandeng tangan
Menjadikan negeri ini bangsa yang kuat
Menjadi kediaman yang aman dan makmur
Demi anak cucu kita
Di masa yang akan datang
Puisi keprihatinan
Rakyat
Sungguh hal yang sulit...
Di mana diri kita dan keadaan kita
Dalam keadaan terhimpit
Kemiskinan, kelaparan, dan korban bencana alam
Kemiskinan...
Banyaknya pengemis yang berserakan
Tidak mendapat pekerjaan yang pasti
Tempat tinggal pun tiada
Yang ada hanyalah sisa kehidupan mereka
Kelaparan...
Tidak mampu mengais rejeki
Tidak adanya pekerjaan yang diluangkan untuk mereka
Hanya uang seadanya digunakan membeli makanan
Yang kurang sehat karena dibeli dengan harga sesuai
Hingga lama-kelamaan mereka akan kelaparan
Bencana alam...
Tak akan habis melanda rakyat
Gunung berapi yang meletus serta banjir
Membuat rumah dan harta benda hilang
Menbuat mereka harus hidupn seadanya
Hingga akhir hidup mereka...
Demikian 6 Puisi dari saya darmawit**
---------Terima kasih----------
Indonesia
Indonesia…
Kau tanah airku
Kau tanah tumpah darahku
Kalau tidak bagaimana jadinya
Pasti kamu akan menderita
Dijajah dan diserang
Penjajah pasti kan menjajah
Tetapi, rakyat Indonesia tak akan menyerah
Teruslah maju Indonesiaku
Agarku dapat melindungi seluruh rakyat Indonesia
Kau adalah Indonesiaku
Aku akan berjanji menjaga Indonesiaku
Karya: Yuni Marlina
X.8/45
Penghangat Dunia
Rintik hujan yang berisik
Memecah ketenangan yang tercipta sore ini
Kutunggu datangnya seseorang
Untuk menemani kesendirianku
Saat kutersadar
Kulihat kehangatan di ujung sana
Secepat mungkin keberlari
Dan kudapatkan kehangatan itu
Saat kulihat…
Ku tahu bahwa itu, Engkau
Penyelamatku, penolongku dan
Engkaulah Tuhanku
Karya: Yuni Marlina
X.8/45
AlamKu
Alam indah nan elok
Air terjun yang kulihat
Bagai salju yang sangat putih
Pohon yang hijau dan subur
Seakan-akan menutupi keindahan air terjun itu
Gemercik air seakan terdengar
Saat kulihat gambar itu
Udara yang segar dan sejuk
Seakan mengajakku untuk menghirupnya
Desau angin yang kurasakan
Membuat hatiku merasa tenang
Oh, Tuhan aku sangat berterima kasih kepadamu
Karena t’lah kau ciptakan alam Indonesia yang indah
Karya: Yuni Marlina
X.8/45
Pahlawanku
Hamparan sawah terbentak
Tampak bagai permadani emas
Di angkasa pelangi membentang
Alam sungguh di hias
Damai hati menikmati
Tentram hati sejauh pandangan
Kuucap syukur dalam hati
Atas semua jasa-jasamu, Pahlawan
Engkau berjuang demi negara
Tanpa kenal rasa takut
Nyawamu engkau pertaruhkan untuk negara ini
Pahlawanku, jasa-jasamu akan selalu kekenang sepanjang masa
Karya: Yuni Marlina
X.8/45
Kekuatan Sebuah Cinta
Dan aku coba menyibak kabut yang menutupi mataku
Menghalangi pandanganku
Untuk berlari menghampirimu
Memeluk dan mencumbumu
Aku ingin menghujanimu
Dengan deras cintaku
Hingga hatimu dibanjiri bayangku
Dan tiap desah yang terlontar dari bibirmu
Adalah namaku
Pangeran…
Aku adalah puteri yang akan selalu merindukanmu
Saat kita tak lagi bisa bersatu
Sedang resah, rindu, marah, gelisah, serta cinta ini
Masih murni untukmu
Aku melepasmu…
Walau aku sangat ingin memilikimu…
Karya: Yuni Marlina
X.8/45
-Dekatnya kita-
Tuhan,
Kita begitu dekat
Bagai manggis ungu dan bijinya
Kita sangat dekat
Bagai bantal, aku kapuk dan kau sarungnya
Tuhan,
Satu kali kucoba berpaling tapi tak bisa
Kita sangat dekat
Kita begitu dekat
Kucoba lupakan tetapi tak bisa
Aku berjalan tanpa arah
Tapi kau memberi arah untukku
Tuhan kita begitu dekat
Aku mata Kau tangan
Bila air mataku berlinang,
Kau siap menghapusnya
-Dia itu Cinta-
Bijak paras wajah
Santun Berbicara
Senyum halus terlihat
Pikiran jernih dirasa
Bintang-bintang tengah menyambut
Bintang-bintang ingin melihat sinar yang kau bawa
Sinar yang melelehkan kerasnya hati
Kau bersemayam dalam hati
Terus berkelana
Terus mengembara
Menelusuri detik langkah hidupku
Beruntung yang mengenalmu
Berutung yang memilikimu
Ku ingin dia melihatnya
Ku ingin bintang juga melihatnya
Tak ada yang kau buat kecewa
Tak ada yang dibuat kau menangis
Sayup mata
Tenggorokan kering
Karena menunggu mu
Karena ingin menyentuhmu
Ku ingin kau disini
Kau adalah seseorang yang hidup akan cinta
Kau adalah seseorang yang mengerti akan cinta
Cinta aku mencintaimu
1. Kepahlawanan
Karya : Yonathan Kurniawan Hasan / 43
Pahlawanku
Pahlawanku
Engkau bagaikan ksatria
Engkau juga sangat mulia
Segala tindakanmu sangat berarti bagiku
Karena segala tindakanmu adalah sumber inspirasiku
Pahlawanku ,
Engkau sungguh pemberani…
Musuh – musuh engkau hancurkan
Pahlawan
Engkau selalu melindungi kami dari segala marabahaya
Engkau telah berjuang untuk kami
Seluruh tenaga, jiwa, bahkan hidupmu
Engkau rela menyelamatkan kami dari kehancuran ini
Tanpamu mungkin dunia ini akan lenyap
Dan hancur
Seluruh pengorbanan
Engkau berikan demi kami
Saat detik-detik penuh dengan ancamanpun
Engkau selalu berada disamping kami
Saat mata tombak yang selalu mengintai engkau
Bahkan sampai darahmu mengucur deras bagai badaipun
Engkau tetap bersemangat tanpa sedikit rasa sakit
Tak kenal senjata, tak kenal mati
Hanya kaulah pahlawan sejatiku
2. Semangat Kepemudaan
Karya : Yonathan Kurniawan Hasan / 43
Ksatria
Pemuda,
Melaju dalam derap diantara puncak gulita zaman
Walau mentari masih di ujung fajar
Tetapi jiwa dan semangat para pemuda
Selalu berkobar
Dipundaknya yang kekar bertengger harapan
Tentang esok yang cerah
Tentang merah kuning hijau biru dalam harmoni pelangi
Tentang kemerdekaan dari belenggu-belenggu
Tentang kesemrawutan yang kembali tertata
Yang dulunya hancur tanpa bekas
Wahai pemuda,
Mari bersatu dalam barisan pembaharuan
Mari kita bersama – sama menjunjung semangat tinggi
Demi Bangsa dan Negara yang kita pijak sekarang
Agar Bangsa ini dapat kita selamatkan dari jurang
Kehancuran
Mari kita bersama-sama bangkit membangun bangsa
Dari keterpurukan yang menghantui
Bukan saatnya lagi kita membicarakan kegelapan
Tetapi sudah saatnya kita menyalakan api di tengah keterputukan
Yang dialami nusa dan bangsa ini
Mari kita sebagai pemuda Indonesia
Secara bersama-sama membangun kembali bangsa ini
Menjadi bangsa yang cerdas, berprestasi dan selalu
Pantang menyerah menghadapi jurang kehancuran
3. Cinta
Karya : Yonathan Kurniawan Hasan / 43
Kerinduan cinta
Mencoba lepaskan beban
Kutulis sebait lagu tentang kerinduan cinta
Terpendam dibatas jarak yang memisahkan
Jujur ingin aku selalu memilikimu
Wahai Cinta
Engkau selalu membayangiku
Aku mencoba lukiskan bayang- bayangmu
Di awan kugoreskan imaji dan bisikkan
Hatiku yang kurasakan
Wahai cinta
Aku sangat rindu
Ku sadar tak akan bisa..
Hidup tanpamu
Ku tak akan mampu..
Ku lemah tanpamu
Ku bisa mati tanpa cintamu
Betapa berartinya cintamu
Bagiku
aku tak bisa kehilanganmu
Ku ingin terus bersamamu
Oh cinta
Semoga cinta ini terus berada
Dalam hatiku untuk selamanya
Dan takkan pernah pudar
Sampai hayat hidupku
Kekuatan Orang Tak Mampu
Ciptaan: Andes Andriady
Kemiskinan
Inilah yang sering terjadi
Sungguh memilukan
Sungguh menyedihkan
Sungguh menggugah sanubari kita
Kemiskinan
Tentulah merupakan penderitaan
Mereka mencati uang bukan untuk mereka sendiri
Yang mereka butuhkan hanyalah sesuap nasi tak lebih
Tuk mengisi perut mereka yang terus berbunyi
Hinaan dan celaan
Harus mereka terima demi menyambung hidup
Bukan kekayaan yang mereka inginkan
Mereka hanya ingin mengisi perutnya yang terus bernyanyi
Ketika mereka minta-minta
Terlebih lagi dengan tubuh yang cacat
Sungguh mengusik hati kecil kita
Jika ingat diriku yang suka menghamburkan uang
Sedangkan
Mereka rela berjemur dibawah terik matahari yang sungguh panas
Sungguh tak kuat hari kecilku melihatnya
Tuhan
Andaikan aku bisa membantu
Diriku tak bisa bayangkan
Harus berjemur dibawah terinnya sang surya
Hanya demi uang receh
Mereka yang tak mampu
Mempunyai kekuatan diluar daya bayang kita
Mereka rela menderita
Mengemis dan menerima hinaan
Hanya demi keluarga mereka
Yang setia menunggunya dirumah yang bobrok
Tuhan
Berikan mereka kekuatan dan perlindungan
Engkau memberi cobaan
Pastilah memiliki artinya
Jangan Engkau beri cobaan yang berat pada mereka
Yang mereka butuhkan tidaklah
Emas, perak dan berlian yang mahal
Bukan itu yang mereka butuhkan
Mereka butuh kehidupan yang layak
Berikanlah kekuatan pada mereka
Hanya padaMulah
Mereka bisa bertahan
Dengan kekuataan yang Engkau berikan
Kekuatan untuk mengatasi segala cobaan
Janganlah Engkau berikaan cobaan
Yang sangat sulit
Cinta Pertama
Ciptaan: Andes Andriady
Engkau bagaikan bidadari
Bidadari yang turun dari langit
Entah mengapa mata ini tak bisa berhenti,
Memandang wajahmu yang begitu cantik
Ada sesuatu yang aneh pada diriku ini
Aku selalu ingin melihatmu,
Selalu memikirkanmu
Apa yang sedang aku rasakan ini?
Kenapa ketika aku melihat dirimu,
bersama orang lain,
ada rasa benci, marah
Apa yang sebenarnya terjadi
denganku?
Aku merasa senang,
jika engkau senag
Jika kamu sedih
aku pun turut sedih
Kenapa sebenarnya diriku ini?
Apakah ini yang namanya cinta?
Apakah begini rasanya cinta?
Mengkinkah rasa ini cinta
Cinta
Cinta itu buta
Entah kenapa
Jika dia menyuruhku ini diriku langsung mau
Benarkah
Cinta itu buta
Tapi kenapa jika dia jauh
Ada yang kurang
Ada yang hilang
Ada yang kosong
Kenapa?
Ada rasa ingin selalu melindunginya
Ada rasa ingin selalu menjaganya
Ada rasa ingin selalu disampingnya
Ada rasa khawatir
Jika dia pergi
Hati ini selalu ingin berada disampingnya
Hati ini selalu ingin melindunginya
Hati ini tidak mau jika dia terluka
Hati ini selalu ingin menjaganya
Cinta
Cintakah ini
Ataukah hanya hanya perasaan sesaat
Tapi
Rasa ini membuat hidup lebih berwarna
Tanpa cinta hidup pastilah kosong
Cinta membuat kita bahagia
4. Peduli lingkungan
Karya : Yonathan Kurniawan Hasan / 43
Gunung
Selamat datang gunung
Aku kembali
Aku kembali untuk
Memenuhi janji
Yang terucap di hati
Setiap kita bertemu
Aku sangat merindukanmu
Gunung yang Indah
Gunung kami akan
Menyatu bersama
Demi keindahan dan kerindanganmu
Serta damaimu
Senja di Tangkahan
Senja hening
Di pinggir tebing
Ini muara
Di mana bening bertemu
Gesekan sayap serangga
Menyambut malam
Senja
Malam di Gunung
Damai adalah tetesan hujan
Yang jatuh di dahan
Gunung yang indah
Engkau seperti Hening
Di mana selalu membawa kesejukkan
Di hati setiap orang
5. Kepedulian sosial
Karya : Yonathan Kurniawan Hasan
Kemiskinan yang Merajalela
Di sini negeri kami
Tampak padi terhampar luas
Samuderanya kaya raya
Negeri kami subur
Dinegeri permai ini
Berjuta rakyat bersimbah luka
Anak kurus tak sekolah
Pemuda desa tak kerja
Mereka dirampak haknya
Dan hidup dalam kelaparan
Wahai Manusia
Marilah kita bersama – sama
Melenyapkan kemiskinan ini
Dari bangsa dan negeri kita yang tercinta
Mari Hancurkan dan Lenyapkan
Kemiskinan di negeri ini
Karena kemiskinan adalah sumber
Yang harus dihancurkan
Agar semua orang tidak menjadi
kesusahan dan hidup dalam kemelaratan
1.Puisi religi
Bapa yang Mengeri
Karya :Carlos Roberto
Bapa
Hati ini sakit
Hati ini hancur
Namun tak seotang pun peduli
Semua tak peduli
Semua tak mengerti
Tapi hamba seorang diri tanpa tujuan
namun hamba keliru
hamba tak seorang diri
karena Kau Bapa yang peduli
Engkau mengerti segala persoalan
Tak satu hal pun luput dari pandanganmu
Bapa hanya Engkau milikiku di dunia
Kau selalu peduli
Disaat aku terjatuh
Tak akan Engkau biarkan hambamu tergeletak tak berdaya
Bapa kepadamulah aku berserah
Segala yang telah hambamu perbuat
biarlah menjadi perbuatan yang menyenangkan hatimu Bapa
Ku akan selalu bersamamu
Taat dari waktu turun ke dunia ini
Hingga kembali pulang ketempatMu
2.Kepahlawanan
Hidupku untuk negeriku
Karya :carlos roberto
Cintaku hanya untuk negeriku
Negeriku yang kubanggakan
Negeriku Indonesia
Kan kuserukan kemerdekaan
Ku ingin tanah airku lepas dari penjajahan
Tak seorang pun berhak
Menjajah negeriku
Tanah tempatku berpijak
Tempatku dilahirkan
Tempatku dibesarkan
ku kan setia padanya
Kan ku bela sampai hancur tulangku
Sampai remuk jiwaku
Kan kukibarkan bendera bangsaku
Bendera Merah Putih3.Peduli Lingkungan
Milik Kita Bersama
Karya : Carlos Roberto
Luasnya Dunia
Hiajaunya hutan
Dalamnya Lautan
Sungguh Maha Karya yang mempesona
Saat matahari menghiasi dunia
Semua aktivitas pun menari
Saat malam menjemput
Hadirlah bulan yang menerangi langit malam
Awan yang perlahan bergerak
Mulai melepas airnya
Membasahi dunia
Dunia dipenuhi air dari langit
Menghilangkan duka di dunia
Langit terlalu tinggi
Tinggi sde4kali
Tanganku pun tak sanggup meraihnya
Demikian alam ini
Pahlawan
Kau sungguh berjasa
bagi nusa dan bangsa
Kau menyelamatkan kami
dari penjajah yg keji
Tanpa lelah,
Kau terus berjuang
Nyawa..
adalah taruhanmu
Semua itu..
Kau korbankan demi kami
para generasi muda
untuk bertempur melawan penjajah
Terima kasih Pahlawan..
Kau sungguh sangat berarti
Kami akan mengenang
semua jasa-jasa mu.
ariyanni afriska
x.8
Cinta
Kadang aku benci, kadang aku kangen,
kadang juga aku rindu
Apakah ini yang disebut cinta?
Cinta yg kadang benci, kadang ngangeni
Tak mengerti Q tentang semua itu
Kenapa dirimu tak mengerti?
Terkadang cinta tak bisa dipertanyajawabkan
ataupun diperjualbelikan
Seperti apa bentuk cinta itu,
sampai hari ini pun aku tak tahu
Cinta merupakan kumpulan dari
serpihan-serpihan kecil dari rasa benci, kangen, rindu, sayang
Kecil untukmu tapi besar untukku..
Jadi jangan pernah mempermainkan cinta,
mungkin benar..
cinta tak harus memiliki
meskipun kau tak jadi milikku
Sekarang aku tetap bahagia di sampingmu..
Tapi ingat satu hal..
suatu hari aku akan menagih cintaku
I Waiting 4 u're Love..
Ariyanni Afriska
x.8
Kelaparan
Yang kaya semakin kaya
Yang miskin semakin miskin
Yang menderita semakin menderita
Yang bahagia semakin bahagia
Apakah kalian tahu?
Betapa menderitanya orang
yang kelaparan
Mereka meminta-minta demi sesuap nasi
Tapi..
Apa guna kita?
Kita tidak memberi
tapi mencemooh
Dimana hati nurani kita?
Jika memberi sesuap nasi saja..
kita tidak mau
hanya demi mereka yang kelaparan
sesuap nasi..
sungguh sangat berharga bagi mereka yang kelaparan
Tapi..bagi kita..
sesuap nasi itu kecil dimata kita
kita sering membuang-buang makanan
sedangkan yang kelaparan..
mau memungut-mungut makanan sisa..
yang ada di kotak sampah, di jalanan, atau di tempat lainnya
Ayoo..mulai sekarang
jangan membuang-bunag makanan..
Lebih baik memberikan kepada mereka yang kelaparan..
karna itu sangat besar untuk mereka..
tapi kecil untuk kita..
ariyanni afriska
x.8
Tuhanku
Engkau Maha Tahu
Engkau Maha Kuasa
Engkau Maha Esa
Engaku Maha Mengasihi
Engkau tahu segalanya
yang ada di muka bumi ini
SEmua perkara dan masalah
ada di tangan-Mu
Yang bersalah..
'Kau ampuni..
Semua umat manusia
'Kau sayangi
Semua dosa kami
rela 'Kau panggul
dalam kayu salib
sampai rela mati di kayu salib
Tuha..
aku tahu 'Kau Maha Pengampun
aku ingin meminta tobat
pada-Mu..
3.Puisi Kepahlawanan
Pahlawan negara
Pahlawan
Kau rela berkorban
demi negara ini
Jasamu akan kukenang
Pahlawan
Jika bukan karena jasa kalian
Mungkin kami tidak bisa
memiliki kebebasan
dan kemerdekaan
Tetapi,
Banyak orang masih menyiayiakan
kemerdekaan yang kalian
perjuangkan demi
rakyat Indonesia
Terima kasih pahlawan
atas semua jasa-jasamu
dan pengorbananmu
terhadap negara ini
4.Puisi Peduli Lingkungan
Bumiku
Bumiku
Kau sering memberiku angin
yang sejuk dan segar
serta sumber daya yang melipah
Tetapi,
Seiring perkembangan jaman
Banyak orang menyakitimu
demi keuntungan
Hutanmu yang hijau
berubah menjadi gundul
dan juga lapisan ozonmu
yan dulunya melindungimu
Sekarang telah rusak
Bumiku
Kau sedang sekarat
karena ulah kami
Dan kami akan menolongmu
dan merawatmu
Aku mau lingkungan yang bersih
Aku mau lingkungan yang nyaman
Aku mohon Tuhan
agar kau memberi kesadaran
Kepada seluruh umat manusia
Bunga Bangsa
Pahlawanku...
Engkaulah inspirasi bagi kami
Engkaulah yang telah berjasa bagi kami
Membebaskan kami dari belenggu penderitaan
Entah apa jadinya bangsa ini tanpa dirimu
Pahlawanku...
Kini perjuanganmu tdaklah sia sia
Kini pengorbananmu sangat berharga
Andai kami dapat membalas jasamu
Akan kami lakukan
Sekarang ini banyak yang telah melupakanmu
Banyak yang melantarkanmu
Banyak yang tidak memperhatikanmu
Tapi bagiku kau tetap pejuangku
Engkaulah bunga bangsa kami
Tersenyumlah Bumiku
Wahai semua orang
Coba kita tengok bumi kita ini
Coba kita lihat apa yang telah kita perbuat
Banyak yang telah kita perbuat
Perbuatan yang membuat bumi kita menangis
Tidakkah kalian melihat bumi kita menangis
Apakah kita telah menghiburnya
Apakah kita sudah membuat bumi kita tersenyum
Yang kita perbuat hanya membuat bumi menangis
Jika bumi kita terus menangis,
Dimana lagi kita akan tinggal
Sekarang kita harus memperbaikinya
Sebelum semua itu terlambat
Kita buat bumi kita tersenyum
Seperti awal bumi diciptakan
Jika bumi tersenyum
Kita pun merasakan kenyamanan.
Rakyat Jelata
Indonesiaku...
Engkau tempat kami tinggal
Engkau tempat kami dibesarkan
Namun lihatlah rakyatmu ini
Mereka semua menderita
Tertekan oleh kemiskinan meraka
Tertekan oleh keterbatasan mereka
Apa kita dapat menghilangkan semua itu
Apa itu semua akan terus ada
Semua tidak akan berubah jika kita diam
Tidak berubah jika kita berpangku tangan
Sambil melihat kesusahan orang lain
Kita harus saling menjalin kasih
Demi kehidupan yang layak
Jadi mulai sekarang kita harus berubah
Berubah menjadi orang yang peka
Peka akan penderitaan orang lain
Dengan begitu..
kitapun akan menjadi manusia yang sebenarnya
Agar kekerabatan tetap tterjadi
Pemuda
Hai engkau para pemuda
Kobarkan semangat dalam dirimu
Kobarkan api yang membara bara dalam dirimu
Perlihatkan pada orang lain semangat itu
Agar semangat itu dapat dirasakan orang lain
Pemuda
Jangan pernah kau pupus harapan
Kejarlah harapan itu
Kejarlah hingga kau mendapatkannya
Hingga kelak engkau tidak akan menyesal
Pemuda
Kaulah penerus bangsa
Kaulah penerus bagi keluargamu
Kau bagaikan bunga yang akan mekar
Dan akan menggantika indukmu
Dan agar bunga tersebut menjadi indah
Kobarkanlah semangat dalam dirimu
Tak Bisa Melupakan
Kekasih
Ku tak bisa lepaskanmu dari mataku
Aku tak bisa membunuhmu
Akupun tak bisa bohongi diriku
Bahwa aku butuh kamu
Aku tak bisa melupakanmu...
Terus kucoba tuk melupakanmu
Melupakan semua yang telah terjadi
Namun batinku semakin tersiksa
Kumencoba akhiri perasaan sedih ini
Namun dirimu semakin mendekatiku
Telah kucoba melupakanmu
Namun kaulah yang selalu berada didalam hatiku
Akhirnya kusadar
Bahwa engkaulah belahan diriku
Engkaulah cintaku
Agamaku Peganganku
Tuhan
Kami tahu kami tidaklah sempurna
Kami ingin memperbaiki kesalahan kami
Agar kami kelak pantas berada di hadapan-Mu
Agar kelak kami tidak malu bertemu dengan-Mu
Tuhan
Bimbinglah kami dalam mendalami aggama kami
Karena dari agama kami ini kami berjalan di jalan-Mu
Itu semua kami lakukan karena kami sayang kepada-Mu
Bimbing lah kami dalam mempelajari agama kami
]agar kami tidak tersesat
Tuhanku
Terima kasih telah memberi kami kesempatan
Kesempatan untuk memeluk agama-Mu
Sesungguhnya kami menyayangi agama kami
Tanap adanya agama
Mungkin kami tidak mengenalmu tanpa sekali
4. Keprihatinan akan Kemiskinan
Bukan Sampah Dunia
Karya:Carlos Roberto
Ku tatap sekelilingku
Ku lihat wajah-wajah penuh derita
Penuh kesesakan
Penuh kehampaan
Kedua bola mata mereka
Menceritakan kekejama dunia
Air mata mereka
Menumpahkan segudang cerita
Mereka hanya bisa duduk
Meminta belas kasihan
Menjulurkan tangan di tengah dunia
Namun tak ada seorangapun peduli
Inikah hidup
Hidup yang harus mereka jalani
Entah berapa kali mereka mengeluh
Berapa kali pula engkau menguatkan mereka
Semuannya mereka terima
Semua hinaan orang
Semua prilaku orang
Orang lain boleh merendahkan mereka
Tapi saya mau katakan
Mereka bukan sampah dunia
5.Semangat Kepemudaan
Bangkitlah Pemuda
Karya:Carlos Roberto
Bangkitlah pemuda
Tunjukkaanlah pada dunia
Apa yang dapat Kalian lakukan
Jangan hanya menunggu terus-menerus
Lihatlah Bangsa telah berjuang dan bekerja keras
Ini semua karena mereka peduli akan pemuda
Bangkitlah Pemuda
Tunjukkan semangat kalian
Perbuatlah apa yang pantas
Bangsa tempat kalian para pemuda
Telah menanti kalian semua
Sekaranglah saatnya
Dengan semangat kebersamaan
mari kita tunjukkan pada dunia
Bahwa pemuda Bangsa ini belum punah
Jangan hanya ingin mencari perlindungan dan keselamatan
Bangkitlah Pemuda
Buktikan bahwa kita sebagai para pemuda mampu
Berjuang
Berkorban
Pantang menyerah
Setia
Selalu pada bangsa dan negara
6.Cinta
Terobsesi oleh Cinta
Karya: Carlos Roberto
Pertama bertemu
ada sebuah rasa dalam hati kecilku
Perasaan kagum
Kagum atas dirimu
Kau berdiri terlalu jauh dari ku
Membuatku tak mampu menggapaimu
Haruskah aku mengejarmu
Mengejar Rasa sayangku ini
Kau memenuhi isi hatiku
Membuat diriku Terobsesi akan engkau
Cinta ini tak dapat lagi ku bendung
Cinta yang begitu dalam
Sedalam samudera
Diriku terpukau
Akan dikau wahai cintaku
Saat ku menatapmu
Perasaanku berbunga-bunga
Saat diriku menyentuhmu
hatiku terasa terpuaskan
Hatiku meresa nyaman
Bila engkau didekatku
Pandanganmu menyejukkan hatiku
saat diriku menyapamu
Hatiku bergetar
Seluruh jiwaku tak mampu menahan rasa yang ku pendam ini
Penuhi hari-hariku dengan cintamu
Cinta yang tulus
Diriku Terobsesi akan engkau
Gerbang Surga
Tuhan.....
Engkau menciptakan aku
Sebagai salah satu yang sempurna
Engkau memberiku akal dan budi
Namun, aku tak pernah membalas budi
Aku tak pernah bersyukur........
Aku tak layak untuk berdiri di hadapan-Mu
Dan berada di samping-Mu
Masih adakah maaf bagiku???
Masih adakah kesempatan untukku???
Aku telah lelah bersembunyi dari-Mu
Aku berlari dan terus berlari menghindar dari-Mu
Aku yang buta karena harta
Aku yang bodoh karena duniawi
Dan mau dibodohi dengan hal-hal duniawi
Dapatkah aku kembali ke jalan-Mu??
Akankah kau buka kembali gerbang surga yang tertutup??
Menyesal dan menyesal ...
Hanya itu yang ku kenang dalam hatiku
Ketakutan yang kupendam
Akan neraka yang kau berikan
Telah menghujam ke dalam hatiku
Bagaikan pisau yang menancap di hatiku....
Sakit rasanya...
Bila kuingat hari itu...
Ingin rasanya kuulang waktu
Untuk merubah segalanya menjadi baru
Maafkan aku Tuhan..
Bukalah pintu maaf bagiku ini
Orang yang berdosa.....
Nama :Lestyana
Kelas :X.8
No.Absen:23
2.Makna Setetes Darah
Indonesia bangsa yang merdeka
Bangsa yang bebas dari penjajah
Tapi dibalik itu
Banyak darah yang menetes
Banyak darah yang mengaliri sejarah Indonesia
Itulah darah pahlawan bangsa kita...
Setetes darah mereka telah memberi banyak arti bagi negara
Pengorbanan mereka telah membawa Indonesia merdeka
Perjuangan tiada henti awal keberhasilan bangsa
Keberanian mereka membuat kita sadar akan arti bangsa
Sungguh besar jasa para pahlawan kita
Sadarkah kota sebagai anak bangsa??
Sadarkah kita akan kemajuan bangsa???
Penjajah yang memperbudak kita
Telah terkalahkan oleh keinginan
Dan pengabdian para pahlawan
Betapa tulus hati mereka
Betapa besar impian merka kepada anak cucu
Bangga adalah kata yang terucap olehku
Saat semua bangsa membuka mata
Saat semua pikiran mulai terbuka
Untuk mengubah dunia
Untuk menaklukkan dunia
Agar Indonesia tetap berjaya
Supaya pahlawan dapat tenang jauh disana
Tidur dengan damai.....
Semuanya telah memberi makna yang dalam
Makna yang tak dapat terlopakan oleh benak
Sanggupkah kita ikut berkorban seperti itu???
Mari kita dukung Indonesia menjadi negara yang maju
Negara yang mensejahterakan rakyat
Juga sebagai pendidik anak bangsa menjadi orang yang sukses
3.Hanya Ingin Bersamamu
Saat cinta telah datang
Saat itulah bunga-bunga bermekaran
Begitu juga dengan hatiku
Yang sedang dibutakan oleh cinta darimu
Rasanya ingin..............
Terbang jauh di angkasa
Bersamamu oh..Pangeran cintaku
Pelabuhan hatiku......
Terbang sejauh yang kita bisa
Sampai menembus angkasa
Hanya berdua denganmu
Saat mata ini terpejam
Saat itulah juga ku ingin melihatmu
Memimpikanmu adalah hal indah dalam tidurku
Bersama bintang-bintang temani malamku
aku merindukanmu...............
Bintang nan jauh disana
Adalah saksi cinta kita berdua
Andai bulan dapat berbicara
Mungkin ia dapat tahu isi hatiku padamu
Bahwa aku sangat mencintaimu
Aku tak dapat hidup tanpamu
Cinta itu buta....
Begitu juga cintaku padamu
Setulus hatiku
Karena engkaulah pujaan hatiku
Cinta membuat dunia lebih berwarna
Asam manisnya membuat orang ketagihan
Tanpa cinta apa arti hidup
Tanpa cinta hidup tak bermakna
Satu hal yang ingin kukatakan
Ku hanya ingin bersamamu
4.Gelapnya Kolong Jembatan
Hari demi hari kulalui
Tanpa kusadari bertambahnya usia
Aku yang kecil dan mungil
Harus menggali sisa-sisa makan
Gelapnya malam-malam yang telah kulalui
Disertai angin-angin kencang yang berhembus
Dingin rasanya...
Tubuhku kaku tanpa selimut
Yang kutemukan hanya kardus-kardus
Yang selalu menemani tidur malamku
Bau-bau yang tak sedap
Asap kenal pot selalu kutemui di setiap sudut
Terkadang debu-debu mengganggu pernapasanku
Tak kupungkiri
Hidup ini memanglah kejam
Tak mengenal waktu dan orang
Ingin rasanya kuubah waktu
Namun tak semudah yang kubayangkan
Kerasnya kehidupan selalu menghantuiku
Di setiap malam tidurku
Suatu ketika ku bayangkan
Hidup penuh suka cita
Dalam stiap hari-hariku
Namun tidak pada kenyataannya
Hidup terlunta-lunta
Inilah yang kurasakan saat ini
Penderitaan yang tak terelakkan
Dari sisi kehidupanku
Namun tak banyak dari mereka yang peduli...
Akankah mereka hanya diam dan terpaku
Melihat semua yang terjadi
Melihat banyaknya jumlah
Anak-anak bangsa yang hidup tak layak sepertiku...
5.Sumpah Pemuda
28 Oktober adalah hari sumpah pemuda
Semua pemuda meneriakkan semangat pantang menyerah
Semangat tanpa henti di hari yang bermakna
Hari yang selalu berkobar di hati pemuda bangsa Indonesia
Maju terus pantang mundur
Merupakan slogan yang menunjukkan semangat
Mendukung Indonesia lewat berbagai aktivitas
Menyusun Indonesia sebagai negara yang utuh
Sebagai negara yang tangguh
Dan penuh perjuangan serta pengorbanan
Tubuh tegap dan tegas
Sangat terbayang di pikiran setiap pemuda bangsa
Akan pahlawan yang berbaris di medan perang
Bagai polri dan tentara
Bagai TNI yang melindungi bangsa kita
Negara yang kita cintai
Negara yang kita harapkan
Mari kita pupuk rasa semangat kepemudaan
Yang telah lama terpendam di dalam diri kita
Tumbuhkan kembali rasa Nasionalisme
Cinta pada tanah air
Cinta pada bangsa dan negara
Karena itu pasang tubuh tegap kita
Di depan negara dan bangsa
Tundukkan kepala pada hukum
Hormatlah pada bendera kita yang penuh dengan pengorbanan
Renungkan apa yang harus kita lakukan di waktu yang akan datang
Mulai dari saat ini.......
6.Dahsyatnya Bencana Alam
Hampir di setiap waktu
Dan di setiap masa
Kita mendengar tentang akibat dari bencana alam
Yang melanda negara kita
Negara tercinta, Indonesia....
Tak hanya satuan bahkan puluhan kali terjadi bencana yang sama
Haruskah kita berdiam???
Sementara banyak orang yang hidup sengsara
Kehilangan rumah, harta, bahkan sanak saudara..
Hanyutkah kita dengan kesedihan???
Dapatkah kita lakukan sesuatu yang bermanfaat??
YA, kita pasti bisa...
Membantu mereka memperbaiki hidup
Membantu mereka untuk bertahan dalam kekurangan
Membantu mereka baik jasmani dan rohani
Banjir, gempa, tanah longsor
Sering kita dengar dari setiap orang
Betapa dahsyatnya bencana itu
Membuat orang-orang bersedih
Karena kehilangan..........
Itu sudah akibat dari perbuatan kita
Menebang hutan, membuang sampah sembarangan
Bahkan merusak tanaman...
Sungguh hal yang tak disadari
Tapi sangat berakibat bagi lingkungan...
Harusnya kita renungkan apa yang harus diperbaiki..
Yang harus kita pertanggungjawabkan kepada Tuhan
Atas hal-hal ceroboh yang membahayakan banyak jiwa
Bahkan sampai puluhan juta per tahun
Belum lagi penyakit yang timbul
Akibat sampah-sampah yang berserakan
Bahkan banjir yang menggenangi kota-kota besar
Dan perumahan-perumahan warga
Mari kita bersama-sama tanamkan sikap
PEDULI LINGKUNGAN
Yang dapat mengurangi sedikit resiko
Untuk memperbaiki masa depan yang lebih cerah
Agar dapat hidup lebih nyaman dan aman
Mulai dari hal kecil seperti lingkungan sekitar kita...
KARYA : LESTYANA
KELAS : X.8
NO : 23
1. Puisi Religi
Kebaikan-Mu
Karya : Lia Wahyuni / 24
Tuhan...
Engkau selalu di sampingku
Ketika aku jatuh ke dalam pusaran dosa
Engkau menarikku keluar
Ketika aku merasa hidupku tak berarti
Engkau selalu mengingatkanku
Bahwa...
Hidupku akan berguna
Apabila aku yakin pada diriku sendiri
Engkau selalu menguatkanku
Ketika aku menyerah pada kehidupan ini
Engkau selalu menghangatkanku
Ketika tubuhku menggingil di malam yang dingin
Engkau menemaniku
Ketika aku merasa kesepian di tengah kesunyian malam
Tuhan...
Engkau selalu ada untukku
Tak peduli begitu banyak dosa yang telah kuperbuat
Engkau selalu memaafkanku
Karena kebaikan-Mu
Terima kasih Tuhan
Aku bersyukur telah menjadi hamba-Mu
2. Puisi Kepahlawanan
Pengorbanan
Karya : Lia Wahyuni / 24
Oh Pahlawan...
Kau rela korbankan jiwa
Kau pun rela mengorbankan ragamu
Untuk merebut tanah air Indonesia
Walaupun tubuhmu rapuh
Tetapi semangatmu tak pernah runtuh
Bumi boleh berputar
Tetapi hatimu tak pernah gentar
Bunga selalu tumbuh
Seperti jiwamu yang tangguh
Walupun tubuhmu berlumuran darah
Tetapi kau tak pernah menyerah
Betapa mulianya hatimu
Seperti kasih ibu kepada anaknya
Kau akan selalu menjadi pahlawan
Bagi bangsa, negara, dan generasi mudamu
3. Puisi Peduli Lingkungan
Bumi yang Malang
Karya : Lia Wahyuni / 24
Bumi...
Keadaanmu sungguh memprihatinkan
Karena aku
Manusia yang tidak punya hati ini
Bajumu....
Aku robek tanpa perasaan
Tak berpikir apa yang kau rasakan
Sehingga membuatmu begitu terluka
Meringis kesakitan
Karena terik matahari yang panas
Menusuk jantungmu
Dan membuat paru-parumu bocor
Bumi...
Maafkanlah kesalahanku
Mulai sekarang
Dalam hatiku aku berjanji
Akan merawatmu sampai akhir hayatku
4. Puisi Keprihatinan Sosisal
Penderitaan Rakyat
Karya : Lia Wahyuni / 24
Negaraku...
Kondisi rakyatmu sungguh memprihatinkan
Di saat bencana datang silih berganti
Dan tak ada habisnya
Kau telantarkan rakyatmu
Demi keuntungan para wakil rakyat
Rakyat di luar sana menjerit
Akan kesulitan yang mereka hadapi
Mengapa kau tak memikirkan nasib rakyatmu?
Jika terus seperti ini
Kemiskinan...
Kebodohan....
Pengangguran...
Akan terus mewabah pada rakyatmu
Sadarlah wahai para wakil rakyat
Berubahlah...
Tata kembali negara ini
Sejahterakanlah kembali rakyatmu
5. Puisi Semangat Kepemudaan
Bangkitlah Pemuda
Karya : Lia Wahyuni / 24
Wahai pemuda
Bangkitlah dari keterpurukan
Bangunlah kembali negaramu ini
Selesaikanlah masalah yang berkecamuk
Jika tak cepat bertindak
Negaramu ini akan tertinggal jauh dari negara lain
Hanya dapat melihat negara lain maju
Tetapi tak dapat berbuat apa-apa untuk negara ini
Di era globalisasi seperti sekarang
Bukan tidak mungkin
Negara ini akan menjadi budak dunia kembali
Seperti ketika dijajah dahulu
Wahai para pemuda
Kerahkan semua kemampuan yang ada
Bela, pertahankan, dan harumkan negara ini
Jangan pernah menyerah
Sampai titik darah penghabisan
6. Puisi Cinta
Jatuh Cinta
Karya : Lia Wahyuni / 24
Ketika dia memandangiku
Jantungku berdebar kencang
Darahku mengalir deras
Mataku tak dapat berkedip
Hatiku amat gembira
Setiap kali aku melihatnya
Batinku merasa damai
Saat aku di dekatnya
Tubuhku merasa hangat
Ketika malam datang
Aku selalu membayangkan wajahnya
Senyum serta canda-tawanya
Membuat malam terasa lebih indah
Setiap malam
Bayangan dirinya selalu muncul tiba-tiba
Hatiku selalu memikirkannya
Berharap dirinya selalu di sampingku
Sehari tak bertemu
Hatiku merasa hampa
1 hari bagai 1 abad lamanya
Mengapa aku selalu rindu padanya?
Oh Tuhan...
Inikah pertanda aku jatuh cinta padanya?
1. religi
Tolong Hamba
Karya : Fenny
Tuhan,
Engkau maha kuasa,
Engkau maha dari segalanya,
Tuhan,
Aku tahu,
Aku sering jauh dari-Mu,
Aku sering melupakan-Mu,
Meskipun aku tahu,
Engkau tak pernah pergi dari ku
Engkau selalu ada saat aku membutuhkan,
Tuhan,
Tolonglah aku,
Untuk selalu didekat-Mu,
Agar dapat mencapai surga-Mu,
Surga-Mu yang indah,
Surga-Mu yang penuh kebahagiaan,
Bimbinglah selalu hamba,
Agar dapat selalu bersama-Mu.
2.kephlawanan
Pahlawan
Karya : Fenny
Pahlawan,
Dikau berjuang untuk Negara,
Dikau korbankan jiwa dan ragamu,
Dikau tidak pernah patah semangat,
Hanya untuk kemerdekaan bangsa dan Negara ini,
Pahlawan,
Berkat jasa-jasmulah,
Kami dapat hidup tanpa terjajah,
Dapat bersekolah dengan tenang,
Pahlawan,
Kami akan selalu ingat jasa-jasamu,
Kami generasi mudamu,
Akan meneruskan pengorbanan mu,
Kami akan berusaha,
Agar bangsa dan Negara ini tidak terjajah lagi.
3.pedulian lingkungan
Hutanku
Karya : Fenny
Hutan,
Indah akan beraneka tumbuhan dan bermacam hewan,
Dapat untuk paru-paru kota ini,
Hijau dan sejuk udara dari mu,
Dapat menjadi pelindung lapisan ozon,
Lapisan ozon yang menipis akibat zat-zat pabrik,
Dapat di tutupi dengan adanya hutan,
Hutan,
Aku kan selelu menjagamu,
Agar tidak ada, penerbangan liar,
Tidak ada pemburuan liar lagi,
Akan selalu menjadi hutan terindah,
Menjadi hutan yang paling aku banggakan,
Hutan yang paling indah dari semua yang ada.
4.keprihatinan sosial
Lihat Mereka
Karya : Fenny
KKN merenggut semuanya,
Mereka tersiksa,
Mereka menderita,
Mereka kelaparan,
Mereka tidak dapat sekolah,
Tidak ada pengobatan bagi mereka,
Lihat mereka,
Orang-orang yang menderita Karena KKN,
Tidak ada kebahagiaan buat mereka,
Hanya penderitaan yang mereka dapat,
KKN adalah derita rakyat,
Masyarakat tidak tentram,
Masyarakat menjadi sengsara karena KKN ini.
5.semangat kepemudaan
Demi Bangsa
Karya : Fenny
Kami pemuda-pemudi bangsa,
Generasi penerus bangsa ini,
Berjuang untuk bangsa ini,
Demi jasa-jasa pahlawan,
Yang dulu berjuang untuk bangsa,
Kami berjuang membangun bangsa,
Menjadi bangsa yang maju,
Menjadi bangsa yang tidak terjajah,
Menjadi kebanggaan bagi bangsa lain,
Tidak tertandingi oleh Negara lain,
Menjadi satu bangsa yang hebat,
Kami generasi muda,
Berusaha untuk mewujud kan,
Apa yang dicita-citakan bangsa ini.
6.cinta
Kasihku
Karya : Fenny
Sayang,
Dikau bagai matahari,
Di pagi yang cerah,
Mencerahkan hari-hariku,
Menemani langkah-langkahku,
Engkau bagai embun,
Di pagi yang indah,
Menyjukkan hari-hariku,
Bagaikan pelangi,
Pada saat hujan dan matahari bersatu,
Penuh dengan warna,
Mewarnai hari-hariku,
Agar hidup ku selalu berwarna
Untuk setiap hari ku,
Kasih,
Jika malam tiba,
Engkau bagaikan bulan yang terang,
Menggantikan matahariku,
Pada pagi hari,
Bulan yang indah,
Dan bintang yang berkelap-kelip,
Seperti indahnya hari-hariku,
Yang selalu bersamu setiap saat,
Menghilangkan rasa rindu ku,
Menghilangkan kesedihanku,
Pada hari-hariku ini.
MANDEEP KAUR
X8
26
MASIH ADAKAH CINTA BUAT KU
Di tengah derasnya hujan malam ini
masih ada seberkas kisah yang tertinggal.Semakin basah tubuh ini oleh percikan hujan dan tetesan air mata,hingga tak mampu menahan rasa rindu...........
Sederet cerita sejumlah masalah
Tak pernah hilang dari penglihatan ku
Namun rindu tetaplah rindu dan cinta
Hanyalah kisah yang akan menjadi kenangan
Masih adakah cinta buat ku!!
Masih bisakah sisi - sisa cinta kemarin untuk hari ini?
Jika cinta memang harus pergi dan kembali pada engkau yang memiliki cinta.........
Aku yakin diri ini tak akan pernah rela
Mengapa dulu engkau beri aku rasa yang sulit
Aku tepis..........
Engkau titipkan insan yang selalu menyayangi dan melindungi aku.....
Kini aku yakin cinta yang kau beri adalah cinta sejati,putih dan suci
Untuk ku abadi............
Hari ini dan nanti...........
Ketika aku sudah memiliki apa yang pernah ku pinta, hidup beserta dengan dia
Terikat kebahagiaan dengan rasa itu
Tak ingin pergi, hilang dan menjauh dari dia
Tapi, Tuhan mengapa kau tidak adil pada ku
Tuhan Kejam
Kau ambil kembali dia orang orang yang ku cintai
Yang telah ku miliki,yangtelah memberi janji suci pada ku
Sekarang dia telah pergi untuk selamanya
Meninggalkan apa yang dia punya
Selamanya!!!
SURGA MU HARAPANKU
Nama : Mandeep Kaur
Kelas: X.8
Dalam hening ku hembuskan nama - nama keagungan mu
Dengan penuh pengharapan berikut dan terpanjatkan diiringi tetesan air matayang penuh dosa
Dosa - dosa yang terabaikan
Ya Tuhan........
Maafkan hamba.....
Ku hianati engkau, ku lupakan engkau dan ku tinggalkan
Semua kewajiban yang akan menjadi bekal di kemudian hari
Semua larangan yang ku hampiri
Bukan perintah yang ku hinggapi
Malam ini ku berdoa
Mengagumkan kekuasan Mu - Tuhan
Bersama doa ku lafas dalam satu nafas
Namun dosa yang ku punya tak sebanding dengan anugerah yang kau berikan
Noda - noda dunia terus hadir mewarnai iman ku yang lemah
Hamba tak menuntut apa yang semestinya ku dapat
Tetapi hanya ampunan yang ku butuhkan
Ampuni...........
Sadarkan......... ingatkan aku untuk berdoa dan rajin ke rumah Mu
Ya.... Allah ku
Kan ku amalkan, bukan hanya sebagai janji
Alkitab, bukan menjadi sebuah perhiasan
Tapi kebutuhan yang harus terpenuhi
Untuk Mu yang termiliki jagad surgawi
Biarlah terus aku berdoa
Biarlah terus aku meminta berkat Mu
Biarlah air mata terus membasahi
Biarlah, sampai tidur lelap tak terjaga
Biarlah........ Tuhan!
Ini sebagai bukti aku ingin bertobat
Jika semua tak dapat sempurna
Hanya iman ku yang akan mewakili
Kesempurnaan hati.....
Terjagalah aku di atas iman ku
Terikatlah aku dalam borgol berkah - Mu
Surga Mu Harapan Ku
MANDEEP KAUR
X.8
26
HUTAN KU
Saat ku pandang engkau
Terlihatlah keagungan Tuhan
Pohon - pohon hijau menjulang tinggi
Berdiri kokoh melindungi satwa di dalamnya
Dihiasi rerumputan dan indahnya bunga yang terbentang di sertai hiruk piruk suara binatang di dalamnya
Sayang kini tak seindah dulu
Banyak pemburu liar yang tak bertanggung jawab
Kebakaran hutan dan pencemaran yang tak terelakan kini menjadi sumber bencana
Akibat ulah manusia yang berwajah sampah
Serentak langit mendung, gelap menyelimuti alam
Tak ada secerah matahari menyinari bumi
Wajah tampak pucat pasih meratapi
Menangis lirih atas yang ternodai
Hutan yang dulu hijau melambai dedaunan
Bersautan hewan penjaganya
Kini di penuhi asap tebal menggumpal
Warnanya hitam, pekat dan baunya menyengat
Perlaku sampah berwujud manusia
Masih ada malapetaka di sekeliling jagat raya
Sampai kapan terus menyerbu
Tak ada yang pernah tahu di mana kesempuranaan dunia
Alam pergi meninggalkan segala yang ada
Bosan pada kelalaian manusia
Aku ingin ini dapat teratasi kembali seperti yang dulu lagi
Bersih,indah,hijau dan semakin subur tanda kemakmuran
Sejahteralah alam ku...............
Bersama manusia sejati yang akan menjagamu
Selalu.........
Hutanku............
Impianku..........
Nama:Desi Wijaya
Kelas:X.8
No:12
1.Puisi religi
Tuhan ..
Aku tau Engkau Maha penyayang dan Maha Adil
Karena kesalahanku selama ini
Karena kebohongan yang aku lakukan selama ini
Karena kejahatan yang aku lakukan ini
Maafkan la Hamba-Mu ini ..
Terima kasih Tuhan atas kesabaran-Mu
Selama ini engkau selalu mengingatku saat aku berbuat salah
Walaupun engkau tak muncul dihadapanku
Tapi aku tau bahwa engkau selalu ada didekatku
Tanpa-Mu aku tak bisa sampai seperti ini
Saat aku gelisah engkau memberikan solusi yang baik
Saat aku dalam kondisi sedih engkau selalu menghiburku
Engkau selalu ada dan selalu ada untuk selamanya
Aku sungguh berterimah kasih padamu Tuhan
Tanpa-Mu aku tak mungkin bisa seperti ini
Tlah kau tunjukkan kedamaian yang sesungguhnya padaku
Terima kasih Tuhan
2.Puisi Kepahlawanan
Pahlawan…
Kau berjuang agar kami dapat berjaya
Kau membela bangsamu agar kami bebas
Kau rela berkorban demi kami
Demi bangsa kami kau lakukan semua itu tanpa pamrih
Seandainya saja aku bisa membantumu
Saat berperang
Saat melawan para penjajah
Dan saat kau mempertahankan bangsa ini
Hingga napas terakhir pun engkau rela berkoran
Detik-detik penuh ancaman
Ketika kau tak bisa bernapas lagi
Saat itula aku ingin sekali membantumu
Engkau tak pernah kenal senjata,tak kenal mati
Itula pahlawan sejati
Rela berkorban demi kami
Senyummu saat berperang,
Saat itu aku mengetahui bahwa engkau
Ialah pahlawan yang sesungguhnya
Pahlawan yang kudamba selama ini
3.puisi cinta
Pagi berganti menjadi malam
Selama itu aku memikirkan dirimu
Wajahmu yang begitu tampan
Suaramu yang begitu indah
Itulah yang selalu membuatku ingat pada dirimu
Saat kau memuji diriku
Diriku bagaikan sedang terbang
Saat kau mendekatiku
Hatiku selalu berdebar-debar
Saat kau memegang tanganku
Rasanya aku tak ingin kau melepaskan genggaman itu
Dunia itu bagaikan milik berdua
Tak ada yang bisa menganggu
Saat aku melihatmu
Kau pun melihatku
Rasa hatiku sangat bahagia
Aku tlah jatuh cinta padamu
Setiap hari hatiku selalu senang
Karna selalu ada yang selalu menjagaku
Dan membuat hari-hariku begitu berarti
Aku ingin esok hari selalu seperti hari ini
4.Puisi peduli lingkungan
Sungguh sedih hatiku
Melihat lingkunganku sekarang
Yang begitu kotor
Aku sebagai manusia
Sunggulah tak tau diri
Padahal lingkungan la yang membesarkan diriku
Berkat lingkungan la masa aku mempunyai kondisi tubuh yang baik
Apa kata mereka?
Kalau kita sebagai manusia
Hanya bisa merusak
Dan tak bisa memperbaikinya
Hijau ,hening…
Itula yang aku inginkan di lingkungan ku sekarang
Tapi semua itu tak ada lagi
Hanya ada kekeringan
Sampah berserakan…
Bau yang tak sedap…
Kapan lingkungan ku bisa seperti dulu?
Mulai sekarang aku akan membuat lingkungan ku menjadi hijau kembali
Bersama temanku kan tolong lingkungan ku ini
Nama:desi wijaya
kelas:X.8
no:12
5.Keprihatinan Sosial
Terdiam ku terpaku
Melihat kenyataan ini
Anak anak menangis perih
Orang tua mengais rejeki
Mengemis sepotong roti
Tak pernah disadari
Ada yang melanda negri ini
Kemiskinan
Jawaban dari setiap mulut mereka
Kemiskinan
Akar semua masalah ini
Pernahkah kita peduli?
Kriminalitas terjadi
Pemerintah hanya berdiam diri
Tak pernah mereka sadari
Ada bencana besar di Negeri ini
Terlalu perih tuk dikatakan
Terlalu sulit tuk dilukiskan
Mengapa semua terjadi?
Adakah yang peduli?
Cobalah kita merasakan
Memberikan sedikit dari yang kita punya
Tentu mereka kan terobati
Takkan terpuruk seperti ini
6.Semangat kepemudaan
Sebagai penerus bangsa
Aku ingin Negara ku maju
Mempersatukan perbedaan yang ada pada diri kita
Membuat Negara ku rukun
Ayo kita bangun Negara kita
Negara yang sudah bertahan sejak lama
Dan akan selalu seperti itu selamanya
Memajukan usaha yang selama ini
Tlah dilakukan oleh Negara kita
Hari-hariku yang dulu
Yang hanya bisa berkata
Tapi tak bisa melakukannya
Sekarangla waktu yang tepat bagiku
Untuk memajukan Indonesia ku
Negeriku indonesia
Kata Hati
Karya: Christian Dinata
Hatiku menangis pedih
Melihat kejadian itu
Di depan mataku
Dia pergi untuk selamanya
Hati ini berteriak menolaknya
Namun . . . ia tak kembali jua
Hati ini menjerit
Menolak yang telah terjadi
Semua sia – sia
Tiada yang dapat dilakukan
Kegelapan meliputi hati ini
Kesedihan pun pun turut melaju
Tak mau pergi dari hati ini
Hitam yang tak terlihat
Bersarang dalam hati
Membuatnya tertutup
Hati terus memanggil yang telah tiada
Tak satu pun yang mendengar
Tak satu pun jawaban yang terdengar
Hanya air mata yang berbicara
Tanpa ada yang menngerti
Ia telah tiada
Hati ini merasa kehilangan
Tapi . . .
Tak pernah ditinggalkan sendiri
Ia tetap hidup
Dan . . .
Ada di dalam hatimu
Jalan Hidup
Karya: Christian Dinata
Kemanakah aku melangkah
Mencari bahagia
Tak kutemukan satu pun langkah pasti
Dalam kegelapan aku berjalan
Dalam kesunyian aku berdiam
Tak satu pun insan mengerti
Tak satu oun memahami
Di atas batu kerikil aku berjalan
Di atas duri aku berbaring
Di atas pasir aku menangis
Tanpa tahu arah tujuan
Aku mengikuti jalan kekelaman
Dalam perenungan, ku temukan jawaban
Dalam pemikiran, ku temukan jalan keluar
Aku hanya dapat berlari kepada Dia
Aku hanya dapat berseru kepada – Nya
Dia membebaskan
Dia membuka jalan
Dia memberi hidup
Hanya Dia yang dapat menolong
Menunjukkan jalan hidupku
Gadis Kecil
Karya: Christian Dinata
Duduk termenung sendiri
Menatap indanya dunia anak
Rasa hati ingin bermain dan bersekolah
Di kala usia masih kanak – kanak
Namun . . .. .
Apa yang bisa ia lakukan
Diam dalam kebisuan
Tanpa ada kata terucap
Pelukan yang berbicara
Betapa rindu dirinya bermain dan bersekolah
Namun.....
Kesedihan membuatnya terdiam
Tawa canda berganti air Mata
Sukacita berganti dukacita
Kepedihan mendalam terpancar dari raut mukanya
Betapa bibirnya ingin mengucapkan sesuatu
Namun terkunci oleh jalannya waktu
Apa yang dapat dilakukan untuk menolongnya?
Deraian air mata orang lain
Takkan mampu menyentuh hatinya
Takkan membuatnya gembira lagi
Betapa ingin aku menolongnya
Tapi . . .
Hanya bisa kulakukan sebatas doa
Pahlawanku
Karya: Christian Dinata
Berlika liku jalan yang kau tempuh
Tiada kau temukan yang pasti
Bimbang dan ragu senantiasa menghadang
Namun kau tak menyerah di tengah jalan
Badai dan taufan tak menjadi penghalangmu
Menyelamatkan negeri ini
Perjuanganmu membuat ku terharu
Membangkitkan semangatku membangun negeri
Dengan apakah aku dapat membalas jasamu?
Bukan dengan kekuatanku
Namun...
Dengan semangatku untuk belajar
Berjuang sampai memperolah hasil terbaik
Tak kan kukecewakan kau pahlawanku
Kaulah panutanku
Kaulah penyemangatku
Kan kuingat jasamu sepanjang hidupku
Tak kan kulupakan
Kan kuceritakan pada anak cucuku
Semagat Kemerdekaan
Karya: Christian Dinata
Semangat....
Satu kata yang indah diucapkan
Banyak orang mengatakannnya
Namun....
Mengapa hanya sebagian yang melakukannya
Sebagian lagi terdiam
Terduduk, termenung memikirkan nasib
Hai semua pemalas...
Bangkitlah, berjuanglah membangun negeri
Gunakan semangat 45
Jangan padamkan semangat para pahlawan
Bangkitlah..
Kobarkan semangat itu...
Karena semangat, manusia dapat berjuang
Mempertahankan hidup
Mencari makan dan bertahan melawan kerasnya hidup
Bengkitkanlah semangatmu
Hai para pelajar
Tunjukkanlah bahwa kau mampu
Mampu mengobarkan kembali semangat pejuang
Sebagai seorang pelajar
Dan
Generasi penerus bangsa
1. Religi
DOSAKU
Ya Tuhan….
Engkau sungguh rendah hati
Tiada makluk yang sesempurna engkau
Semua dosa kau ampuni
Ya Tuhan….
Aku memang tak tau diri
Selalu menambah dosa
Walau tlah kau ampuni
Memang-memang
Dosa ini susah dikurangi
Dosa-dosa selalu ditambah
Namun tak pernah berhenti
Ya Tuhan….
Manusia tak luput dari dosa
Ampuni aku pendosa yang tak tau diri
Cipt. Nicodemus
Patria Atmaja
(X8)
2. Kepahlawanan
Tumpah Darah
Pahlawan….
Engkau berkorban demi negara ini
Jatuh bangun engkau jalani
Jasa – jasa engkau tak pernah diketahu
Dengan nyawamu kau pertaruhkan demi negara ini
Terhadap apa yang terjadi pada negara ini
Jasa yang tak dihargai, pahlawan tak dikenali
Dikala engkau tertembak mati
Negarapun tak peduli
Semangat berkobar yang kau warisi
Kini tertindas modernisasi
Pahlawan…
Semoga dikenang sepanjang masa
Cipt. Nicodemus
Patria Atmaja
(X8)
3. Peduli lingkungan
Bumi
Bumi…
Yang dulu hijau murni
Kini gersang mati
Bumi…
Dahulu engkau gemuk berisi
Namun sekarang kurus pucat pasi
Kami merindukan engkau yang dulu
Tapi nasi telah menjadi bubur
Kami telah terlupa masa lalu
Yang indah dan subur
Bumiku…
Selamat tinggal indahnya bumiku
Cipt. Nicodemus
Patria Atmaja
(X8)
4. Keprihatinan sosial
Irak Menderita
Kehidupan memang kejam
Adakah keadilan dimuka bumi ini
Yang hitam menjadi hitam legam
Yang putih semakin murni
Tanpa ada belas kasih
Juga saling berbalas budi
Hanyalah dendam semakin perih
Kata hati menjadi – jadi
Nyawa tak berdosa menjadi korban
Pembunuh seraya tak bersalah
Perlawanan yang sia – sia
Serasa tak berpengaruh setitikpun
Namun semangat yang mulia
Tetaplah tkkan berubah sedikitpun
Cipt. Nicodemus
Patria Atmaja
(X8)
5. Semangat kepemudaan
Semanat Membara
hai pemuda…
Semanatmu begitu membara
Bagai api yang membakar belantara
Yang berkobar di tengah kesunyian
Hidupmu adalah contoh
Contoh bagi generasi muda
Engkaupun tak pernah menyerah
Menghadapi halangan dan rintangan hidup
Kauterus berjuang
Demi kemajuan Indonesiaku dan tanah airku
Semangat juangmu meluluhkan hati
Keringatmu bercucuran membasahi, isi bumi
Wahai pemuda….
Tetaplah engkau berjuang demi indonesia
Patria Atmaja
(X8)
6.Puisi cinta
Kesempurnaan Cinta
Cinta yang sempurna
Membuat semua menjadi indah
Membuat semua menjadi bermakna
Semuapun semakin berarti
Betapa aku ingin memilikinya
Cinta yang sempurna bagaikan pohon cinta
Yang berakar kesetiaan, berbatang kepercayaan
Bertangkai kelembutan, berdaun ketulusan
Dan berbuah kebahagiaan
Seperti itulah cinta…
Cinta yang sempurna tak seperti pelangi
Yang dapat memudar sepeninggal senja
Tak seperti mawar
yang dapat layu dalam seminggu
Tak seperti embun
Yang dapat hilang saat mata hari menyongsong pagi
Tapi cinta seperti air
Yang terus mengalir sepanjang waktu
Dan tak ada kejelasan yang tentu
Cipt. Nicodemus
Patria Atmaja
(X8)
6. Puisi tentang Religi
Ciptaan : Yonathan Kurniawan Hasan / 43
Bertobat
Dosa,
Sehabis sekian saat sudah
kenikmatan, kebahagiaan,
kejayaan yang didapat
Lantas bukannya disyukuri
Hidup yang dijalani
Namun justru menodai
hari demi hari
Dengan bercak-bercak dosa
Kebiasaan Setiap
Manusia selalu angkuh
Dan terus membawa ke
Tepi jurang dosa
Namun keterpurukan
tidak perlu berkepanjangan
harus segera
bangkit kembali, menanjak lagi
Karena bertobat belumlah
Terlambat selagi mau
Lantas saat jalan
menyimpang sesaat
Maka bergegas menuju
jalan kebenaran
Yang lurus
Yang bercahaya
Yang terang
Menuju surga
Karena sama sekali entahlah
Bilakah kesempatan untuk bertobat
Selalu hadir dalam kehidupan
Yang penuh dosa ini
1. Puisi religi
Tuhanku Pelindungku
Karya : Kevin Santoso/X.8/21
Ku menatap dalam sepi
Dalam kegelapan dan kesunyian
Tiada yang bisa ku lihat
Selain hanya nama-Mu Ya Tuhanku
Sekarang ataupun esok hari
Ampunilah semua kesalahanku
Lindungi aku dari segala fitnah
Lindungi aku dari segala cobaan
Kau tempatku memohon
Kau beriku ketenangan
Jadikan aku selamanya
Hamba-Mu yang slalu bertakwa
Ampuniku Ya Tuhan
Yang terkadang melupakan-Mu
Saat Kau limpahkan karunia-Mu
Dalam kelam sunyi aku bersujud
2. Puisi kepahlawanan
Teladanku
Karya : Kevin Santoso/X.8/21
Beribu karangan bunga
Menghiasi peristirahatanmu
Meninggalkan seberkas kenangan
Bagimu, pahlawanku
Terlintas dibenakku
Betapa besar pengorbananmu
Demi bangsa ini
Kau berikan seluruh jiwa dan ragamu
Ribuan panah menghadang
Menerpa setiap perjalananmu
Tapi kau terus maju
Tak peduli akan itu
Pahlawanku
Istirahatlah dengan tenang
Karna kami, penerusmu
Kan terus mengabadikan hasil pengorbananmu
3. Puisi peduli lingkungan
Di Mana Lingkunganku
Karya : Kevin Santoso/X.8/21
Kuratapi keindahan linkunganku dulu
Anak-anak bermain dengan nyaman
Pohon pun rindang dan bahagia
Serta bunga-bunga menyapa pada pagi hari
Tapi sekarang ke mana mereka
Kemana keindahan kotaku yang dulu
Yang kulihat hanyalah sampah berserakan
Pohon marah dan bunga menangis
Tetapi tidak ada yang memberi makan lingkunganku
Tidak ada yang peduli akan lingkunganku
Sampah dan polusi menakut-nakuti lingkunganku
Kemana keindahan kotaku dulu
Tetapi masih ada jalan untuk itu
Masih ada kesempatan melihat kota itu
Jika kamu cukup peduli akan lingkungan
Bukalah sedikit ruang itu
Buatlah lingkungan yang hidup
Cerahkan lingkunganku
Untukmu untukku dan saudara-saudaraku
4. Puisi keprihatinan sosial
Kuratapi Ketidakadilan
Karya : Kevin Santoso/X.8/21
Masa kanak-kanak terbuang sudah
Kelembutan dan kepolosan
Dipaksa bekerja untuk mencari sebutir nasi
Bekera, meminta, bahkan mencuri
Tiada lagi setetes keceharan
Yang tertanam di muka
Yang ada Hanya beribu tetes keringat
Yang menyelimuti muka setiap harinya
Kalian dibuang dari rakyat
Kalian dicemooh rakyat
Hidup hanya pada segulung tikar
Merangkul hidup bagai membawa beribu tikar
Siapa yang prihatin akanmu
Siapa yang peduli akanmu
Siapa yang mw melihatmu
Siapa….
5. Puisi semangat kebangsaan
Semangat Penerus Bangsa
Karya : Kevin Santoso/X.8/21
Matahari terbit
Menandakan tiba saat tuk bergegas
Bangkitlah pemuda pemudi
Lihatlah negeri ini
Bangkitlah!
Harumkan nama bangsa
Lakukan yang terbaik
Demi Indonesia kita
Berjuanglah!
Wahai bunga bangsa
Jadilah yang terbaik
Berikanlah yang terindah
Jadilah penerus pahlawan
Jadilah pelita disetiap gelap
Jadilah air disetiap kering
Dan jadilah penerang bagi Indonesia
Demi Indonesia
Tanah tumpah darah kita
6. Puisi cinta
Penantianku
Karya : Kevin Santoso/X.8/21
Tak pernah terlintas rasa itu kan datang
Rasa yang memberikan aku kehidupan
Kehidupan yang bahkan tak pernah kuimpikan
Dirimu hadir dan menyelinap dilangit malam
Menghiasi bintang bintang
Yang ditemani bulan
Terpana aku akan pesonamu
Menatap keindahanmu
Akankah kumiliki dirimu?
Mendekapmu hingga akhir hayatku?
Melambung aku di anganku
Hingga aku tersesat jauh dalam mimpiku
Menyakitkan
Ketika harus kuterima kenyataan
Dirimu merupakan mimpi terindahku
Mimpi yang takkan pernah kuraih
Mimpi yang meninggalkan segores luka
Yang takkan hilang terhapus waktu
5.Puisi semangat kepemudaan
Berjuanglah
Hai generasi muda
kalian bagian dari bangsa ini
Negeri ini milik kalian
Tanah air Indonesia
Gunakan tenaga kalian
Gunakan pikiran kalian
Gunakan juga semangat kalian
untuk memajukan negeri ini
Mengembangkan negeri ini
Agar negeri lain iri
kepada kita
Bangkitlah anak-anak muda
untuk negeri yang kalian cintai
Indonesiaku
Negeri yang terbangun atas
cinta,solidaritas serta perjuangan
untuk mencapai kebangkitan
Kebangkitan Indonesia
karena perjuangan kami
Bangkit terus Indonesia
pantang mundur
6.Puisi cinta
Cinta
Apakah cinta itu?
Cinta ialah hal paling indah
Dimana kita bisa saling menyayangi
dan membagi kasih sayang
Cinta tak bisa dilihat
melalui muka ataupun keahlian
Cinta tak bisa datang melalui
mulut seseorang
Cinta datang dari hati
Mencintai berarti menerima
kelebihan dan kekurangan
yang dimiliki seseorang
Mencintai juga berarti
rela mengorbankan segalanya
Cinta
Hal-hal yang aku tak
bisa kurasakan
dan tak bisa kunikmati
sampai sekarang
1.RELIGI
Tuhan,
Hanya Engkau Maha Penyayang dan Maha Adil
Ditengah kegelisahan
karena kejahatan yang sering menampakkan diri
karena kepalsuan yang telah hadir dengan keangkuhannya
karena penghianatan yang jadi kelaziman
karena deraan cobaan bertubi menyentuh bumi pertiwi
Yang hanya dengan nama indahnya
yang tanpa tambahan awalan atau akhiran
telah menyentuh beribu insan
untuk berkumpul dalam kebaikan
yang hangat dan bijak
Terima kasih Tuhan
Tlah Kau tunjukkan
Ditengah kegelisahan
Ada kedamaian
Terima kasih Tuhan......
2.KEPAHLAWANAN
Pahlawan,
Dulu kau di puja puja
Dahulu kau di damba
Tapi sekarang,
Tempat mu di banggakan saja sudah tiada,
Kenapa..
Jika umur sudah di akhir batas Mereka dilupakan
Tak lagi di puja puja
Tak seperti dulu lagi
Karna itu mari kita berantas koruptor!
Bebaskan orang orang yang terjepit karna koruptor!
Hilangkan narkoba, dan yang berbahaya Jadikan bumi kita damai , sejahtera Itulah impian bangsa
3.PEDULI LINGKUNGAN
Rinduku pada Hutan
Menghirup udaranya
Memandang Rimbunya
Hijau Daunnya
Sepinya
Rinduku pada hutan
Menginjak rumputnya
Embunnya
Rinduku pada hutan
Mendengar kicau burungnya
Teriakan sang kera
Auman harimau
Kegesitan kijang
Atau ular yang melata
Rinduku pada hutan
Rindunya kehidupan
4.KEPRIHATINAN SOSIAL
Kata orang miskin itu tidak punya tempat tinggal
Miskin itu tidak bisa makan setiap hari
Miskin itu tidak berpakaian seperti kebiasaan orang
Miskin itu meminta-minta pada pertolongan orang
Miskin yang sesungguhnya adalah
Kaya tetapi selalu merasa kurang
Memiliki berkat tetapi tidak pernah bersyukur
Melimpah tetapi tidak pernah peduli sesama
5.SEMANGAT KEPEMUDAAN
Kelam…Ibu pertiwi memandang
Masa depan anak bangsa yang kian suram
Melupakan bangkai terbengkalai
Dalam perjuangan
Berikrar dalam satu sumpah
Berpegang pada satu kata: Persatuan!
Wahai pemuda bangsaku!
Sadarkah kau koyak-koyak baju ibumu
Menelanjanginya di depan mata dunia
Bila kau hanyut dalam perpecahan
Bangkitlah pemuda bangsaku!
Genggam teguh satu keyakinan
Bhineka Tunggal Ika!
Demi pembangunan, dalam persatuan
6.CINTA
Satu masa telah terlewati
Benci dan rindu merasuk di kalbu
Ada apa dengan cintaku
Sulit untuk aku ungkap semua
Jangan pernah bibir tertutup
Bicarakan semua yang kau rasakan
Cinta itu kita yang rasa
Bila sengsara hati kan merana
Wahai pujangga cinta
Biar membelai indah
Telaga di kalbuku
Jujurlah pada hatimu
Ada apa dengan cinta
Religi
Karya : Widiyana Wijaya/x8/42
KebesaranMu Slalu Ada
Terkadang aku tidak bersyukur
Bersyukur atas semuanya
Terkadang aku slalu mengeluh
Mengeluh cobaan yang ada
Aku tidak sadar
Aku tidak tau
Aku bodoh
Aku hanya bisa mengeluh
Tuhan...
Maafkan aku
Atas perbuatanku selama ini
Padahal kebesaranMu slalu ada
Meskipun hidup yang begitu banyak cobaan ini...
Engkau slalu menuntunku
menuntunku ke jalan yang benar
Serta melindungiku dari apa pun
Puisi Religi
Tuhanku
Karya :Margaretha Liza Chang/X8
Kebijaksanaan merupakan sifatMu
Keagungan merupakan simbolMu
Kau yang maha sempurna
Bangkitkan dunia dengan kasihMu,
lebih dari sang surya di pagi hari
Keluh kesahku yang s'lalu terdengar
Walaupun hanya berbunyi di dalam hati,
namun Kau s'lalu tahu kegundahan hati dan jiwaku
Apabila aku pergi
Hadirlah di berbagai kehidupanku
sebagaimana tealah aku pasrahkan
hanya bagimu
Tuhanku
Puisi Cinta
Di mana Cinta
Karya : Margaretha Liza Chang/X8
Telah kutemukan cinta sejati
yang mewarnai hari - hari kelamku,
terangi kegelapanku dan tuntun jalanku
Namun,
Dalam sekejap dia pergi dari hidupku
Tinggalkan aku dan cintaku, yang terus bersemayam dalam kalbuku
Bersama segopres luka di hatiku
Wahai cinta sejati
kemana lagi aku harus melangkah?
Hanya untuk mencarimu,
yang kini musnah bagai debu ditiup angin
Apakah aku masih punya kesabaran?
Demi menunggu cinta yang tak akan pernah terwujud
Di mana cinta?
Kembalilah, aku menggumu disini dengan cintaku
Cinta
Karya : Widiyana Wijaya/x8/42
Disaat Aku Lelah Mencintainya
Dulu ada rasa sayang
Dulu ada rasa ingin memiliki
Dulu ada rasa ingin didekatnya
Meskipun terpisahkan oleh jarak yang jauh
Tapi itu dulu...
Sekarang semua rasa telah pergi
Kubiarkan pergi walaupun berat
Tapi kucoba sekuat tenaga
Akan kututup semuanya
Perasaan tiga tahun ini
Dan bayangannya dihatiku
Karna ku tau dihatinya takkan pernah ada aku
Kepahlawanan
Karya : Widiyana Wijaya/x8/42
R.A.Kartini
R.A.Kartini
Sosok pejuang untuk membela
R.A.Kartini
Berjuang agar wanita dapat bersekolah
Mempertahankan emansipasi
Agar tujuannya tercapai
dia berjuang
Agar wanita juga dapat bersekolah
Jasanya begitu besar
Bagi kami para kaum wanita
Wnita bangsa ini tidak terjajah lagi
Oleh kaum pria
Kami kaum wanita
Akan slalu berusaha
Agar tidak terjajah lagi
Dari kaum-kaum pria
Puisi Kepahlawana
Pejuang
Karya : Margaretha Liza Chang/X8
Semangat yang berkobar dalam perang
takkan pudar walau ditelan waktu
Namamu yang s'lalu dikenang bangsa
Ingatkan dunia pada pengorbananmu
Puluhan tahun t'lah berlalu,
jiwa pejuang s'lalu hadir di kehidupan kini
Namun,
banyak pula yang tak menghargai perjuanganmu
Yang hanya menikmati kemerdekaan saja,
tanpa mengenangmu
Pejuang
Kau korbankan hidup demi masa depan
dan hari esok yang cerah
Terima kasih atas segalanya
segenang darah yang kau korbankan takkan kusia - siakan
hingga akhir hayatku
Semangat Kepemudaan
Karya : Widiyana Wijaya/x8/42
Jiwa Kepemudaan
Di bumi yang luas ini
Terdapat kehidupan yang panjang
Terdiri dari beberapa generasi
Yang diutamakan sekarang adalah generasi muda
Karena...
Merekalah penerus semuanya
Mereka mengejar semua hal yang tertinggal
Mereka dengan semangat tinggi mengisi bumi ini
semengat!
Semangat!
Dan semangat!
Teriakan hati semua pemuda
Keprihatinan sosial
Karya : Widiyana Wijaya/x8/42
Hidup
Dalam hidup...
Cobaan tak ada habisnya
Melanda semua orang
Tak memandang siapa pun dia
Di bangsa yang merdeka ini saja
Masih banyak cobaan Hidup berupa kemiskinan
Kemiskinan akan pengetahuan maupun ekonomi
Menyedihkan...
Kapankah bangsa ini dapat berubah?
Berubah lebih maju
Menuju hidup yang makmur
Dan bahagia selamanya
Peduli Lingkungan
Karya : Widiyana Wijaya/x8/42
Alam Yang Kaya
Hutan yang luas
Dipenuhi dedaunan yang hijau
Dan dengan segala isinya
Ada di bumi ini
Hutan kita sangatlah kaya
Kaya akan semuanya
Dan sekarang tugas kita untuk menjaganya
Agar tetap ada dan hidup
Jangan biarkan
Semuanya punah dan hilang
Apalagi itu kesalahan kita
Yang tidak pernah peduli lingkungan
Sadarlah kawanku!
Sebelum semuanya terlambat
Rawatlah lingkungan kita
Dengan baik
Puisi Keprihatinan Sosial
Jeritan Kemiskinan
Karya: Margaretha Liza Chang/X8
Tangis kelaparan
terdengar s'lalu
tiap aku melewatinya
Jeritan bayi yang digendong ibunya
tak pernah berhenti
kudengar
Perih hatiku mendengarnya
Mereka hanya berada di pinggiran jalan
tiap hari meratapi nasib
berharap bantuan dan rasa iba dari orang sekitar
Bukannya malas atau tak mau kerja
tetapi mereka s'lalu dipandang hina
Mengais - ngais tong sampah,
meminta -minta di jalanan
tiap hari mereka lakukan
Membanting tulang demi mendapatkan sesuap nasi
tak sempat memikirkan masa depan sang buah hati
Terketukkah hati kita?
Dengarkah kita jeritan hati mereka?
Jeritan kemiskinan,
yang s'lalu mereka rasakan
Bagaimana dengan orang - orang yang berada di atas bersama kekayaan?
Mendengar jeritan kemisinan dari mereka
Sadarlah
Mereka membutuhkan uluran hati nurani kita
Puisi Semangat Kepemudaan
Bangkitlah Demi Masa Depan
Karya: Margaretha Liza Chang/X8
Narkoba
Rokok
Miras
Pergaulan bebas
Adalah musuh kita
Perusak masa depan
dan hidup kita
Kita harus bangkit dan tinggalkan hal -hal tersebut
Demi masa depan kita
Jauhilah masa depan yang suram
bangkitlah dari kenikmatan hidup yang hanya bersifat sementara
Pikirkanlah masa depanmu
Bangkitkanlah semangat kepemudaanmu demi melakukan hal - hal yang baik dan berguna
Tunjukkanlah,
buktikanlah
Kita sebagai orang muda yang berguna, berprestasi dan menjadi kebanggan bangsa
Ingat!
Tidak ada kata terlambat untuk berubah
Demi menyambut masa depan yang cerah dan ucapkan selamat tinggal pada masa depan yang suram
Puisi Kepedulian Lingkungan
Kemurkaan Alam
Karya : Margaretha Liza Chang/X8
Bencana terus melanda
Memakan korban,
menambah penderitaaan hidup manusia
Banjir,
tanah longsor,
gempa bumi
kekeringan,
angin topan,
bahkan tsunami pun melanda alam kita
Ada apa dengan alam ini?
Apakah alam telah murka kepada manusia - manusia yang tak punya perasaan?
Merusak alam,
menebang pohon tanpa menanam kembali,
membuang sampah sembarangan,
s'lalu kita lakukan tanpa menyadari akibat yang akan terjadi
Hanya mementingkan kepentingan pribadi
Kita hanya menyalahi Tuhan
jika bencana telah terjadi
Sadarkah apa yang telah kita lakukan?
Kesalhan terbesar manusia
Membuat kemurkaan alam
Itu semua karena keserakahan manusia
Wajarkah alam murka kepada kita?
Setimpalkah apa yang kita terima?
Berpikirlah,
renungkanlah
dan sadarlah akan apa yang telah kita lakukan
Bencana akan terus terjadi,
cintailah alam sekitarmu,
rawatlah dan jagalah demi masa depan anak cucu kita
Nama : Natalia Gloria Deo
Kls/No absent : x.8/31
1.Puisi Religi
TUHAN SUMBER KEKUATANKU
Saat aku sedang sedih ,menderita,merana.
Tidak ada seorang pun yang menemaniku.
Tapi ku sadari aku tidak sempurna .
Tuhan engkau selalu menemaniku .
Di saat aku sedang sedih maupun bahagia.
Engkau selalu ada untuk menghiburku.
Tuhan engkaulah sumber kekuatanku.
Untuk menghadapi semua kenyataan hidup ini.
Jangan engkau jauh ,Tuhan
Tetapi tetaplah selalu di hatiku
2.Kepahlawanan
MERDEKA INDONESIAKU
17 Agustus 1945
Hari yang di tunggu.
Untuk mencapai sebuah kemenangan.
Saat proklamasi di kumandangkan.
Seluruh rakyat bersorak gembira.
Tetapi itu semua tidak luput dari para pahlawan .
Pahlawan – pahlawan ku .
Terimakasih atas segala pengorbananmu.
Demi Indonesia tercinta.
Terimakasih pahlawan.
Atas semua darah dan keringat .
Yang telah engkau berikan bagi Indonesia.
Termakasih pahlawan ku .
3.PUISI PEDULI LINGKUNGAN
BANJIR
Sampa-sampah ,
Selalu menggenangi sungai-sungai
Engkau selalu bertebaran di mana-mana.
Semua ulah manusia tak bertanggung jawab.
Tidak ada manusia yang peduli akan lingkungan
Di mana semua perasaan dan hati nurani .
Saat hujan datang .
Banjir pun datang untuk menyerbu semua manusia.
Yang tak berdosa ikut terkena musibahnya.
Yang ada hanya kesusahan saja .
4.PUISI KEPRIHATINAN SOSIAL
KEMISKINAN
Rumah – rumah yang tak layak pakai.
Bertebaran di mana- mana .
Pendidikan yang layak .
Susah mereka terima.
Kemiskinan telah membuat mereka terpuruk.
Terpuruk di segala kondisi .
Ulurkanlah tangan kita untuk membantunya.
Lihatlah mereka yang berjuang demi melanjutkan hidup.
Mari tolong mereka dari hal yang kecil.
5.PUISI SEMANGAT KEPEMUDAAN
BANGSA KU ,BANGSA KUAT
Sudah banyak darah menetes di negri ini.
Demi sebuah kemenangan.
Itu semua semakin membuktikan .
Bangsa ini adalah bangsa yang kuat .
Mari kita lanjutkan perjuangan yang sempat tertunda.
Kita bisa karena kita adalah bangsa yang kuat.
6.PUISI CINTA
HANYA UNTUKMU
Matamu membuat ku terdiam .
Senyuman mu membuat hati ku bergetar.
Pandangan mu membut ku terdiam .
Melihatmu membuat hidupku semakin bahagia.
Kau membuatku tak bisa melupakanmu.
Kau membuat hidupku sempurna.
Hadirmu selalu membuat jiwaku bernyanyi .
Karena cinta ini hanya untukmu.
Semua cinta hanya untukmu .
Karena engkaulah pangeran di setip mimpiku.
Hanya untukmu seorang cinta ini ku beri.
Jangan engkau pergi karena itu hanya membuat ku hancur.
Nama : Imaculata Tisades Rizki
Kelas/No.Absen : IX.8/19
1. Puisi Religi
Harapku
Semua yang kudapat
Semua yang kusia-siakan hnyalah milik-Mu
Maaf atas semua perbuatan kejiku
manusia takkan luput dariku
Kuberharap dalam sebuah doa
Kuberharap sebuah terang turun atasku
Dan menerangi mimpi burukku
menjauhkan aku dari sifat jahat
Bantu aku Tuhan
Bantu aku menghadapi tantangan hidup
Yang telah siap menerkamku
Hanya Engkau pelita hidupku
Hanya Engkau sumber pengharapanku
2. Puisi Kepahlawanan
Sang Pelita
Dahulu, bebas adalah langka
Dulu, merdeka sulit dikata
Namun mereka ada
Datang dengan tangan bersenjata
Mereka yang memberantas peronta
Mereka juga yang membantu kita sejahterah
Mereka Pahlawan
Mereka sumber api yang terang
Kenanglah mereka…
Dengan sejuta pesona kepahlawanannya
Kenanglah Mereka…
Sang penegak keadilan menumpas kejahatan
3. Puisi Peduli Lingkungan
Damai di Bumi
Keinginan satu tujuan
Ingin dami tak ada perang
Tenang, aman, tak ada gangguan
Namun terkadang kan salah paham
Keinginan itu, ditiadakan
Berkat dari-Mu Tuhan yang kami harapkan
Tuk mencapai visi serta misi bangsa
Tuk menggapai asa bangsa
Penerus jiwa tapi bukan sandiwara
Kehilafan semakin merajalela
Semaki banyak yang tidak bias dipercaya
Hilang arah luas terbentang
Tak tentu dating damai
Namun, keinginan itu tetap ada
Keinginan tuk tenang mencapai damai
4. Puisi Keprihatinan Sosial
Sampai Menutup Mata
Embun di pagi buta
Membangunkan suasana di relung hatiku
Tak sabar diriku tuk terbuka
Menyapa pagi yang hidup
Kini diri tak lagi bersama
Pergi jauh entah lari kemana
Getar jiwa menginginkan seorang sahabat
Mengapa diriku sendiri
Jika akhir jiwaku pupus
Kemanakah arah langkahku kini?
Apakah Tuhan ada di hadapanku?
Tuk mengetuk pintu hatiku?
Ku berjalan menelusuri waktu
Berharap hidup kan lebih panjang
Namun tak satu kurasa hidup
Pergi hilang tak pernah kembali
Kini hari semakin senja
Penantianku takkan tercapai
Namun daun masih terlihat
Berharap kan kulihat lagi
Tetapi diriku tak mampu lagi kembali
Karena hidup tak lebih lama lagi
Karena jiwa telah sendiri
Berdiri di tengah kesepian suci
Berlutut di keheningan batin
Kini hidupku telah mati
Mataku tak kuat lagi
Ku berhenti mancapai mimpi
Kerena mataku telah tertutup
Samapi diriku tak hidup lagi…
5. Puisi Semangat Kepemudaan
Inilah kami
Bangsaku ini bangsa yang megah
Bangsaku inii tak mudah goyah
Ia mampu menatap dunia
Dan berani menjunjung Pancasila
Inilah kami pemuda Indonesia
Kamilah yang mampu mengumandangkan Sang Saka
Kamilah yang berjiwa muda
Berjuang demi bangsa tanah air Indonesia
6. Puisi Cinta
Untukku
Kebahagiaan saat ini, telah kurasa
Seakan menusuk jiwaku
Serasa berada dalam Surga Cinta
Dia, juga membewaku sampai menjelang terang
Menyegarkan jiwaku, mengusik sepi hatiku
Melantunkan seuara merdu yang menyayat hati
Tak lagi sendiri, tak lagi berbisik dalam diri
Tidak ada keheningan dan kesunyian malam
Dia dating hanya untukku
Menggetarkan seluruh ragaku
Dia datang dan lakukan itu
Selalu ada tuk terangi hidupku
Tuk torehkanku dari kegelapan
Dia ada untukku…
http://tandrivengeance.blogspot.com/
http://tandrivengeance.blogspot.com/
nama :tandri h
kelas/no:x8/40
Tugas dari :
Janet Jessica
kelas : X8-20
Puisi Religi :
Kasih Tuhan
KasihMu tempatku berteduh
Lenyaplah ketakutan
Lenyaplah air mata dan keluh
Kendati datang taufan
Ku tak lagi gentar
Kemana langkahku
Aku ingin bersamaMu
Tuhan gembalaku
Tetap pimpinlah aku
Padamu kuserahkan hidupku
Hari-hari esok aku tidak tahu
Tetapi Engkau mengetahuinya
Engkau yang mengaturnya
Kuserahkan hidupku dalam pimpinanMu
Puisi Lingkungan :
Banjir
Tahun ini...
Bulan ini...
Minggu ini...
Kemarin....
Hari ini...
kudengar namanu disebut berulang- ulang
kubaca namamu ditulis dimana-mana
kulihatmu di Televisi, internet
kau begitu dikenal
kau membuat petani menangis
kau membuat yang papah berteriak
Karena rumah mereka terendam
Harta mereka hanyut
Anak-anak mereka sakit
Kotakupun tergenang
Apakah benar engkau penyebabnya ?
Tidak...tidak..
Kami manusia egois yang patut disalahkan
Kami penyebabnya
Engkaupun korbannya
Janet Jessica :
kelas X8 - 20
3. Puisi Keprihatinan sosial
Krisis Global
Di sudut- sudut kota kota kulihat mereka
Perempuan dengan pakaian lusuh
Laki-laki tua dengan tongkat
Anak-anak dengan rambut tidak tersisir
Bayi dalam gendongan ibu muda
Remaja dengan menyandang gitar tua
Mereka menanti kebaikan hati orang lewat
Mereka meminta untuk mendapatkan makanan
Diantara mereka ada yang tetap ceria
Walaupun hidup mereka susah
Akankah jumlah mereka berlipat-lipat ?
Di Sudut sudut dunia lain
Kudengar banyak yang kaya jatuh miskin
Ku dengar banyak yang menjadi separuh gila
Karena mereka mempunyai setumpuk hutang
Uang mereka tiba-tiba tidak berati lagi
Apakah kami akan mengalaminya ?
Oh..krisis krisis global
Begitu kejamkah engkau ?
Yang lebih kejam adalah manusia-manusia penyebabnya
Kami yang tidak mengerti yang menanggungnya
Nama: Meldha Afriyanti
Kelas: X8/29
1.Puisi Religi
DOA IBU
Karya: Meldha Afriyanti
Ibu……
Engkau sungguh mulia
Engkau sungguh sempuna
Bagaikan laksana bintang disurga
Yang memancarkan kelembutan hatinya
Dikala malam itu
Engkau terus berdoa
Mengutarakan kata hati
Dengan gemilang air mata
Doamu Ibu…..
Mengandung arti dan makna
Engkau terus berdoa
Berdoa untuk kebaikan buah hatinya
2.Puisi Pahlawan
PAHLAWAN BANGSA
Karya: Meldha Afriyanti
Pahlawan….
Begitu rendah hatimu
Dibalik indah senyummu
Engkau berikan gairah hidupmu
Engkau pembangun Negara
Menegakan tali kenegaraan
Yang putus karena penjajahan
Engkau berikan tumpah darah kami
Yang dulu terlepas dari tanah pertiwi
Pahlawan….
Begiu perkasa dirimu
Dengan keangkuhanmu
Engkau menentang musuhmu
Begiu besar jasamu
Merelakan nyawamu
Demi tumpah darahmu
Engkau pahlawanku
Yang memberi semangat kenegaraan
Demi melahirkan kemerdekaan
Pahlawan….
Dibalik gembur subur tanahmu
Akan ku kenang pengorbananmu
Demi keikhlasan hatimu
Engkau bangkitkan gairah bangsamu
3.Puisi peduli Lingkungan
KARYA ILAHI
Karya: Meldha Afriyanti
Seberkas cahaya tampak olehku
Dibalik kabut dan semak-semak berduri
Begiu elok keindahan yang kau sembahkan
Membuka mata pancaran kata hati
Apa yang hendak dikata
Kilau emas dipadang rumput
Kini tidak terpancar lagi
Karena karya ilahimu telah kami nodai
Burung-burung tidak menggeluarkan suara merdunya
Karena kesal melihat kami disini
Rumah sebagai tempat tinggalnya
Kini rusak akibat ulah diri
Aku ingin melihat pancaran itu sekali lagi
Yang dulu masih membekas di sanubari
Kemegahan alam yang dinanti
Sebagai warisan karya ilahi
4.Puisi Keprihatinan Sosial
PEMINTA MINTA
Karya: Meldha Afriyanti
Dipagi hari
Aku berangkat sekolah
Tampak olehku seorang laki-laki
Mengorek-ngorek tong mencari nasi
Hati kecil terasa sedih
Terasa miskin badan sendiri
Sungguh berat beban yang kau terima
Kau coba simpan nesapa
Kau coba kuburkan duka lara
Dibalik megah gedung-gedung
Engkau tampak tertunduk lesu
Engkau hanya berpangku tangan
Membuka tangan menunggu rezeki datang
Sepintas hati kecilku sedih
Engkau menanggung derita sendiri
Tapi kau bermalas diri
Menunggu harapan yang takan henti
5.Puisi Cinta
RASA YANG TERPENDAM
Karya: Meldha Afriyanti
Matahari menyapaku selamat pagi
Embun menyambutku dengan senyuman
Ingin kuutarakan kata hati
Dengan kata-kata manis yang kuidamkan
Begitu elok paras wajahmu
Yang tercermin dipelupuk mataku
Engkau tebarkan senyum manismu
Yang merasuk disetiap detak jantungku
Hatiku, hatiku….
Begitu kuat rasa cintaku padamu
Engkau yakinkan setiap langkahku
Untuk berharap cintamu untuku
Rasa yang selalu kupendam
Telah bergejolak di dada
Ingin kuutarakan kata hatiku
Tuk ungkapkan aku cinta padamu
6.Puisi Semangat Kepemudaan
BANGUN PEMUDA PEMUDI
Karya: Meldha Afriyanti
Wahai pemuda pemudi
Kobarkan semangat bangsa
Kibarkan sang saka merah putih
Ditanah tumpah darah pertiwi
Hidupkan kesatuan
Hidupkan persatuan
Kobarkan semangat
Demi tercipta kemakmuran
Wahai pemuda pemudi
Tegakan tali kenegaraan
Tegakan persatuan
Demi tercipta kemerdekaan
Dibalik gembur tanah pertiwi
Tersimpan kobar semangat kami
Mempertahankan kenegaraan
Demi tercipta kemerdekaan
Janet Jessica
kelas X8-20
4.Puisi Semangat Kepemudaan
Hai Jiwaku
Hai jiwaku..
Janganlah lesu
Janganlah pasrah
Janganlah putus harapan
Janganlah mencobai yang terlarang
Janganlah melakukan hal yang sia-sia
Martabat adalah perintah hidup
Hidup bukan undian
Bukan pula tebak tebakan
Miskin bukan kutukan
Kaya bukan berkah dari langit
Sukses tidak didapat sekejab
Berjuanglah hai jiwaku
Semangat hai jiwaku
Cita-cita akan kau petik pada saatnya
Bersyukurlah hai jiwaku
Satu yang tidak boleh kau lupakan
Keselamatan adalah anugerah dariNya
Banjir lagi Banjir lagi
Ciptaan: Andes andriady
Banjir
Susahnya jika terkena banjir
Baju basah
Buku basah
Semu serbah basah
Banjir
Kenapa kami yang terkena dampaknya
Orang lain yang berbuat
Kami yang kena
Sialnya kami ini
Kenapa?
Itulah yang dapat kami tanyakaan
Kenapa ini terjadi pada kami?
Tapi kami hanya bisa pasrah
Kami hanyalah orang yang tak mampu
Orang miskin yang tinggal di pinggiran sungai
Sedangkan mereka
Mereka adalah orang kaya
Mereka anggap sungai adalah TEMPAT SAMPAH
Adilkah ini?
Kenapa harus terkena banjir ini?
Inilah pertanyaan yang selalu ada dibenak kami
Adilkah
Kata ini sungguh memiliki banyak makna
Terlebih lagi bagi kami yang sering terkena banjir
Kenapa mereka begitu egois
Sampah dimana-mana
Ketika hujan
Pasti tamu yang tak diundang adalah engkau banjir
Engkau selalu membawakan kami hadiah
Hadiah penderitaan
Tapi kenapa kami orang kaya yang disalahkan
Semua bukan akibat kami
Kami tidak selalu membuang smapah sembarangan
Kami juga selalu berusaha menjaga kebersihan
Seharusnya
Mereka yang tinggal dipinggiran kalilah
Mereka bermukin di tempat yang tidak seharusnya
Mereka mengotori sungai
Mereka yang seharusnya disalahkan
Inilah keegoisan manusia
Tak ada yang mau salah
Selalu ingin benar saja
Tak mau berbuat tapi ingin benar
Tak ingin mengakui kesalahan diri sendiri
Kenapa
Pertanyaan ini kembali lagi
Pertanyaan ini takkan pernah pergi
Sebelum keegoisan manusia hilang
Kenapa mereka tidak mencoba Bekerja sama
Gotong royong
Saling membantu
Masalah kan banjir tentulah dapat diatasi
Kiamat Dunia
Tuhan
Mungkin kiamat sudah akan mampir
Padaku
Padanya
Pada siapa saja
Mungkin kiamat lah yang dapat mengatasi segalanya
Tuhan
Datangkanlah kiamat yang engkau janjikan pada kami
Dunia sekarang telah hancur
Tak ada akhlak lagi
Tak ada moral lagi
Tad ada peraturan yang ditaati
Semua serba kacau
Kenapa
Dunia ini selau saja kacau
Tak sekarnag maupun dahulu
Tak ada perubahaan
Tak ada perbaikan
Yang ada hanyalah kehancuran
Tuhan aku mohon
Sadarkanlah mereka yang salah
Mereka yang tak sadar akan perbuatan yang mereka lakukan
Mungkin dengan memberi mereka teguran mereka akan sadar
Tapi teguran yang engkau berikan tak kunjung membawa perubahan
Kemarin mungkin sejarah yang buruk
Tapi besok adalah masa depan yang akan lebih hancur lagi
Tak ada satu orang pun yang ingin
Memelihara
Merawat
Melestariakan
Semua yang telah Engkau berikan
Mereka hanya ingin enaknya saja
Tapi tak ingin susah
Tak ingin repot
Mereka begitu egois
Mereka begitu sombong
Angkuh
Mungkin dengan membinasakan semua makhluk mungkin dapat membuat dunia kembali damai
Tapi jika ada jalan yang baik
Tunjukanlah pada ku
Tunjukanlah pada kami yang hina ini
Tolonglah
Tolong sadarkan kami atas perbuatan yang kami lakukan
Semangat yang Tak Pudar
Ciptaan: Andes Andriady
Dentuman meriam
Suara desingan peluru
Teriakan para korban perang
Sekarang telah tak dengar
Kobaran api disetiap wilayah perang
Para korban jiwa yang rela mengorbaknkan jiwanya
Para prajuri melindungi wilayahnya
Kematian pun dilawan
Tak ada rasa gentar dijiwa
Tak ada rasa taku diraga
Tak ada rasa malu untuk membela tanah air
Sekarang kemerdekaan telah diraih
Cucuran keringat bahkan darawa
Mengiringin kemerdekaan
Semua bersorak Merdeka
Semua orang meresa senang akan usaha mereka
Sudah 63 tahun kita meredeka
Tentu bukan waktu yang singkat
Tapi
Apa yang telah kita lupakan
Siapa tepatnya
Dan kenapa bisa terlupakan
Pahlawan yang telah berkorban
Merekalah yang telah kita lupakan
Kenapa bisa kita lupakan?
Apa sebenarnya diri kita ini?
Manusia?
Ataukah hewan yang memakai tubuh manusia
Jika kita mausia tentu kita memiliki sesuatu
Hati nurani
Balas jasa
Jika kita mempunyai itu kenapa kita tak tahu balas budi
Kita malah menelantarkan mereka
Sungguh sedih jika kita melihat kehidupan seorang veteran perang melawan penjajah
Letih
Tentu saja
Mereka telah mencoba merebut kemerdekaan
Rela mati untuk merdeka
Rela mengorbankan segalanya
Hanya untuk merdeka
Tak ada keinginan untuk dipuja dan sanjung
Yang mereka inginkan hanyalah merderka
Tak ada yang lain
Baik stelah maupun sebelum
Mereka tetap harus berjuang
Sebelum merdeka mereka berjuang melawan penjajah
Sesudah meredeka mereka masih berjuang
Bukan dengan senjata ataupun bambu runcing
Tapi hanya untuk meneruskan hidup
Tak ada yang lain
Walaupun merasa letih mereka tetap berjuang
Berjuang melawan arus kehidupan
Tak ada yang lain
Mereka tetap harus melawan
Yang mereka lawan bukan lagi penjajah
Melainkan kerasnya kehidupan
Mereka tak memiliki kemampuan
Pada masa mudanya mereka hanyam engenal perang
Tak mengenal pendidikan
Mereka hanya bisa menggunakan kekuatan mereka
Tak ada yang lain
Tentu kehidupan ini kita harus memiliki pendidikan
Jelas saja mereka ditelantarkan
Tanpa pendidikan
Tanpa keterampilan
Tanpa keahlian
Yang mereka miliki hanyalah semangat
Semangat yang selama ini mereka gunakan
Untuk melawan penjajah
Apakah kita seperti kacang yang lupa akan kulit?
Apakah kita begitu egois
Kenapa kita tidak membantu merek
Padahal mereka telah berjuang demi kermerdekaan
Tak ada kata menyerah
Mereka tak menghiraukan masa depan seperti apa yang akan menanti mereka
Tentu kemiskinan bukanlah yang mereka harapkan
Tentu di benak mereka saat berjuang
Tentu masa depan yang lebih baik
Tentu mereka tak mengira bahwa ini lah masa depan
Hidup telantar
Tak ada bantuan dari pemerintah
Atas semua yang telah mereka lakukan kepada negara
Sungguh sedih
Harapan yang mereka tumpukan pada kita
Setelah merdeka agar mereka dapat hidur dengan tenang menikmati hari tua
Pupus sudah dengan masa depan yang suram
Sungguh ironi jika mengingatnya
Semangatlah
Ciptaan: andes Andriady
Ayo
Para pemuda-pemudi
Janganlah malas-malasan
Tak ada waktu untuk santai
Tak ada waktu untuk beristirahat
Tak ad lagi kata lelah
Letih
Lesu
Lihatlah
Para kaum tua
Mereka terus berusaha
Tak ada kata letih
Tak ada kata santai
Kerja tanpa mengenal letih
Ayo
Kini saatnya bangkit
Saatnya untuk jadi penerus
Saatnya untuk menjadi pelindung
Pelindung para kaum tua
Pelindung bagi mereka yang lemah
Jadilah seseorang yang hero
Jadilah pahlawan yang tak mengenal tanda jasa
Jadilah pahlawan bagi mereka yang lemah
Jadilah pelindung bagi alam ini
Kita adalah pangeran yang tertidur
Pangeran yang belum terbangun
Terbangun tuk membantu
Membangkitkan
Membangun
Menjaga
Melindungi
Menjadi seorang yang berguna bagi
Bangsa
Negara
Dan masyarakat umum yang membutuhkan perlindungan
Dan pertolongan
Kita adalah penerus masa yang akan datang
Kitalah yang akan membuat negara semakin maju atau malah semakin hancur
Jika ingin maju mari kita bangunkan pangeran yang tertidur didalam diri kita
Kenapa
Itulah pertanyaan yang tak akan kunjung hilang
Kenapa kita tidak membuat kemajuan?
Kenapa kita hanya bisa melihat ?
Kenapa bukan kita yang melakukannya?
Kenapa, kenapa, kenapa
Kitalah yang harus membangun negara ini
Kitalah yang akan menopang masa depan negara dan bangsa
Sebelum terlambat
Mari kita bangkit besama-sama
Wahai temanku
Wahai sahabatku
Wahai pangeran yang tertidur
Ayo bangun pangeran yang tertidur
Mari membangun negara kita
Jangan lah engkau mengira
Negara dapat bekembang dengan sendirinya
Jika bukan kita siapa lagi
Apakah penjajah yang harus membengunkan negara
Tentulah bukan
Tentu kita tidak ingin itu yang terjadi
Jadi sebelum terlambat
Ayo dengan jerja sama dan kerja keras kita
Membangun negara yang kita cintai
Jangan hanya dapat berpangku tangan saja
Puisi Pahlawan
Tanpa Pamrih
Karya: Calista
Pahlawanku,
Kau korbankan jiwa raga
Untuk kemerdekaan rakyat
Bertempur,
Diantara hidup dan mati
Berjuang menegakkan keadilan
Tak kenal lelah
Demi nyawa orang tak berdosa
Perngorbananku,
Selalu kami kenang
Selalu diabadikan
Diseluruh bangsa Indonesia
Puisi Peduli Lingkungan
Kitalah Penyebabnya
Karya: Calista
Sampah berserakan
Debu berterbangan
Dimanakah?
Dimanakah hati orang-orang?
Tidakkah mereka berpikir
Penyakit yang timbul dari perbuatan mereka?
Sadarlah,
Wahai manusia
Manfaatkanlah alam sekitar kita
Jagalah lingkungan bersih selalu
Puisi Cinta
Perasaanku
Karya: Calista
Saat kutatap dia
Waktu seperti tak berputar
Saat dia menemaniku
Saat aku bersama dia
Dunia seperti tidak berputar
Ketika aku risau, saat dia pergi
Ketika aku sedih, saat dia bersama orang lain
Ketika aku menangis, saat dia berhenti tersenyum padaku
Hatiku hancur ketika kami jauh
Bisakah dia merasakan?
Rasa cinta yang kurasakan
Bisakah dunia merasakan?
Kesedihan yang kualami tanpa dia disisiku
Bisakah dunia merasakan?
Segala perubahan yang terjadi padaku
Pikiranku kacau
Tak sanggup ku mengungkapkan perasaan ini
Aku tidak tau harus berkata apa
Ingin sekali aku menghentikan waktu
Pada saat kami berdua
Saat kami tertawa
Saat kami bercanda
Diriku penuh pertanyaan
Apakah perasaannya sama denganku?
Perasaan cinta yang mendalam
Perasaan sayang yang luar biasa
Ingin sekali aku berkata
Aku cinta padamu
Puisi religi
Sang Penguasa
Karya: Calista
Ya Tuhan,
Engkau adalah tumpuan hidupku
Darah yang mengalir ditubuhku adalah karunia-Mu
Hidup dan matiku ada di tangan-Mu
Engkau adalah sumber kehidupanku
Walaupun sering aku melalaikan-Mu
Engkau tetap bersedia menghapus dosa-dosaku
Ya Tuhan,
Sertailah aku selalu
Bimbinglah aku ke jalan yang benar
Berkatilah aku selalu
Di sepanjang hidupku
Puisi Peduli Sosial
Tanggung Jawab Kita
Karya: Calista
Pilu hatiku melihat semua ini
Pengemis berserakan di jalan
Tubuh anak-anak hanya tinggal belulang
Tidur beralaskan kardus
Ku coba membantu
Tapi tiada guna
Aku tak kuasa menolong mereka semua
Kerja sama semua lah yang dibutuhkan
Mengapa semua ini terjadi?
Mengapa tidak ada uluran tangan dari pemerintah?
Mengapa mereka ditelantarkan?
Seharusnya ini tidak terjadi
Seharusnya mereka semua dapat hidup layak
Seharusnya mereka dapat uluran tangan
Tetapi, sudahlah
Semua sudah terjadi
Orang tua mereka tidak bertanggung jawab
Hanya Tuhan lah yang dapat mengubah hidup
Hanya doa yang dapat kuberikan
Puisi Semangat Kepemudaan
Majulah Indonesia
Karya: Calista
Tujuh belas
Agustus
Empat lima
Merdeka! Merdeka!
Semangat itu timbul
Dengan rasa dan baying
Untuk memajukan bangsaku
Bangsa Indonesia
Semangat itu muncul
Tanpa angin dan sayap
Mendarah daging
Di jiwa bangsa
Singkat kata
Yang dapat ku ucapkan
Majulah terus
Pertahankan kemerdekaan bangsa!!!!
Janet Jessica
kelas X8-20
5. Puisi Cinta
Cintaku
Andaikan waktu ini bisa kuputar kembali
Sayang semua tidak bisa diulang kembali
Akhirnya engkau pergi
Dan aku menangisi menyesalinya
Cintaku telah pergi bersama dia
Saat ini dia telah bersama orang lain
Cintanya bukan untukku lagi
Haruskah aku menangisi dan menyesali terus-menerus ?
Tuhan kembalikan cintaku
Aku ingin merajutnya bila saatnya tiba
Bersama orang yang telah engkau siapkan untukku
6. Puisi Kepahlawanan
Guru
Biasa Orang menyebutmu pahlawan tanpa tanda jasa
Ada yang mengatakan engkau pahlawan tanpa nama
Dipagi hari engkau hadir sebelum kami tiba di sekolah
Dimalam hari engkau menyiapkan bahan pengajaran untuk kami
Di siang hari yang seharusnya untuk istirahat engkau masih disekolah
Engkau membuat kami dapat meraih cita-cita kami
Menjadi presidenpun awalnya engkaulah yang mendidik
Saat ini tidak banyak orang yang mau mengabdi seperti engkau
mereka takut tidak bisa hidup bersahaja seperti engkau
Dengan gajimu sebulan mereka hanya pakai sehari
Siapakah yang akan menggantikanmu ?
pahlawan kami pahlawan tanpa lencana
pahlawan semua orang
Puisi Religi
Dekatnya kita
Karya: Ericha
Tuhan,
Kita begitu dekat
Bagai manggis ungu dan bijinya
Kita sangat dekat
Bagai bantal, aku kapuk dan kau sarungnya
Tuhan,
Satu kali kucoba berpaling tapi tak bias
Kita sangat dekat
Kita begitu dekat
Kucoba lupakan tetapi tak bisa
Aku berjalan tanpa arah
Tapi kau memberi arah untukku
Tuhan kita begitu dekat
Aku mata Kau tangan
Bila air mataku berlinang,
Kau siap menghapusnya
Puisi Cinta
Dia itu Cinta
Karya: Ericha
Bijak paras wajah
Santun Berbicara
Senyum halus terlihat
Pikiran jernih dirasa
Bintang-bintang tengah menyambut
Bintang-bintang ingin melihat sinar yang kau bawa
Sinar yang melelehkan kerasnya hati
Kau bersemayam dalam hati
Terus berkelana
Terus mengembara
Menelusuri detik langkah hidupku
Beruntung yang mengenalmu
Berutung yang memilikimu
Ku ingin dia melihatnya
Ku ingin bintang juga melihatnya
Tak ada yang kau buat kecewa
Tak ada yang dibuat kau menangis
Sayup mata
Tenggorokan kering
Karena menunggu mu
Karena ingin menyentuhmu
Ku ingin kau disini
Kau adalah seseorang yang hidup akan cinta
Kau adalah seseorang yang mengerti akan cinta
Cinta aku mencintaimu
Puisi Peduli Sosial
Bermimpilah, Teman
Karya: Ericha
Noda diatas kertas putih
Satu-satu fakta
Satu-satu kenyataan
Yang pernah digelisahkan
Jika hari tengah malam
Rasa yang dirasakan tak pernah ada
Hanyut dalam sepi
Hanyut dalam sunyi
Hilang,
Serasa ada mimpi
Serasa ada nyali
Tapi tak berani
Walau tempat tidur gubuk
Walau makan sisa
Walau senyum susah
Tapi tetap bermimpi
Mimpi untuk hidup
Mimpi untuk berubah
Mimpi untuk tetap ada
Puisi Peduli Lingkungan
Kewajiban Kita
Karya :Ericha
Lihat, teman!
Mobil
Motor
Becak
Bahkan pejalan kaki menijaknya
Betapa malang
Betapa nista dia
Seonggok kotoran
Seonggok sampah yang berserakan
Dia senang
Ada yang membuangnya
Dia murung
Mereka hanya menijaknya
Teman,
Apakah kalian tau dia bersedih?
Apakah ada yang menyadari kewajiban
kita membuangnya?
Tanpa sadar
Kita meremehkannya
Kita mencacinya
Kita tak tau apa yang dilakukan untuk dia
Sampah
Dapat didaur ulang
Kotoran
Dapat kita manfaatkan
Mereka penting untuk kita
Teman
Sadarlah
Karena itu kewajiban kita
Puisi Semangat Kepemudaan
Jangan Pandang Kami Sebelah Mata
Karya:Ericha
Butiran-butiran pasir kecil
Bercampur baur
Dari kecil menjadi sebuah bukit
Sebuah yang besar dan membentuk pulau
Semakin merekat mereka
Semakin melekat mereka
Mereka tau
Mereka bersama-sama
Dengan itu
Mata satu tak memandang mereka
Dengan itu
Timbul semangat untuk bangkit
Semangat untuk merasakan hidup baru
Semangat yang penting untuk mereka
Dari butiran-butiran pasir kecil
Semakin merekat mereka
Puisi Kepahlawanan
Tak ada Kata Menyerah
Karya:Ericha
Lihat muka
Penuh luka
Ada darah
Tak menghentikannya
1, 2, 3
Perhitungan detik
Melampau semua
Tak ada yang menyerah
Nyawa,
Hati,
Tenaga,
Hilang tak bersisa
Langkah demi langkah
Kan membuat lebih berharga
Satu demi satu
Kan menyalakan lilin yang padam
Nyala lilin itu
Lebih berharga
Nyala lilin itu
Menyimpan cita-cita
Nyawa yang mungkin hilang
Takkan kembali
Tapi, tujuan yang telah pergi
Kini kembali
Tak ada kata menyerah
Tak ada kata putus asa
Kita adalah mereka
Kita adalah sama
Tetap pertahankan
Tetap simpan
Karena itu amanah
Jangan dihilangkan
Tetap jaga
Untuk negeriku yang tercinta
1. Puisi cinta
Mawar tanda cintaku
Karya : Firthon Michael (X.8)
Mawar ini..
Aku persembahkan kepadamu
Sebagai tanda cintaku
Kepada dirimu
Seorang yang kupuja
Orang yang dapat membuatku salah tingkah
Sesosok yang akan didambakan
Yang memberikan semangat hidup
Bagi kehidupanku..
Mawar ini ..
Setiap batang bunga ini
Yang aku berikan kepadamu
Adalah besarnya cinta yang akan kuberikan
Hanya untukmu..
2. Puisi kepahlawanan
Proklamasi
Karya : Firthon Michael (X.8)
Indonesia merdeka
17 Agustus 1945
Ini semua dapat tercapai
Berkat jasa para pahlawan
Yang telah gugur di medan perang
Pahlawan mengorbankanjiwa dan raga
Berkorban hingga titik darah terakhir
Demi kemerdekaan bangsa ini..
Proklamasi..
Hanya dapat dibacakan
Satu kali seumur hidup
Oleh bangsa ini
Sebagai tanda kemerdekaan
Kemerdekaan bangsa ini
Akan selalu kami perjuangkan
Agar bangsa ini tidak di jajah lagi..
3. Puisi Biologi lingkungan
Alamku
Karya : Firthon Michael (X.8)
Alam..
Dulu begitu indah
Begitu segar akan pohon pohon
Udaranya masih sangat segar
Pohon pohon begitu rindang
Tapi, Kenapa sekarang banyak debu??
Polusi udara dimana – mana
Pohon - pohon di tebang
Alam menjadi rusak
Tidak ada lagi yang kelihatan indah
Banjir dimana – mana
Alam..
Kan selalu jadi alam
Yang menjadi tempat tinggal
bagi sembarang orang
4. Puisi sosial
Rakyat jelata
Karya : Firthon Michael (X.8)
Lihat mereka..
Mereka kelaparan
Untuk hidup saja
Mereka terlunta – lunta di jalan
Mereka meminta – minta
Hanya untuk mendapatkan sesuap nasi..
Lihat mereka..
Mereka hanya tidur di jalanan
Mereka kedinginan
Tetapi, pemerintah tetap tidak peduli
Pemerintah hanya peduli pada diri mereka
Tidak peduli akan nasib rakyat jelata
Lihat mereka..
Mereka perlu uluran tangan dari kita
Tetapi, tetap saja tak ada yang peduli
Bukakan lah hati oran – orang
Yang hidupnya bercukupan untuk membantu mereka
Hanya kepada mereka yang mmbantulah
Rakyat dapat perlindungan dan kepedulian..
5. Puisi semangat pemuda
Tanah airku
Karya : Firthon Michael (X.8)
Tanah airku..
Indonesia adalah tanah airku
Tempat tinggalku
Tempat aku dibesarkan
Didalamnya banyak perjuangan
Deni mempertahankan kemerdekaan
Pahlawan bangsa ini telah berjuang untuk Negara ini
Mereka telah gugur di medan perang
Tanah airku..
Sekarang kamilah pemuda pemudi
Bansa dna Negara ini
Yang harus berjuang untuk bangsa ini
Agar bangsa ini tidak terjajah kembali
Dari bangsa bangsa lain
Tanah air..
Merupakan tempat kelahiranku
Disini aku dibesarkan
Dan disini juga aku pertaruhkan nyawa untuk bangsa ini..
6. Puisi Religius
Kuatkan aku
Karya : Firthon Michael (X.8)
Oh Tuhan kuatkan aku
Untuk lalui jalan hidup ini
Yang ku inginkan selalu ada dalam ridhoMuBerikanlah petunjukMu
Agar diriku tak tersesat
Untuk menuju surga yang telah Kau janjikan
Ampunkan diriku jika
Selama ini hanyalah berbuat dosa
Tak sanggup diriku bila
Di akhir hidupku menanggung siksaMu
Aku hambamu yang lemah, tak sempurna
Berlutut sujud dihadapMu..
1.Puisi Cinta
Cinta Dia
Cinta bukan malaikat
Ia tak punya sayap
Ia tak bisa terbang ke langit
Tapi, Ia selalu membantuku untuk terbang
Cinta bukan professor
Ia bodoh!!
Ia tak bisa menghafal lebih dari seratus kata
Tapi, Ia bisa menjelaskan dunia kepadaku
Cinta bukan Tuhan
Yang selalu mengabulkan harapanku
Tapi, Ia bisa membuat aku mengerti…
Kalau kami saling membutuhkan
2.Puisi Religi
Satu Hari Lagi
Terima kasih Tuhan
Untuk satu hari lagi
Yang Kau berikan padaku
Ajar aku menghtung hari-hari
Satu hari lagi
Kau beri padaku
Satu hari lagi
Ku rasa cintamu
Satu hari lagi
Kau nyatakan kebaikan-Mu
Sungguh betapa indahnya
Arti hidup ini
Cinta-Mu lebih nikmat dari anggur
Kurasakan di relung hatiku
Cinta-Mu lebih manis dari anggur
Tak terselami pikiranku
3.Patriotisme
Merdeka!!!
Maju…
Serang…
Eratkan tangan…
Bersatu padu mlawan penjajah
Hanya satu yang kami mau…
Merdeka!!!
Suara senapan sahut menyahut
Tangisan menggema membelah angkasa
Sakit perih sesakkan dada
Hanya satu yang kami mau…
Merdeka!!!
Tak usah gentar
Terus maju
Pantang Mundur
Kobarkan api semangat
Runtuhkan benteng musuh
Sampai titik darah penghabisan
Hanya satu yang kami inginkan…
Merdeka!!!
Satukan tekad dan semangat
Raihlah kemenangan
Raih Indonesia Merdeka!!!
4.Keprihatinan Sosial
Pandang Mereka
Mereka dimana-mana
Adakah yang perhatikan mereka?
Adakah yang pedulikan mereka?
Adakah yang pandang mereka?
Mereka meronta-ronta
Mereka mengemis meminta tolong
Mereka tidak berdaya
Kita…
Hanya bisa berpangku tangan
Hanya bisa bertopang dagu
Bahkan…
Tertawa di atas penderitaan mereka
Merekalah anak-anak jalanan
Merekalah para pengemis
Merekalah para pengamen
Yang hanya dipandang sebelah mata
Pandang mereka
Lihat keadaan mereka
Rangkul mereka
Runtuhkan jarak pemisah antara kita
Raih tangan mereka
Bantu mereka merajut hidup
Menuju masa depan yang cerah
5.Peduli Lingkungan
Alamku Sahabatku
Pertama ku melihatmu
Engkau tersenyum bahagia
Engkau begitu indah
Bak permata yang memancarkan keindahannya
Memandangmu…
Membuat hatiku damai
Membuat hatiku tenang
Rasanya tak ingin melepaskan pandanganku darimu
Engkaulah sahabatku
Alamku yang indah
Alam Indonesia
Tapi sekarang engkau menangis
Meronta-ronta
Tubuhmu terpotong-potong
Tubuhmu terbakar oleh kejinya umatku
Engkau mnangis
Tapi…
Aku tidak bias berbuat apa-apa
Aku hanya dapat menangis
Menangisi betapa kejinya umatku
Hentikanlah hai manusia
Jangan rusak alam kita
Hijaukan kembali alam Indonesia
Alamku
Alam kalian
Alam kita
Sahabat kita
6.Semangat Kepemudaan
Ada Kami
Pernah ada…
Mereka yang pertahankan Bumi Pertiwi
Pernah ada…
Yang berkorban nyawa untuk Bumi Pertiwi
Pernah ada…
Mereka yang tak menyerah membela Bumi Pertiwi
Akankah ada?
Pemuda yang menggantikan mereka
Akankah ada?
Pemuda yang semangatnya selalu terbakar
Akankah ada?
Pemuda yang rela meregang nyawa pertahankan Bumi Pertiwi
Ada…
Siapa?
Mereka adalah K I T A
K I T A adalah mereka
Tenanglah kalian di alam sana
Ada kami…
Yang kan teruskan perjuangan kalian
Yang akan bela Bumi Pertiwi
Kami siap sedia!
Hai Para Pemuda
Bakarlah semangatmu
Bakarlah jiwamu
Karya : Andre Hasiholan P.
Kelas : X.8
Absen : o2
1.Puisi Cinta
Cinta Dia
Cinta bukan malaikat
Ia tak punya sayap
Ia tak bisa terbang ke langit
Tapi, Ia selalu membantuku untuk terbang
Cinta bukan professor
Ia bodoh!!
Ia tak bisa menghafal lebih dari seratus kata
Tapi, Ia bisa menjelaskan dunia kepadaku
Cinta bukan Tuhan
Yang selalu mengabulkan harapanku
Tapi, Ia bisa membuat aku mengerti…
Kalau kami saling membutuhkan
2.Puisi Religi
Satu Hari Lagi
Terima kasih Tuhan
Untuk satu hari lagi
Yang Kau berikan padaku
Ajar aku menghtung hari-hari
Satu hari lagi
Kau beri padaku
Satu hari lagi
Ku rasa cintamu
Satu hari lagi
Kau nyatakan kebaikan-Mu
Sungguh betapa indahnya
Arti hidup ini
Cinta-Mu lebih nikmat dari anggur
Kurasakan di relung hatiku
Cinta-Mu lebih manis dari anggur
Tak terselami pikiranku
3.Patriotisme
Merdeka!!!
Maju…
Serang…
Eratkan tangan…
Bersatu padu mlawan penjajah
Hanya satu yang kami mau…
Merdeka!!!
Suara senapan sahut menyahut
Tangisan menggema membelah angkasa
Sakit perih sesakkan dada
Hanya satu yang kami mau…
Merdeka!!!
Tak usah gentar
Terus maju
Pantang Mundur
Kobarkan api semangat
Runtuhkan benteng musuh
Sampai titik darah penghabisan
Hanya satu yang kami inginkan…
Merdeka!!!
Satukan tekad dan semangat
Raihlah kemenangan
Raih Indonesia Merdeka!!!
4.Keprihatinan Sosial
Pandang Mereka
Mereka dimana-mana
Adakah yang perhatikan mereka?
Adakah yang pedulikan mereka?
Adakah yang pandang mereka?
Mereka meronta-ronta
Mereka mengemis meminta tolong
Mereka tidak berdaya
Kita…
Hanya bisa berpangku tangan
Hanya bisa bertopang dagu
Bahkan…
Tertawa di atas penderitaan mereka
Merekalah anak-anak jalanan
Merekalah para pengemis
Merekalah para pengamen
Yang hanya dipandang sebelah mata
Pandang mereka
Lihat keadaan mereka
Rangkul mereka
Runtuhkan jarak pemisah antara kita
Raih tangan mereka
Bantu mereka merajut hidup
Menuju masa depan yang cerah
5.Peduli Lingkungan
Alamku Sahabatku
Pertama ku melihatmu
Engkau tersenyum bahagia
Engkau begitu indah
Bak permata yang memancarkan keindahannya
Memandangmu…
Membuat hatiku damai
Membuat hatiku tenang
Rasanya tak ingin melepaskan pandanganku darimu
Engkaulah sahabatku
Alamku yang indah
Alam Indonesia
Tapi sekarang engkau menangis
Meronta-ronta
Tubuhmu terpotong-potong
Tubuhmu terbakar oleh kejinya umatku
Engkau mnangis
Tapi…
Aku tidak bias berbuat apa-apa
Aku hanya dapat menangis
Menangisi betapa kejinya umatku
Hentikanlah hai manusia
Jangan rusak alam kita
Hijaukan kembali alam Indonesia
Alamku
Alam kalian
Alam kita
Sahabat kita
6.Semangat Kepemudaan
Ada Kami
Pernah ada…
Mereka yang pertahankan Bumi Pertiwi
Pernah ada…
Yang berkorban nyawa untuk Bumi Pertiwi
Pernah ada…
Mereka yang tak menyerah membela Bumi Pertiwi
Akankah ada?
Pemuda yang menggantikan mereka
Akankah ada?
Pemuda yang semangatnya selalu terbakar
Akankah ada?
Pemuda yang rela meregang nyawa pertahankan Bumi Pertiwi
Ada…
Siapa?
Mereka adalah K I T A
K I T A adalah mereka
Tenanglah kalian di alam sana
Ada kami…
Yang kan teruskan perjuangan kalian
Yang akan bela Bumi Pertiwi
Kami siap sedia!
Hai Para Pemuda
Bakarlah semangatmu
Bakarlah jiwamu
Karya : Andre Hasiholan Pangaribuan
Kelas : X.8
Absen : o2
Kepada Tuhanku
Tuhan,
Aku sangat mengagungkanMu
Hanya kepadaMu aku
Menyembah
Tuhan,
Saat aku senang
Saat aku sedih
Hanya kepadaMu aku berdoa
Engkaulah satu-satunya
Yang palingku
Agungkan
2.Puisi Kepahlawanan
Mengusir Penjajah
karya : Mario Tanjung
Wahai Pemuda-pemudi
Mari bersatu melawan penjajah
Kita kerahkan senjata
Untuk melawan penjajah
Tak takut, tak gentar
Kita usir penjajah
Untuk merebutyang kita miliki
Merebut tanah air Indonesia
3. Puisi Peduli Lingkungan
Hijaukan Indonesia
Karya : Mario Tanjung
Dahulu,
Indonesia ini hijau dan indah
Tetapi sekarang pohon ditebang
Sampah berserakan dimana-mana
Kemanakah Indonesia yang dahulu
Banjir melanda dimana-mana
Betapa sedihnya Indonesia
Sekarang ini
Mari kita bersama
hijaukan kembali Indonesia ini
Hijaukan kembali tanah air ini
seperti dahulu kala
4.Puisi keprihatinan sosial
Penderitaan
Karya : Mario Tanjung
Kemiskinan adalah penderitaan
Kemiskinan adalah kesengsaraan
korupsi melanda dimana-mana
Apakah jadinya Indonesia ini
mengambil hak orang lain
menyebabkan kemiskinan
dimana-mana
kemiskinan
merupakan penderitaan
ialah kebencian
bagi semua orang
5.Puisi Semangat Kemudaan
Berkobarlah semangat Pemuda-pemudi
Karya : Mario Tanjung
Indonesiaku
Kan ku jaga Engkau
Kan ku pertahankan Engkau
Sepanjang hidupku
Saat penjajah datang
Akan kuusir
Kan kubasmi
Tuk melindungimu dari penjajah
Engkaulah tanah airku
Tempatku dilahirkan
Tempatku dibesarkan
Tanah airku Indonesia
6.Puisi Cinta
Kekasih
Karya : Mario Tanjung
Kekasihku
Entah kemana engkau pergi
Entah kemana kau Menghilang
Sudah lama kita tak bertemu
kecantikkan wajahmu
kebaikkan hatimu
Kepolosan dirimu
membuatku sangat merindukanmu
kekasihku
aku sangat merindukanmu
aku sangat membutuhkanmu
Kembalilah padaku
seperti dahulu kala
1. Puisi Religi
Syukur
Tuhan…,
Betapa besar kasih-Mu
Hingga semua orang dapat merasakannya
Engkau Maha besar
Bumi, dan tanah ini
Engkau berikan kepada kami
Hujan, panas, banjir, dan kekeringan
Juga Engkau berikan kepada kami
Keajaiban-Mu sungguh besar kami rasakan
Kami sangat bersyukur, tanpa-Mu kami seperti boneka mati
Sujud syukur dan doa akan selalu kami panjatkan dan kumandamkan pada-Mu
Hingga saat ini sampai mata kami tertutup selamanya.
2. Puisi Kepahlawanan
Pahlawan Negara
Tangis dan jeritan…
Selalu engkau dengar
Panas dan haus tak kau hiraukan
Hanya demi rakyatmu
Pagi hingga malam
Engkau selalu berjuang
Melawan penjajah
Tapi engkau tak pernah lelah
Hanya satu tujuanmu
Tujuan itu adalah Merdeka!
Kami…, rakyat Indonesia ini
Berjanji akan menjaga kemerdekaan
Tak akan ada
Yang akan merampas
Sekali merdeka, tetap merdeka!
3. Puisi Semangat kepahlawanan
Tangisan Anak Bangsa
Narkoba dan pergaulan bebas
Selalu melanda pemuda kita hancur dan mati
Adalah akibat dari hal itu
Judi dan kehidupan malal
Seolah menjadi aktivitas sehari-hari mereka
Tapi apa mereka tahu?
Mereka merampas semuanya
Anak Bangsa dan Negri menangis karenanya
Harapan yang kini telah pupus
Hilang menjadi kenangan
Dan puing-puing abu
Yang tingggal hanya sisa-sisa
Sekarang mari, kita bangkit!
Semangat yang dulu kita bengkitkan kembali
Agar pemuda Negri ini dapat meraih prestasi dan impian massa depan
4. Puisi Cinta
Kekasih yang tak tercapai
Dari awal kukatakan aku cinta
Tapi engkau tak pernah ingin tahu
Dari awal kukatakan aku cinta
Kau bilang itu hanya bualan saja
Seudah lelahku
Ku menyakinimu
Sudah tak tahan
Ku menahan rasa perih ini
Dari awal kukatakan aku cinta
Tapi engkau tak pernah mengagap perasaanku
Engkau bilang kita berteman saja selamat tinggal
Kekasih yang tak tercapai
Semoga engkau
Mengerti perasaanku
5. Puisi keprihatinan vsocial
Kemiskinan
Gelandangan, pengemis dan pemulung
Hadir ditengah-tengah kehidupan ini
Kelaparan dan kematian pun juga
Akibat tikus berdasu yang kejam
Uang rakyat adalah makanan sehari-hari mereka
Tapi, angina dan nasi aking adalah santapan makanan
Orang dipinggir jalan
Mereka menangis! Mereka sakit akibat kerusakan sepihak
Gedung-gedung tinggi berada bersama rumah kardus
Hak mereka dirampas, dosa terus bergulir
Derita terus melanda
Derita mereka adalah milik kita,…. Bangsa Indonesia!
6. Puisi peduli Lingkungan
Bencana Alam
Hutan yang sejuk
Pemandangan alam yang indah
Burung yang berkicau
Para penduduk yang bersahabat dengan alam
Kini berubah menjadi kehancuran
Bencana yang terjadi sangat dashyat
Alam yang sangat bersahabat dengan kita
Sekarang menjadi seorang musuh yang jahat
Kekeyaan, kejayaan sampai kerusakan
Mereka merubah segalanya
Akibat banyaknya bencana yang terjadi
Banjir, tangah longsor, kekeringan hinggga global warming
Kini anak Bangsa berjuang merubah segalanya
Musuh akan menjadi sahabat kembali
Bersatu untuk peduli lingkungan
Membuat mereka tersenyum dan bernyayi kembali
PUISI CINTA
Pengharapan Cinta
Mencintaimu bukanlah sebuah pilihan
Sebab hati tak mampu berpikir seperti logika
Datang tiba-tiba
hasrat ingin selalu berdua
Mencintaimu adalah
rasa yang indah
selamanya
Mencintaimu adalah sebuah karunia
Meski kau ada dunia juga tak selalu indah
Mencintaimu bangkitkan semangat sepenuh jiwa
Hadapi hari-hari yang tak selalu cerah
kau hanya bisa melarang tanpa mengerti
kau hanya menolak tanpa berpikir
kau hanya tak mau tanpa menelusuri kedalaman batinku
kau hanya bisa berpikir menurut dirimu
Semoga kelak kau buka kan hati nurani
Semoga kelak kau buka kan pintu bahagia seutuhnya
PUISI RELIGI
Terimakasih Tuhan-ku
Tuhan,
Engkau memang Maha Penyayang dan Maha Adil
Ditengah kegelisahan
Ditengah ketepurukan
karena kejahatan yang selalu muncul
karena kepalsuan yang selalu hadir dengan mudahnya
karena penghianatan yang jadi kelaziman
karena deraan cobaan bertubi
hadir di sini
Kau hadirkan
Sesosok insan
Dengan penuh kelembutan
Dan Kesejukan
Dan Keanggunan
Dan Kebaikan
Dan sejuta kemampuan menguatkan
menyabarkan
meneduhkan
Yang hanya dengan nama indahnya
yang tanpa tambahan awalan atau akhiran
tanpa paksaan
telah menyentuh beribu insan
untuk berkumpul dalam kebaikan
yang hangat dan bijak
Terima kasih Tuhan
Tlah Kau tunjukkan
Ditengah kegelisahan
Ada kedamaian
Terima kasih Tuhan......
PUISI KEPEMUDAAN
Aku Pemuda
Dunia
Akulah pemuda pemudi
Yang lahir dari rahim peradaban
Dibesarkan oleh zaman
Dididik oleh pengalaman
dunia
Izinkan aku menyampaikan dengan jelas
Dengan tegar dan semangat
bahwa aku punya cita
Tak sekedar kata dan orasi
Tapi kerja nyata dan realisasi
dunia
Izinkan aku mengabarkan
Bahwa di tanah pertiwi ini
Masih ada pemuda yang peduli
Pada keadaan negeri ini
Dan aku pun rela . . .
Jika tubuh ini menjadi gontai karena lelah
Jika kulit kulit ini menjadi kusam dibakar matahari
Biarlah, dia menjadi saksi sejarah
Bahwa aku tlah berjuang
Tuk ciptakan perbaikan
PUISI PEDULI LINGKUNGAN
Hilang dengan tanda
Ada sesuatu yang rasanya mulai lepas dari tangan dan
Meluncur lewat sela-sela jari kita
Ada sesuatu yang mulanya tak begitu jelas
Tapi, kini kita telah mulai merindukanya
Kita saksikan udara abu-abu warnanya
Kita saksikan air danau yang semakin surut tampaknya
Burug-burung kecil tak lagi berkicau di pagi hari
Hutan kehilangan ranting
Ranting kehilangan daun
Daun kehilangan dahan
Dahan kehilangan hutan
Kita saksikan gunung memompa abu
Abu membawa batu
Batu membawa lindu
Lindu membawa longsor
Longsor membawa banjir
Banjir membawa air
Air mata
Kita telah saksikan seribu tanda-tanda
Bisakah kita membaca tanda-tanda
PUISI KEPRIHATINAN SOSIAL
Kemiskinan itu
Kemiskinan adalah sumber
Yang dijaga dan dipelihara
Agar senantiasa hidup dan berkembang
Menjadi kesusahan dan kemelaratan
Kemiskinan adalah komoditas eksport
Yang mendatangkan investor dan devisa
Meski hasilnya dinikmati orang tertentu
Sementara jutaan jiwa lainnya
Menengadah ke langit dengan mulut kering
Dan busung lapar
Kemiskinan adalah sumber daya alam
Yang dijaga dan diperbaharui
Agar tak habis-habis
Karena kemiskinan adalah soup tulang paling bergizi
Lalu…
Orang-orang tertentu
Mendirikan rumah mewah dan gedung bertingkat
Di atas kemiskinan itu sendiri
Sungguh memprihatinkan
PUISI KEPAHLAWANAN
Pahlawanku
Dulu
Kau begitu tangguh
Kau begitu bergelora
Kau begitu bersemangat
Tak kenal lelah
Angkat senjata
Angkat bambu runcing
Tapi kenapa
Ketika zaman berganti
Ketika zaman berubah
Ketika zaman lewat
Kau begitu sajan hilang
Terlelap dengan zaman yang maju
Pahlawanku
Tanpamu
Takkan ada hari esok
Dengan ketulusanmu
Dengan pamrihmu
Dengan gentarmu
Terimakasih Pahlawanku
1.Puisi Kepahlawanan
Karya:Rio Michael H
Pangeran Diponegoro
Di masa pembangunan ini
Tuan hidup kembali
Dan bara kagum menjadi api
Di depan sekali tuan menanti
Tak gentar lawan banyak seratus kali
Pedang di lawan keris di kiri
Berselempang semangat yang tidak bisa mati
Maju…
Ini barisan tak bergenderang – berpalu
Kepercayaan tanda menyerbu
Sekali berarti
Sudah itu mati
Maju…
Bagimu negeri
Menyediakan api
Punah di atas menghamba
Binasa di ats ditindas
Sungguh pun dalam ajal baru tercapai
Jika hidup terus merasai
Maju…
Serbu…
Serang…
Terjang…
2.Puisi Peduli Lingkungan
Karya:Rio Michael H
Sampah
Sampah berserak
di pasar, di selokan
di halaman, di jalan
Sampah dimana-mana
Sampah menggunung
tak tertampung
Petugas kebersihan tercenung
sampah menggunung
Got mampet
karena sampah
Pasar bau
karena sampah
Banjir…
karena sampah
Sampah dulu ditata
lestarikan lingkungan sekitar kita
untuk atasi bencana tiba
buanglah sampah pada tempatnya
3.Puisi Semangat Kepemudaan
Karya:Rio Michael H
Menuntut Ilmu
Sekolahku
Tempatku menuntut ilmu
Setiap hari Senin hingga Sabtu
Ku selalu hadir di tempatmu
Di sekolah inilah
Ku belajar berbagai pengetahuan
Kumengerti tentang budi pekerti
Semuanya berguna jika kubesar nanti
Menuntut ilmu
Adalah perlu untuk semua orang
Siapapun yang ingin pandai
Tuntutlah ilmu setinggi mungkin
4.Puisi Cinta
Karya:Rio Michael H
Di dalam Hatiku
Saat ku merasa hampa
Ku butuhkan sebuah cinta
Yang akan mengisi hatiku
Saat cinta itu dating
Ku hanya bias diam membisu
Bibirku terasa kelu tak mampu tuk ucapkan kata
Saat cinta itu pergi…
Ku hanya bisa menangis
Tanpa Suara…
Jeritan hati terdengar pilu,
Namun…
Tak satu pun yang mendengarnya
Aku benci diriku…
tak pernah bisa untuk mengatakan padanya…
Bahwa sebenarnya jauh di lubuk hatiku yang paling dalam,
aku sungguh mencintaimu…
Mengapa tak ada yang mau mengerti ?
Tuhan…
Apakah semua ini salahku ?
Terlahir sebagai seorang pencinta yang bisu!
Yang tak mampu untuk mengucapkan kata cinta…
Tadi pagi…
Kau ucap satu kata perpisahan
dan aku membiarkannya
Bukan ku tak cinta (lagi)
Tadi pagi…
Ku dengar dari kesunyian
Tak seutas hadir penjelasan
Rupanya engkau emosi
Tadi pagi…
Satu kali saja semenjak ada
Kubiarkan maumu bertahta
hingga kau berbisik itu ilusi
Sungguh membingungkanku
Sejumput Kata untukmu, Ibu
Pada sejumput kata ,
kutitipkan rindu untukmu Ibu
walau pilu tak lagi memburaikan air mata
dan resah tak lagi menyesakkan dada .
Pada sejumput kata,
kutitipkan tanya padamu Ibu
adakah nanar dalam hidupmu kini ?
masih adakah dian dalam redupmu kini ?
masih adakah gelora dalam asamu kini ?
Hidup takkan bermakna tanpa drama, ibu
seperti halnya puisi tanpa kata kata
ataupun bilangan tanpa angka angka
atau bahkan panorama tanpa warna
hitam,… putih,…
hijau,… kuning,…
biru,… ataupun ungu jalan hidupmu
tak usah diratapi
karena tidak ada sesuatupun yang pasti
terangkan redupmu,
gelorakan asamu ……
Ibu
Pada sejumput kata,
kutitipkan bunga untukmu Ibu
semua tentang aku…
Aku adalah mentari yang menghangatkan
Aku adalah hujan, pembawa berkah dan pesan
Aku adalah bulan, bersinar lembut dan menenangkan
Aku adalah bintang penunjuk arah
Aku adalah bebatuan alam, saksi bisu
Aku adalah air pemberi kehidupan
Aku adalah gunung sumber kedamaian
Aku adalah padang rumput hijau pemberi makanan
Aku adalah hutan tropis, sumber kekayaan
Aku adalah kabut, yang memberi perlindungan
Aku adalah udara tanpa rasa
Aku adalah angin menyejukkan
Aku adalah tanah tempatmu berpijak
Aku adalah jawaban……
Pada akhir nanti….
Akulah jawabanmu…..
Saat bintang tak tampak bersinar..
Sinarku kan temanimu…
Saat kau goyah di tengah ketidakpastian..
Aku kan menjadi pijakkanmu…
Aku kan di sini menunggumu..
Sementara kau berkelana dengan waktu..
Sampai hari itu tiba…
Dimana pagi membangunkan tidurmu..
Dimana malam tak bersahabat telah pergi kau tinggalkan
Saat itu..
Kita kan bersama sama di tempat tersebut….
Dimana kita yang terpisah disatukan kembali..
Menjadi bagian dari unsur dunia seutuhnya….
Aku bagian dari alam…
Dan kupercaya…
Dirimu juga bagian dari semua itu…..
Semua tentang aku….
Puisi Tugas "Religi"
Tuhanku ya Tuhanku
Tuhanku..
Engkau maha tahu
Semua keluh kesah hamba-Mu Kau dengar
Bisikan halus-Mu menyejukkan hati
Bagi mereka yang haus akan diri-Mu
Tuhanku..
Doa yang Kau ajarkan
Merukunkan kembali hati yang gelisah
Menyembah-Mu,Tuhan...
Kewajiban bagiku sebagai umat-Mu
Aku hanyalah debu
yang kau bangun hingga seperti ini
Kuasa-Mu yang abadi
Tak akan tertandingi oleh siapapun
Kamilah yang tak tahu diri!
Malah berpaling dari-Mu
Sesaat ku menyesal
Tetapi terus kuulang hingga Kau murka
Kini kuhanya bisa
Meratapi perbuatanku...
Godaan itu terlalu besar
Mengalahkan keyakinanku akan kebesaran-Mu
Maafkan aku, ya Tuhan..
Kini, bantulah aku
Untuk kembali ke jalan-Mu
yang telah kau persiapkan untuk menyongsong hari esok
Menjadi lebih baik..
Puisi Tugas "Pahlawan"
Pahlawan Tanpa Tanda Jasa
Kala mentari muncul di pagi hari
Engkau berlalu lalang kesana kemari
Menempuh jalan yang sangat berliku
Demi mengejar ketepatan waktumu
Kala mentari semakin menyengat kulit ini
Kau masih saja terus berjalan
Lapar dan dahagamu menjadi satu
Tapi, tak menjadi penghalang buatmu
Demi kami semua anak didikmu
Itulah pengabdian terbesarmu
Wahai guruku yang terhormat
Karena engkaulah
Pahlawan tanpa tanda jasa...
Puisi Tugas "Cinta"
SEMUA KAMU
Di malam yang sesunyi ini,
terasa dengan hati..
Ingin kugapai bintang,
namun tak tercapai..
Tetapi, mungkin Tuhan memberikan yang lain..
yaitu ENGKAU
sebagai bintang hatiku
Matahari indah terbit ke atas langit
Hari-hari yang cerah dihiasi awan
Putih yang melintasinya di angkasa..
Di tambah senyumanmu yang selalu membuat hidupku,
nyaman dan bahagia selalu...
Puisi Tugas "Semangat Kepemudaan"
Semangat yang Hilang
Mungkin kata terima kasih tidak akan pernah cukup...
Walaupun semua hartaku di sumbangkan, bahkan nyawaku juga tak akan pernah cukup...
Begitu besar dan sangat berarti yg telah kamu persembahkan untuk kami
Hanya satu yang ada di benakmu yaitu... bagaimana mempersembahkan Kemerdekaan untuk generasi setelah kamu
Kami malu... tidak bisa meneruskan apa yang telah kamu kerjakan lebih dulu
Terlalu Besar dan Mulia yang kamu persembahkan untuk ibu pertiwi ini
sayangnya, terlalu payah yg menjadi penerusmu...
Apakah harus di jajah lagi untuk menumbuhkan rasa semangat seperti yang pernah kamu tunjukan dulu...
Berikanlah kami tetesan-tetesan semangat untuk memecahkan hati kami yg telah membatu!
Puisi Tugas "Keprihatinan Sosial"
AKU MALU
Aku malu, ketika bumiku digali dan diambil emasnya,
dan bangsa-ku tak mampu melakukan apapun...
Aku malu, ketika Sipadan dan Ligitan tak lagi ada dalam peta negara-ku,
dan bangsa-ku tak mampu melakukan apapun...
Aku malu, ketika pasir lautku dikeruk dan diangkut,
dan bangsa-ku tak mampu melakukan apapun...
Aku malu, ketika para pekerja asal negaraku digaji rendah di negara orang,
Dilecehkan dan dilanggar hak-hak-nya,
dan bangsa-ku tak mampu melakukan apapun...
Aku malu, ketika hutan hijau-ku yang rimbun,
Kini berubah gundul karena batang-batang berharganya telah dibabat semena-mena dan dijual tanpa rasa berdosa,
dan bangsa-ku tak mampu melakukan apapun...
Aku malu, ketika segudang persoalan muncul,
Ketika kemiskinan belum juga bisa ditekan,
Ketika kebodohan belum juga bisa ditendang,
Ketika hukum belum juga bisa ditegakkan,
Ketika korupsi belum juga bisa dihilangkan,
Ketika demokrasi belum juga bisa ditegakkan,
dan bangsa-ku tak mampu melakukan apapun...
Dan aku malu sekali, ketika harga minyak dunia naik
Pemerintahku serta merta menaikkan harga BBM,
Atau, hanya inikah yang bisa diperbuat bangsa-ku ?
Puisi Tugas "Peduli Lingkungan"
HIJAUKAN TANAH INI
Ketika pohon-pohon nan hijau bertumbangan
Udara mulai memanas nan menyengat
Air dan lautan mulai keruh menghitam
Penghuni dalam lautan meratap sekarat tak berdaya
Tanah mulai meradang gersang dan berasap tebal
Binatang-binatang punah korban pembantaian brutal manusia
Dan terakhir manusia-manusia musnah korban pembantaian keserakahan
Bayangkan… begitu seram masa depan tanah ini
Aneh… justru manusia-manusia saling menuding dan saling berkata benar
Nyatanya tanah ini merintih, merana, dan berdarah
Adakah suatu hukum yang adil ditanah ini ?
Atau suatu hukum sedang sembunyi ketakutan ?
Gara-gara kelompok manusia serakah yang kejam
Berakibat pembantaian masal hewan-hewan, pepohonan, dan manusia sendiri
Jika terlihat kelompok manusia sedang membantai keji hutan hijau
Tembak sajalah!
Hijaukan tanah ini!
Demi manusia-manusia , demi hewan-hewan, demi penghuni dalam lautan...
Demi pepohonan nan rindang, demi masa depan anak-anak bangsa...
tes
Posting Komentar